Anda di halaman 1dari 42

Penggalian Potensi

Penerimaan Negara Bukan


Pajak

Rakernas DJKN
16 Agustus 2021
OUTLINE
Perkembangan PNBP
2010-2020 01
Pengelolaan dan Reformasi
PNBP 02
Upaya Optimalisasi PNBP
03
Penutup
04
PERKEMBANGAN PNBP
2010-2020

3
Perkembangan PNBP 2010-2019 10 tahun terakhir tumbuh
rata-rata sebesar 7,8%

Harga komoditas Harga ICP di Harga komoditas Harga


•PNBP SDA semakin menurun, dari porsi 62,8% turun : titik terendah kembali meningkat: komoditas
(2010) menjadi 37,9% (2019) • ICP USD49 USD40 • ICP USD67 terkontraksi :
• HBA USD60 • HBA USD99 • ICP USD62
•PNBP Lainnya berpotensi PNBP Lainnya
a.l. ketegangan di • HBA USD78
meningkat (2010 : Rp59 T  • US Shale Oil menggantikan
Timteng (Arab
2019 : Rp124,4 T)
ICP USD97 Pert. Ek : 4,8% Surplus
SDA
• HBA USD73 Saudi dan Iran) BI : 30 T
(terendah sejak • Signature bonus
2010) • TAYL • Signature bonus
• Setoran DBH Rokan 11,4T
(dalam Triliun Rp)

Rata-rata pertumbuhan riil 2010-2019: 2,3%


4
Realisasi PNBP 2020 sebesar Rp343,9 T
Mencapai 116,9% APBN 2020, atau lebih tinggi Rp49,7 T dari target Perpres 72/2020

Realisasi PNBP surplus Rp49,7 T, a.l. :


2019 2020
 SDA Migas surplus Rp15,2 T dari target 
Selisih
PNBP Selisih
Perpres Perpres LKPP
thd % thd
Growth
kenaikan realisasi ICP menjadi ~US$ 40/barel
(asumsi Perpres 72 sebesar US$ 33/barel)
LKPP APBN Perpres Perpres
(Triliun Rupiah) 72/2020 thd Unaudited (%)  SDA Nonmigas surplus Rp2,4 T dari target
72/2020 72/2020  kenaikan realisasi HBA dan harga
APBN
komoditi (emas, nikel)
1. Pendapatan SDA 154,9 160,3 79,1 (81,2) 96,6 17,5 122,1 (37,6)  Pendapatan KND surplus Rp1,1 T dari
a. SDA Migas 121,1 127,3 53,3 (74,0) 68,5 15,2 128,4 (43,5) target)  kenaikan setoran BUMN, lebih
b. SDA Nonmigas 33,8 33,0 25,8 (7,2) 28,2 2,4 109,1 (16,7) tinggi dari target awal (Pertamina, Pelindo,
SMI)
2. Pendapatan KND 80,7 49,0 65,0 16,0 66,1 1,1 101,7 (18,1)
 PNBP Lainnya surplus Rp11,7 T dari target
3. Pendapatan PNBP Lainnya 124,5 101,0 100,1 (0,9) 111,8 11,7 111,7 (10,2)  setoran AIP, TAYL, premium obligasi,
a. PNBP K/L 100,3 75,5 84,9 9,4 96,4 11,5 113,6 (3,9) pendapatan penggunaan spektrum radio.
b. DMO 5,6 7,3 3,1 (4,2) 2,0 (1,1) 63,5 (64,8)  Pendapatan BLU surplus Rp19,3 T dari
c. PHT 18,6 18,2 12,1 (6,1) 13,4 1,3 111,1 (27,7) target)  faktor kenaikan harga CPO dan
4. Pendapatan BLU 48,9 56,7 50,0 (6,7) 69,3 19,3 138,7 41,8 kinerja BPDPKS, pendapatan layanan
kesehatan, serta potensi pengesahan s.d.
TOTAL 409,0 367,0 294,2 (72,8) 343,9 49,7 116,9 (15,9) Januari sebesar Rp1,7 T

PNBP SDA dan KND 2020 sekitar 51,7% Total PNBP (incl. DMO dan PHT)
5
GAMBARAN PNBP SDA & KND
(  Kontribusi = 52% PNBP  Jumlah Satker = 9  WB aktif = 7.006 )

MIGAS MINERBA KEHUTANAN PERIKANAN PANAS BUMI KND

1) IP/Satker : DJA, 1) IP/Satker: Ditjen 1) IP/Satker: Setjen 1) IP/Satker:Ditjen 1) IP/Satker: DJA 1) IP/Satker: DJA,
Ditjen Migas, SKK Minerba KLHK, Ditjen Perikanan Tangkap (existing), Ditjen KBUMN
2) Wajib Bayar 118 2) Wajib Bayar Aktif Planologi 2) Wajib Bayar Aktif EBTKE (IPB). 2) Wajib Bayar 114
terdiri dari : 1.397 3.428 2) Wajib Bayar 45 terdiri dari :
2) Wajib Bayar Aktif.
i. Minyak Bumi : 3) Pemegang IUP total 3) Jumlah kapal terdiri dari : i. BUMN Dibawah
Aktif 1.904 terdiri
67 KKKS 5.412 terdiri dari: penangkap ikan i. Existing : 19 Kem. BUMN :
dari :
ii. Gas Bumi : 51 i. IUP Batubara : (SIPI) 5.722 dgn ii. IPB : 26 109
KKKS 1.162 i. PNBP DR, PSDH, GT SIPI 549.255. 3) Rata-rata ii. BUMN Dibawah
3) Rata-rata ii. IUPK : 3 IIUPHH 1.561 4) Jumlah kapal penerimaan Kemenkeu : 5
penerimaan iii. IUP Mineral ii. PNBP PKH 343 pengangkut ikan 2016-2020 = 1,61 iii.Lembaga :3
2016-2020 = Logam : 1.386 3) Rata-rata (SIKPI) 388 dgn GT T (0,5% PNBP) 3. Rata-rata
104,49 T iv. IPR : 14. penerimaan SIKPI 61.175 penerimaan 2016-
(30% PNBP) v. IUP Mineral non 2016-2020 = 4,40 5) Rata-rata 2020 = 54,6 T
Logam dan Batuan T (1,3% PNBP) penerimaan (16,12% PNBP)
: 2.847 2016-2020 = 0,48T
3) Rata-rata penerimaan (0,14% PNBP)
2016-2020 = 39,40 T
(11% PNBP)

Keterangan : posisi akhir 2020 6


PENGELOLAAN DAN
REFORMASI PNBP
UU NOMOR 9 TAHUN 2018 TENTANG PNBP

7
8
PENGELOLAAN PNBP
Permintaan Pemeriksaan PNBP Pemeriksaan PNBP
Laporan Hasil Pemeriksaan  Pemungutan
 Verifikasi/monitoring
BPKP  Penagihan
 Penetapan Pengembalian,
Pengawasan Keberatan, Keringan
Permintaan
 Laporan Hasil Pengawasan Pemeriksaan  Penetapan sanksi
 Rekomendasi PNBP

Standardisasi, Tata Cara


Penetapan/Persetujuan/ Usulan/Permintaan Penentuan PNBP
Pertimbangan
Terutang, Jangka Waktu
Pembayaran dan
KEMENKEU WB
 Jenis & Tarif PNBP IP PNBP Pelunasan
 Target & Pagu Penggunaan PNBP
 Penggunaan PNBP
 Keringanan (penundaan/pengangsuran lewat Pengawasan
 Pembayaran
Tahun Anggaran, pengurangan/pembebasan)  Permohonan pengembalian
 Pengembalian tunai  Pengajuan Keberatan
 Permohonan Keringan
 Pelaporan (self assessment)

 Koordinasi/sinergi Pengawasan
 APIP menyampaikan Laporan Hasil Pengawasan ke
Menkeu (lewat e-Mawas) APIP K/L
PENGUATAN PROBIS PENGELOLAAN PNBP

Perencanaa Pelaksanaa Pertanggungjawaba Pengawasa


n n n n
 Penguatan peran  Penguatan kewajiban  Penguatan kewajiban  Sinergi antar Unit/
Kemenkeu dalam Instansi Pegelola dan sanksi bagi WB Instansi antara lain
evaluasi tarif dan PNBP dalam verifikasi, self assessment terkait melalui Joint program
penelaahan target monitoring, penagihan penatausahaan & serta sinergi Menkeu &
PNBP dalam APBN dan pengelolaan pelaporan PNBP APIP K/L dalam
 Sinergi antar unit piutang PNBP.  Penyiapan sistem IT pengawasan PNBP
dalam evaluasi tarif  Sinergi dalam kegiatan untuk menfasilitasi  Penggunaan data
PNBP dan monitoring pelaksanan penatausahaan dan analytics untuk
penelaahan target PNBP serta penyiapan pelaporan PNBP dari efektifitas pengawasan
PNBP sistem terkait Instansi Pengelola PNBP
PNBP
Internal Kemenkeu
Internal Kemenkeu Internal Kemenkeu Internal Kemenkeu
DJA, ITJEN, DJP, DJBC,
DJA, BKF, DJPB, DJKN DJA, DJPB, DJKN DJA, DJPB
LNSW

Eksternal Kemenkeu Eksternal Kemenkeu


Eksternal Kemenkeu Eksternal Kemenkeu
K/L selaku Instansi K/L selaku Instansi
K/L Pengusul Target APIP K/L, BPKP
Pengelola PNBP Pengelola PNBP, WB

10
DUKUNGAN IT : TRANSFORMASI SIMPONI *)
Pemanfaatan sistem informasi yang terintegrasi dalam menunjang Pengelolaan PNBP yang lebih efektif dan efisien
Data/informasi :
Simponi  Penagihan
 Piutang
Awal
 Outlook
Data/informasi :  Keberatan
 Pembayaran  Keringanan
 Interkoneksi K/L  Pengembalian, dll
Sistem
Monitoring
37 Pembayaran
interkoneksi E-Monitoring
E-Billing
Data/informasi :
Data/informasi :  Pelaporan IP
 Data Target  Penatausahaan IP
 Data Pagu PNBP  Pelaporan WB

Sistem Perencanaan Penatausahaan


E-TPNBP & Pelaporan

Data/informasi : Data/informasi :
 History Jenis & tarif  Laporan APIP KL
 Jenis & tarif existing  Pengawasan Menkeu
 Monitoring tindak lanjut

Database Pengawasan
Jenis & Tarif Pertukaran Data E-Mawas
Internal Kemenkeu, K/L, BI dll
Keterangan:
= sistem sudah diimplementasikan
= inisiasi awal (font bold menandakan sistem terkait sudah tersedia) Dari Billing System menjadi data support
*)
= probis dalam tahap finalisasi dan sistem dikembangkan dan analisis 11
11
Program Sinergi Reformasi dalam Rangka Optimalisasi Penerimaan Negara
(Khusus terkait DJA)

1. Joint Analisis
Kegiatan analisis bersama untuk menguji
kepatuhan WP/WB dalam pemenuhan
kewajiban penerimaan negara.

2. Joint Probis & TI 4. Joint Collection


Integrasi probis & sistem Sinergi pemungutan atau
dalam rangka percepatan penagihan bersama dalam
layanan dan efektifitas rangka meningkatkan
pengawasan penerimaan penerimaan negara a.l
negara melalui: penerapan Automatic
Program
Blocking System (ABS)
Sinergi

3. Joint Audit 5. Secondment


Pemeriksaan bersama Pertukaran pegawai antar unit
dalam rangka menguji untuk meningkatkan sinergi,
pemenuhan kewajiban kapasitas dan kapabilitas SDM
penerimaan negara. dalam rangka optimalisasi
penerimaan negara
12
UPAYA OPTIMALISASI PNBP
Integrasi Data Minerba & Pemanfaatan Data Analytics
Integrasi Data Migas
Integrasi Data Perikanan
Integrasi Data Kehutanan
Modul Tagihan & Auto Blocking System

13
Integrasi dan Pemanfaatan Data Analytics
Untuk Efektifitas Pengawasan Penerimaan Negara
Dari Sektor Minerba
LATAR BELAKANG
INTEGRASI DATA MINERBA ANTARA K/L
1. Terciptanya satu data minerba antar K/L
OBJECTIVE
2. Peningkatan kepatuhan dan efektifitas pengawasan sektor minerba
3. Optimalisasi penerimaan negara.

