Anda di halaman 1dari 7

Nama : Nurohmah Rosia Ningrum

NPM : 01656230116
Mata Kuliah : Dasar-Dasar Teknik Pembuatan Akta

PERJANJIAN KERJASAMA

Perjanjian Kerjasama (untuk selanjutnya disebut dengan “Perjanjian”) dibuat di Jakarta pada tanggal
10 Mei 2024 oleh dan antara :

____________________ beralamat di ____________________ dengan Nomor Induk Kependudukan


____________________ bertindak untuk selanjutnya disebut sebagai “PIHAK PERTAMA”.

DAN;

____________________ beralamat di ____________________ dengan Nomor Induk Kependudukan


____________________ bertindak untuk selanjutnya disebut sebagai “PIHAK KEDUA”.

DAN;

____________________ beralamat di ____________________ dengan Nomor Induk Kependudukan


____________________ bertindak untuk selanjutnya disebut sebagai “PIHAK KETIGA”.

DAN;

____________________ beralamat di ____________________ dengan Nomor Induk Kependudukan


____________________ bertindak untuk selanjutnya disebut sebagai “PIHAK KEEMPAT”.

Untuk selanjutnya PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA dan PIHAK KETIGA secara bersama-
sama disebut sebagai PARA PIHAK.

PARA PIHAK sepakat untuk mengikatkan diri dan bekerja sama untuk melakukan suatu aktivitas
bisnis di Indonesia dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

PASAL 1
DEFINISI

1. Apabila tidak dengan tegas dinyatakan secara lain, maka kata-kata yang tertulis yang dimulai
dengan huruf kapital besar dalam Perjanjian ini harus diartikan sebagai berikut:
a) Perjanjian adalah adalah kesepakatan antara dua orang atau lebih mengenai hal tertentu yang
disetujui oleh mereka.
b) Investasi adalah kegiatan penempatan dana pada satu atau lebih dari satu jenis aset selama
periode tertentu, dengan tujuan mendapatkan penghasilan atau peningkatan nilai.
c) Informasi Rahasia adalah data, informasi, gambar, dokumen-dokumen dan bahan-bahan
lainnya yang merupakan milik masing-masing Pihak yang telah disampaikan dan/atau baru
akan disampaikan baik secara lisan maupun tertulis kepada Pihak lainnya yang selama waktu
proses tugasnya sebagai pelaksanaan Project sesuai dengan ketentuan Perjanjian ini.
d) Keadaan Kahar adalah hal-hal di luar kemampuan dan/atau kehendak manusia, yang
menimpa salah satu atau Para Pihak, dan akan mempengaruhi kemampuan yang bersangkutan
dalam melaksanakan pemenuhan kewajibannya, yang secara limitatif dalam Perjanjian ini
adalah untuk kejadian bencana seperti berikut:
i. bencana alam seperti gempa bumi, badai, kondisi cuaca yang luar biasa buruk, letusan
gunung berapi, banjir, yang dinyatakan resmi oleh Pemerintah Republik Indonesia;
ii. perang yang timbul atau kondisi sebagai akibat perang, yang dinyatakan secara resmi oleh
Pemerintahan Republik Indonesia, tindakan sabotase oleh teroris, pemberontakan,
kerusuhan, huru-hara, kecelakaan, atau hal-hal lain yang terjadi di luar kuasa manusia,
atau;
iii. perubahan atas peraturan perundang-undangan yang berpengaruh secara langsung
terhadap Perjanjian ini.
2. Istilah-istilah yang didefinisikan di dalam Perjanjian ini dalam bentuk tunggal memiliki
pengertian yang korelatif apabila dipergunakan dalam bentuk ganda dan/atau sebaliknya;
3. Judul-judul pada Pasal di dalam Perjanjian ini, diberikan untuk kemudahan dalam mengidentifikasi
klausul kesepakatan, serta tidak dapat dipergunakan dan/atau dipertimbangkan sebagai penafsiran
atas maksud dan/atau tujuan dari keberlangsungannya Perjanjian ini.

PASAL 2
MAKSUD DAN TUJUAN

PARA PIHAK sepakat dalam melakukan kegiatan kerjasama bisnis yang dibuat berdasarkan syarat
dan ketentuan yang berlaku dalam Perjanjian ini.

