Anda di halaman 1dari 4

NAMA : Mannan Panji Soka Pagaruyung

KELAS : E
NPM : 23344155

PENGADAAN
1. PENGERTIAN : Pengadaan merupakan kegiatan yang dimaksudkan
untukmerealisasikan perencanaan kebutuhan. Pengadaan yang efektif harus menjamin
ketersediaan, jumlah, dan waktu yang tepat dengan harga yang terjangkau dan sesuai
standar mutu. Pengadaan merupakan kegiatan yang berkesinambungan dimulai dari
pemilihan, penentuan jumlah yang dibutuhkan, penyesuaian antara kebutuhan dan dana,
pemilihan metode pengadaan, pemilihan pemasok, penentuan spesifikasi kontrak,
pemantauan proses pengadaan, dan pembayaran.
2. SATUAN ATAU UKURAN :

Botol atau Vial: Botol atau vial digunakan untuk menyimpan obat cair atau infus.
Mereka biasanya diukur dalam mililiter (ml) atau liter (L).

Tablet atau Kapsul: Tablet atau kapsul adalah bentuk dosis padat dari obat yang
diukur dalam jumlah unit, seperti tablet per botol atau kapsul per strip.

Ampul: Ampul adalah wadah kaca yang kedap udara yang digunakan untuk
menyimpan obat dalam bentuk cair yang diukur dalam volume, seperti ml.

Karton: Karton adalah satuan pengukuran yang digunakan untuk menyimpan beberapa
botol atau paket obat. Ini sering digunakan untuk obat dalam bentuk padat atau cair
dalam jumlah yang besar.

Paket atau Paket: Paket atau paket adalah satuan pengukuran yang digunakan untuk
menyediakan jumlah tertentu dari bahan obat atau peralatan dalam satu kemasan. Ini
dapat berupa paket berisi beberapa botol, kapsul, atau tablet, atau bahkan peralatan
seperti jarum dan alat suntik.

-Gulungan: Gulungan adalah satuan pengukuran yang digunakan untuk menyimpan


bahan obat atau peralatan dalam bentuk gulungan atau roll, seperti plester atau kain
bedah.

-Pallet: Pallet adalah satuan pengukuran yang digunakan untuk pengiriman dan
penyimpanan obat dalam jumlah besar. Mereka biasanya digunakan untuk obat dalam
bentuk botol atau kemasan besar lainnya.
Pemilihan satuan atau ukuran pengadaan farmasi tergantung pada jenis obat atau
peralatan yang dibeli, kebutuhan penggunaan, dan praktik pengadaan yang umum di
lembaga farmasi tertentu.

3. DATA YANG DIPERLUKAN :

-Daftar Barang: Daftar lengkap obat-obatan dan peralatan farmasi yang dibutuhkan
oleh lembaga atau fasilitas kesehatan. Ini harus mencakup informasi tentang nama
generik, merek, kekuatan, dan formulasi dari setiap produk.

-Jumlah Persediaan Saat Ini: Informasi tentang persediaan obat-obatan dan peralatan
farmasi yang tersedia saat ini di lembaga atau fasilitas kesehatan. Ini membantu dalam
menentukan kebutuhan pengadaan berdasarkan kebutuhan aktual.

-Perkiraan Permintaan: Perkiraan permintaan obat-obatan dan peralatan farmasi


untuk periode tertentu berdasarkan penggunaan historis, pola penyakit, dan proyeksi
permintaan masa depan.

-Informasi tentang Pemasok: Daftar pemasok yang diandalkan untuk memenuhi


kebutuhan farmasi, termasuk informasi tentang harga, ketersediaan, dan ketentuan
pengiriman.

-Anggaran: Informasi tentang anggaran yang tersedia untuk pengadaan farmasi. Ini
membantu dalam menentukan prioritas pengadaan dan dalam menetapkan batasan
biaya.

-Informasi tentang Regulasi: Pengetahuan tentang regulasi dan kepatuhan yang


berlaku terkait dengan pengadaan farmasi, termasuk persyaratan kualitas, dokumentasi,
dan persetujuan yang diperlukan.

-Data Klinis dan Epidemiologi: Informasi tentang profil penyakit dan epidemiologi
yang mempengaruhi kebutuhan farmasi, termasuk tren penyakit, prevalensi, dan
kebutuhan khusus untuk populasi tertentu.

-Rencana Ketersediaan: Rencana yang memperhitungkan kebutuhan mendesak dan


kebutuhan khusus dalam situasi darurat atau kejadian khusus.

