Anda di halaman 1dari 19

Penyetelan Celah Katup

Alat dan Bahan :

1. Kunci kombinasi ring pas 12


2. Fuller gauge
3. Obeng min (-)
4. Kunci momen
5. Kunci T (Jika diperlukan)

Materi Langkah Kerja :

1. Siapkan alat dan bahan diatas


2. Menggunakan kunci kombinasi ring pas 12, lepas baut cylinder head cover atau tutup kepala silinder
3. TOP-kan mesin ke TOP 1
4. Lalu cek celah katup yang bergerak pada top 1, spesifikasinya untuk intake manifold adalah 0,20 mm
da exhaust manifold adalah 0,30 mm. Jika celah katup belum memenuhi spesifikasinya maka setel
celah katup.
5. Cara menyetel celah katup adalah dengan mengendurkan mur pada rocker arm
6. Setelah mur di kendurkan, setel lifter menggunakan obeng (-) pada rocker arm untuk mengendurkan
atau mengencangkan celah katup
7. Setekah katup sedikit dikendurkan, dengan menggunakan fuller gauge, setel celah katup sesuai
spesifikasi yaitu untuk intake manifold 0,20 mm dan exhaust manifold 0,30 mm
8. Lalu topkan mesin menjadi TOP 4, kemudian setel celah katup yyang lifternya dapat digerakkan dan
lakukan langkah-langkah penyetelan seperti pada TOP 1

Hasil Kerja dan Kesimpulan Awal :

Jenis Kesimpulan
No Spesifikasi Hasil
Pemeriksaan Awal

1 Celah katup Intake : 0,20 mm Intake : Baik Memerlukan


silinder 1 Exhaust : 0,30 mm Exhaust : Jelek Penyetelan

2 Celah katup Intake : 0,20 mm Intake : Jelek Memerlukan


silinder 2 Exhaust : 0,30 mm Exhaust : Jelek Penyetelan

3 Celah katup Intake : 0,20 mm Intake : Baik Memerlukan


silinder 3 Exhaust : 0,30 mm Exhaust : Jelek Penyetelan

4 Celah katup Intake : 0,20 mm Intake : Jelek Memerlukan


silinder 4 Exhaust : 0,30 mm Exhaust : Jelek Penyetelan

Gambar Kerja :
Kesimpulan Akhir :
Celah katup banyak yang tidak memenuhi spesifikasi dan memerlukan penyetelan namun tidak
memerlukan penggantian.

PENGUKURAN DAN PENYETELAN


CELAH KATUP
posted by Fajar Rizki Saputra , on 11.30 , 1 comment

A. Judul Praktikum
Pengukuran dan Penyetelan Katup
B. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktik pengukuran dan penyetelan katup adalah:
1. Mahasiswa mampu untuk mengetahui ukuran dari setiap komponen pada mekanisme katup
2. Mahasiswa mampu untuk menyetel katup agar sesuai dengan standar yang diizinkan
C. Alat dan bahan
1. Alat
- 1 set kunci pas
- 1 set kunci ring
- Kunci T ukuran 10 dan 12
- Obeng + dan –
- Tang
- SST
- Feeler gauge
- Kunci shock
- Jangka sorong
- Palu besi
2. Bahan
- Engine Stand
D. Keselamatan Kerja
Dalam praktikum ini diperlukan keselamaan kerja sebagai berikut:
- Memakai wearpack
- Menggunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya
- Mengikuti prosedur sesuai SOP
E. Dasar Teori

Penyetelan celah katup merupakan salah satu hal penting dalam perawatan mesin mobil, hal
ini dikarenakan celah katup adalah komponen yang sangat penting dalam mengatur sistem kerja
dari mesin 4 tak. Mengacu pada adanya penyebaran panas (pemuaian), maka pada rocker arm
dan ujung batang katup harus terdapat celah katup. Apabila celah katup terlalu longgar atau
terlalu sempit, maka akan timbul masalah seperti berikut:
a. Jika celah katup terlalu sempit, maka katup akan membuka terlalu awal dan menutup dengan
lambat, sehingga dapat mengakibatkan terjadinya salah pengapian, atau pengapian balik.
b. Jika celahnya terlalu longgar, maka katup akan membuka terlambat dan menutup terlalu cepat,
sehingga dapat menimbulkan suara berisik dan getaran.
Pada praktikum ini menggunakan engine stand tipe OHV (Overhead Valve) yaitu tipe mesin
dimana posisi katup berada diatas silinder block dan camshaft berada di silinder block, jadi
menggunakan batang pendorong atau yang sering disebut push rod, dan juga valve lifter,seperti
gambar dibawah ini:
Pada gambar diatas terlihat beberapa komponen yang digunakan pada engine stand tipe
OHV, berikut fungsi dari masing-masing komponen:
1. Rocker Arm atau lengan pengungkit digunakan untuk meneruskan daya dorong dari pushrod
menuju ke batang katup.
2. Valve Spring atau pegas katup berfungsi untuk mengembalikan posisi katup. Jika cam
digunakan untuk membuka katup maka valve spring berfungsi sebaliknya untuk menutup katup.
3. Valve (katup) berfungsi untuk mengatur saat terbuka dan tertutupnya saluran baik saluran
buang maupun saluran masuk. Valve ini sangat berpengaruh besar terhadap proses-proses yang
terjadi didalam ruang bakar.
4. Crankshaft berfungsi untuk mengubah gerakan naik turun yang dihasilkan oleh piston menjadi
gerakan memutar yang nantinya akan diteruskan ke transmisi.
5. Timing Mechanism atau mekanisme penggerak berfungsi untuk menggerakan camshaft dengan
meneruskan putaran dari crankshaft melalui perantara gigi (timing gear), rantai (timing chain)
atau sabuk (timing belt).
6. Cam memiliki bagian menonjol yang sering disebut cam lobe. Bagian inilah yang mengatur saat
pembukaan katup. Letak cam lobe berbeda sesuai dengan urutan pembukaan katup masuk dan
katup buang.
7. Valve Lifter digunakan sebagai landasan pushrod untuk mengurangi keausan yang terjadi pada
cam.
8. Pushrod berfungsi untuk meneruskan daya dorong yang dihasilkan oleh cam lobe menuju ke
rocker arm. Pushrod digunakan karena jarak antara camshaft dengan rocker arm yang berjauhan.
Karena perannya yang penting, maka dalam menyetel celah katup harus benar agar tidak
menimbulkan masalah pada mesin dan tentunya agar umur dari mesin menjadi lebih panjang.
Dalam mekanisme katup terdapat dua jenis katup, yaitu :
a. Katup masuk (IN) : katup ini berfungsi untuk intake manifold
b. Katup keluar (EX) : katup ini berfungsi untuk exhaust manifold
Dalam menstandartkan celah katup, menggunakan alat yang benama feeler gauge,biasanya
untuk celah katup untuk katup masuk adalah 0,15 dan 0,2mm, sedangkan untuk katup buang
adalah 0,2 dan 0,25mm.
Pengukuran katup bertujuan untuk mengetahui ukuran komponen-komponen pada katup,
apakah komponen tersebut masih sesuai dengan standar pabrik kendaran tersebut atau sudah
tidak sesuai standar karena penggunaan terus-menerus. Pada praktikum ini komponen yang
diukur yakni push rod, pegas katup dan diameter katup. Komponen tersebut mempunyai
fungsinya masing-masing, apabila ukurannya sudah tidak sesuai standar maka akan mengurangi
kinerja mesin serta akan membuat mesin tidak bertahan lama.
F. Hasil Praktikum
1. Menyetel Celah Katup
Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menyetel katup, yakni:
a. Panaskan mesin ± 5 menit, lalu matikan
b. Lepaskan penutup kepala silinder dan mulailah menyetel celah katup
c. Awalnya putar poros engkol searah jarum jam hingga tanda pada puli poros engkol (coakan)
tepat segaris dengan angka 0 pada tutup rantai timing.

d. Menentukan top kompresi silinder 1 atau 4, dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

 Pada saat memutar poros engkol, perhatikan juga katup masuk silinder mana yang bergerak.
Lihatlah rocker arm pada silinder 1 dan 4 sambil menggerak puli poros engkol.
 Apabila tanda pada puli telah segris dengan angka 0 dan yang dalam posisi bebas adalah rocker
arm silinder 1, berarti yang sedang mengalami top kompresi adalah silinder 1. Begitu juga
sebaliknya.
e. Menentukan katup-katup yang boleh distel pada saat top kompresi silinder 1 atau dengan cara
melihat diagram/tabel proses kerja silinder atau bisa juga dengan menggerak-gerakkan rocker
arm, apabila rocker arm dalam keadaan bebas berarti silinder tersebut boleh untuk distel
Jenis TOP Keadaan Silinder 1 2 3 4

Rocker arm silinder nomor 1 IN


O O
TOP 1 bebas dan piston silinder nomor 1
pada TMA akhir langkah kompresi
EX O O

Rocker arm silinder nomor 4 IN


O O
TOP 4 bebas dan piston silinder nomor 4
pada TMA akhir langkah kompresi
EX O O
Ket: O = Katup yang dapat distel
1, 2, 3, 4 = Nomor Silinder
f. Setelah mengetahui urutan penyetelan katup. Berikutnya menyetel katup dengan cara:
 Mengendorkan mur menggunakan kunci ring 12.
 Menempatkan atau memasukkan feeler gauge ke dalam celah antara rocker arm dengan batang
katup.
 Melakukan penyetelan dengan mengubah (mengencangkan/ mengendorkan) baut penyetel dengan
obeng.
 Stel celah pada katup nomor 1-2-3-6 dengan menggunakan feeler gauge, dengan ukuran :
 Intake : 0,20 mm
 Exhaust : 0,30 mm

 Setelah celah katup benar/sesuai, kencangkan mur penahan sambil menahan baut penyetel agar
tidak bergerak. Lalu cek kembali celah katup dengan merasakan tarikan/gesekan dari feeler
gauge.

g. Ulangi cara penyetelan selanjutnya pada TOP 4 dengan cara mengetopkan poros engkol lagi.
Putar poros engkol 1 putaran (360°) sehingga tanda coakan pada puli menunjukkan segaris lagi
dengan tanda angka 0 pada tutup rantai timing.
h. Menyetel celah katup nomor 4-5-7-8 menggunakan feeler gauge, dengan ukuran :
 Intake : 0,20 mm
 Exhaust : 0,30 mm
i. Setelah selesai penyetelan katup, maka tutup kembali kepala silinder, lalu pasang komponen
lainnya.
2. Cara Membuka Katup
a. Buka tutup silinder
b. Lepas timing belt dan gear
c. Lepas kepala silinder menggunakan kunci T ukuran 12
d. Lepas rocker arm dengan cara dipukul menggunakan palu besi
e. Kemudian lepas pegas katup satu per satu
f. Lepas katup menggunakan kunci SST, tekan pegas katup dengan kunci tersebut
g. Ambil pin yang berada dalam pegas yang berfungsi sebagai pengunci dengan menggunakna
obeng dan tang
h. Sekarang komponen pad akatup sudah terlepas dan selanjutnya bias diukur, mulai dari panjang
pegas, diameter batang katup dan diameter katup.

3. Hasil Pengukuran
Bagian 1 2 3 4
yang
Diukur IN EX IN EX IN EX IN EX
Panjang
Pegas 47,76 48,8 48,4 48,2 47,76 47,7 48,16 47,26
(mm)
Diameter
Batang
7 7 7 7 6,98 6,98 7 7
Katup
(mm)
Diameter
Katup 31,6 27,6 31,64 27,46 31,36 27,56 31,6 27,56
(mm)

G. Kesimpulan
Penyetelan celah katup merupakan salah satu hal penting dalam perawatan mesin mobil, hal
ini dikarenakan celah katup adalah komponen yang sangat penting dalam mengatur sistem kerja
dari mesin 4 tak. Mengacu pada adanya penyebaran panas (pemuaian), maka pada rocker arm
dan ujung batang katup harus terdapat celah katup. Apabila celah katup terlalu longgar atau
terlalu sempit, maka akan timbul masalah seperti berikut:
a. Jika celah katup terlalu sempit, maka katup akan membuka terlalu awal dan menutup dengan
lambat, sehingga dapat mengakibatkan terjadinya salah pengapian, atau pengapian balik.
b. Jika celahnya terlalu longgar, maka katup akan membuka terlambat dan menutup terlalu cepat,
sehingga dapat menimbulkan suara berisik dan getaran.

