Anda di halaman 1dari 10

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 1 BANYUWANGI
Jln. Wijaya Kusuma No. 46 Telp/Fax. (0333) 424541
NPSN : 20525590, NSS :341052519001, NIS : 400300
Website :
http://smkn1banyuwangi.sch.id E-mail :
smk1bwi_wk46@yahoo.co.id
BANYUWANGI Kode Pos : 68425

MODUL BIMBINGAN KONSELING

Komponen
Layanan Dasar
Layanan
Bidang Layanan Belajar
Menerapkan apa yang harus dilakukan berdasarkan norma dan etika yang
Capaian Layanan berlaku

Topik/Tema
Disiplin Mengerjakan Tugas
Layanan
Fungsi Layanan Pemahaman dan Pengembangan
Siswa dapat berperilaku atas dasar keputusan yang mempertimbangkan aspek-
Tujuan Layanan
aspek etis dengan baik
Aspek Layanan Landasan Perilaku Etis
a. Mandiri, mampu memiliki Prakarsa atas pengembangan dirinya yang
tercermin dalam kemampuan untuk bertanggungjawab, memiliki rencana
strategis, melakukan tindakan dan merefleksikan proses dan hasil
pengalamannya.

b. Kreatif, mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal,


Dimensi Profil bermakna, bermanfaat, danberdampak, dalam bentuk gagasan, tindakan,
dan karya nyata secara proaktif dan independent untuk menemukan cara-
Pelajar Pancasila
cara lain dan berbeda untuk bisa berinovasi.

c. Bernalar kritis, yakni mampu berpikir secara objektif, sistematik dan


saintifik dengan mempertimbangkan berbagai aspek berdasarkan data dan
fakta yang mendukung, sehingga dapat membuat keputusan yang tepat dan
berkontribusi memecahkan masalah dalam kehidupan, serta terbuka dengan
penemuan baru.
Sasaran Layanan Kelas X
1. Pengertian disiplin mengerjakan tugas

Materi Layanan 2. Akibat tidak mengerjakan tugas


3. Cara agar terbiasa disiplin mengerjakan tugas

Waktu 1 x posting (2 JP)


Metode/Teknik Student Centered Learning
Media/Alat Powerpoint
Pelaksanaan Maret 2024
Tahap Kegiatan
1. Guru BK membuka dengan salam di kelas
2. Guru BK membina hubungan baik dengan peserta didik yakni
dengan menanyakan kabar
3. Guru BK memberikan motivasi yakni dengan menyampaikan topik
bahasan yang akan dipelajari dan memberikan semangat kepada
peserta didik

4. Guru BK menyampaikan kesepakatan kelas kepada peserta didik, yakni:

a. Tidak membuang sampah sembarangan


b. Tidak berdiskusi diluar topik/materi yang dipelajari
1. Awal c. Dilarang keluar kelas kecuali ke kamar mandi
5. Guru BK menanyakan pertanyaan pemantik yang terkait dengan
materi yang akan diajarkan
- Pertanyaan pemantik:

a. Menurut kalian, apakah kalian sudah berperilaku disiplin dalam


kehidupan sehari-hari? Apa contohnya?
b. Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, sudahkah kalian berperilaku
disiplin? Contohnya seperti apa?
c. Bagaimana pengalaman kalian dalam menerapkan disiplin mengerjakan
tugas selama ini? Apakah pernah melewati batas waktu yang ditentukan
oleh guru atau bahkan tidak mengerjakannya? Silahkan diceritakan
1. Guru BK mulai menampilkan power point di depan kelas
2. Guru BK memberikan instruksi kepada peserta didik untuk memperhatikan
materi yang ada di depan kelas dan Guru BK menerangkan materi tersebut,
yakni:
a. Pengertian disiplin mengerjakan tugas
b. Akibat tidak mengerjakan tugas

2. Inti c. Cara agar terbiasa mengerjakan tugas


3. Peserta didik memperhatikan dan mempelajari materi yang
ditampilkan beserta dengan penjelasan dari guru BK
4. Setelah menjelaskan materi, guru BK memberikan kesempatan
peserta didik untuk bertanya
5. Peserta didik aktif bertanya terkait dengan materi yang telah dijelaskan
6. Sebelum menjawab pertanyaan dari peserta didik, guru BK
memberikan kesempatan bagi siswa lainnya untuk menjawab
7. Guru BK memandu jalannya proses tanya jawab di kelas dan
sesekali memberikan penjelasan tambahan

1. Guru BK meminta siswa untuk membuat refleksi singkat tentang materi


pembelajaran yang baru saja dipelajari
2. Guru BK mengajak siswa untuk menuliskan tentang perasaan yang
dialami/dirasakan dan isi pikirannya setelah menjalani sebuah kegiatan
atau peristiwa yang baru/menyenangkan/menantang lainnya.
3. Guru memberikan beberapa pertanyaan penuntun seperti, hal baru apa
yang ditemukan? Hal apa yang menarik? Hal apa yang kurang menarik?
Tujuannya adalah agar siswa menyadari dan mengungkapkan perasaan
3. Penutup
mereka terkait materi yang baru mereka pelajari. (Refleksi – model 4P) -
(Pembelajaran Sosial dan Emosional).
4. Guru memberikan kesimpulan atas kegiatan pembelajaran
5. Guru BK memberikan apresiasi kepada peserta didik dengan cara
berterima kasih telah mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
pembelajaran
6. Guru BK menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
7. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa bersama dan memberikan
salam penutup
Refleksi
Refleksi Guru Refleksi Peserta Didik
1. Hal terbaik apa yang terjadi selama 1. Ingat kembali mengenai seluruh tugas yang
proses pembelajaran hari ini dan telah kamu selesaikan. Apa saja yang telah
bagaimana hal tersebut dapat terjadi? kamu pelajari selama pembelajaran pada
2. Hal apa yang paling menantang dalam pertemuan ini?
proses pembelajaran hari ini dan 2. Apakah kamu memiliki ketertarikan untuk
mengapa? bagaimana respon saya untuk mempelajari topik ini lebih lanjut? Mengapa?
pertemuan selanjutnya? 3. Diantara hal-hal yang telah kamu pelajari
3. Seberapa jauh peserta didik dapat tersebut, manakah yang paling berkesan untuk
mengerti pembelajaran hari ini? kamu? Mengapa?
4. Apakah peserta didik terlihat antusias 4. Diantara hal-hal yang telah kamu pelajari bagian
selama pembelajaran? jika tidak, manakah yang belum kamu pahami?
bagaimana saya bisa memperbaiki 5. Hal apa yang ingin kamu pelajari secara lebih
keadaan ini? mendalam di pembelajaran selanjutnya?
5. Bagaimana mood saya Ketika mengajar Mengapa?
dan berinteraksi dengan orang lain hari
ini dan bagaimana saya memperbaiki
hal tersebut?
6. Bagaimana cara saya berkomunikasi
dengan peserta didik ketika mengajar
dan dengan orang lain hari ini dan
bagaimana cara agar saya bisa
berkomunikasi lebih baik?
7. Dalam hal apa peserta didik
mengejutkan saya hari ini?
8. Apa masalah terbesar saya dalam
menghadapi kendala-kendala selama
mengajar?
Evaluasi
1. Evaluasi Proses Antusiasme peserta didik dalam mengikuti kegiatan bimbingan klasikal.

Guru BK melakukan evaluasi dengan memperhatikan hasil yang didapatkan

2. Evaluasi Hasil melalui layanan bimbingan klasikal, yaitu dengan melakukan refleksi materi
yang diberikan, dan evaluasi hasil layanan dengan peserta didik mengisi
lembar evaluasi yang telah disiapkan.

Penerapan disiplin positif pada kegiatan, guru memfasilitasi peserta didik menyadari konsekuensi
dan memperbaiki perilaku melanggarnya (restitusi) (Kegiatan ini kondisional karena tergantung
dari kejadian/ kasus apa yang terjadi ketika proses pembelajaran berlangsung.)
Identifikasi Tindakan Tidak Pantas
Identifikasi perilaku yang tidak pantas atau melanggar aturan.
(Contoh: Sewaktu pembelajaran ada beberapa siswa yang ramai berdiskusi diluar topik/materi yang
dipelajari)
1. Pembelajaran (Menstabilkan Identitas)
Diskusikan aturan yang dilanggar dan dampaknya. Ajak anak untuk berpartisipasi dalam
percakapan untuk memahami perspektif mereka. (Contoh ungkapan: Tidak ada manusia yang
sempurna; saya juga pernah melakukan kesalahan seperti itu)

2. Tanggung Jawab (Validasi Tindakan yang Salah)


Mintalah anak untuk mengidentifikasi tindakan apa yang dapat mereka ambil untuk memperbaiki
situasi. Dorong anak untuk merencanakan tindakan korektif atau pemulihan. (Contoh ungkapan:
Nak, kalian pasti mempunyai alasan kenapa melakukan hal ini?)

3. Pemulihan (Menanyakan Keyakinan Kelas)


Dukung anak dalam melaksanakan tindakan pemulihan yang mereka rencanakan. Berikan umpan
balik positif atas upaya pemulihan yang dilakukan. (Contoh ungkapan: Masih ingat kesepakatan
kelas yang kita buat? Nilai-nilai apa yang kita sudah kita sepakati. Kira-kira menurut kamu
nilai apa yang kamu Yakini? Nah terakhir kamu ingin menjadi orang seperti apa?)

Assesmen Proses dan Hasil

Petunjuk:

Bacalah pernyataan di bawah ini dan pilihlah pada kolom penialain sesuai dengan apa yang kalian
rasakan!

PENILAIAN
Sangat
NO PERNYATAAN Tidak Sangat
Tidak Setuju
Setuju Setuju
Setuju
PROSES
Peserta didik kondusif dalam mengikuti kegiatan
1
pembelajaran
Peserta didik aktif menyimak materi
2
yang dijelaskan
Peserta didik aktif bertanya mengenai
3
materi yang telah dijelaskan
Peserta didik aktif menjawab pertanyaan
4
dari temannya
Peserta didik dapat merefleksi diri
5
setelah pembelajaran
HASIL
Saya dapat mengambil pelajaran positif
6
dari materi yang disampaikan
Saya dapat menerapkan materi yang
7
disampaikan ke dalam kehidupan
saya
Materi yang disampaikan membuat
8
saya mempunyai keterampilan baru
Saya termotivasi untuk merubah sikap saya
9
setelah mempelajari materi ini
Setelah menyimak materi, saya dapat
10 merancang masa depan untuk mengoptimalkan
kehidupan saya
MATERI

DISIPLIN MENGERJAKAN TUGAS

A. Pengertian Disiplin Mengerjakan Tugas


Disiplin mengerjakan tugas sangat penting, karena sikap disiplin bertujuan agar dapat
menjaga dari perilaku yang menyimpang dan hal-hal yang dapat menganggu dalam proses
pembelajaran. Dengan disiplin membuat siswa terlatih dan mempunyai kebiasaan melakukan
tindakan yang baik serta dapat mengontrol setiap tindakannya sehingga siswa akan taat, patuh dan
tertib terhadap kegiatan belajar mengajar. Di dalam pembelajaran, disiplin sangat dibutuhkan
karena tanpa adanya kesadaran melaksanakan aturan yang ditetapkan sebelumnya, pembelajaran
tidak akan berjalan efektif dan optimal. Oleh karena itu, agar pembelajaran berjalan lancar maka
semua siswa harus disiplin baik disiplin mentaati peraturan sekolah, disiplin mengerjakan PR,
disiplin dalam mengerjakan tugas, dan disiplin dalam belajar di rumah.
Perilaku disiplin tidak akan tumbuh dengan sendirinya, melainkan perlu kesadaran diri,
latihan, kebiasaan, dan juga adanya hukuman. Bagi siswa disiplin belajar juga tidak akan tercipta
apabila siswa tidak mempunyai kesadaran diri. Siswa akan disiplin dalam belajar apabila siswa
sadar akan pentingnya belajar dalam kehidupannya. Siswa yang sudah terbiasa disiplin, sikap dan
perbuatan disiplin yang dilakukan bukan lagi dirasakan sebagai suatu beban, melainkan suatu
tindakan yang sudah biasa dilakukan setiap hari. Siswa yang sadar akan pentingnya belajar akan
menunjukkan perilaku yang memiliki kecenderungan disiplin yang tinggi dalam dirinya, disamping
itu juga akan timbul suatu motivasi dalam diri siswa. Mereka menyadari bahwa dengan disiplin
belajar akan mempermudah kelancaran di dalam proses pendidikan. Hal ini terjadi karena dengan
disiplin rasa segan, rasa malas, dan rasa membolos akan teratasi.
Kedisiplinan mengerjakan tugas adalah suatu kondisi yang terbentuk dari serangkaian
perilaku sesesorang untuk melakukan aktivitas mengerjakan tugas yang sesuai dengan peraturan
atau tata tertib yang telah ditetapkan.
Di dalam proses belajar mengajar, disiplin terhadap peraturan dan tata tertib harus
diterapkan, karena peraturan dan tata tertib merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan sebagai pembentukan disiplin siswa dalam mentaati peraturan di dalam kelas maupun
diluar kelas. Tanpa disiplin yang baik, suasana sekolah dan juga kelas menjadi kurang kondusif bagi
kegiatan pembelajaran sehingga proses belajar mengajar tidak akan berjalan dengan lancar sesuai
dengan rencana.

B. Akibat Tidak Mengerjakan Tugas


1. Tidak adanya rasa tanggung jawab
Salam H. Burhanudin dalam buku berjudul Etika Individual (2000) menyebutkan
bahwa tanggung jawab adalah kesanggupan untuk menetapkan sikap terhadap suatu
perbuatan atau tugas yang diemban dan kesanggupan untuk memilkul risiko dari perbuatan
yang dilakukan.
Pembentukan rasa tanggung jawab dilalukan dengan pendidikan dan pembiasaan
dalam melaksanakan kewajiban. Dengan tidak melaksanakan kewajiban dan bersikap abai,
akan membuat seorang pelajar menjadi tidak bertanggung jawab. Dan karakter tidak
bertanggung jawab tersebut akan memberikan dampak buruk dalam kehidupan sehari-hari.
2. Pelajar tidak mau belajar
Menurut P. Hollingsworth dan G. Lewis dalam Pembelajaran Aktif: Meningkatkan
Keasyikan Kegiatan di Kelas (2008) menyebutkan bahwa tanggung jawab belajar adalah
kesediaan seseorang untuk mengerjakan tugas belajar dengan sebaik-baiknya dalam segala
konsekuensi yang menyertainya. Tanpa adanya tanggung jawab, seorang pelajar menjadi
tidak mau dan malas belajar.
Hal tersebut membuat pelajar bermalas-malasan dalam mengerjakan tuga, tidak ikut
serta dalam tugas kelompok, tidak mendengarkan guru yang sedang menerangkan, bahkan
bolos sekolah. Hal tersebut kemudian membuat siswa menjadi tidak paham akan pelajaran.
2. Mendapatkan nilai buruk
Tidak melakukan kewajiban membuat pelajar tidak mengerti terhadap pelajaran
yang diberikan di sekolah.
Hal tersebut tentu saja membuat siswa tidak bisa mengerjakan tugas ataupun ujian
dengan baik sehingga bisa mendapatkan nilai buruk.
2. Dilanggarnya aturan sekolah
Tidak melaksanakan kewajiban berdampak pada aturan sekolah yang dilanggar.
Aturan sekolah yang dilanggar dapat menyebabkan lingkungan sekolah menjadi tidak tertib,
tidak nyaman untuk belajar, dan membuat siswa yang melanggar mendapatkan hukuman.
3. Pelajar tidak mau mendengarkan perkataan guru
Tidak melaksanakan kewajiban, membuat pelajar tersebut tidak mau mendengarkan
perkataan guru. Pelajar menjadi tidak disiplin, tidak mendengarkan perkataan guru, dan juga
tidak terbiasa menghormati guru. Hal tersebut juga dapat mengembangkan karakter buruk
dan nilai moral yang rendah.
4. Tidak tercapainya tujuan pendidikan nasional
Tidak menjalankannya kewajiban sebagai pelajar, akan berpengaruh dalam tidak
tercapainya tujuan pendidikan nasional.
Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2013 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Pasal 3 disebutkan bahwa “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa”.