LATAR BELAKANG MODUS PENGHINDARAN PNBP OUTPUT YANG DIHARAPKAN


1. Kajian dari KPK yang 1. Penambangan dan penjualan secara a) Ketelusuran data hulu dan hilir
menyatakan/merekomendasikan : b) Adanya validasi secara otomasi untuk
illegal
a. Tingkat kepatuhan trader memastikan penerimaan negara sudah
batubara rendah. 2. Pembelian dari penambang ilegal; dipernuhi Wajib Bayar sehingga dapat
b. Penguatan Pengawasan 3. Menurunkan kadar kalori batubara meminimalisir kebocoran penerimaan
penjualan dan pengangkutan/ negara.
supaya terkena tarif rendah c) Adanya data analytics sektor minerba.
pengapalan minerba.
c. Pengintegrasian sistem hulu ke 4. Blending untuk menyamarkan asal-
PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT
hilir sektor minerba. usul batubara
Team • Kemendag
2. Adanya indikasi kebocoran 5. Penyalahgunaan Eksporti Terdaftar • DJA • Kemen ESDM
penerimaan negara terutama akibat • LNSW
(ET) Batubara • Syahbandar (Kemenhub)
adanya pertambangan/ penjualan • DJBC • Surveyor
ilegal.

15
TAHAP I : PROBIS INTEGRASI DATA BATUBARÁ
(Fokus : Data Ekspor Batubara)
Selesai
2020
1. Menyediakan tools verifikasi bukti
2021
bayar royalti untuk Kemendag dan • ET Batubara
• NPWP Surveyor • LS Batubara Permohonan ET + Bukti NTPN
• NTPN 2. Melakukan validasi dan rekonsiliasi
atas LS Batubara yang telah terbit Cek NTPN

Data
GOAL
Data
PNBP Ekspor Adanya ketelurusan data batubara
• NPWP hulu ke hilir sehingga dapat
• Kode Billing digunakan dalam rangka pengawasan
• NTPN
terhadap pemenuhan kewajiban
penerimaan negara.

LS Batubara

Permohonan LS +
Bukti NTPN
Bayar PNBP
Cek NTPN Provisional
Konfirmasi
NPWP Penambang Surveyor Eksportir
Melakukan Penjualan Batubara
16
PROBIS INTEGRASI DATA BATUBARA TAHAP II
(Fokus : Penjualan Lokal)
On
Progress
2021

2021
1. Menyediakan tools verifikasi LHV dan
• NPWP bukti bayar royalti untuk Kemhub dan
• LHV Agen Pelayaran Cek LHV
• NTPN
SPB
2. Melakukan validasi atas LHV yang
disubmit sistem Inaportnet

• NPWP Data Data GOAL


• LHV LHV Pengapalan Adanya ketelurusan data
• NTPN Lokal LHV, Bukti Pembayaran
Permohonan Royalti dengan data
Surat Persetujuan Pengapalan
Berlayar
(SPB)
Konfirmasi
NPWP Bayar PNBP

Penambang Cek LHV


Laporan Hasil
Verifikasi (LHV) Agen Pelayaran
Melakukan Penjualan Batubara
LHV
LHV 17
Surveyor
INTEGRASI DATA SEKTOR MINERBA
Fase I: 2020 1 s.d 7
DALAM RANGKA PENGAWASAN PNBP

Fase II: 2021 8 s.d 11

Data LHV & RAKB

8 9
• LHV

Pembayaran
PENJUALAN DN
10 SPB
MODUL VERIFIKASI Perizinan
Royalti
PENJUALAN (MVP)
2 3 Pengawasan
4
PNBP
1
• RKAB • NPWP 11
• NTPN DATA
MINERBA ONE DATA E-PNBP PNBP Data Ekspor
INDONESIA (MODI) MINERBA
7
MINERBA ONLINE 1 Konfirmasi Tools
Rekonsiliasi
MONITORING
3
NPWP 5 Perizinan
SYSTEM (MOMS) PENJUALAN LN
Cek NTPN
Provisional

Proses Pengawasan Pembayaran PNBP 6


 Penjualan Ekspor : dilakukan melalui validasi secara sistem atas data Laporan
Surveyor (LS) yang disubmit sistem INATRADE ke Sistem INSW.
 Penjualan DN : dilakukan melalui validasi secara sistem Sistem INAPORTNET • Perizinan ET Batubara 18
terhubung dengan sistem INSW. • LS Batubara
BEBERAPA TEMUAN
ATAS PELAKSANAAN INTEGRASI
2021
TAHAP I
Adanya penggunaan bukti bayar PNBP tidak valid

Adanya penggunaan bukti bayar PNBP yang cukup lama


(Tgl Bukti Bayar PNBP Vs Tgl dokumen ekspor/LS )

Adanya penggunaan bukti bayar PNBP oleh beberapa eksportir

Adanya selisih tonase

19
PEMANFAATAN DATA ANALYTICS DARI HASIL INTEGRASI TAHAP I

1.Analisa penggunaan bukti bayar tidak valid


2.Analisa sisi waktu penggunaan bukti bayar royalti
3.Analisa sisi tonase penggunaan bukti bayar royalti
4.Analisa alur transaksi batubara antar pelaku usaha

20
ANALISA PENGGUNAAN BUKTI BAYAR TIDAK VALID
NTPN yang Disampaikan namun TIDAK VALID
315F68N3DF29KRS7 786C36U8E2765BF
DB19E2G4UL1IPR72 89A533CIEFKKTPSB;
0 99BE055DE4PAJIIOB
085FDGIQTV5S4D08 9D15D2G4UKUREMBO 917E455DE4M0LLVB
0D4F32G4UL1O2NC6, 0218D0N9UVT4FNA2
9F8536U8DPR6T1KL, 6252A6U8DPR6T1QS, 8D08A0N9UVQG22Q1, A19397QLTKDJA371, A31AC0N9UVQG23MO, 165467QLTK
1FOE46U8DPTN65PH A24EA6 l QU7KM]3CQ
2851161QTVBQ4N8I; ABE671JNF2OEC8UN No.
2KJEN09NUKJF93MN BFF354VNHC81M2V7
346338N3DEVUMR6J CC36161QTVBQ4Q1B;
….. Dst CEFE62G4UL28GOFS;
7133E55DE4OVCIOJ, 3384955DE4ORBN9B,
D9A671JNEQFBLL2N,
6392A7QLTKG5JILC,
3E6DF3CIEFJV9HGB
FB3B555DE4ORBN67, 7A9AC8N3DF2J3S5F, 9BFF06U8DP
758DD7L00RV6T30I E656048VUA71AP9Q;

Dokumen LS tersebut dapat masuk ke SINSW dan dapat


digunakan dalam proses pengajuan PEB karena masuk ke
SINSW melalui SINSW Gen-1, dimana tidak dilakukan
validasi bukti bayar royalti.
21
ANALISA PENGGUNAAN BUKTI BAYAR TIDAK VALID

22
ANALISA SISI WAKTU PENGGUNAAN BUKTI BAYAR ROYALTI

23
ANALISA SISI TONASE PENGGUNAAN BUKTI BAYAR ROYALTI

NTPN yang Volume yang


digunakan dalam diisikan pada kolom
dokumen LS- volume asal barang
Batubara pada LS-Batubara

Selisih
NTPN (Tabel Asal Selisih Volume Total Volume Asal Volume
Eksportir Nomor LS tgl_ls Tanggal NTPN Perusahaan Asal Barang Dengan
Barang) Waktu LS (Header) Barang NTPN
Utilisasi

LANNA HARITA INDONESIA 001.02.21.0028 04E0B8N3DNC54DP9 11 Februari 2021 29 Januari 2021 13 11,500 PT. LANNA HARITA INDONESIA 55,101 55,101
LANNA HARITA INDONESIA 001.02.21.0029 04E0B8N3DNC54DP9 11 Februari 2021 29 Januari 2021 13 6,000 PT. LANNA HARITA INDONESIA 55,101 55,101
LANNA HARITA INDONESIA 001.02.21.0030 04E0B8N3DNC54DP9 11 Februari 2021 29 Januari 2021 13 2,500 PT. LANNA HARITA INDONESIA 55,101 55,101
LANNA HARITA INDONESIA 001.02.21.0031 04E0B8N3DNC54DP9 11 Februari 2021 29 Januari 2021 13 4,000 PT. LANNA HARITA INDONESIA 55,101 55,101
LANNA HARITA INDONESIA 001.02.21.0032 04E0B8N3DNC54DP9 11 Februari 2021 29 Januari 2021 13 32,090 PT. LANNA HARITA INDONESIA 55,101 55,101

56.090 SELISIH 989 55.101


Volume yang
dibayarkan royaltinya
berdasarkan data dari
SIMPONI

KESIMPULAN:
1. Perlu dilakukan konfirmasi tata cara pengisian LS-Batubara.
2. Atas selisih tonase antara NTPN dengan utilisasi LS-Batubara, perlu melihat NTPN Final atas NTPN
Provisional tersebut.

24
PENGGUNAAN BUKTI BAYAR OLEH BEBERAPA EKSPORTIR

Selisih
NTPN (Tabel Asal Volume Total Volume Asal Volume Σ Utilisasi
Eksportir Nomor LS tgl_ls Perusahaan Asal Barang Dengan
Barang) LS (Header) Barang NTPN NTPN dalam LS
Utilisasi LS

TRI SENTOSATSJ
JAYA LS-SMD/0013/I/21 FC4BA2G4UL27GOC0 08 Januari 2021 APC COAL
5,441 CV. ARIMBI PRIMA 5,400 5,400 0 4
MAHAKARYAMSESENTRA ENERGI LSE2021-00101 FC4BA2G4UL27GOC0 16 Februari 2021 APC
42,890 ARIMBI PRIMA COAL 5,400 5,400 0 4
BINTANG HAPOSAN
BHP PERSADA LS-SMD/0022/I/21 FC4BA2G4UL27GOC0 11 Januari 2021 APC COAL
5,441 CV. ARIMBI PRIMA 0 5,400 5,400 4
BINTANG HAPOSAN
BHP PERSADA LS-SMD/0023/I/21 FC4BA2G4UL27GOC0 12 Januari 2021 APC COAL
5,441 CV. ARIMBI PRIMA 0 5,400 5,400 4

APC

MSE

BHP

TSJ

BHP

25
Integrasi Data Migas
7

Sinergi Pembangunan SOT Hulu Migas

Impor
barang/peralatan DJBC
operasi hulu migas SKK
MIGAS
DJA 1. Monitoring piutang dan
realisasi bagian negara
DJP 2. Pengembalian PPN
• Pembayaran SKK
SKK KKKS
PPN oleh MIGAS 3. Pembayaran PBB Migas
KKKS MIGAS
ke DJP
• Tagihan PBB 4. Perhitungan PNBP per
Migas KKKS Sinergi KKKS
SektoR Migas

DJK
DJPK
SKK N Aset KKKS migas dan
Barang Milik Negara
MIGAS
SKK
MIGAS
perhitungan DBH
SDA Migas DJPB
SKK • Realisasi Penerimaan Migas di Rek
MIGAS KN
• Realisasi pembayaran kewajiban
Perkembangan S OT hulu migas user
SOT Hulu DJA
Migas
user DJA 1. Seluruh data telah dipindahkan dari
sebelumnya di server SKK Migas ke
Aliran data server D J A (dikelola oleh Direktorat
via SOT Hulu
webservice
dari SKK Migas Sistem Penganggaran)
Migas ke DJP S OT user DJPK
2 . S OT Hulu Migas masih dalam status
dan DJKN
Hulu tahap development.
Migas
3 . S OT Hulu Migas user D J A telah
dilakukan User Acceptance Test (UAT)
SOT Hulu SOT Hulu bersama antara DJA, SKK Migas dan
Migas Migas
user Ditjen user SKK pengemb an g C V Torche dengan
Migas Migas semua fitur dapat digunakan
PELUANG SINERGI DALAM PENYELESAIAN KEWAJIBAN HULU MIGAS PEMERINTAH

