Anda di halaman 1dari 8

PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SD

tentang

STRATEGI- STRATEGI PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA

OLEH:

FINDA NOVELIA FITRI


1105673

RM 07 BANDAR BUAT

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014
STRATEGI PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA

A. Gunakan Penalaran Langsung (Direct Reasoning)


Kegunaan strategi penalaran langsung ini, biasanya digabung dengan penggunaan
strategi lain dalam menyelesaikan masalah yang bertujuan untuk membuat kesimpulan-
kesimpulan. Dengan demikian penggunaan strategi diawali dengan pertanyaan dari
masalah yang meminta bukti. Pertanyaan yang memuat pernyataan jika,...., maka...., dan
jika anda melihat secara implisit masalah- masalah memuat kumpulan dari kondisi-
kondisi yang diketahui. Berikut ini dikemukakan sebuah contoh masalah yang
penyelesaiannya menggunakan strategi penalaran langsung.
Contoh:
Jika K merupakan keliling lingkaran L merupakan luas lingkaran, maka hubungan K dan
L yang benar adalah K= √ 4 πL , buktikan pernyataan itu benar.
Diket: K = keliling lingkkaran
L = luas lingkaran
Maka hubungan K dan L yang benar adalah K= √ 4 πL
Ditanya: buktikan pernyataan itu benar
Penyelesaian:
K
K = 2 πr  r = subsitusikan ke L

( )
2
K 2 K
L = π r2  L = π =π
2π 4π
2

2
K
L =

K2 = 4 πL
K= √ 4 πL
Jawab:Jadi memang pernyataan Jika K merupakan keliling lingkaran L merupakan luas
lingkaran, maka hubungan K dan L adalah benar K= √ 4 πL
B. Gunakan Penalaran secara Tidak Langsung (Indirect Reasoning)
Kadang- kadang dalam matematika ada masalah yang tidak mudah
menyelesaikannya dengan penalaran secara langsung. Dengan penalaran tidak langsung
mungkin suatu hal yang terbaik. Suatu cara yang sederhana dari pandangan penalaran
tidak langsung adalah untuk mempertimbangkan sesuatu.
Contoh:
1. Buktikan jika suatu segitiga siku-siku, maka dua sudut yang lain lancip.
Bukti:
Jika suatu segitiga siku-siku berarti salah satu sudutnya 90 0. Dua sudutnya tidak lancip,
o
berarti besar sudutnya lebih dari atau 90 , berarti jumlah ketiga sudut segitiga tersebut
o
lebih dari 180 .
Terbukti jika suatu segitiga siku-siku, maka dua sudut yang lain lancip.

2. Kamu mengambil 3 jeruk yang ada di keranjang. Setelah ditimbang, jeruk pertama
beratnya 0,2 kg, jeruk kedua 1/6 kg, dan jeruk ketiga 2/15 kg. Jika kamu menimbang
ketiga jeruk secara bersama-sama, berapa kg berat seluruhnya?
Diketahui : mengambil 3 jeruk. jeruk 1 beratnya 0,2 kg
Jeruk 2 beratnya 1/6 kg
Jeruk ke 3 beratnya 2/15 kg
Ditanya : berat ke tiga jeruk jika menimbang secara bersamaan…?
Jawab :
Pertama kita merubah pecahan decimal kebentuk pecahan yaitu 0,2 kg = 2/10= 1/5
Cara mencarinya ketiga buah jeruk tersebut dijumlahkan.
1/5 + 1/6 + 2/15
Kita samakan penyebutnya = 6/30 + 5/30 + 4/30
= 15/30

Jdi berat ke tiga jeruk itu ditimbang secara bersamaan ½ kg.
C. Menggunakan Sifat- sifat Bilangan
Memahami hakikat bilangan sering membantu kita dalam menyelesaikan
masalah. Sebagai contoh, mengetahui jumlah dua bilangan genap adalah genap dan
pangkat dua bilangan ganjil. Dalam memeriksa perhitungan. Penyelesaian dari masalah
ini tidak sesederhana yang penyelesaiannya dengan kira dan cek. Masalah yang cocok
penyelesaiannya menggunakan strategi ini adalah sebagai berikut:
Contoh:
Sebuah bak penampung air yang berbentuk kubus terisi penuh sebanyak 1.728 liter.
Panjang rusuk bak penampung air tersebut adalah:
Diket: Bak penampung air berbentuk kubus.
Volume bak atau volume kubus,
V= 1.728 l = 1.728 dm3
Ditanya: Panjang rusuk bak?
Penyelesaian:
V= 1.728 l = 1.728 dm 3 ( menggunakan sifat bilangan yang berkaitan dengan
akar pangkat tiga)
Panjang rusuk bak:
s = √3 V = √3 1.728 = 12 dm
Jawab: Jadi, panjang rusuk bak penampung air adalah 12 dm
D. Selesaikan Masalah yang Ekuivalen (Senilai)
Seorang menafsirkan sebuah masalah yang sering mengubah masalah menjadi
lebih mudah untuk diselesaikan dengan menggunakan penggambaran yang mewakili
untuk mencoba mengkombinasikan. Strategi ini adalah untuk melihat apakah masalah
dapat dinyatakan kembali atau tidak.
Contoh:
Sepasang harga sepatu Rp 68.000,00. Harga sepasang sepatu tersebut setelah diskon 25%
adalah?
Diket: harga sepatu Rp 68.000,00.
Diskon 25%
Ditanya: harga sepatu setelah diskon?
Penyelesaian:
Besar diskon 25% x Rp 68.000,00
25 170000
x Rp 68.000,00 = = Rp 17.000,00
100 100

Harga yang dibayar = harga sepatu- diskon


= Rp. 68.000,00 – Rp. 17.000,00
= Rp. 51.000,00
Jawab: jadi harf=ga sepatu yang akan dibayar adalah = Rp. 51.000,00
E. Bekerja mundur (Back Word)
Strategi working backward adalah strategi yang digunakan untuk menyelesaikan
soal-soal khusus. Dimana untuk menyelesaikan soal tipe ini harus mulai dari yang paling
akhir diketahui. Dalam hal ini kita megumpulkan semua informasi kemudian
merumuskan dan menentukan apa yang ditanya.
Contoh:
Beberapa penumpang kereta turun di stasiun A. Pada stasiun B ada 15 penumpang yang
turun dan 20 penumpang yang naik. Pada stasiun C, 9 penumpang naik dan tidak ada
yang turun. Sehingga ada 45 penumpang di dalam kereta. Berapa banyak penumpang
yang naik pada stasiun A?
Diket: beberapa orang turun di stasiun A.
Stasiun B = 15 orang yang turun dan 20 orang yang naik
Stasiun C = 9 orang yang naik, dan tidak ada yang turun
Jumlah penumpang di kereta 45 orang
Ditanya: berapa banyak penumpang yang naik di stasiun A?
Penyelesaian:
Untuk menyelesaikan soal tersebut maka harus mulai bekerja dari 45 penumpang di
dalam kereta.

Karena yang diketahui adalah keluarannya, maka prosesnya harus dibalik, seperti
diagram di bawah ini. Perhatikan tentang urutan dan operasi yang berkebalikan.
Dengan demikian, cara mencari masukannya adalah: 170 : 10 = 17. Selanjutnya 17 – 2 =
15; sehingga bilangan yang dimasukkan adalah 15. Untuk mengecek kebenaran hasilnya,
lakukan proses dari depan dengan input 15. Hasilnya harus 170.

F. Gunakan Kasus
Strategi ini menggunakan contoh atau kasus masalah untuk mendapatkan
penyelesaian masalah yang menyeluruh.

Contoh:

Ema mempunyai 4 kaleng permen pemberian paman. Setelah dibuka satu kaleng ternyata
berisi 21 permen. Menurut paman, semua kaleng isinya sama. Berapa banyaknya permen
ema pemberian dari paman?

Diket: Ema diberi paman 4 kaleng permen

1 kaleng = 21 permen

Dit: berapa jumlah seluruh permen Ema?

Penyelesaian:

Banyak permen Ema dapat kita cari dengan perkalian 4 x 21.

Dengan definisi perkalian sebagai penjumlahan yang berulang, maka bentuk


perkalian tersebut dapat kita tuliskan:

4 x 21 = 21 + 21 + 21 + 21 = 84
Jawaban: Jadi jumlah seluruh permen Ema yang diberikan oleh paman adalah 84 buah
permen.

G. Gunakan Sebuah Persamaan


Beberapa masalah merupakan masalah yang sulit dipahami karena menggunakan
bilangan yang besar. Jadi siswa dapat membuat analog dengan bilangan- bilangan yang
kecil.
Contoh:
Umur pak Agus 3 kali umur iwan. Jika umur pak Agus 22 tahun lebih tua dari umur Iwan
maka umur Iwan sekarang adalah?
Diket: Umur Iwan = y tahun
Umur Pak Agus = 3y tahun
Umur pak Agus 22 tahun lebih tua dari Umur Iwan
Ditanya: Umur Iwan berapa?
Penyelesaian:
Umur pak Agus = Umur Iwan + 22
3y = y + 22
2y = 22
y = 11
Jawaban: Jadi umur Iwan sekarang adalah 11 tahun
DAFTAR RUJUKAN

Mardiah, harun dan Yullis Helsa. 2012 pembelajaran Pemecahan Masalah di Sekolah Dasar.
Suka Bina Press : Padang

Anda mungkin juga menyukai