-Data Performa Pemasok: Evaluasi kinerja pemasok berdasarkan waktu pengiriman,


kualitas produk, layanan pelanggan, dan faktor lain yang relevan.

-Informasi tentang Inovasi dan Perkembangan Baru: Pengetahuan tentang inovasi


terbaru dalam bidang farmasi, termasuk pengembangan produk baru, teknologi, atau
perubahan regulasi yang dapat memengaruhi pengadaan.
4. CARA / TAHAP MELAKUKAN :

-Identifikasi Kebutuhan: Tentukan kebutuhan obat-obatan dan peralatan farmasi


berdasarkan permintaan dari departemen klinis atau unit yang berwenang. Ini dapat
melibatkan memeriksa stok yang ada, menganalisis pola penggunaan, dan
memperhitungkan tren penyakit dan epidemiologi.

-Penetapan Anggaran: Tetapkan anggaran yang tersedia untuk pengadaan farmasi. Ini
akan membantu dalam menentukan prioritas pengadaan dan dalam menetapkan batasan
biaya untuk setiap pembelian.

-Identifikasi Pemasok: Cari dan identifikasi pemasok farmasi yang andal dan
terpercaya. Evaluasi pemasok berdasarkan kriteria seperti reputasi, kualitas produk,
harga, keandalan pengiriman, dan layanan pelanggan.

-Permintaan Penawaran: Ajukan permintaan penawaran kepada pemasok yang dipilih


untuk produk yang Anda butuhkan. Permintaan penawaran harus mencakup detail
tentang produk yang diinginkan, jumlah yang dibutuhkan, harga, persyaratan
pengiriman, dan ketentuan pembayaran.

-Evaluasi Penawaran: Tinjau dan bandingkan penawaran dari berbagai pemasok.


Pertimbangkan faktor seperti harga, kualitas produk, layanan pelanggan

5. HASIL YANG DIPEROLEH


- Pengadaan yang efektif
- Persediaan Obat yang Memadai
- Kualitas Produk yang Tinggi
- Efisiensi dalam Pengelolaan Persediaan
- Kepatuhan terhadap Regulasi
- Penghematan Biaya
Pengertian

Konseling Obat adalah suatu aktivitas pemberian nasihat atau saran terkait terapi Obat dari Apoteker
(konselor) kepada pasien dan/atau keluarganya. Konseling untuk pasien rawat jalan maupun rawat
inap di semua fasilitas kesehatan dapat dilakukan atas inisitatif Apoteker, rujukan dokter, keinginan
pasien atau keluarganya. Pemberian konseling yang efektif memerlukan kepercayaan pasien
dan/atau keluarga terhadap Apoteker

Ukuran/ satuan

Penggunaan obat dan efek samping penggunaan obat

Penyakit pasien

Data yang diperlukan

Faktor yang perlu diperhatikan dalam konseling Obat: a. Kriteria Pasien: 1) pasien kondisi khusus
(pediatri, geriatri, gangguan fungsi ginjal, ibu hamil dan menyusui); 2) pasien dengan terapi jangka
panjang/penyakit kronis (TB, DM, epilepsi, dan lain-lain); 3) pasien yang menggunakan obat-obatan
dengan instruksi khusus (penggunaan kortiksteroid dengan tappering down/off); 4) pasien yang
menggunakan Obat dengan indeks terapi sempit (digoksin, phenytoin); 5) pasien yang menggunakan
banyak Obat (polifarmasi); dan 6) pasien yang mempunyai riwayat kepatuhan rendah. b. Sarana dan
Peralatan: 1) ruangan atau tempat konseling; dan 2) alat bantu konseling (kartu pasien/catatan
konseling). Petunjuk teknis mengenai konseling akan diatur lebih lanjut oleh Direktur Jenderal

Cara atau tahap melakukan

1. Membuka komunikasi antara apoteker dan pasien


2. Menilai pemahaman pasien
3. Menggali informasi yang di butuhkan
4. Menyampaikan informasi secara detail
5. Mengulang Kembali pemahaman pasien

Hasil yang diperoleh

Pemberian konseling Obat bertujuan untuk mengoptimalkan hasil terapi, meminimalkan risiko reaksi
Obat yang tidak dikehendaki (ROTD), dan meningkatkan costeffectiveness yang pada akhirnya
meningkatkan keamanan penggunaan Obat bagi pasien (patient safety).

Anda mungkin juga menyukai