MENGURANGI BAGIAN
PENGEMBALIAN BIAYA OPERASI (CR) KKKS

NEGARA DAN KKKS


Biaya Non Kapital/Current Year Non Capital Cost, contoh Biaya Sewa,
Biaya Kantor, Biaya Gaji dll

Biaya Kapital/Current Year’s Depreciation For Capital Costs, contoh biaya


konstruksi, biaya fasilitas operasi, biaya kendaraan, bangunan dan tanah
Biaya Operasi Tahun Lalu/Current Year Allowed Recovery of Prior Year’s
Unrecocered Operating Cost

PEMBERIAN ASSUMED AND DISCHARGED KEPADA KKKS

MENGURANGI BAGIAN NEGARA/PEMERINTAH


PBB MIGAS  KEWAJIBAN PBB HULU MIGAS KKKS, DIBAYAR DJA KEPADA DJP

PPN REIMBURSMENT  KEWAJIBAN PPN KKKS, DIKEMBALIKAN DJA KEPADA KKKS

PDRD  KEWAJIBAN PDRD KKKS, DIBAYAR DJA KEPADA PEMDA

PEMBAYARAN HAK KKKS DAN PERTAMINA

DMO FEE  PEMBAYARAN ATAS MM YANG DISERAHKAN KKKS KEPADA PEMERINTAH

UNDERLIFTING KKKS  PEMBAYARAN ATAS ENTITLEMENT KKKS YANG DIAMBIL OLEH


PEMERINTAH

FEE PENJUALAN MIGAS  PEMBAYARAN IMBALAN (FFE) KEPADA PERTAMINA ATAS


PENJUALAN MIGAS BAGIAN NEGARA
PELUANG SINERGI DALAM KEPASTIAN PEMENUHAN HAK NEGARA
DJA dan DJP telah bersinergi untuk memastikan KKKS memenuhi kewajiban perpajakannya terlebih dahulu, sebelum
Pemerintah membayar kewajiban hulu migas kepada KKKS.

PBB
PPN REIMBURSMENT PPh MIGAS
PASAL 4 PMK 119/2019 PASAL 17 PMK 70/2015
Salah satu syarat permintaan Dalam hal KKKS tidak memenuhi
PPN Reimbursment oleh ketentuan mengenai
KKKS kepada DJA, adanya penyampaian laporan
dokumen Surat Keterangan penerimaan negara (PPh Migas
Fiskal (SKF) dari DJP dan Bagian Negara) dari kegiatan
usaha hulu migas, maka
SKF adalah surat yang penyelesaian kewajiban
diterbitkan oleh DJP yang Pemerintah kepada KKKS
berisi keterangan mengenai ditunda oleh DJA.
pemenuhan kewajiban
MIN MAX
perpajakan oleh KKKS untuk
masa pajak dan tahun pajak LAINNYA ?
tertentu.
Integrasi Data Perikanan
SIMPLIFIKASI DOKUMEN KAPAL PERIKANAN
(Pra Produksi)
1 • NIB
SIUP • KUSUKA
• NPWP (KSWP)

2 PERSETUJUAN PENGGUNAAN
NAMA & PERSETUJUAN
PENGADAAN KAPAL
PERIKANAN

3 4
SURAT UKUR SERTIFIKAT
KAPAL KELAIKAN KAPAL
PERIKANAN PERIKANAN

PENDAFTARAN
KAPAL
PERIKANAN

5
BUKU KAPAL
PERIKANAN

PEMBAYARAN PNBP (SIMPONI)


6
7
SIPI/SIKPI SLO  SPB
: Domain Hubla

: Domain KKP
PENDAFTARAN KEPEMILIKAN DAN KEBANGSAAN KAPAL
D i r e k t o r a t J e n d e r a l P e r i k a n a n T a n g k a p
K e m e n t e r i a n K e l a u t a n d a n P e r i k a n a n
32
DJPT©
SIMPLIFIKASI DOKUMEN KAPAL PERIKANAN
(Pasca Produksi)
SILAT 1
• NIB
OSS
SIUP • KUSUKA
KUSUKA
NPWP • NPWP (KSWP)

2 PERSETUJUAN PENGGUNAAN
NAMA & PERSETUJUAN
SIKAPI PENGADAAN KAPAL
PERIKANAN

CEK FISIK – SI CEFI


3 4
SURAT UKUR SERTIFIKAT
KAPAL KELAIKAN KAPAL
PERIKANAN PERIKANAN

PENDAFTARAN
KAPAL
PERIKANAN

5
BUKU KAPAL SIPALKA
PERIKANAN

SIMPONI
6 8
7
SIPI/SIKPI PNBP (Pasca Produksi) Ekspor
VMS/SLO/ SPB
• Timbangan Online/Manual
: Domain Hubla • Logbook

: Domain KKP
SILAT > 30 GT
SIMKADA < 30 GT
SKAT/SIMWASKAN/TEMAN SPB • PIPP Lokal
PENDAFTARAN KEPEMILIKAN DAN KEBANGSAAN KAPAL
D i r e k t o r a t J e n d e r a l P e r i k a n a n T a n g k a p
K e m e n t e r i a n K e l a u t a n d a n P e r i k a n a n
33
DJPT©
Integrasi Data Kehutanan
Proses Pengenaan, Pembayaran dan Penyetoran PNBP
Kehutanan serta alur konektivitas antar Sistem

35
INTEGRASI DATA KEHUTANAN (Pengembangan)
:
Alur Migrasi Data Antar Sistem Pengawasan Produksi
Kayu dan Bukan Kayu

36
Konsep Modul Pembayaran
Tagihan PNBP
& Pengembangan ABS
01 Modul Pembayaran Tagihan PNBP
Tipe 1
 Hasil Verifikasi/monitoring 2
 Sumber Lainnya a.l. : 1
Hasil Audit BPK atau Akses SIMPONI
Hasil Pengawasan
Pembuatan Data
Tagihan PNBP di dan masukkan
SIMPONI ID Tagihan
Tipe 2
Hasil Audit BPKP

Tipe 3
Penetapan Keberatan
,,
Surat
Tagihan

IP PNBP Wajib Bayar


Tipe 4
Putusan PTTUN/ PTUN atas
Gugatan Surat Keberatan
atau Surat Tagihan
,, Mendorong
optimalisasi
penyelesaian
Tipe 5
Putusan Pengadilan
Cont: KPK & Kejaksaan
Instansi
Pengelola
,,
Piutang oleh

IP PNBP = Instansi Pengelola PNBP


KONSEP AUTOMATIC BLOCKING SYSTEM PNBP
Blokir Layanan IP PNBP Blokir Layanan SIMPONI Blokir Layanan Kepabeanan
Ada di daftar "WB Tidak Patuh"

Buat billing via www.simponi.kemenkeu.go.id

Wajib Bayar/
Wajib Setor
Ada di daftar
WB Tidak Patuh "WB Tidak Patuh"
Tidak ada di daftar "WB Tidak Patuh"

Kode billing SIMPONI


Pengguna Layanan
Daftar "WB Tidak Patuh":
1. Tunggakan PNBP
Kepabeanan
2. WB self tidak lapor
Blokir Layanan KL lainnya
Sistem Layanan
Permintaan kode billing via host to host

Sistem K/L

Pemohon
Layanan
Ada di daftar "WB Tidak Patuh"

Ada di daftar
Sistem-Sistem K/L Pengiriman daftar WB Tidak Patuh "WB Tidak Patuh"

Rekomendasi Database
Pengawasan WB Tidak Patuh Pengguna Layanan
PENUTUP

40
Point Penting Dalam Penggalian
Potensi PNBP 2021
Penyempurnaan regulasi dan Proses Bisnis mulai dari
1 perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban dan
pengawasan

2 Dukungan Teknologi Informasi baik dari sisi SDM dan Infrastruktur.

3 Perlunya sinergi antar unit es I Kemkeu dan/atau antar


Kementerian/Lembaga baik dalam aspek pelayanan, pengawasan
dan penegakan hukum.

41
• Infographic Style

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai