Anda di halaman 1dari 8

MANAJEMEN SDM INTERNASIONAL

KEPUASAN KERJA

KELAS 4C MANAJEMEN PAGI


NAMA KELOMPOK 8 :

1. NI PUTU BELLA PUTRI ADNYAWATI ( 2202014577 )


2. NI MADE INDRI DEWANTARI ( 2202014580 )
3. SANG AYU NYOMAN ANGGI TRIHAPSARI (2202014630)

FAKULTAS EKONOMI, BISNIS, DAN PARIWISATA


UNIVERSITAS HINDU INDONESIA
TAHUN AJARAN
2024/2025
A. DEFINISI KEPUASAN KERJA
Menurut Edy Sutrisno, Kepuasan Kerja adalah suatu sikap karyawan terhadap pekerjaan
yang berhubungan dengan situasi kerja, kerja sama antar karyawan, imbalan yang
diterima dalam kerja, dan hal-hal yang menyangkut faktor fisik dan psikologis. Menurut
Wibowo Setiap orang yang bekerja mengharapkan memperoleh kepuasan dari tempatnya
bekerja. Kepuasan Kerja akan mempengaruhi produktivitas yang sangat diharapkan
manajer. Untuk itu, manajer perlu memahami apa yang harus dilakukan untuk
menciptakan Kepuasan Kerja karyawannya. Terdapat beberapa pengertian menurut para
ahli yaitu sebagai berikut:
 Robbins (wibowo, Kepuasan Kerja adalah sikap umum terhadap pekerjaan
seseorang yang menunjukan perbedaan antara jumlah penghargaan yang diterima
bekerja dan jumlah yang mereka yakini seharusnya mereka terima.
 Greenbeg dan Baron (wibowo, mendeskripsikan Kepuasan Kerja sebagai sikap
positif atau negatif yang dilakukan individual terhadap pekerjaan mereka.
Sementara itu, vecchino (wibowo, menyatakan Kepuasan Kerja sebagai
pemikiran, perasaan, dan kecenderungan tindakan seseorang, yang merupakan
sikap seseorang terhadap pekerjaan.
 Kreitner dan Kinicki Kepuasan Kerja merupakan respons affective atau emosional
terhadap berbagai segi pekerjaan seseorang. Definisi ini menunjukan bahwa job
satisfaction bukan merupakan konsep tunggal. Seseorang dapat relatif puas
dengan salah satu aspek pekerjaan dan tidak puas dengan satu atau lebih aspek
lainnya.
 Handoko (Edy Sutrisno, Kepuasan Kerja adalah keadaan emosional yang
menyenangkan atau tidak menyenangkan bagi para karyawan memandang
pekerjaan mereka. Kepuasan Kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap
pekerjaannya dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya.
 Nurhayati mengemukakan bahwa Kepuasan Kerja adalah ungkapan kepuasan
karyawan tentang bagaimana pekerjaan mereka dapat memberikan manfaat bagi
organisasi, yang berarti bahwa apa yang diperoleh dalam bekerja sudah
memenuhi apa yang dianggap penting.
 Sari Kepuasan Kerja adalah variabel sikap yang mencerminkan bagaimana orang
merasa mengenai pekerjaan mereka secara keseluruhan serta berbagai aspek
didalamnya.
 Prayogo Kepuasan Kerja merupakan sikap emosional yang menyenangkan serta
mencintai pekerjaanya. Kepuasan Kerja karyawan harus diciptakan sebaik-
baiknya supaya moral kerja, dedikasi, dan kedisiplinan karyawan dapat
meningkat.
Bagi organisasi, suatu pembahasan tentang Kepuasan Kerja akan menyangkut usaha-
usaha untuk meningkatkan efektifitas organisasi dengan cara membuat efektif perilaku
karyawan dalam bekerja. Perilaku karyawan yang menopang pencapaian tujuan
organisasi adalah merupakan sisi lain yang harus diperhatikan, disamping penggunaan
mesin-mesin modern sebagai hasil kemajuan bidang teknologi. Ketidakpuasan karyawan
dalam kerja akan mengakibatkan suatu situasi yang tidak menguntungkan baik secara
organisasi maupun individual. Ketidakpuasan dalam kerja akan dapat menimbulkan
perilaku agresif, atau sebaliknya akan menunjukan sikap menarik diri dari kontak dengan
lingkungan sosialnya. Misalnya, dengan mengambil sikap berhenti dari perusahaan, suka
bolos, dan perilaku lain yang cenderung bersifat menghindari dari aktivitas organisasi.
Bentuk perilaku agresif, misalnya melakukan sabotase, sengaja membuat kesalahan
dalam kerja, menentang atasan, atau sampai pada aktivitas

pemogokan. Dari uraian di atas, bahwa Kepuasan Kerja karyawan merupakan masalah
penting yang diperhatikan dalam hubungannya dengan produktivitas kerja karyawan dan
ketidakpuasan sering dikaitkan dengan tingkat tuntutan dan keluhan pekerjaan yang
tinggi. Pekerja dengan tingkat ketidakpuasan yang tinggi lebih mungkin untuk melakukan
sabotase dan agresif yang pasif

B. INDIKATOR KEPUASAN KERJA


Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Kepuasan Kerja
Banyak faktor yang memengaruhi Kepuasan Kerja karyawan. Faktor-faktor itu sendiri
dalam peranannya memberikan kepuasan kepada karyawan bergantung kepada pribadi
masing-masing karyawan.
Faktor-faktor yang memberikan kepuasan menurut Edy Sutrisno adalah:
 Faktor individual, meliputi umur, kesehatan, dan harapan.
 Faktor sosial, meliputi hubungan kekeluargaan, pandangan pekerja, kebebasan
berpolitik, dan hubungan kemasyarakatan.
 Faktor utama dalam pekerjaan, meliputi upah, pengawasan, ketentraman kerja,
kondisi kerja, dan kesempatan untuk maju. Selain itu, juga penghargaan terhadap
kecakapan, hubungan sosial didalam pekerjaan, ketepatan dalam menyelesaikan
konflik antar manusia, perasaan diperlakukan adil baik yang menyangkut pribadi
maupun tugas.
Menurut Edy Sutrisno, faktor-faktor yang mempengaruhi Kepuasan Kerja adalah:
 Kesempatan untuk maju.
Dalam hal ini ada hal ini ada tidaknya kesempatan untuk memperoleh
pengalaman dan peningkatan kemampuan selama kerja.
 Keamanan kerja.
Faktor ini disebut sebagai penunjang Kepuasan Kerja, baik bagi karyawan.
keadaan yang aman sangat mempengaruhi perasaan karyawan saat kerja.
 Gaji.
Gaji lebih banyak menyebabkan ketidakpuasan, dan jarang orang
mengekspresikan Kepuasan Kerjanya dengan sejumlah uang ynag diperolehnya.
 Perusahaan dan Manajemen
Perusahaan dan Manajemen yang baik adalah yang mampu memberikan situasi
dan kondisi kerja yang stabil, faktor ini yang menentukan Kepuasan Kerja
karyawan.
 Pengawasan
Sekaligus atasanya. Supervisi yang buruk dapat berakibat absensi dan Turn Over.
 Faktor instrisik dari pekerjaan
Atribut yang ada dalam pekerjaan mensyaratkan keterampilan tertentu. Sukar dan
mudahnya serta kebanggaan akan tugas dapat meningkatkan atau mengurangi
kepuasan.
 Kondisi kerja
Termasuk disini kondisi tempat, ventilasi, penyiaran, kantin dan tempat parkir.
 Aspek sosial dalam pekerjaan
Merupakan salah satu sikap yang sulit digambarkan tetapi dipandang sebagai
faktor yang menunjang puas atau tidak puas atau tidak puas dalam bekerja.
 Komunikasi
Komunikasi yang lancar antar karyawan dengan pihak manajemen banyak dipakai
alasan untuk menyukai jabatannya. Dalam hal ini adanya kesediaan pihak atasan
untuk mau mendengar, memahami dan mengakui pendapat ataupun prestasi
karyawannya sangat berperan dalam menimbulkan rasa puas terhadap kerja.
 Fasilitas
Fasilitas rumah sakit, cuti, dana pensiun, atau perumahan merupakan standar
suatu jabatan dan apabila dapat dipenuhi akan menimbulkan rasa puas

C. MENGUKUR KEPUASAN KERJA


Berikut adalah cara untuk mengukur kepuasan kerja :
 Survei Kepuasan Karyawan
Survei Kepuasan Karyawan adalah salah satu cara mengukur tingkat kepuasan
karyawan terhadap berbagai isu terkait pekerjaan mereka. Survei ini bisa
dilakukan secara berkala, misalnya setiap tahun atau setiap dua minggu.
Beberapa topik yang ditanyakan dalam survei ini antara lain: budaya perusahaan,
pengembangan karir, kepuasan kerja, kompensasi dan tunjangan, keterlibatan
karyawan, dan kualitas kinerja.

 Skor promotor bersih karyawan (eNPS)


Employee Net Promoter Score (eNPS) adalah metode untuk mengukur seberapa
besar kepuasan dan loyalitas karyawan terhadap perusahaan sehingga ingin
merekomendasikannya kepada orang lain. Metode ini didasarkan pada konsep Net
Promoter Score (NPS) yang awalnya digunakan untuk mengukur kepuasan
pelanggan.
Skala eNPS biasanya dari 0-10, di mana karyawan diminta untuk memberikan
skor dari 0-6 untuk menyatakan ketidakpuasan, 7-8 untuk netral, dan 9-10 untuk
kepuasan. Skor eNPS dihitung dengan mengurangi presentase karyawan yang
memberikan skor 0-6 dari presentase karyawan yang memberikan skor 9-10.

 Indeks Kepuasan Karyawan (ESI)


Employee Satisfaction Index (ESI) adalah ukuran kuantitatif yang digunakan
untuk menilai seberapa puas karyawan terhadap pekerjaan dan lingkungan kerja
mereka. ESI dapat dihitung dengan menggunakan data dari survei atau kuesioner.
ESI dapat memberikan informasi yang berguna kepada manajemen tentang
kepuasan karyawan terhadap berbagai aspek pekerjaan. Mulai dari kualitas
lingkungan kerja, kebijakan perusahaan, manajemen kinerja, dan kesempatan
pengembangan karir.

 Pertemuan satu lawan satu


One-on-one Meeting adalah pertemuan antara seorang karyawan dan manajernya
yang dilakukan secara rutin. Bertujuan untuk membahas kinerja karyawan,
memberikan masukan, serta mendengarkan aspirasi atau masukan dari karyawan
terkait dengan tugas dan lingkungan kerja.
Pertemuan ini dapat menjadi alat pengukur kepuasan kerja yang efektif karena
memberikan kesempatan bagi karyawan untuk secara terbuka dan jujur berbagi
perasaan mereka. Sehingga, memungkinkan atasan untuk mengidentifikasi area
yang perlu diperbaiki dan memutuskan tindakan yang tepat untuk meningkatkan
kepuasan kerja karyawan.

 Kotak saran
Suggestion box adalah sebuah kotak atau wadah yang disediakan oleh perusahaan
sebagai sarana bagi karyawan untuk memberikan masukan, saran, atau keluhan
terkait dengan pekerjaan dan lingkungan kerja mereka. Tentu saja, prosesnya
secara anonim.
D. UPAYA MENINGKATKAN KEPUASAN KERJA
Menurut Greenberg dan Baron memberikan saran untuk mencegahketidakpuasan dan
meningkatkan kepuasan dengan cara sebagai berikut :
 Membuat pekerjaan yang menyenangkanKarena pekerjaan yang mereka senang
kerjakan daripada yangmembosankan akan membuat orang menjadi lebih puas.
 Orang dibayar dengan jujurOrang yang percaya bahwa sistem
pengupahan/penggajian tidak jujurcendrung tidak puas dengan pekerjaannya.
 Mempertemukan orang dengan pekerjaan yang cocok dengan minatnya.Semakin
banyak orang menemukan bahwa mereka dapat memenuhikepentingannya di
tempat kerja, semakin puas mereka dengan pekerjaannya.
 Menghindari kebosanan dan pekerjaan beruang-ulangKebanyakan orang
cendrung mendapatkan sedikit kepuasan dalammelakukan pekerjaan yang sangat
membosankan dan berulang. Karenaorang jauh lebih puas dengan pekerjaan yang
meyakinkan merekamemperoleh sukses dengan secara bebas melakukan kontrol
atas caramereka melakukan sesuatu.
KESIMPULAN

Kepuasan kerja adalah sikap umum terhadap pekerjaan seseorang yangmenunjukkan perbedaan
antara jumlah penghargaan yag diterima pekerja dan jumlah yang mereka yakini seharusnya
mereka terima.Hubungan antara kepuasan kerja dengan variabel lain dapat bersifat positifatau
negatif. Kekuatan hubungan mepunyai rentang dari lemah dampai kuat.Hubungan yang kuat
menunjukkan bahwa atasan dapat mempengaruhi dengansignifikan variabel lainnya dengan
meningkatkan kepuasan kerja.Faktor kepuasan kerja bisa terlihat dari produktifitas kerja dan
absensikehadiran karyawan, semakin bagus produktifitas dan absensi karayawan,m maka bisa
dikatakan mereka puas dengan pekerejaan mereka, begitupun sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai