Anda di halaman 1dari 10

LOGIKA MATEMATIKA

I. Pentingnya Tes Logika Matematika


Tes logika matematika dapat digunakan untuk melihat apakah
seseorang dapat berfikir secara bervariasi atau dapat
menggunakan akal yang dimilikinya untuk menyelesaikan
dengan cepat.
Tes logika matematika antara lain menyangkut :
1. Kesanggupan untuk menyelesaikan suatu masalah dengan
pengetahuan yang telah dimiliki.
Contoh :
Diketahui segitiga sama sisi ABC , AB = AC dan < B = 70°
Maka < A = …
A. 20°
B. 30°
C. 40°
D. 50°
E. 60°
Jawab :
Jika AB = AC maka < C = < B karena < B = 70°, maka
juga < C = 70°
< A + < B + < C = 180°
< A + 70° + 70° = 180°
< A = 40°
Jadi jawaban yang benar adalah pilihan C

2. Kesanggupan untuk menterjemahkan suatu masalah ke


dalam persamaan matematika
Contoh :
Mary berusia 5 tahun lebih tua daripada johan. Johan
berusia 2 tahun lebih muda dari pada Pieter. Berapa
tahunkah Mary lebih tua dari Pieter ?
Jawab :
Misalkan Mary berusia M tahun, johan berusia J tahun dan
Pieter berusia P tahun.
Mary berusia 5 tahun lebih tua dari pada johan di
terjemahkan menjadi:
M = J + 5 ( lebih tua menjadi + )
Johan berusia 2 tahun lebih muda daripada Pieter
diterjemahkan menjadi :
J = P – 2 ( Lebih muda menjadi - )
Bisa disubstitusikan J= P-2 ke dalam persamaan M= J+5,
maka diperoleh M = P – 2 + 5 atau M = P + 3 yang artinya
Mary lebih tua 3 tahun dari pada Pieter

3. Kesanggupan untuk menggunakan pendekatan yang paling


sederhana dalam menyelesaikan suatu masalah.
Contoh :
Jika 𝑥 2 + 𝑦 2 = 5 𝑑𝑎𝑛 𝑥𝑦 = 2 maka nilai dari x + y = …
Jawab :
Kita dapat mencoba mencari nilai x , kemudian nilai y, dan
kemudian menentukan nilai x + y . tetapi cara ini bukan cara
yang paling sederhana . seharusnya kita dapat melihat
bahwa jika 𝑥 2 + 𝑦 2 dan xy diketahui , maka kita dapat
mencari nilai x + y dari hubungan :
( 𝑥 + 𝑦 )2 = 𝑥 2 + 2𝑥𝑦 + 𝑦 2
= 𝑥 2 + 𝑦 2 + 2𝑥𝑦
= 5 + 2.2
=9
Maka x + y = ±3

4. Kesaanggupan untuk menyederhanakan suatu masalah


dengan bantuan gambar.
Contoh :
Jarak maksimum di antara dua titik pada atau di dalam
bujursangkar yang berisi 3 cm adalah …
Jawab :
Jarak maksimum di antara dua titik pada bujursangkar
didapat jika dihubungkan titik B dan D atau A dan C
.𝑥 2 = 32 + 32
. 𝑥2 = 9 + 9
. 𝑥 2 = 18 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑥 = 3 2

5. Kesanggupan untuk membentuk yang lebih sederhana dan


kemudian mengarahkan ke bentuk yang sesuai.
Contoh :
Jika nilai pendekatan dari 2 sama dengan 1,414 maka nilai
2
pendekatan dari 2−2 = …
Jawab
2 2 2+ 2
. = 𝑥
2−2 2−2 2+2
2( 2+2)
= 2−4
2( 2+2)
= −2
=- ( 2 + 2)
= - ( 1,141 + 2 )
= - 3,414

6. Kesanggupan untuk mengartikan arti kata dari kata kunci


seperti rata-rata, minimum, dan sebagainya.
Contoh :
Selisih antara bilangan terbesar dan terkecil dari bilangan
yang terbentuk dari 2 angka ( digit ) yang dapat dibuat yang
habis dibagi 4 adalah …
Jawab :
Bilangan terkecil = 12
Bilangan terbesar = 96
Selisih = 96 – 12 = 84

