Anda di halaman 1dari 5

Assalamualaikum wr,wb Tutor dan rekan-rekan

Nama : Bagas Mei Saputra


NIM :052126784
UT Daerah : Purwokerto

Berikut pendapat saya :


1). Baik, saya akan menjelaskan lebih lanjut mengapa pada relasi setiap anggota daerah asal
(domain) boleh memiliki lebih dari satu pasangan atau bahkan tidak memiliki pasangan sama
sekali, sedangkan pada fungsi hal tersebut tidak diperbolehkan.
Relasi:
Dalam relasi, hubungan antara anggota-anggota dari dua himpunan atau lebih tidak terikat
pada aturan-aturan tertentu. Relasi hanya menunjukkan adanya keterkaitan atau hubungan
antara anggota-anggota tersebut.
Pada relasi, setiap anggota dari himpunan pertama (domain) dapat:
- Memiliki lebih dari satu pasangan di himpunan kedua (kodomain)
- Tidak memiliki pasangan sama sekali di himpunan kedua
Hal ini dikarenakan relasi hanya menggambarkan hubungan secara umum, tanpa ada aturan
yang membatasi jumlah pasangan yang dimiliki oleh setiap anggota domain.
Fungsi:
Fungsi adalah suatu relasi khusus yang memiliki aturan-aturan tertentu. Dalam fungsi, setiap
anggota dari himpunan pertama (domain) harus dipasangkan dengan tepat satu anggota di
himpunan kedua (kodomain).
Pada fungsi, tidak boleh ada anggota domain yang tidak memiliki pasangan, dan juga tidak
boleh ada anggota domain yang memiliki lebih dari satu pasangan. Hal ini karena fungsi
harus memenuhi aturan satu-satu, yaitu setiap anggota domain harus memiliki tepat satu
pasangan di kodomain.
Perbedaan ini terjadi karena relasi hanya menggambarkan hubungan secara umum,
sedangkan fungsi memiliki aturan-aturan khusus yang harus dipenuhi. Fungsi merupakan
suatu relasi yang memiliki sifat-sifat tertentu, yaitu setiap anggota domain harus dipasangkan
dengan tepat satu anggota kodomain.
Jadi, pada relasi, anggota domain dapat memiliki lebih dari satu pasangan atau bahkan tidak
memiliki pasangan sama sekali, karena relasi hanya menunjukkan adanya hubungan tanpa
aturan yang mengikat. Sedangkan pada fungsi, hal tersebut tidak diperbolehkan karena fungsi
harus memenuhi aturan satu-satu.
Contoh :
Contoh Relasi:
Misalkan kita memiliki himpunan A = {1, 2, 3} dan himpunan B = {a, b, c}. Kita
dapat mendefinisikan suatu relasi R antara A dan B, di mana:
R = {(1, a), (1, b), (2, b), (2, c), (3, a), (3, c)}

Pada relasi R ini, kita dapat melihat bahwa:


- Anggota domain 1 memiliki dua pasangan, yaitu a dan b.
- Anggota domain 2 memiliki dua pasangan, yaitu b dan c.
- Anggota domain 3 memiliki dua pasangan, yaitu a dan c.

Jadi, pada relasi, setiap anggota domain dapat memiliki lebih dari satu pasangan di
kodomain.

Contoh Fungsi:
Misalkan kita memiliki himpunan A = {1, 2, 3} dan himpunan B = {a, b, c}. Kita
dapat mendefinisikan suatu fungsi f dari A ke B, di mana:
f(1) = a
f(2) = b
f(3) = c

Pada fungsi f ini, kita dapat melihat bahwa:


- Setiap anggota domain (1, 2, 3) memiliki tepat satu pasangan di kodomain (a, b, c).
- Tidak ada anggota domain yang tidak memiliki pasangan.
- Tidak ada anggota domain yang memiliki lebih dari satu pasangan.