PASAL 3
JANGKA WAKTU

PARA PIHAK sepakat bahwa Perjanjian ini berlaku dalam jangka waktu __________ sejak tanggal
__________ PARA PIHAK melakukan pengikatan sesuai yang telah ditetapkan dalam Perjanjian ini.

PASAL 4
RUANG LINGKUP

Ruang Lingkup kerja sama yang diatur dalam Perjanjian Kerjasama ini meliputi :

1. Menjelaskan Bentuk Pola Kerjasama yang akan dilakukan PARA PIHAK dengan berdasarkan
pada ketentuan yang diatur dalam Perjanjian ini.
2. Dalam kegiatan usaha berlangsung PIHAK PERTAMA bertindak sebagai Pihak yang akan
memberikan modal investasi.
3. PIHAK KEDUA bertindak sebagai Pihak yang akan memproduksi makanan
4. PIHAK KETIGA bertindak sebagai Pihak penyedia lahan untuk kegiatan usaha.
5. PIHAK KEEMPAT bertindak sebagai Pihak yang mengelola marketing untuk memasarkan
kegiatan usaha.
6. Dalam pembiayaan kegiatan usaha yang berlokasi di Jakarta untuk kegiatan usaha catering
dengan total Rp 50.000.000-,
7. Ketentuan mengenai pembayaran yang harus dilakukan oleh PIHAK PERTAMA berdasarkan
nilai MODAL INVESTASI dan JANGKA WAKTU yang telah diatur dalam Perjanjian ini.
8. Pembayaran akan dilakukan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA paling lambat
__________ sejak tagihan diterima dengan lengkap oleh PIHAK KEDUA melalui metode
transfer.
9. Hak dan Kewajiban PARA PIHAK dalam melakukan kegiatan bisnis untuk melindungi
kepentingan PARA PIHAK.
10. Ketentuan mengenai Pembagian Hasil Keuntungan yang telah disepakati oleh PARA PIHAK.

PASAL 5
BIAYA PEKERJAAN DAN CARA PEMBAYARAN

1. Dalam pelaksanaan perjanjian ini, PIHAK PERTAMA memberi MODAL INVESTASI dengan
total senilai Rp 50.000.000-, dan PIHAK KEDUA, PIHAK KETIGA, dan PIHAK KEEMPAT
dengan ini menerima penyerahan MODAL INVESTASI tersebut dari PIHAK PERTAMA serta
menyanggupi untuk melaksanakan pengelolaan MODAL INVESTASI tersebut.

2. Setiap MODAL INVESTASI yang telah berhasil masuk ke rekening milik PIHAK KEDUA
akan diatur pengelolaannya oleh PIHAK PERTAMA dari total MODAL INVESTASI untuk
mendukung keperluan pekerjaan (project) dan biaya pra operasional untuk mendukung kelancaran
atas kerjasama ini serta PIHAK KEDUA juga dapat menjadi sub contractor atas pekerjaan-
pekerjaan yang dimiliki PIHAK PERTAMA.

3. Pembayaran akan dilakukan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA paling lambat
________ sejak tagihan diterima dengan lengkap oleh PIHAK PERTAMA dari PIHAK
KEDUA.
Pembayaran dilakukan dengan metode transfer ke rekening sebagai berikut:
Nama Pemilik Rekening : _________________
Nomor Rekening : _________________
Nama Bank : _________________
Alamat Bank : _________________

4. Penagihan oleh PIHAK KEDUA dianggap sah dan telah lengkap apabila PIHAK KEDUA telah
melampirkan tagihan/invoice dan faktur pajak asli.

5. Pembayaran atas Biaya Pekerjaan akan dipotong dengan Pajak Penghasilan (PPh 23) dan
dibayarkan secara langsung oleh PIHAK PERTAMA kepada Kantor Pajak sesuai dengan
peraturan perpajakan yang berlaku. PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk mengirimkan bukti
pemotongan pajak tersebut kepada PIHAK KEDUA.
PASAL 6
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK

Dalam Perjanjian Kerja sama ini, PARA PIHAK memiliki Hak dan Kewajiban sebagai berikut:

