Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Pertempuran Surabaya merupakan peristiwa sejarah perang antara pihak tentara


Indonesia dan Belanda. Peristiwa besar ini terjadi tanggal 10 November 1945 di Kota
Surabaya, Jawa Timur. Pertempuran ini adalah perang pertama pasukan Indonesia dengan
pasukan asing setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia dan 1 pertempuran terbesar dan
terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia yang menjadi simbol nasional atas
perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme. Peristiwa 10 November merupakan sejarah
perang antara Indonesia dan Sekutu. Pada tanggal 1 Maret 1942 tentara Jepang mendarat di
Pulau Jawa dan 7 hari kemudian tepatnya tanggal 8 Maret, pemerintah kolonial Belanda
menyerah tanpa syarat kepada Jepang sejak itu Indonesia diduduki oleh Jepang. Di Surabaya
dikibarkan bendera Belanda (merah-putih-biru) di Hotel Yamato, telah melahirkan insiden
tunjangan yang menyulutkan berkobarnya bentrokan-bentrokan bersenjata antara pasukan
Inggris dengan badan-badan perjuangan yang dibentuk oleh rakyat. Peristiwa berdarah di
Surabaya ketika itu juga telah menggerakan perlawanan rakyat di seluruh Indonesia untuk
mengusir penjajah dan mempertahankan kemerdekaan. Banyaknya pejuang yang gugur dan
rakyat yang menjadi korban ketika itulah kemudian dikenang sebagai Hari Pahlawan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana latar belakang peristiwa petempuran 10 November di Surabaya ?

2. Bagaimana konflik antara pemuda dan rakyat dengan pasukan sekutu ?

3. Bagaimana proses berlangsungnya perlawanan rakyat Indonesia ?

4. Bagaimana proses penyelesaian dan kesepakatan pemerintah Indonesia dengan sekutu ?


1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui latar belakang peristiwa pertempuran 10 November di Surabaya.

2. Untuk mengetahui konflik antara pemuda dan rakyat dengan pasukan sekutu.

3. Untuk mengetahui proses berlangsungnya perlawanan rakyat Indonesia.

4. Untuk mengetahui proses penyelesaian dan kesepakatan pemerintah Indonesia dengan

sekutu.

1.4 SISTEMATIKA

Bab I Pendahuluan: Latar belakang masalah, Rumusan masalah, Tujuan dan Sistematika

Bab II Pembahasan : Latar belakang peristiwa, konflik antara pemuda dan rakyat dengan

pasukan sekutu, Proses berlangsungnya pelawanan rakyat Indonesia, Proses penyelesaian


dan

kesepakatan pemerintah Indonesia dengan sekutu.

Bab III Penutup : Kesimpulan dan Saran.


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 LATAR BELAKANG PERISTIWA
Peristiwa pertempuran pada tanggal 10 November 1945 di Surabaya merupakan dampak
yang dipicu oleh peristiwa-peristiwa sebelumnya mulai dari kedatangan pasukan Jepang di
Indonesia pada tanggal 1 Maret 1942 yang kemudian melahirkan perjanjian kalijati antara
Jepang dengan Belanda. Hal utama yang menjadi latar belakang pertempuran Surabaya
adalah pengibaran bendera Belanda di Hotel Yamato tanggal 18 September 1945.

Para pemuda Surabaya merasa gusar melihat tindakan Belanda yang tidak menghargai
dan tanpa izin mengibarkan bendera Belanda (merah-putih-biru) di wilayah Indonesia.
Republik Indonesia yang saat itu secara resmi telah memproklamasikan kemerdekaan jelas
merasa dicemooh oleh tindakan Belanda. Para pemuda tidak tinggal diam melihat
kesewenangan Belanda di Tanah Air yang dapat disimpulkan bahwa mereka ingin
menunjukkan kekuasaannya kembali di Indonesia. Para pemuda yang pada saat itu sedang
melakukan aksi pengibaran bendera Indonesia (merah-putih) di segala penjuru secara
langsung berkumpul di depan halaman Hotel Yamato. Pada tanggal 18 September 1945
tersebut memang terjadi suatu diplomasi antara pihak Indonesia dan Belanda di dalam Hotel
Yamato yakni dengan datangnya Soedirman sebagai wakil pemerintahan Indonesia dengan
dikawal ketat oleh Hariyono dan Sidik untuk berunding dengan pihak Belanda yang diwakili
oleh Mr. Ploegman berserta pasukan. Dalam diplomasi tersebut Belanda menolak untuk
menurunkan benderanya dari puncak tertinggi Hotel Yamato dan justru menyerang pihak
Indonesia dengan mengeluarkan pistol. Sidik sebagai pengawal dan bertugas menjaga
Soedirman tentu secara reflek menyerang kembali Ploegman hingga tewas. Namun sidik
sendiri kemudian tewas ditangan pasukan Belanda. Soedirman bersama Hariyanto yang
berusaha keluar mencari perrlindungan dari serangan pasukan Belanda akhirnya disambut
oleh para pemuda yang sedang berkumpul di luar hotel. Selanjutnya Soedirman bersama
Kusno Wibowo kembali masuk dalam hotel dan memanjat tiang bendera untuk merobek
warna biru bendera Belanda dan kemudian mengibarkan kembali bendera Indonesia (merah-
putih). Hal tersebut menjadi latar belakang pertempuran Surabaya yang kemudian secara
berlanjut terjadi pertempuran tanggal 27 Oktober antara para pemuda melawan Inggris yang
pada saat itu memihak Belanda. Pertempuran ini terus terjadi hingga Jenderal Hawthorn
meminta presiden RI untuk meredakan pertempuran. Tanggal 29 Oktober perjanjian
diplomasi antara Indonesia dan Inggris ditandatangani dengan adanya genjatan senjata.
Namun pada hari berikutnya karena masih labilnya kondisi psikis para pasukan baik dari
Indonesia maupun Inggris kembali terjadi pertempuran antara Indonesia dengan Inggris yang
menewasakn Jenderal Mallaby.

2.2 KONFLIK ANTARA PEMUDA DAN RAKYAT DENGAN SEKUTU

Peristiwa di Surabaya merupakan rangkain kejadian yang diawali sejak kedatangan


pasukan Sekutu tanggal 25 Oktober 1945 yang dipimpin oleh Brigadir Jenderal Mallaby.
Pada tanggal 25 Oktober 1945 brigade 49 di bawah pimpinan

Anda mungkin juga menyukai