H. Saran
1. Selalu menerapkan SOP agar tidak terjadi kecelakaan kerja
2. Menjaga peralatan praktik agar tidak hilang atau rusak

CARA MENYETEL KATUP

A. Alat &Bahan:

*obeng -&+

*puller gauge

*kunci ring 12mm

*kunci ring 17mm & 19mm

B. Langkah kerja,

menyetel katup cara ke-1:

1).putar pully top silinder 1 dengan cara coakan pully bagian dalam persis pada

angka 0.

2).katup yang di stel no:1,2,3,5 dengan celah katup 0,30mm & 0,20mm.

3).putar pully 360’ top silinder 4.

4).katup yang di stel no; 4,6,7,8 dengan cara yang sama, katup Ex=0,30mm &

In=0,20mm

menyetel katup cara ke-2:


1).pully di putar top silinder 1 katup yang sama.

2).katup yang di stel katup In & Ex dengan ukuran yang sama.

3).pully di putar 180’.

4).katup yang di stel silinder no 3 Ex & In dengan ukuran yang sama.

5).pully di putar 180’.

6).katup yang di stel no:4 (Ex & In) dengan ukuran yang sama.

7).pully di putar 180’ katup yang di stel no 2 (Ex & In) dengan ukuran yang sama.

*Dari keterangan cara menyetel katup 2 tadi berarti katup di stel di setiap silinder

berdasarkan FO:1,3,4,2.

*FO adalah urutan pengapian.

*ketentuan top silinder 1, ujung rotor pada distributor mengarah pada busi.

*susunan katup pada mobil toyota kijang/sejenisnya..

(ex,in,in,ex,ex,in,in,ex)

A. Langkah kerja penyetalan katup motor silinder mobil :

- Cari besar celah katup dan besarnya celah katup pada mesin panas/dingin biasanya
tidak sama sesuai pedoman buku petunjuk yang ada.

- Lepaskan tutup kepala silinder

- Putar motor searah dengan putarannya sampai tanda TMA untuk mrngetahui tanda
TMA terletak pada puli motor ( contoh gambar ) atau pada roda gaya.
- Tentukan silinder pertama atau terakhir agar berada pada posisi saat akhir langkah
kompresi dan pada saat akhir langkah kompresi kedua katup harus mempunyai celah.

- Stel katup motor silinder setengah jumlah katup dapat distel dengan penyetelan
pertama : silinder yang berada pada posisi saat akhir kompresi kedua katup dapat distel
dan pada silinder berikutnya katup masuk dapat distel lalu pada silinder berikutnya lagi
katup buang juga dapat distel dan seterusnya sedangkan katup-katup pada silinder
terakhir tidak dapat distel seperti pada gambar berikut :

1. Contoh Motor 4 silinder, silinder pertama pada saat akhir langkah kompresi.

2. Contoh Motor 6 silinder, silinder keenam pada saat akhir langkah kompresi.

Keterangan :

M = Katup masuk
B = Katup buang
X = Katup yang dapat distel

B. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada penyetelan katup :

1. Fuler harus dapat didorong / tarik.

2. Fuler yang berombak harus diganti baru.


3. Jangan mengencangkan mur-mur terlalu keras gunakan kunci ring rata dan obeng
yang cocok.

4. Putar motor satu putaran lagi sampai tanda TMA

5. Stel celah katup-katup yang lain (setengah jumlah katup )

6. Pasang tutup kepala silinder, lihat 60 45 10 20

7. Hidupkan motor dan kontrol dudukan/kebocoran paking tutup kepala silinder serta
sambungan-sambungan ventilasi karter.

C. Petunjuk pada penyetelan katup motor :

- Mesin dengan celah katup yang terlalu longgar akan berisik namun apabila celah katup
terlalu rapat, mesin akan hidup goyang pada saat putaran idle dan kemungkinan daun
katup akan mudah terbakar. Dengan celah katup yang rapat, daya mesin tidak akan lebih
besar.

