Anda di halaman 1dari 23

PERHITUNGAN PONDASI GEDUNG MENGGUNAKAN

PROGRAM ETABS 18

( STUDI KASUS : GEDUNG ASRAMA HAJI INDRAMAYU)

JURNAL
Diajukan untuk melengkapi

kurikulum dalamMencapai gelar Ahli

Madya (D3)

Disusun Oleh :

Nama : Muhamad Arfan Rai


No. Pokok : 1933010
Jurusan : Teknik Sipil (D-3)
ABSTRAK
Pekerjaan pondasi merupakan salah satu pekerjaan penting dalam suatu
pembangunan konstruksi, karena pondasi memiliki fungsi meneruskan
semua beban struktur atas yang terjadi akibat beban struktur atas tersebut
dan akan disalurkan ke dalam lapisan tanah keras yang dapat memikul
beban konstruksi tersebut. Perencanaan pondasi harus dirancang agar
dapat mendukung beban sampai batas keamanan tertentu. Pada studi kasus
gedung Asrama Haji Indramayu dilakukan penyelidikan tanah yang
bertujuan untuk mengetahui keadaan kekompakan atau tingkat kepadatan
tanah, struktur perlapisan tanah, jenis tanah, dan sifat-sifat atau parameter
fisik dan mekanis tanah. Data tersebut akan digunakan untuk analisis
penentuan jenis dan kedalaman pondasi serta kapasitas dukung tanah pada
peroyek pembangunan gedung Asrama Haji Indramayu. Setelah dilakukan
analisis karakteristik tanah, beban struktur atas, maka pada pembangunan
gedung Asrama Haji Indramayu ini bisa menggunakan pondasi tiang
pancang, sehingga penulis ingin mencoba melakukan pengkajian ulang
terhadap tahanan pada pondasi yang sudah ada.
Kata Kunci : Struktur, Pondasi Tiang Pancang, Etabs.

ABSTRAC
Foundation work is one of the important works in a construction
development, because the foundation has the function of transmitting all
superstructure loads that occur due to the superstructure load and will be
channeled into a layer of hard soil that can carry the construction load.
Foundation design must be designed to be able to support loads up to a
certain safety limit. In the case study of the Indramayu Hajj Dormitory
building, a soil investigation was carried out with the aim of determining
the compactness or density of the soil, the structure of the soil layer, the
type of soil, and the physical and mechanical properties or parameters of
the soil. The data will be used for the analysis of determining the type and

1
depth of the foundation as well as the bearing capacity of the soil in the
Indramayu Haji Dormitory building project. After analyzing soil
characteristics, superstructure loads, the construction of the Indramayu
Hajj Dormitory building can use pile foundations, so the author wants to
try to do a review of the resistance on the existing foundations.

Keywords : Structure, Pile foundation, Etab

2
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT.


karena atas berkat dan rahmat-Nya kita dapat diberikan kesehatan dan
keselamatan sehingga penulis dapat menyelesaikan Jurnal dengan lancar
dan tepat waktu di Kampus Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Bandung
yang berlokasi di Jl. Soekarno Hatta No. 597 Kb. Kangkung Kec.
Kiaracondong Kota Bandung Jawa Barat. Sholawat serta salam tidak lupa
semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW. kepada keluarganya, kepada para sahabat- sahabatnya, kepada para
tabiat-tabiatnya, dan mudah-mudahan syafaatnya bisa sampai kepada kita
selaku umatnya.

Tujuan dalam penyusunan Jurnal ini adalah sebagai syarat


melengkapi kurikulum dalam mencapai gelar Ahli Madya juga sebagai
bentuk evaluasidari ilmu yang telah didapatkan selama perkuliahan. Jurnal
yang penulis buat ini berdasarkan data-data yang diproses di program
Etabs. Karena penulis menyadari bahwa penyusunan Jurnal ini masih
terdapat banyak kesalahan baik dari penulisan ataupun pemilihan kata,
maka sangat diharapkan adanya masukan berupa kritik atau saran yang
membangun. Semoga hasil Jurnal ini dapat memberikan manfaat dan
menjadi referensi lebih lanjut bagi para pembaca.

