2. ALJABAR
2.1 persamaan Linear
penyelesaian suatu persamaan linear tidak berubah
jika kedua ruas ditambah atau dikali dengan bilangan
yang sama.
Contoh :
a. tentukan penyelesaian dari 2x – 6 = 18 !
jawab :
2x – 6 = 18 ↔ 2𝑥 = 18 + 6
2x = 24
X = 12
b. tentukan penyelesaian dari persamaan :
5x + 2 = 2x +17
Jawab :
5x + 2 = 2x + 17
.↔5x – 2x = 17 – 2
.↔ 3𝑥 = 15
.↔ 𝑥 = 5
2.2 dua persamaan dengan dua peubah
bila diberikan dua persamaan dengan dua yang tidak
diketahui ( peubah ) , maka kita dapat menentukan
kedua bilangan tersebut.
System persamaannya :
𝑎1 𝑥 + 𝑏1 𝑦 = 𝑐1
𝑎2 𝑥 + 𝑏2 𝑦 = 𝑐2
𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑚𝑒𝑚𝑝𝑢𝑛𝑦𝑎𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑗𝑖𝑘𝑎
𝑎 𝑏 𝑐
.𝑎 1 = 𝑏1 ≠ 𝑐1
2 2 2
Contoh :
a. tentukan penyelesaian dari system persamaan :
3x + y = 18
X+y=5
Jawab :
3x + y = 18
X+y=5
__________ -
2x = 13 maka x = 6,5
Substitusi x = 6,5 ke dalam persamaan
X+y=5
6,5 + y = 5
Y = - 1,5
b. tentukan penyelesaian dari system persamaan :
2x + 3y = 7
5x -2y = 8
Jawab :
2x + 3y = 7 x 2 4x + 6y = 14
5x -2y = 8 x 3 15 x – 6y = 24
_____________+
19 x = 38
Maka x = 2
Substitusikan x = 2 ke dalam persamaan :
2x + 3y = 7
2 (2) + 3y = 7
4 + 3y = 7
3y = 7 – 4
3y = 3
Y=1
2.3 perbandingan senilai dan berbalik nilai
perbandingan 2 : 7 dan 4 : 14 disebut perbandingan
senilai , sedangkan 2 : 7 dan 14 : 4 disebut
perbandingan berbalik nilai.
Jadi bila didapat data seperti yang ditunjukan table di
bawah ini :
x y
a b
c d
Maka perbandingan antara x dan y disebut :
𝑎 𝑏
(i) senilai jika 𝑐 = 𝑑 ↔ 𝑎. 𝑑 = 𝑏. 𝑐
𝑎 𝑏
(ii) berbalik nilai jika 𝑐 = 𝑑 ↔ 𝑎. 𝑏 = 𝑐. 𝑑
ciri ciri perbandingan senilai
jika bagian sebelah kiri makin ke bawah makin besar,
maka ruas kanan juga makin ke bawah makinbesar
dan sebaliknya artinya jika ruas kiri makin ke bawah
makin kecil , maka ruas kanan juga makin ke bawah
makin kecil.
Ciri-ciri perbandingan berbalik nilai
Jika bagian sebelah kiri makin ke bawah makin besar ,
maka ruas kanan makin kebawah makin kecil dan
sebaliknya artinya jika ruas kiri makin ke bawah makin
kecil maka ruas kanan juga makin ke bawah makin
besar
Contoh :
a. jika roda pertama berutar 2 kali maka roda kedua
berputar 5 kali. Berapa kalikah roda kedua akan
berputar jika roda pertama berputar 6 kali ?
jawab :
jika makin banyak putaran roda pertama, maka
putaran roda kedua juga makin banyak. Dengan
demikian antara kedua roda terjadi perbandingan
senilai.
Roda I roda II
2 5
6 x
Perbandingan senilai , maka :
2x = 5.6
2x = 30
Maka x = 15
Jadi bila roda pertama berputar 6 kali, maka roda
kedua berputar sebanyak 15 kali.
b. enam buruh dapat menyelesaikan suatu pekerjaan
dalam waktu 4 hari. Berapa orang buruh yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut
dalam waktu 1 hari ?
jawab :
makin banyak pekerja yang dipekerjakan , maka
makin sedikit waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan pekerjaan tersebut. Berarti antara
buruh dan waktu penyelesaian pekerja tersebut
terjadi perbandingan berbalik nilai.
Jumlah buruh waktu
6 4
X 1
Perbandingan berbalik nilai , maka
6 . 4 = 1 . x maka x = 24
Jadi dibutuhkan sebanyak 24 buruh untuk dapat
menyelesaikan pekerjaan tersebut dalam waktu 1
hari.
2.4 Gerak
Jika kecepatan suatu benda dinyatakan dengan v ,
waktu dinyatakan dengan t dan lintasan yang ditempuh
dinyatakan dengan d, maka :
.d = v . t
Contoh :
a. Seekor burung terbang dengan kecepatan rata-rata
25 km / jam. Berapakah panjang lintasan yang
ditempuh burung selama 3 jam ?
Jawab :
V = 25 km/jam dan t = 3 jam
d = v . t = 25 . 3 = 75 km
3.1. sudut
sebuah sudut dibentuk oleh dua buah garis lurus yang
berpotongan pada suatu titik. Titik potong tersebut disebut
titik sudut.
C
B A
3.1.1. jenis – jenis sudut
1. sebuah sudut dikatakan sudut lancip jika besar sudutnya
berada antara 0° dan 90°
B A
2. sebuah sudut dikatakan sudut siku-siku jika besar sudut
itu sama dengan 90°
B A
3. sebuah sudut dikatakan sudut tumpul jika besarsudutnya
berada antara 90° dan 180°
B A
4. sebuah sudut dikatakan sudut pelurus jika besar sudut itu
sama dengan 180 °
A B C
C 5 6 D
7 8
OO
b
a b
B c A
< A + < B + < C = 180 ° dan a + b > c