1. Contoh gambar celah katup terlalu besar

2. Contoh gambar celah katup terlalu kecil

NB : Pada motor peugeot, citroen dan beberapa jenis mesin Renault, penyetelan celah
katup tidak dapat dilakukan seperti keterangan pada 61 20 10 30 lihat 61 20 10 35

D. Informasi tambahan penyetelan celah katup pada mobil buatan Perancis


( Peugeot, Renault, Citroen )

1. Langkah kerja penyetalan katup mobil buatan perancis :

- Putar motor sehingga katup buang sebuah silinder ( dalam kolom I ) pada posisi
terbuka penuh. Posisi katup terbuka dilihat dari penekanan maksimum tuas katup pada
katup.
- Stel celah katup menurut tabel diatas. Kolom I menyatakan katup buang terbuka penuh,
kolom II menyatakan katup masuk yang dapat distel, kolom III menyatakan katup buang
yang dapat distel.

Perhatikan : penyetelan dengan cara biasa mengakibatkan celah katup terlalu besar dan
tempat pengukur celah katup pada konstruksi di bawah ini.

- Pengukuran celah pada penggerak katup yang menggunakan tuas ayun harus antara
kam dengan tuas katup, bukan antara ujung tuas katup dengan ujung batang katup.

Perhatikan : penyetelan celah katup dengan plat penyetel dibawah kontruski berikut ini.

- Pada sistem ini, penyetelan dilaksanakan melalui plat penyetel dengan bermacam-
macam ketebalan. Untuk menyetel celah katup, diperluhkan satu set plat penyetel,
mikrometer dan alat khusus untuk menekan mangkok penumbuk katup.

2. Cara menyetel celah katup pada mobil buatan perancis :

a. Untuk mencegah bercampurnya plat penyetel, stel katup satu persatu, seperti berikut :

- Ukurlah besar celah katup yang ada dan catat


- Catatlah kesalahan celah/perbedaan ukuran celah dari besar celah yang ditentukan
- Tekan mangkok penumbuk dengan alat khusus
- Keluarkan plat penyetel dengan tang khusus atau obeng

b. Ukurlah tebal plat dengan mikrometer, kemudian masukkan ke kotak set yang sesuai
dengan ketebalannya.
- Cari plat penyetel yang tebalnya sesuai untuk menghasilkan celah yang benar
- Kontrol ketebalan plat baru dengan mikrometer
- Pasang plat penyetel yang baru pada mangkok
- Kontrol celah katup kembali

Rocker Arm dan Rocker Arm Shaft - Mekanisme Valve - Gearz Area . Rocker Arm adalah bagian yang tidak bisa
dipisahkan dari Mekanisme Valve seperti yang telah kita bahas di artikel sebelum ini. Dengan tidak adanya
rocker arm sudah bisa dipastikan bahwa mekanisme valve tidak akan bekerja dan pembakaranpun tak akan
bisa terjadi.

Ada beberapa hal yang harus kita ketahui tentang rocker arm ini, beberapa orang bengkel menyebutnya ini
adalah komponen yang bernama pelatuk klep. Dan klepnya tersebut tak lain adalah valve yang dikenal oleh
dunia ilmu tekhnik. Untuk penjelasan yang lebih mendalamnya, silakan simak uraian berikut di bawah ini.
Rocker Arm dan Rocker Arm Shaft

- Struktur Fungsi Rocker Arm dan Rocker Arm shaft

Rocker arm terpasang pada rocker arm shaft dan dihubungkan dengan push rod yang menggerakan valve
intake dan exhaust. Pergerakanvertikal dari push rod mengikuti gerak putar cam shaft dan ditransfer melalui
rocker arm ke valve stem dengan arah yang berlawanan. Kerenggangan antara rocker arm dan valve stem
dirancang untuk mengatasi pemuaian dari mekanisme penggerak. Penyetelan valve clearance dilakukan
dengan mengendorkan lock nut dan memasukkan feeler gauge antara rocker arm dan valve stem dengan
ketebalan sesuai ukuran standard, kemudian putar screw bolt untuk menyesuaikan kerenggangan. Untuk
penyetelan model empat valve, yang distel kerenggangan antara rocker arm dengan cross head.

Dan di bawah ini adalah beberapa komponen yang tak kalah penting dengan yang lainnya terkait dengan
mekanisme valve.

- Nozzle Holder Sleeve (Injector Sleeve)


Injector sleeve terletak pada cylinder head. Dibawah ini merupakan gambar dari injector sleeve.
Nozzle Holder Sleeve (Injector Sleeve)

Cylinder Head Gasket

Anda mungkin juga menyukai