Bandung, 9 Maret 2023

Penulis

3
1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Pekerjaan pondasi merupakan salah satu pekerjaan penting dalam

suatu pembangunan konstruksi, karena pondasi memiliki fungsi

meneruskan semua beban struktur atas yang terjadi akibat beban struktur

atas tersebut dan akan disalurkan ke dalam lapisan tanah keras yang dapat

memikul beban konstruksi tersebut. Perencanaan pondasi harus dirancang

agar dapat mendukung beban sampai batas keamanan tertentu. Termasuk

mendukung beban maksimum yang mungkin terjadi. Penggunaan pondasi

dalam sebagai pondasi bangunan apabila tanah yang memiliki daya

dukung yang cukup untuk memikul berat bangunan dan seluruh beban

yang bekerja pada lapisan yang sangat dalam dari permukaan tanah

dengan kedalaman lebih dari 8 meter. Pemilihan tipe pondasi tiang

didasarkan oleh fungsi bangunan atas yang akan dipikul oleh pondasi

tersebut, besarnya beban dan beratnya bangunan atas, keadaan tanah

dimana bangunan tersebut akan didirikan, dan biaya pondasi dibandingkan

dengan bangunan atas.

1.2 Kajian Teori

1.2.1 Klasifikasi Tanah dari Data Sondir

Sondir merupakan salah satu pengujian tanah untuk mengetahui

karakteristik tanah yang dilakukan di lapangan atau pada lokasi yang

akandilakukan pembangunan konstruksi. Data tekanan conus (qc) dan

hambatan pelekat (fs) yang didapatkan dari hasil pengujian sondir

4
dapat digunakan untuk menentukan jenis tanah.

1.2.2 Modulus Young (E)

Nilai modulus young menunjukkan besarnya nilai elastisitas

tanah yang merupakan perbandingan antara tegangan yang terjadi

terhadap regangan. Nilai ini bisa didapatkan dari Triaxial Test. Dengan

menggunakan data sondir, boring dan grafik triaksial dapat digunakan

untukmencari besarnya nilai elastisitas tanah. E = 3. qc

1.2.3 Kapasitas Dukung Tiang Pancang

Kapasitas dukung ultimate tiang cara statis dihitung dengan

menggunakan teori mekanika tanah. Berikut gambar Skema bidang

runtuh untuk tiang yang mengalami pembebanan.

Qu = Qb + Qs
Dengan,

Qu = Kapasitas dukung ultimate neto

Qb/(Qp) = Tahanan ujung bawah ultimate

Qs = Tahanan gesek ultimate

1.2.4 Kapasitas Dukung Tiang pada Tanah Granurel

Metode Meyerhof Tahanan Ujung Tiang (Qb) Langkah

perhitungan :

a) Untuk pasir, karena c =0, maka

Qp = Ap qp = Ap N* q’

b) Menentukan sudut gesek tanah ϕ

5
c) Menentukan nisbah Lb/D tiang

Gambar 2.3 Variasi tahanan titik satuan padapasir homogen

1.2.4 Menentukan (Lb/D)cr

Gambar 2.4 Variasi (Lb/D)cr terhadap sudutgesek tanah

6
1.2.5 Menentukan Nilai N*q

Gambar 2.5 Nisbah penanaman kritis dan faktor daya dukung

untuk berbagai sudutgesek tanah

1.2.6 Menggunakan nilai N*q untuk memperoleh Qp

p=Ap.N*.q’≤ Ap . qt (5)

Tahanan titik pembatas dapat diberikansebagai,

qt (kN / m2) = 50 N* tan ϕ (6)

ϕ = sudut gesek tanah pada ujung tiang dimana :

Ap =Ab = Luas ujung tiang

c = Kohesi tanah pada ujung tiang

qp = tahanan titik satuan

q’ = Tegangan vertikal ujung tiang

𝑁* 𝑁* = Faktor daya dukung

7
1.2.7 Tahanan Gesek Kulit (Qs)

Tahanan (hambatan) gesek atau tahanan kulittiang dapat

ditulis sebagai :

Qs = Σ p ∆L f (7)

Dimana :

p = Keliling penampang tiang

∆L = Panjang tiang

f = Tahanan gesek pada setiap kedalaman Tahanan

gesek satuan untuk kedalaman tertentutiang di dalam pasir

dapat dinyatakan sebagai,

f = K σ’v tan δ (8)

dimana K = Koefisien tekanan tanah

σ’v = Tegangan vertikal efektif

δ = Sudut gesek antara tanah-tiang

Dimana,

fb = Tahanan ujung per satuan luas

Ab = Luas Penampang

Pb’= Tekanan vertical efektif

Tahanan Gesek Kulit (Qs)

Qs = As fs (11)
0
fs = K dp′ tg δ (12)

dimana, As = Luas selimut tiang

fs = Tahanan gesek per satuan luas

8
Kd = Koefisien tekanan tanah

P0’ = Tekanan vertical efektif

1.2.8 Kapasitas Dukung Tiang dari Uji PenetrasiStandard

Tahanan Ujung Tiang (Qb)

fb = 0,4 N60’ (L/d) σr ≤ 4 N60’ σr (T/m2) (13)

Tahanan Gesek

Tahanan Ujung Tiang (Qb)

fb = 19,7 σr (N ’6)0,36 (T/m2)(15)

Tahanan Gesek Satuan

fs = 0,224 σr (N60’)0,29 (T/m2) (16)

Qs = Σ p ∆L f (17)

Dengan σr = tegangan referensi = 10 T/m2

Kapasitas Dukung Tiang dari Uji KerucutStatis (Cone

Penetration Test)

Metode Meyerhof Tahanan Ujung

fb = ω1 ω2 qca (18)

Tahanan Gesek

fs = Kc qc ,dengan Kc= 0,005 (19)

dimana, qc = hambatan konus

Metode Schmertmann dan Nottingham Kapasitas Dukung Ultimate

Qu = Ab ω qca + As Kf qf (20)

9
Tahanan Ujung Satuan

fb = ω qca ≤ 150 kg/cm2 (1.5 T/m2) (21)

Tahanan gesek satuan

fs = Kc qc (kg/cm2 (22)

dimana, Kc = Koefisien tak berdimensi yang nilainya bergantung

pada tipe tiang. Tiang beton Kc = 1,2 %

Kapasitas Dukung Tiang dari Rumus Dinamik Hilley

eh = Efisiensi palu/pemukul

Eh = Besaran energi

Wp = Berat tiang termasuk berat penutup tiang

Wr = Berat ram

n = Koefisen restitusi

s = Penetrasi per pukulan

k1 = kompresi elastis blok penutup

k2 = kompresi tiang pancang elastik dan topitiang

pancang

k3 = kompresi tanah elastik

Penurunan Tiang Metode Poulus dan Davis (1980)

S = Penurunan kepala tiang

1
Q = Beban yang bekerja

I0 = Faktor pengaruh penurunan

Rk =Faktor koreksi kemudah-mampatantiang untuk µ = 0,5

Rh =Faktor koreksi untuk ketebalan lapisan yangterletak pada

tanah keras

Rµ =Faktor koreksi angka poisson

µ h =Kedalaman total lapisan tanah

2. Metode Penelitian

2.1 Waktu dan Tempat

Lokasi Asrama Haji Indramayu berada pada Jl. Nasional 1,

Legok, Kec. Lohbener, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat 45252. Untuk

waktu pengumpulan data dilakukan dari tanggal 10 Oktober 2022.

Gambar 2.1 Tampak depan gedung asrama haji Indramayu

2.2 Teknik Pengambilan Data

Penelitian ini dilakukan dengan cara meminta data yang

berhubungan denga spesifikasi dan informasi lengkap mengenai gedung

asrama haji Indramayu kepada Konsultan Perencana yang terlibat dalam

proses perencanaan gedung asrama haji Indramayu.

1
3. Hasil Penelitian dan Pembahasan

3.1 Hasil Analisis Program Etabs


Program ETABS digunakan dalam analisis perhitungan gedung

bertingkat terlebih dahulu harus dihitung beban tetap dan beban gempa.

Data yang di input dalam program ETABS adalah sebagai berikut.

1. Pengenditifikasi karakteristik grid, material dan frame section,

2. Menentukan joint, frame dan constraint,

3. Memasukan beban mati (D), beban hidup (L), beban gempa (E) dan

beban kombinasi (load combination),

4. Jalankan program analisis (run analysis).

Analisis struktur menggunakan ETABS dengan asumsi perletakan

jepit-jepitagar tidak terjadi pergeseran pada struktur. Beban mati terdiri dari

berat tiap lantai dan atap. Berat struktur dan gempa langsung otomatis

dihitung ETABS, hasil analisa beban aksial dan momen berdasarkan analisa

ETABS akan disajikan pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Hasil Analisa Program Etabs 18

TABLE: Joint Design Reactions


Unique Output
Story Label
Name Case FX FY FZ MX MY MZ
Ton Ton Ton Ton-m Ton-m Ton-m
Base 1 101 PONDASI 1.23 0.79 80.28 3.41 -2.70 0.00
Base 2 106 PONDASI -0.05 1.21 121.73 -0.51 -0.06 0.00
Base 3 111 PONDASI 0.01 1.21 119.35 -0.52 0.04 0.00
Base 4 116 PONDASI 0.01 1.21 119.43 -0.52 0.04 0.00
Base 5 121 PONDASI 0.01 1.21 119.45 -0.53 0.04 0.00
Base 6 126 PONDASI 0.01 1.21 119.44 -0.53 0.04 0.00
Base 7 131 PONDASI 0.01 1.21 119.43 -0.53 0.04 0.00
Base 8 136 PONDASI 0.01 1.21 119.35 -0.53 0.04 0.00
Base 9 141 PONDASI 0.07 1.21 121.74 -0.53 0.13 0.00

1
Base 10 146 PONDASI -1.22 0.79 80.29 3.39 2.77 0.00
Base 11 151 PONDASI 1.35 -0.70 85.85 -2.12 0.74 0.00
Base 12 156 PONDASI -0.04 -1.26 114.54 0.97 -0.03 0.00
Base 13 161 PONDASI 0.01 -1.26 108.02 0.96 0.04 0.00
Base 14 166 PONDASI 0.01 -1.26 108.09 0.96 0.04 0.00
Base 15 171 PONDASI -0.01 -1.26 108.06 0.97 0.01 0.00
Base 16 176 PONDASI 0.02 -1.26 108.12 0.96 0.06 0.00
Base 17 181 PONDASI 0.01 -1.26 107.84 0.96 0.04 0.00
Base 18 186 PONDASI 0.01 -1.26 108.01 0.95 0.04 0.00
Base 19 191 PONDASI 0.05 -1.26 114.60 0.95 0.11 0.00
Base 20 201 PONDASI -1.34 -0.70 85.97 -2.14 -0.68 0.00
Base 21 206 PONDASI 1.44 0.85 90.11 3.28 -1.10 0.00
Base 22 211 PONDASI 0.03 1.21 112.91 -1.01 0.08 0.00
Base 23 216 PONDASI 0.00 1.28 108.00 -1.13 0.03 0.00
Base 24 221 PONDASI 0.00 1.27 107.76 -1.11 0.02 0.00
Base 25 226 PONDASI -0.09 1.20 108.30 0.33 -1.74 0.00
Base 26 231 PONDASI -0.07 1.34 121.60 0.02 1.62 0.00
Base 27 236 PONDASI -0.10 1.56 113.53 -1.59 -0.13 0.00
Base 28 241 PONDASI 0.02 1.28 107.87 -1.14 0.05 0.00
Base 29 246 PONDASI -0.02 1.22 112.91 -1.04 -0.01 0.00
Base 30 253 PONDASI -1.42 0.85 92.40 3.27 1.18 0.00
Base 31 258 PONDASI 1.11 -0.67 75.84 -4.85 -4.66 0.00
Base 32 263 PONDASI -0.10 -1.14 123.20 -0.58 1.40 0.00
Base 33 268 PONDASI 0.00 -1.19 119.40 0.37 0.03 0.00
Base 34 273 PONDASI 0.00 -1.18 119.27 0.35 0.02 0.00
Base 35 278 PONDASI 0.03 -1.44 130.63 -0.90 -2.02 0.00
Base 36 283 PONDASI 0.22 -1.67 147.36 1.13 0.38 0.00
Base 37 288 PONDASI -0.24 -1.57 128.49 0.98 -0.37 0.00
Base 38 293 PONDASI 0.02 -1.20 119.23 0.36 0.06 0.00
Base 39 298 PONDASI 0.11 -1.13 124.45 -0.60 -1.33 0.00
Base 40 303 PONDASI -1.10 -0.67 76.92 -4.88 4.74 0.00

3.2 Penentuan Tipe Pondasi

Klasifikasi pondasi dibagi menjadi dua tipe yang didasarkan dari nilai

tertinggi dari Fz yang di dapat dari hasil running program Etabs 18.

1
Tabel 3.2 Kriteria Klasifikasi Pondasi

KLASIFIKASI PONDASI BERDASARKAN GAYA YANG TERJADI

BANYAK
NO TIPE PONDASI FZ (TON) MX MY
PONDASI

1 TIPE PONDASI 1 71.38 - 101.97 1.13 2.77 8

2 TIPE PONDASI 2 101.97 - 152.96 3.41 4.74 32

3.3 Perhitungan Pondasi Tipe 1

DATA PONDASI
BAHAN STRUKTUR
Kuat tekan beton, fc' = 25 MPa
Tegangan leleh baja (deform) untuk tulangan lentur, fy = 400 MPa
Tegangan leleh baja (polos) untuk tulangan geser, fy = 280 MPa
DIMENSI PONDASI TIANG PANCANG
Diameter tiang pancang d= 30 cm
Berat volume tanah = 1.71 T/m3
Sudut gesek = 6 °
Kedalaman tanah L= 30 M
MOMEN DAN GAYA GESER RENCANA
Berat Bangunan (Dari Output Beban Etabs) P= 1000 kN
MENGHITUNG DAYA DUKUNG TIANG PANCANG DENGAN
METODE MEYERHOF DENGAN DATA SONDIR
Nilai Qc pada Uji Sondir Qc = 250 kg/cm2
Nilai JHL pada Uji Sondir JHL = 562 kg/cm2
𝑄𝑐 𝑥 𝐴𝑝
𝑄𝑢 𝑖𝑗𝑖𝑛 =
3
Qu Ijin =
Dimana :
Ap = ¼ π D2 = 707 cm2
Ka = πD = 94 cm2

