Bab 1 Pendahuluan: 1. Latar Belakang
Bab 1 Pendahuluan: 1. Latar Belakang
Pendahuluan
1. Latar belakang
Media sosial merupakan media online yang memfasilitasi interaksi sosial antar
pengguna dengan menggunakan teknologi berbasis internet atau web. Dengan demikian,
media sosial menjadi sarana yang mendukung interaksi sosial yang tidak dibatasi oleh ruang
dan waktu. Penggunaan media sosial telah meningkat secara signifikan di berbagai negara,
termasuk Amerika Serikat dan Indonesia, dengan lebih dari 70 persen penduduk Indonesia
Dampak media sosial terhadap masyarakat sangat signifikan. Sisi positifnya termasuk
penyebaran informasi. Namun, sisi negatifnya termasuk menjauhkan orang-orang yang sudah
Media sosial telah menjadi bagian integral dalam kehidupan manusia, terutama
perempuan. Dalam beberapa dekade terakhir, teknologi komunikasi dan informasi telah
mengalami kemajuan yang sangat pesat, membawa perubahan gaya hidup yang signifikan.
Era digital memberi peluang pada hadirnya nilai penting identitas, yang dianggap sebagai
kunci eksistensi diri manusia, utamanya di media sosial. Identitas dianggap sebagai kunci
dinilai, dihargai, dan dikenali. Dalam media sosial, teknologi memberi kemungkinan kepada
manusia untuk mengendalikan aspek identitas yang ingin ditampilkan di ruang publik. Apa
1
Jemadu, Liberty (2022-02-23). Jumlah Pengguna Media Sosial Indonesia Capai 191,4 juta per 2022.
Suara. com. Diakses tanggal 2022-03-30.
yang ingin disampaikan diseleksi, didekonstruksi, dipilih sebagaimana seseorang ingin
dilihat.2
media sosial dalam meningkatkan keberaniannya menampilkan identitas diri. Hal ini terlihat
terkait identitas terberi. Walau tak dipungkiri, memang telah ditemukan pula perempuan yang
Secara Keseluruhan menunjukkan bahwa tampilan identitas perempuan dalam media sosial
(dalam hal ini facebook) begitu kompleks. Keberadaan media sosial ini juga menuntut kaum
perempuan untuk dapat lebih bijak dalam penggunaannya agar mendapatkan manfaat yang
maksimal.
Dari sini begitu banyak permasalahan tentang pengaruh media sosial terhadap
masyarakat khususnya remaja, Baik secara positif maupun negatif. Secara positif dari
wawasan Islam kita dapat lebih mudah mengakses kajian-kajian, ceramah dan lain-lain yang
dapat memperluas syaqofah. Khusus di kota palu media sosial banyak di gunakan dengan hal
yang positif, tetapi ada kala yang menggunakannya untuk mencari dan membagikan hal-hal
yang negatif seperti menjual dan menonton Vidio porno. Menurut BKKBN Sulawesi Tengah
mengungkapkan bahwa 95% remaja telah melakukan seks dan juga banyak terkena HIV.
Remaja Muslim sangat minim terhadap identitasnya. Pada masa remaja, pembentukan
identitas diri akan cenderung lebih terlihat, dan remaja akan mempertanyakan siapa dirinya
kebudayaan yang berlaku dalam masyarakat. Identitas diri adalah gambaran bagaimana profil
diri, harga diri, kepastian posisi maupun kedudukan sosial anak-remaja dalam lingkungan
perempuan. Adapun judul yang diangkat adalah “Krisis Identitas Muslimah: Analisis