Anda di halaman 1dari 1

Pengalaman saya dalam berkomunikasi dengan memadukan unsur verbal dan nonverbal

seringkali terjadi ketika saya melakukan presentasi atau berbicara di depan umum. Saya
selalu berusaha untuk tidak hanya mengandalkan kata-kata yang saya ucapkan, tetapi juga
ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan intonasi suara untuk menyampaikan pesan dengan lebih
efektif.

Salah satu contoh pengalaman saya adalah ketika saya menjadi penyaji materi dalam
presentasi tugas kuliah. Saya memperhatikan bahwa selain menyampaikan informasi dengan
kata-kata, menggunakan gerakan tangan untuk menggaris bawahi poin-poin penting dapat
membantu audiens memahami materi saya dengan lebih baik. Selain itu, saya juga
memperhatikan postur tubuh saya dan menjaga kontak mata dengan audiens untuk
menunjukkan kepercayaan diri dan keterlibatan dalam presentasi.

Dalam interaksi sehari-hari, saya juga sering menggunakan bahasa tubuh dan ekspresi wajah
untuk memperkuat pesan saya. Misalnya, saat berbicara dengan teman tentang ide baru, saya
akan memperlihatkan antusiasme dengan senyum dan gerakan tangan yang aktif. Hal ini
membantu dalam membangun hubungan yang lebih baik dan membuat komunikasi menjadi
lebih efektif.

Menurut saya, pengalaman tersebut telah membuktikan bahwa memadukan unsur verbal dan
nonverbal dalam komunikasi dapat meningkatkan efektivitas pesan yang disampaikan. Ketika
kita mampu menyampaikan pesan dengan jelas dan meyakinkan melalui kata-kata dan
ekspresi nonverbal, komunikasi menjadi lebih kuat dan dapat mencapai tujuan yang
diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai