Bab III Uswa
Bab III Uswa
PEMBAHASAN
PT. TASPEN (Persero) didirikan tanggal 17 April 1963 berdasarkan peraturan pemerintah
nomor 15 tahun 1963 dan telah beberapa kali mengalami perubahan bentuk badan usahanya
pada saat berdirinya status dari PT. TASPEN adalah Perusahaan Negara (PN), kemudian
dengan ditetapkannya Undang-Undang nomor 9 tahun 1969 tentang bentuk-bentuk
perusahaan negara, maka pada tahun 1970, dengan surat keputusan Menteri Keuangan
Republik Indonesia Nomor Kep. 749/MK/IV/1970 bentuk badan usaha TASPEN beralih
menjadi Perusahaan Umum disingkat PERUM.
Perkembangan tugas-tugas yang dibebankan kepada PERUM TASPEN semakin hari semakin
bertambah berat, oleh karena itu agar mempunyai keleluasaan operasional, maka PERUM
TASPEN melakukan peninjauan kembali bentuk badan usahanya dan merubah dari PERUM
menjadi PT. (Persero), sehingga sebutannya menjadi PT. TASPEN (Persero). Perubahan
bentuk tersebut diatas merupakan pelaksanaan dari peraturan pemerintah Nomor 25 tahun
1981 dan akte notaris Imas Fatimah, SH. Nomor 3/1982 tanggal 4 Januari 1982, tentang
perubahan bentuk badan usaha PERUM TASPEN menjadi PT. TASPEN (Persero).
2.3 STUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi dari suatu perusahaan menggambarkan dan menentukan garis tanggung
jawab dan wewenang yang ada.
Struktur organisasi merupakan susunan yang terdiri dari fungsi-fungsi dan hubungan antar
bagian yang ada dalam suatu perusahaan serta menggambarkan keseluruhan bagian dari
perusahaan. Secara fisik, struktur organisasi dapat digambarkan dalam bentuk bagan yang
memperlihatkan hubungan unit-unit organisasi beserta garis-garis wewenang dan komando yang
ada.
2.5 MISI DAN VISI PERUSAHAAN
Sesuai dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan Pegawai Negeri, misi
PT. TASPEN (Persero) adalah :
Perencanaan pegawai dapat didefinisikan sebagai proses penentuan kebutuhan pegawai pada
masa yang akan datang berdasarkan perubahan-perubahan yang terjadi dan persediaan tenaga
kerja yang ada. Perencanaan pegawai merupakan bagian penting dari dan sebagai kontributor
pada proses perencanaan strategis karena membantu organisasi dalam menentukan sumber-
sumber yang diperlukan dan membantu menentukan apa yang benar-benar dapat dicapai dengan
aktivitas pegawai dan kebutuhan di masa depan secara efisien, meningkatkan efisiensi dalam
merekrut pegawai baru serta melengkapi informasi tentang kepegawaian yang dapat membantu
kegiatan kepegawaian dan unit organisasi lainnya. Melalui perencanaan dapat diketahui
kekurangan dibanding kebutuhan sehingga dapat dilakukan perekrutan pegawai baru, promosi,
Dalam membuat perencanaan pegawai perlu diperhatikan faktor internal dan eksternal
organisasi. Di samping itu, perlu pula diperhatikan langkah-langkah yang harus ditempuh
sebagaimana dikemukakan Miller Burack dan Maryann.