1
Qu Ijin = 69498.31268 kg = 70.87 Ton
Data Bahan Pile Cap
Kuat Tekan Beton fc' = 25.00 MPa
Kuat leleh baja tulangan deform ( Æ > 12 mm ) fy = 400 MPa
Kuat leleh baja tulangan polos ( Æ ≤ 12 mm ) fy = 280 MPa
Berat beton bertulang wc = 24 kN/m3
Data Dimensi Pondasi
Lebar kolom arah x bx = 0.60 m
Lebar kolom arah y by = 0.70 m
Jarak tiang pancang tepi terhadap sisi luar beton a= 0.450 m
Tebal pilecap h= 0.50 m
Tebal tanah di atas pilecap z= 1.00 m
Berat volume tanah di atas pilecap ws = 1.72 T/m3
Posisi kolom (dalam = 40, tepi = 30, sudut = 20) s = 40
Data Beban Pondasi
Gaya Aksial kolom akibat beban terfaktor  * Pn = 101.97 Ton
Momen arah x akibat beban terfaktor Mux = 19.75 T/m
Momen arah y akibat beban terfaktor Muy = 16.61 T/m
Tahanan aksial tiang pancang  * Hn = 70.8685 Ton

DATA SUSUNAN TIANG PANCANG


Susunan tiang pancang arah x : Susunan tiang pancang arah y :

No. Jumlah X n * x2 No. Jumlah y n * y2


n (m) (m2) n (m) (m2)
1 2 0.45 0.41 1 2 0.45 0.41
2 1 0.00 0.00 2 1 0.00 0.00
3 2 0.45 0.41 3 2 0.45 0.41
n= 5 S x2 = 0.81 n= 5 S y2 = 0.81
Lebar pilecap arah x Lx = 1.80m
Lebar pilecap arah y Ly = 1.80m

1
GAYA AKSIAL PADA TIANG PANCANG
Berat tanah di atas pilecap W s = L x * Ly * z * w s = 5.56 Ton
Berat pilecap W c = L x * Ly * h * w c = 3.96 Ton
Lengan maksimum tiang pancang arah x thd. Pusat xmax = 0.45 m
Lengan maksimum tiang pancang arah y thd. Pusat ymax = 0.45 m
Pu = Puk + 1.2 * Ws + 1.2
Total gaya aksial terfaktor * Wc = 113.44 Ton
Gaya aksial pada 1 tiang pancang
pumax = Pu / n + Mux* xmax / x2 + Muy* ymax / y2 = 22.68 Ton
Syarat : pumax ≤  * Pn
22.68 70.86 → AMAN

Menghitung Jarak Antar Tiang Pancang dan Tiang Pancang ke Tepi


a. Jarak antar Tiang Pancang
Syarat
: 2d ≤ S ≤ 2,5d

0.6 ≤ S ≤ 0.75

Dimana :
S <

< 2.826 = 0.942 m


3
Maka yang diambil adalah S = 1 m
b. Jarak Tiang ke Tepi
S ≤ 1,25 d 0.5
Jarak tiang ke tepi yang digunakan adalah = 0.5 m

Menghitung Efisiensi Tiang Group


POER Efisiensi N TP Q all 1 TP Eff. Eff. Group Cek
1 0.948 2 70.86 67.19 134.39 YES

1
Setelah dihitungan efisiensi dari group pile tersebut, nilai dari 2TP memenuhi

syarat, 134.39 T lebih besar daripada 113.40 T, yaitu beban perpilecapnya. Maka

jumlah TP yang memenuhi syarat group dan memiliki selisih dengan beban

keseluruhan, yaitu pilecap dengan jumlah 4TP

Ptot < Peffisiensi


113.40 < 134.39 OK

3.4 Perhitungan Pondasi Tipe 2

DATA PONDASI
BAHAN STRUKTUR
Kuat tekan beton, fc' = 25.00 MPa
Tegangan leleh baja (deform) untuk tulangan lentur, fy = 400 MPa
Tegangan leleh baja (polos) untuk tulangan geser, fy = 280 MPa
DIMENSI PONDASI TIANG PANCANG
Diameter tiang pancang d= 30 cm