II. Rumus-rumus penting dalam logika matematika


Untuk mempermudah mengerjakan soal-soal dari logika
matematika , maka berikut ini diberikan beberapa rumus yang
cukup penting.
1. ARITMATIKA
1.1 Persentase
𝑥
X % sama artinya dengan 100 sehingga 100 % =
100
=1
100
Contoh :
2
a. Tulislah 5 dalam bentuk persen !
Jawab :
2 2
.5 = 5 𝑥 100 % = 40 %
b. 20 % dari suatu bilangan adalah 5 . tentukan
bilangan itu.
Jawab :
Misalkan bilangan itu adalah x, maka 20% . x = 5
20 100
. . 𝑥 = 5 ↔ 𝑥 = 5. = 25
100 20

1.2 Rata –rata dari bilangan


Rata – rata dari n bilangan adalah jumlah dari semua
bilangan-bilangan itu dibagi n.
Contoh :
a. Tentukan rata-rata dari bilangan-bilangan 3,6,4,5,2
Jawab :
3+6+4+5+2 20
Rata-rata = = =4
5 5
b. Nilai tes matematika Mary adalah 7,6,9. Berapakah
nilai tes keempat yang harus diperoleh Mary supaya
nilai rata-ratanya menjadi 7,5 ?
Jawab :
Misalkan nilai tes keempat adalah x maka :
7+6+9+𝑥
7,5 = 4
30 = 22 + x, maka x = 8

2. ALJABAR
2.1 persamaan Linear
penyelesaian suatu persamaan linear tidak berubah
jika kedua ruas ditambah atau dikali dengan bilangan
yang sama.
Contoh :
a. tentukan penyelesaian dari 2x – 6 = 18 !
jawab :
2x – 6 = 18 ↔ 2𝑥 = 18 + 6
2x = 24
X = 12
b. tentukan penyelesaian dari persamaan :
5x + 2 = 2x +17
Jawab :
5x + 2 = 2x + 17
.↔5x – 2x = 17 – 2
.↔ 3𝑥 = 15
.↔ 𝑥 = 5
2.2 dua persamaan dengan dua peubah
bila diberikan dua persamaan dengan dua yang tidak
diketahui ( peubah ) , maka kita dapat menentukan
kedua bilangan tersebut.
System persamaannya :
𝑎1 𝑥 + 𝑏1 𝑦 = 𝑐1
𝑎2 𝑥 + 𝑏2 𝑦 = 𝑐2
𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑚𝑒𝑚𝑝𝑢𝑛𝑦𝑎𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑗𝑖𝑘𝑎
𝑎 𝑏 𝑐
.𝑎 1 = 𝑏1 ≠ 𝑐1
2 2 2
Contoh :
a. tentukan penyelesaian dari system persamaan :
3x + y = 18
X+y=5
Jawab :
3x + y = 18
X+y=5
__________ -
2x = 13 maka x = 6,5
Substitusi x = 6,5 ke dalam persamaan
X+y=5
6,5 + y = 5
Y = - 1,5
b. tentukan penyelesaian dari system persamaan :
2x + 3y = 7
5x -2y = 8
Jawab :
2x + 3y = 7 x 2 4x + 6y = 14
5x -2y = 8 x 3 15 x – 6y = 24
_____________+
19 x = 38
Maka x = 2
Substitusikan x = 2 ke dalam persamaan :
2x + 3y = 7
2 (2) + 3y = 7
4 + 3y = 7
3y = 7 – 4
3y = 3
Y=1
2.3 perbandingan senilai dan berbalik nilai
perbandingan 2 : 7 dan 4 : 14 disebut perbandingan
senilai , sedangkan 2 : 7 dan 14 : 4 disebut
perbandingan berbalik nilai.
Jadi bila didapat data seperti yang ditunjukan table di
bawah ini :
x y
a b
c d
Maka perbandingan antara x dan y disebut :
𝑎 𝑏
(i) senilai jika 𝑐 = 𝑑 ↔ 𝑎. 𝑑 = 𝑏. 𝑐
𝑎 𝑏
(ii) berbalik nilai jika 𝑐 = 𝑑 ↔ 𝑎. 𝑏 = 𝑐. 𝑑
ciri ciri perbandingan senilai
jika bagian sebelah kiri makin ke bawah makin besar,
maka ruas kanan juga makin ke bawah makinbesar
dan sebaliknya artinya jika ruas kiri makin ke bawah
makin kecil , maka ruas kanan juga makin ke bawah
makin kecil.
Ciri-ciri perbandingan berbalik nilai
Jika bagian sebelah kiri makin ke bawah makin besar ,
maka ruas kanan makin kebawah makin kecil dan
sebaliknya artinya jika ruas kiri makin ke bawah makin
kecil maka ruas kanan juga makin ke bawah makin
besar
Contoh :
a. jika roda pertama berutar 2 kali maka roda kedua
berputar 5 kali. Berapa kalikah roda kedua akan
berputar jika roda pertama berputar 6 kali ?
jawab :
jika makin banyak putaran roda pertama, maka
putaran roda kedua juga makin banyak. Dengan
demikian antara kedua roda terjadi perbandingan
senilai.
Roda I roda II
2 5
6 x
Perbandingan senilai , maka :
2x = 5.6
2x = 30
Maka x = 15
Jadi bila roda pertama berputar 6 kali, maka roda
kedua berputar sebanyak 15 kali.
b. enam buruh dapat menyelesaikan suatu pekerjaan
dalam waktu 4 hari. Berapa orang buruh yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut
dalam waktu 1 hari ?
jawab :
makin banyak pekerja yang dipekerjakan , maka
makin sedikit waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan pekerjaan tersebut. Berarti antara
buruh dan waktu penyelesaian pekerja tersebut
terjadi perbandingan berbalik nilai.
Jumlah buruh waktu
6 4
X 1
Perbandingan berbalik nilai , maka
6 . 4 = 1 . x maka x = 24
Jadi dibutuhkan sebanyak 24 buruh untuk dapat
menyelesaikan pekerjaan tersebut dalam waktu 1
hari.
2.4 Gerak
Jika kecepatan suatu benda dinyatakan dengan v ,
waktu dinyatakan dengan t dan lintasan yang ditempuh
dinyatakan dengan d, maka :
.d = v . t
Contoh :
a. Seekor burung terbang dengan kecepatan rata-rata
25 km / jam. Berapakah panjang lintasan yang
ditempuh burung selama 3 jam ?
Jawab :
V = 25 km/jam dan t = 3 jam
d = v . t = 25 . 3 = 75 km