1. PIHAK PERTAMA Wajib Memberikan MODAL INVESTASI kepada PIHAK KEDUA


investasi MODAL INVESTASI senilai Rp 50.000.000-,.
2. PIHAK PERTAMA Berhak meminta kembali MODAL INVESTASI yang telah diserahkan
kepada PIHAK KEDUA dengan ketentuan yang telah disepakati untuk digunakan sebagai
kegiatan usaha dan biaya pra operasional untuk mendukung kelancaran atas kerja sama ini.
3. PIHAK PERTAMA bekewajiban untuk menjamin bahwa MODAL INVESTASI yang
diinvestasikan kepada PIHAK KEDUA, PIHAK KETIGA, dan PIHAK KEEMPAT merupakan
harta yang dimiliki oleh PIHAK PERTAMA dan diperoleh dengan tidak melawan hukum. Bahwa
dalam hal terjadinya penuntutuan dan/atau permasalahan hukum lainnya yang terkait dengan
MODAL INVESTASI dan/atau pelaksanaan Perjanjian ini, maka PIHAK PERTAMA menjamin
dan menyatakan akan membebaskan PIHAK KEDUA dari segala tuntutan hukum baik dari pihak
mana pun.
4. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk mengelola modal investasi dengan melakukan kegiatan
usaha dalam bidang memproduksi makanan.
5. PIHAK KETIGA berkewajiban untuk mengelola modal investasi dengan menyediakan lahan
untuk kegiatan usaha.
6. PIHAK KEEMPAT berkewajiban untuk mengelola marketing untuk memasarkan kegiatan usaha.
7. PIHAK KEDUA, PIHAK KETIGA dan PIHAK KEEMPAT berhak menerima penyerahan
MODAL INVESTASI tersebut dari PIHAK PERTAMA serta menyanggupi untuk melaksanakan
pengelolaan MODAL INVESTASI tersebut.

PASAL 7
BAGI HASIL KEUNTUNGAN

1. Sifat Kerjasama ini adalah Sharing Profit dengan jangka waktu Investasi Proyek selama _______
dari Tahun _______ sampai ________ maka Investasi Proyek dinyatakan LUNAS.
2. PARA PIHAK dengan ini menyatakan setuju dan menyepakati bahwa PIHAK PERTAMA
mendapatkan pembagian keuntungan/sharing profit selama dengan ketentuan yang telah disepakati
bersama.
PASAL 8
KEADAAN KAHAR

1. Hal-hal yang dapat dianggap sebagai Keadaan Kahar dalam perjanjian ini adalah bencana alam,
perang, huru-hara, pemogokan, epidemi, sabotase, kebakaran dan kebjakan pemerintah yang secara
resmi diumumkan pemerintah dan atau instansi yang terkait dan berkaitan langsung dengan
pelaksanaan pekerjaan ini dan secara wajar dan tidak dapat dihindari karena berada diluar
kemampuan PARA PIHAK, sehingga salah satu pihak atau kedua pihak tidak dapat melaksanakan
hak dan kewajibannya.
2. Pihak yang mengalami Keadaan Kahar tidak dapat dipertanggungjawabkan atas segala sesuatu
akibat yang timbul karena sesuatu yang dianggap Keadaan Kahar.
3. Apabila terjadi Keadaan Kahar, maka pihak yang terkena Force majeure harus memberitahukan
secara resmi dan tertulis kepada pihak lainya selambat-lambatnya 3 x 24 jam terhitung sejak
terjadinya Keadaan Kahar.
4. Apabila dalam waktu 3 x 24 jam sejak diterimanya pemberitan tersebut tidak ada tanggapan dari
pihak yang menerima pemberitahuan maka adanya Keadaan Kahar tersebut dianggap telah
disetujui.

PASAL 9
KETERBUKAAN INFORMASI

1. Keterbukaan informasi yang dimaksud dengan informasi di sini mencakup namun tidak terbatas
pada data, keterangan, gambar-gambar, catatan-catatan tertulis, nota maupun dokumen lainnya,
baik dalam bentuk cetak maupun media elektronik.
2. Sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam perjanjian ini, Para Pihak
berkewajiban untuk memberikan seluruh informasi yang tersedia secara transparan kepada masing-
masing pihak selama hal tersebut dibutuhkan dalam rangka menjalankan pekerjaan yang dimaksud
dalam perjanjian ini.