Berat volume tanah = 1.71 T/m3

Sudut gesek = 6 °
Kedalaman tanah L= 30 m

MOMEN DAN GAYA GESER RENCANA


Berat Bangunan (Dari Output Beban Etabs) P= 152.958 Ton

MENGHITUNG DAYA DUKUNG TIANG PANCANG DENGAN

METODE MEYERHOF DENGAN DATA SONDIR


T/cm2
Nilai Qc pada Uji Sondir 0,25
T/cm2
Nilai JHL pada Uji Sondir 0,56
𝑄𝑢 𝑖𝑗𝑖𝑛 = 𝑄𝑐 𝑥 𝐴𝑝 + 𝐽𝐻𝐿 + 𝐾𝑎
3 5
Qu Ijin =

1
Dimana
:
Ap = ¼ π D2 = 707 cm2
Ka = πD = 94 cm2
Qu Ijin = 69498.3127 Kg = 7.22 kN

Data Bahan Pile Cap

Kuat Tekan Beton fc' = 25.00 MPa


Kuat leleh baja tulangan deform ( Æ > 12 mm ) fy = 400 MPa
Kuat leleh baja tulangan polos ( Æ ≤ 12 mm ) fy = 280 MPa
Berat beton bertulang wc = 2.44 T/m3

Data Dimensi Pondasi


Lebar kolom arah x bx = 0.60 M
Lebar kolom arah y by = 0.70 M
Jarak tiang pancang tepi terhadap sisi luar beton a= 0.450 M
Tebal pilecap h= 0.50 M
Tebal tanah di atas pilecap z= 1.00 M
Berat volume tanah di atas pilecap ws = 1.71 T/m3
Posisi kolom (dalam = 40, tepi = 30, sudut = 20) s = 40

DATA SUSUNAN TIANG PANCANG


Susunan tiang pancang arah x : Susunan tiang pancang arah y :
No. Jumlah x n * x2 No. Jumlah Y n * y2
n (m) (m2) n (m) (m2)
1 2 0.45 0.41 1 2 0.45 0.41
2 1 0.00 0.00 2 1 0.00 0.00
3 2 0.45 0.41 3 2 0.45 0.41
n= 5 S x2 = 0.81 n= 5 S y2 = 0.81
Lebar pilecap arah x Lx = 1.80m
Lebar pilecap arah y Ly = 1.80m

1
GAYA AKSIAL PADA TIANG PANCANG
Berat tanah di atas pilecap W s = L x * Ly * z * w s = 6.19 Ton
Berat pilecap W c = L x * Ly * h * w c = 3.49 Ton
Lengan maksimum tiang pancang arah x thd. Pusat xmax = 0.5 m
Lengan maksimum tiang pancang arah y thd. Pusat ymax = 0.5 m
Pu = Puk + 1.2 * Ws +
Total gaya aksial terfaktor 1.2 * Wc = 165.69 Ton
Gaya aksial pada 1 tiang pancang
pumax = Pu / n + Mux* xmax / x2 + Muy* ymax / y2 = 41.42 Ton
Syarat : pumax ≤  * Pn
41,42 70,86 → AMAN

Menghitung Jarak Antar Tiang Pancang dan Tiang Pancang ke Tepi


a. Jarak antar Tiang Pancang
Syarat : 2d ≤ S ≤ 2,5d
0.6 ≤ S ≤ 0.75
Dimana :

S <

< 2.826 = 0.942 m


3
Maka yang diambil adalah S = 1 m
b. Jarak Tiang ke Tepi
S ≤ 1,25 d 0.5
Jarak tiang ke tepi yang digunakan adalah = 0.5 m
Menghitung Efisiensi Tiang Group
Eff.
POER Efisiensi N TP Q all 1 TP Eff. Cek
Group
1 0.948 4 70.86 67.19 268.78 YES

1
Setelah dihitungan efisiensi dari group pile tersebut, nilai dari 4TP memenuhi syarat,

268.7872 T lebih besar daripada 165.69 T, yaitu beban perpilecapnya. Maka jumlah TP

yang memenuhi syarat group dan memiliki selisih dengan beban keseluruhan, yaitu

pilecap dengan jumlah 4TP.

Ptot < Peffisiensi


165.69 < 268.7872 OK

4. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu

untuk menunjang tahanan dari beban struktur atas digunakan pondasi

dengan diameter 30 cm dan panjang 30 m. Pondasi dibagi menjadi dua

tipe pondasi tiang pancang. Pondasi tipe satu digunakan untuk menopang

beban 134,43 Ton yang satu grup nya terdiri dari 2 tiang pancang yang

berjumlah sebanyak 8 titik. Pondasi tipe dua digunakan untuk menopang

beban sebanyak 268,86 Ton yang satu grup nya terdiri dari 4 tiang

pancang yang berjumlah sebanyak 32 titik. Data tersebut dapat disajikan

sebagai berikut.

Tabel 4.1. Data Tipe Pondasi


TITIK TIPE PONDASI FZ (Ton) TITIK TIPE PONDASI FZ (Ton)
1 TIPE PONDASI 1 80.30 21 TIPE PONDASI 1 90.13
2 TIPE PONDASI 2 121.77 22 TIPE PONDASI 2 112.95
3 TIPE PONDASI 2 119.38 23 TIPE PONDASI 2 108.03
4 TIPE PONDASI 2 119.46 24 TIPE PONDASI 2 107.79
5 TIPE PONDASI 2 119.48 25 TIPE PONDASI 2 108.33
6 TIPE PONDASI 2 119.47 26 TIPE PONDASI 2 121.63
7 TIPE PONDASI 2 119.46 27 TIPE PONDASI 2 113.56
8 TIPE PONDASI 2 119.39 28 TIPE PONDASI 2 107.90
9 TIPE PONDASI 2 121.77 29 TIPE PONDASI 2 112.95
10 TIPE PONDASI 1 80.31 30 TIPE PONDASI 1 92.42
11 TIPE PONDASI 1 85.88 31 TIPE PONDASI 1 75.86

2
12 TIPE PONDASI 2 114.57 32 TIPE PONDASI 2 123.23
13 TIPE PONDASI 2 108.05 33 TIPE PONDASI 2 119.44
14 TIPE PONDASI 2 108.12 34 TIPE PONDASI 2 119.30
15 TIPE PONDASI 2 108.09 35 TIPE PONDASI 2 130.67
16 TIPE PONDASI 2 108.15 36 TIPE PONDASI 2 147.40
17 TIPE PONDASI 2 107.87 37 TIPE PONDASI 2 128.53
18 TIPE PONDASI 2 108.04 38 TIPE PONDASI 2 119.26
19 TIPE PONDASI 2 114.63 39 TIPE PONDASI 2 124.48
20 TIPE PONDASI 1 85.99 40 TIPE PONDASI 1 76.94

2
DAFTAR PUSTAKA

SNI-1726-2019, Standar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur

Bangunan Gedung

SNI 1727- 2013. Tentang Beban Minimum Untuk Perancangan

Bangunan Gedungdan Struktur lain. Jakarta: Badan Standarisasi

Nasional.

Tambunan, J. 2012. Studi Analisis Daya Dukung Pondasi Tiang

Pancang. Jurnal Rancang Sipil. Vol. I No. 1. Pematang Siantar

Permana, PA. dan Mila KA. 2019. Pengaruh Kontribusi Pile Cap

Terhadap DayaDukung Dan Penurunan Tiang Pancang. ISSN (print):

2715-4513. Surabaya. Savira, N. 2020. Analisa Daya Dukung Tiang

Pancang Data LaboratoriumDibandingkan Dengan Data Sondir Dan

Data Standart Penetration Test (Spt)

Pada Proyek Pembangunan Jalan Tol Krian-Legundi-Bunder-

Manyar.

Rekayasa Teknik Sipil. Vol. II No.1. Surabaya.

SNI 1726-2012. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk

StrukturBangunan Gedung Dan Non Gedung. Jakarta: Badan

Standarisasi Nasional

Anda mungkin juga menyukai