b. Ali berjalan dari kota A ke kota B dengan kecepatan


8 km/jamselama 5 jam dan ia kembali ke kota A
dengan naik motor. Berapa kecepatan rata-rata
seluruh perjalanan Ali bila ia kembali dari kota B ke
kota A selama 3 jam ?
Jawab :
Jarak antara kota A dan B : AB = v .t
=8.5
= 40 km
Panjang lintasan seluruhnya : d = 2 . 40
= 80 km
Waktu seluruhnya ( pulang pergi )
t = 5 jam + 3 jam = 8 jam
kecepatan rata-rata : v = d / t
= 80 / 8
= 10 km / jam
3. GEOMETRI
Geometri mempelajari tentang benda pejal ( benda yang
tidak berongga ) dan bentuk dari bidang datar.benda pejal
mempunyai panjang, lebar dan tinggi. Benda pejal
menempati ruang berdimensi tiga. Bentuk bidang datar
hanya mempunyai panjang dan lebar.sebagai contoh, bujur
sangkar merupakan bentuk bidang datar sedangkan balok
merupakan benda pejal.
Geometri seperti ini dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
1. sudut
2. segitiga
3. bidang datar dan benda pejal.

3.1. sudut
sebuah sudut dibentuk oleh dua buah garis lurus yang
berpotongan pada suatu titik. Titik potong tersebut disebut
titik sudut.
C

B A
3.1.1. jenis – jenis sudut
1. sebuah sudut dikatakan sudut lancip jika besar sudutnya
berada antara 0° dan 90°

B A
2. sebuah sudut dikatakan sudut siku-siku jika besar sudut
itu sama dengan 90°

B A
3. sebuah sudut dikatakan sudut tumpul jika besarsudutnya
berada antara 90° dan 180°

B A
4. sebuah sudut dikatakan sudut pelurus jika besar sudut itu
sama dengan 180 °

A B C

3.1.2 pasangan sudut


1. sudut yang bertolak belakang adalah sama besar.
Q P
x
a b
y
R S
Jika x = y dan a = b
2.dua buah sudut dikatakan saling komplemen jika
jumlahnya 90°

Jadi komplemen dari 60° = 90° − 60° = 30°


3.dua buah sudut dikatakan saling suplemen jika jumlahnya
180°.
Jadi suplemen dari 50°=180° − 50° = 130°
3.1.3 pasangan sudut pada garis sejajar
A 1 T 2 B
3 4

C 5 6 D

7 8

a. dua buah sudut sehadap sama besar, :


<1=<5
<2=<6
<3=<7
<4=<8
b. dua buah sudut bersebrangan dalam sama besar:
<3=<6
<4=<5
c. dua buah sudut bersebrangan luar sama besar :
<1=<8
<2=<7
3.1.4 sudut dalam lingkaran

OO
b

sudut a disebut sudut pusat, sedangkan sudut b


disebut sudut keliling.
b=½a

3.2. segi tiga


jumlah sudut-sudut suatu segitiga sama dengan180 °
danjumlah dua sisi terpendek lebih besar dari pada sisi
terpanjang.
C

a b

B c A
< A + < B + < C = 180 ° dan a + b > c

Jenis – jenis segitiga


a. sebuah segitiga dikatakan segitiga sembarang jika sisinya
berlainan satu dengan yang lain.
Jika AC > AB maka < B > < C
b. Sebuah segitiga dikatakan segitiga sama kaki jika dua
sisinya adalah sama panjang.
AB = AC ↔ < B = < C
c. Sebuah segitiga dikatakan segitiga sama sisi jika ketiga
sisinya sama panjang.
AB = AC = BC ↔ < C = < B = < A
d. Sebuah segitiga dikatakan segitiga siku-siku jika salah
satu sudutnya 90 °
Jika < B = 90 °, maka berlaku (𝐴𝐵)2 + (𝐵𝐶)2 = (𝐴𝐶)2
e. Sebuah segitiga dikatakan segitiga lancip jika masing-
masingsudutnya merupakan sudut lancip.
f. Sebuah segitiga dikataakan segitiga tumpul jika salah
satu sudutnya merupakan sudut tumpul.
Contoh:
1. Diketahui segitiga ABC dimana < A = 45° dan < B = 85.°
Tentukan besar sudut C !
Jawab :
< A + < B + , C = 180 °
45° + 85 °+ < 𝐶 = 180 °
< C = 50°
2. Diketahui segotiga ABC merupakan segitiga samakaki
dan < A = 100°. Tentukan besar sudut B dan C.
Jawab :
Karena segitiga ABC sama kaki dan < A = 100 ° maka
<B=<C
< A + < B + < C = 180 °
100 + < C + < C =180 °
2 < C = 80 °
< C = 40 °
Jadi < B = < C = 40 °

3.3. bidang datar dan bidang pejal.


Segitiga , segiempat, lingkaran dan sebagainya termasuk
dalam bidang datar sedangkan kubus, balok, silinder dan
sebagainya termasuk dalam benda pejal.
3.3.1. Keliling dan luas bidang datar
1. Segitiga
Keliling = sisi + sisi + sisi
Luas = ½ alas . tinggi
2. Bujursangkar
Keliling = 4 sisi
Luas = sisix sisi
3. Persegipanjang
Keliling = 2 panjang + 2 lebar
Luas = panjang x lebar
4. Jajarangenjang
Keliling = 2 sisi sejajar x 2 tinggi
Luas = alas x tinggi
5. Trapezium
Keliling = sisi + sisi + sisi + sisi
Luas = ½ x tinggi x jumlah sisi sejajar
6. Lingkaran
Diameter ( d ) = 2 r
Keliling + 2 𝜋𝑟 atau 𝜋𝑑
Luas = 𝜋𝑟 2
3.3.2. Luas permukaan dan volume benda pejal.
1. Kubus
Luaspermukaan : 6 x sisi
Volume = sisi x sisi x sisi
2. Balok
Luas permukaaan = 2 p.l + 2 p t + 2 l t
Volume = p x l x t
3. Silinder
Volume = 𝜋𝑟 2 t

Anda mungkin juga menyukai