PASAL 10
KERAHASIAAN/INFORMASI RAHASIA

1. Yang dimaksud dengan informasi rahasia dalam perjanjian ini adalah:


a. Segala data keterangan gambar-gambar, catatan catatan tertulis maupun dokumen lainnya
dalam bentuk cetak maupun Media elektronik yang diberikan oleh pihak pembeli dalam rangka
pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam perjanjian ini, termasuk namun tidak
terbatas pada data perusahaan pemberi dan data-data lain yang digunakan dalam rangka
mendukung pekerjaan yang dimaksud;
b. Informasi yang terlebih dahulu ditegaskan lisan maupun tertulis sebagai informasi rahasia atau
informasi yang belum tersedia secara publik;
c. Perjanjian ini berlaku hanya terhadap informasi rahasia sebagaimana dimaksud dalam
perjanjian ini yang diungkapkan oleh salah satu pihak, selanjutnya disebut "pihak pemberi"
kepada pihak lainnya selanjutnya disebut "pihak penerima".
2. Kewajiban dalam perjanjian ini tidak berlaku terhadap informasi rahasia pihak pemberi yang:
a. Pada saat diberikan atau sesudahnya menjadi tersedia secara umum untuk publik tanpa adanya
pelanggaran dari pihak pertama;
b. Boleh diungkapkan dengan persetujuan tertulis dari pihak pemberi;
c. Diminta oleh pengadilan atau pihak yang berwenang berdasarkan ketentuan hukum yang
berlaku dengan syarat bahwa sebelum permintaan pengadilan atau pihak yang berwenang
tersebut dilaksanakan pihak penerima wajib menyampaikan pemberitahuan tertulis terlebih
dahulu kepada pihak pemberi.
3. Pihak penerima hanya akan memberikan atau mengungkapkan informasi rahasia milik pihak
pemberi terbatas hanya kepada pihak yang diperlukan dalam hubungan kewajiban dan tanggung
jawabnya untuk melakukan kegiatan bisnis ini sehingga memiliki keharusan untuk mengetahui
informasi rahasia tersebut.
4. Pihak penerima wajib memegang teguh atau menjaga kerahasiaan dan berjanji untuk tidak
mengungkapkan baik secara langsung maupun tidak langsung, setiap dan semua Informasi Rahasia
mengenai atom ini pihak pemberi yang mungkin diketahui atau diperolehnya kepada Pihak Ketiga,
kecuali telah mendapat persetujuan tertulis dari Pihak Pemberi. Ketentuan ini akan tetap mengikat
walaupun masa berlakunya perjanjian ini telah berakhir atau pun gagal terlaksana kecuali diatur
kemudian dalam addendum lain.

PASAL 11
KETENTUAN LAIN

1. Perjanjian ini tunduk pada ketentuan hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia.
2. Apabila Perjanjian ini berakhir karena sebab apapun, maka pengakhiran Perjanjian ini tidak
mempengaruhi keabsahan dan keberlakuan dari kesepakatan yang telah terjalin sebagaimana
dimaksud dalam Perjanjian ini, khususnya terkait dengan ketentuan kerahasiaan.
3. Biaya-biaya yang timbul sebagai akibat dilaksanakannya Perjanjian ini, akan dibebankan dan
menjadi tanggung jawab dari masing-masing Pihak.
4. Bahwa segala perselisihan yang mungkin timbul dari Perjanjian ini, akan diselesaikan secara
musyawarah mufakat. Apabila perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyawarah dalam
kurun waktu 3 (tiga) bulan, maka Para Pihak sepakat untuk menempuh jalur hukum sesuai dengan
perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia.
5. Para Pihak sepakat, bahwa hal-hal yang belum diatur dalam Perjanjian ini atau sepakat untuk
ditambahkan, dihapus dan/atau diganti, maka Para Pihak sepakat untuk mengadakan Addendum
atas Perjanjian ini, yang memiliki kekuatan yang sama dan mengikat selayaknya Perjanjian ini.
Demikian Perjanjian ini dibuat dalam 2 (dua) rangkap, dengan kekuatan hukum yang sama dan
ditandatangani oleh masing-masing Pihak sesuai dengan kapasitasnya.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

____________________ ___________________

PIHAK KETIGA PIHAK KEEMPAT

____________________ ___________________

Anda mungkin juga menyukai