Jadi, pada fungsi, setiap anggota domain harus dipasangkan dengan tepat satu anggota
kodomain, sesuai dengan aturan satu-satu yang harus dipenuhi oleh fungsi.
2.) Selain dalam bentuk grafik dan koordinat, relasi dan fungsi juga dapat disajikan dalam
bentuk lain, yaitu:
Diagram Panah (Diagram Relasi)
- Diagram panah menggambarkan hubungan antara anggota-anggota dari dua himpunan
atau lebih.
- Setiap anggota dari himpunan pertama (domain) dihubungkan dengan anggota himpunan
kedua (kodomain) menggunakan anak panah.
- Diagram panah dapat menunjukkan relasi maupun fungsi, tergantung pada aturan yang
terpenuhi.
Tabel
- Relasi dan fungsi dapat disajikan dalam bentuk tabel.
- Tabel akan menampilkan pasangan-pasangan antara anggota domain dan anggota
kodomain.
- Dalam tabel, setiap baris mewakili satu pasangan.
Himpunan Pasangan Berurutan (Notasi Pembentuk)
- Relasi dan fungsi dapat dinyatakan dalam bentuk himpunan pasangan berurutan.
- Setiap pasangan ditulis dalam bentuk (a, b), di mana a adalah anggota domain dan b
adalah anggota kodomain.
- Himpunan pasangan berurutan ini disebut juga notasi pembentuk.
Rumus
- Fungsi dapat dinyatakan dalam bentuk rumus matematika.
- Rumus ini menghubungkan anggota domain dengan anggota kodomain menggunakan
operasi matematika tertentu.
- Contoh: f(x) = 2x + 3, di mana x adalah anggota domain dan f(x) adalah anggota
kodomain.
Jadi, selain grafik dan koordinat, relasi dan fungsi dapat disajikan dalam bentuk diagram
panah, tabel, himpunan pasangan berurutan, dan rumus matematika. Masing-masing bentuk
penyajian memiliki kelebihan dan kegunaan tertentu, tergantung pada kebutuhan dan konteks
permasalahan.
Contoh :
saya akan memberikan contoh-contoh penyajian relasi dan fungsi dalam bentuk-bentuk selain
grafik dan koordinat
Contoh 1: Relasi
Misalkan kita memiliki himpunan A = {1, 2, 3} dan himpunan B = {a, b, c}. Kita dapat
mendefinisikan suatu relasi R antara A dan B sebagai berikut:
R = {(1, a), (1, b), (2, b), (2, c), (3, a), (3, c)
1. Diagram Panah (Diagram Relasi)
A R B
{1, 2, 3} ------> {a, b, c}
2. Tabel:
| Anggota A | Anggota B |
|----------|----------|
|1 |a |
|1 |b |
|2 |b |
|2 |c |
|3 |a |
|3 |c |
3. Himpunan Pasangan Berurutan (Notasi Pembentuk):
R = {(1, a), (1, b), (2, b), (2, c), (3, a), (3, c)}
Contoh 2: Fungsi
Misalkan kita memiliki himpunan A = {1, 2, 3} dan himpunan B = {a, b, c}. Kita dapat
mendefinisikan suatu fungsi f dari A ke B sebagai berikut:
f(1) = a
f(2) = b
f(3) = c
1. Diagram Panah (Diagram Fungsi)
A f B
{1, 2, 3} ------> {a, b, c
2. Tabel:
| Anggota A | Anggota B |
|----------|----------|
|1 |a |
|2 |b |
|3 |c |
3. Himpunan Pasangan Berurutan (Notasi Pembentuk):
f = {(1, a), (2, b), (3, c)}
4. Rumus:
f(x) = x, di mana x adalah anggota domain A.
Pada contoh-contoh di atas, kita dapat melihat bahwa relasi dan fungsi dapat disajikan dalam
bentuk diagram panah, tabel, himpunan pasangan berurutan, dan rumus matematika. Masing-
masing bentuk penyajian memiliki kelebihan dan kegunaan tertentu, tergantung pada
kebutuhan dan konteks permasalahan.

Sumber Referensi :
Buku :
- Modul 2 Kalkulus 1 MATA4110
- Buku “Matematika Diskrit” karya Rinaldi Munir, Penerbit Informatika, 2012.
Artikel :
- Artikel “Relasi dan Fungsi” dari Matematika Dasar, Universitas Negeri Yogyakarta.
Artikel ini memberikan penjelasan dan contoh-contoh yang mudah dipahami terkait
relasi dan fungsi.
Link: https://matematikadasar.wordpress.com/2012/03/12/relasi-dan-fungsi/
- Artikel “Perbedaan Relasi dan Fungsi” dari Matematika Dasar, Universitas Negeri
Malang.Artikel ini memberikan penjelasan yang jelas mengenai perbedaan antara
relasi dan fungsi.Link:
https://matematikadasar.wordpress.com/2012/03/12/perbedaan-relasi-dan-fungsi/

Anda mungkin juga menyukai