C. Cara agar Terbiasa Disiplin Mengerjakan Tugas

1. Membuat to do list harian

Di pagi hari setelah melakukan rutinitas wajib pagi di rumah, kamu perlu
menuliskan list pekerjaan yang harus kamu selesaikan selama satu hari tersebut. Misalnya
mengerjakan tugas mata pelajaran A, menulis rangkuman mata pelajaran B, dan membahas
ulang materi mata pelajaran C, membuat desain presentasi dan lain sebagainya. Artinya,
dalam satu hari kamu akan menyelesaikan tiga tugas dalam to do list tersebut.
Kamu dapat menuliskan daftar tugas dengan mengurutkannya berdasarkan tenggat
waktu yang diberikan guru atau yang paling urgent. Kita juga menyarankan agar to-do-
list kamu tidak lebih dari 6, karena itu bisa saja tidak bisa diselesaikan dalam satu hari. Maka
banyak, pilihlah list yang masih bisa pending ke hari berikutnya.
Kamu dapat memulai dengan tugas yang paling dekat jadwal pengumpulannya,
kemudian mengatur jadwal di hari yang berbeda untuk tugas yang masih lama waktu
pengumpulannya. Dengan adanya to do list, kegiatan yang akan kamu lakukan selama sehari
akan lebih terarah karena adanya target yang harus diselesaikan.

2. Jangan menunda – nunda

Seringkali satu tugas terlihat sangat simple dan mudah dikerjakan, hingga membuat
kita memilih untuk menunda mengerjakannya. Kita sudah tahu bahwa menunda -nunda itu
tidak baik, tapi merasa sulit untuk menghindarinya. Namun, kebiasaan menunda akan
mengakibatkan tugas – tugas menumpuk. Tugas yang kecil akan terlihat lebih atau bahkan
sangat sulit. Seperti kata pepatah lama “Jangan Tunggu Hari Esok Apa Yang Dapat Kamu
Lakukan Hari Ini”.
Para sobat harus berhenti menunda dan memulai mengerjakan apa yang bisa
dikerjakan di waktu senggang, sehingga tugas nya tidak menumpuk. Di samping itu, dengan
tidak menunda mengerjakan tugas, para sobat lebih mengingat prosedur yang baru diajarkan
oleh guru. Tentu lebih ringan, kan.

3. Memulai dari yang kecil dan mudah

Terkadang, ada juga beberapa guru yang memberikan banyak tugas


dengan deadline pengumpulan tugas dalam waktu dekat. Jika beberapa tugas terlihat sangat
banyak, apa yang sobat biasanya lakukan? Mencari yang termudah terlebih dahulu, atau
langsung menyerah?
Salah satu cara untuk mengerjakan tugas yang banyak adalah dengan memulainya
dari yang kecil dan lebih mudah dulu. Kamu dapat mengerjakan hal yang lebih mudah
terlebih
dahulu untuk menyicil tugas mu. Toh, sedikit akan lebih berarti daripada tidak ada sama sekali,
bukan?
Dengan memulai dari hal kecil juga dapat menghemat waktumu. Kamu jadi lebih
punya banyak waktu untuk mengerjakan hal yang sulit atau berat, sehingga mempunyai
kesempatan lebih banyak untuk mencari, bertanya, atau berdiskusi dari berbagai sumber
dan oranglain.

4. Atur prioritas

Berani mengatakan tidak untuk ajakan bermain dari teman saat kamu harus
menyelesaikan tugas adalah salah satu kebiasaan yang dapat membuatmu lebih disiplin.
Mengatur prioritas antara belajar, bekerja, atau bermain adalah hal yang sangat perlu
dilakukan.
Setiap orang punya prioritas yang berbeda, namun sebagai mahasiswa prioritas
utama adalah kuliah. Para sobat dapat menolak ajakan teman untuk keluar rumah karena
harus melakukan pembelajaran dari rumah, terlebih di masa pandemi yang menuntut kita
untuk keluar seperlunya saja. Dengan membuat prioritas, kamu menentukan mana yang
harus didahulukan. Jika prioritas utama telah dilakukan, kamu dapat melakukan prioritas
kedua, dan seterusnya.

5. Istirahat yang cukup dan makan bergizi

Hal yang penting untuk menjaga kekonsistenan dalam melakukan setiap pekerjaan
dalam to do list harian kita adalah badan yang fit. Agar badan bisa terus fit yaitu dengan
istirahat yang cukup dan makan bergizi. Dengan istirahat dan asupan gizi yang cukup, kamu
akan lebih fokus dan konsentrasi dalam melakukan pekerjaan mu.

Anda mungkin juga menyukai