Anda di halaman 1dari 4

Ujian Tengah Semester

Mata kuliah : manajemen farmasi


Dosen pengampu : Apt. DRS.R. Muhammad Sadikin, M.M.
Hari/tanggal ujian : Kamis, 8 Desember 2022
Jam/ruang ujian : 13.30/V-410

Nama : Muhammad Rifqi Fadhila


Nim : 201951137

1. Management berasal dari Bahasa perancis, yang berarti seni melaksanakan dan
mengatur. Management dapat juga di artikan sebagai ilmu dan seni tentang upaya
untuk memanfaatkan semua sumber daya yang di miliki untuk mencapai tujuan secara
efektif dan efisien.

2. Farmasi adalah ilmu yang mempelajari cara membuat, mencampur, meracik formulasi
obat, identifikasi, kombinasi, analisis dan standarisasi/pembakuan obat serta
pengobatan, termasuk pula sifat-sifat obat dan distribusinya serta penggunaannya
yang aman. Farmasi dalam bahasa Yunani disebut farmakon yang berarti medika atau
obat, sedangkan ilmu resep adalah ilmu yang mempelajari tentang cara penyediaan
obat-obatan menjadi bentuk tertentu (meracik) hingga siap digunakan sebagai obat.

Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan untuk
mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka
penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan
dan kontrasepsi, untuk manusia.

3. Alur distribusi obat di Indonesia, mencakup ;

- Pengadaan : meliputi perhitungan kebutuhan dan perencanaan pengadaan,


pemilihan cara pengadaan, pelaksanaan pembelian, pemantauan status pesanan,
penerimaan dan pemeriksaan serta melakukan jaminan mutu. Biasanya pengadaan
dilakukan oleh industri farmasi berdasarkan kebutuhan PBF.

- Distribusi : meliputi kegiatan pengendalian persediaan obat, penyimpanan,


transportasi dan sistem distribusi. Pendistribusian dilakukan oleh PBF yang berada
diseluruh wilayah Indonesia

- Penggunaan : meliputi pelayanan medik dan pelayanan kefarmasian, seperti


rumah sakit, apotek, toko obat dan juga puskesmas.
4. Tahapan seleksi kebutuhan obat di rumah sakit yaitu :

- Melakukan tinjauan terhadap masalah-masalah Kesehatan yang sering terjadi


- Mengidentifikasi pemilihan terapi, bentuk dan dosis
- Menentukan kriteria seleksi obat
- Melakukan standarisasi obat sesuai kriteria seleksi obat dalam rangka
memutuskan macam-macam obat yang akan digunakan di rumah sakit.
- Menjaga dan memperbaharui standar obat dan formularium yang berlaku pada
periode tertentu.
Kriteria obat yang dipilih berdasarkan :
- Dibutuhkan oleh Sebagian besar populasi
- Berdasarkan pola pre-valensi penyakit (10 penyakit terbesar)
- Aman dan manjur yang di dukung dengan bukti ilmiah.
- Mempunyai manfaat yang maksimal dengan risiko yang minimal termasuk
mempunyai rasio manfaat-biaya yang baik.
- Mutu terjamin
- Sedapat mungkin sediaan tunggal
- Jika alternatif pilihan obat banyak, maka di pilih “drug of choice”.
- Sesuai dengan formularium RS.

5. Pengadaan obat di apotek, yaitu :


- pengadaan dalam jumlah terbatas
(untuk kebutuhan jangka pendek, modal terbatas, ED pendek, lokasi pemasok
terjangkau)
- pengadaan secara spekulasi
(pengadaan jumlah besar, antisipasi kenaikan harga, diskon untuk pembelian jumlah
besar)
- pengadaan terencana
( membandingkan penjualan dengan pembelian)
- pengadaan secara intuisi
(prediksi berdasarkan pola penyakit)
- konsinyasi
(titipan dari pemasok, untuk produk baru)
- nempil
(membeli dalam jumlah sedikit dari apotek lain, atau dari pemasok dengan cara join
dengan apotek lain, untuk obat yang mahal)
Adapun, tahapan pengadaannya ;
-penyiapan daftar kebutuhan
-pemilihan supplier dan pemesanan
-penerimaan dan pemeriksaan
-pencatatan/pembukuan
-pembayaran
6. Dasar pemilihan supplier antara lain :

- Diskon yang ditawarkan


- Bonus pembelian
- Jangka waktu pembayaran
- Pelayanan yang baik, benar, dan cepat
- Kemudahan pengembalian sediaan farmasi yang mendekati kadaluwarsa
- Terjamin kualitas produknya
- Intensitas kedatangan ke apotek dan ketepatan waktu pengiriman barang.

7. Pengadaan formularium di rumah sakit sangat penting karena memiliki manfaat antara
lain :
-dapat meningkatkan mutu dan ketepatan penggunaan obat di RS,
-merupakan badan edukasi bagi professional Kesehatan tentang terapi obat yang
rasional,
-memberikan rasio manfaat biaya yang tertinggi, bukan hanya mencari obat termurah.
-memudahkan professional kesehatan dalam memilih obat yang akan digunakan untuk
perawatan pasien,
-memuat sejumlah pilihan terapi obat yang jenisnya di batasi, sehingga dapat
mengetahui dan mengingat obat yang di gunakan secara rutin.

8. Tahapan-tahapan yang di lakukan dalam melakukan pengadaan formularium di RS :


Tahap pertama;
- Pengkajian pola penyakit dan populasi pasien 4(empat) tahun berturut-turut.
- Data morbiditas
- Kelompok penyakit, jumlah, presentasi tiap tahun.
- Pengelompokan berdasarkan ICD-10 (international Statistical Classification of
Disease and Related Health Problem)
Tahap kedua ;
- Penetapan peringkat penyakit terbanyak
- Tabel sub kelompok penyakit dan jumlah rata-rata serta presentase pasien.
Tahap ketiga ;
- Penetapan penyakit, gejala, penyebab, dan golongan farmakologi obat
- Tabel berisi sub kelompok penyakit dan jumlah serta presentase pasien dalam tiap
sub kelompok penyakit.
Tahap keempat ;
- Tabel berisi sub kelompok penyakit dan golongan farmakologi obat dan
pendukung yang di perlukan untuk tiap penyakit.

Tahap kelima ;
- Pemberian nama obat dalam tiap golongan farmakologi
- Tabel yang mengandung golongan farmakologi, sub farmakologi, nama oba dan
bahan pendukung yang di perlukan untuk tiap penyakit.
Tahapan pengkajian ini di lakukan bila RS belum ada standard pengobatan.

9. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghindari potensial medical error antara
lain :
- Pisahkan obat yang termasuk high alert
- Pisahkan obat yang termasuk sitostatika
- Beri tanda khusus
- Hati-hati obat dengan nama yang sama, dengan bentuk kemasan yang sama, obat
sama dengan kekuatan/strength berbeda
- Struktur organisasi; diperlukan pengaturan tugas yang jelas serta siapa yang
bertanggung jawab pada tiap tahapan
- Pengeluaran barang; sistem FIFO, sistem FEFO
- Peningkatan efisiensi; suasana kerja : kebersihan ruangan, ventilasi petunjuk
pelaksanaan alur kerja supervise
- Kontrol penyimpanan; stock opname memantau stock dengan kartu stock,
pengelolaan obat yang memerlukan suhu tertentu.

Anda mungkin juga menyukai