Anda di halaman 1dari 7

RESUME 7

PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU

Disusun Oleh:
Mardiyah Nurman
19129257
19 BB 06

Dosen Pengampu:
Yesi Anita, S.Pd M.Pd

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
1. Prinsip dan Prosedur Penilaian
Penilaian dalam pembelajaran tematik adalah suatu usaha untuk
mendapatkan berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan, dan
menyeluruh tentang proses dan hasil pertumbuhan dan perkembangan
yang telah dicapai oleh anak didik melalui program kegiatan belajar.
(Depdiknas, 2006:14)
Pada pembelajaran tematik penilaian dilakukan untuk mengkaji
ketercapaian Kompetensi Dasar dan Indikator pada tiap – tiap mata
pelajaran yang terdapat pada tema tersebut. Dengan demikian penilaian
dalam hal ini tidak lagi terpadu melalui tema, melainkan sudah terpisah –
pisah sesuai dengan Kompetensi Dasar, Hasil belajar, dan Indikator mata
pelajaran.
1) Prinsip Penilaian
Pembelajaran tematik merupakan salah satu model
pembelajaran terpadu yang memiliki beberapa prinsip. Prinsip –
prinsip dasar pembelajaran terpadu, yaitu :
a. The hidden curriculum (kurikulum tersembunyi). Anak
tidak hanya terpaku pada kenyataan, atau pokok bahasan
tertentu, sangat mungkin pembelajaran yang
dikembangkan memuat pesan yang tersembunyi penuh
makna bagi anak.
b. Subject in the curriculum (mata pelajaran dalam
kurikulum). Perlu dipertimbangkan mana yang perlu
didahulukan dalam pemiliha pokok atau topic belajar,
waktu belajar, serta penilaian kemajuan.
c. The learning environment (lingkungan belajar).
Lingkungan belajar di kelas memberikan kebebasan bagi
anak untuk berpikir dan berkreativitas.
d. Views of social world (wawasan dunia social).
Masyarakat sekitar membuka dan memberikan wawasan
untuk pengembangan pembelajaran di sekolah.
e. Value and attitude (sikap dan norma). Anak – anak
memperoleh sikap dan norma dari lingkungan
masyarakat termasuk rumah, sekolah dan panutannya,
baik verbal maupun nonverbal. (Saud, 2006:12)
Menurut Trianto (2007:87), dalam melaksanakan penilaian
hendaknya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:
a. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian
kompetensi
b. Penilaian menggunakan acuan kriteria, yaitu berdasarkan
apa yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti
proses pembelajaran.
c. Sistem yang direncanakan adalah system penilaian yang
berkelanjutan.
d. Hasil penelitian dianalisis untuk menentukan tindak
lanjut. Tindak lanjut berupa perbaikan proses
pembelajaran berikutnya
e. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman
belajar yang ditempuh dalam proses pembelajaran.
Menurut Nana Sudjana (2008:3-4), penilaian berfungsi
sebagai: (a) alat untuk mengetahui tercapai-tidaknya tujuan
pengajaran; (b) umpan balik bagi perbaikan proses belajar
mengajar; dan (c) dasar dalam menyusun laporan kemajuan
belajar siswa kepada para orang tuanya.
2) Prosedur penilaian
Penilaian merupakan suatu proses yang dilakukan melalui
perencanaan, pengumpulan informasi, pelaporan, dan
penggunaan informasi tentang hasil belajar siswa. Secara teknis,
penilaian bisa dilakukan dengan cara – cara berikut:
a. Melihat kompetensi yang ingin dicapai pada kurikulum
b. Memilih alat penilaian yang sesuai dengan kompetensi
yang akan dicapai.
c. Mempertimbangkan kondisi anak, manakala penilaian
sedang berlangsung.
d. Penilaian dilakukan secara terpadu, dengan kegiatan
belajar mengajar.
e. Penilaian dapat dilakukan dalam suasana formal maupun
informal.
f. Memberikan petunjuk secara jelas dalam pelaksanaan
penilaian dengan menggunakan bahasa yang mudah
dipahami.
g. Membuat kriteria penskoran secara jelas sehingga tidak
menimbulkan multitafsir.
h. Menggunakan berbagai bentuk dan alat untuk menilai
beragam kompetensi.
i. Melakukan rangkaian aktivitas penilaian melalui:
pemberian tugas, pekerjaan rumah, ulangan,
pengamatan, dan sebagainya. (Muslich, 2007:80)

2. Jenis Penilaian
Beberapa kompetensi dan kemajuan belajar siswa-siswi tidak
mampu diungkap hanya dengan menggunakan tes. Untuk mendapatkan
hasil penilaian yang otentik (sesuai dengan kenyataan yang ada) telah
banyak dikembangkan perangkat penilaian non tes. Beberapa perangkat
penilaian tes dan non tes yang banyak digunakan diantaranya adalah
Macam – macam Penilaian
Penilaian Tes Penilaian Non Tes
1. Tes lisan, contoh: 1. Pengamatan
a. Hafalan surat- 2. Wawancara
surat pendek 3. Kinerja (unjuk kerja)
b. Bercerita, dan 4. Proyek
lain-lain. 5. Produk
2. Tes tertulis, meliputi; 6. Portofolio
a. Pilihan ganda 7. Skala Afektif (penilaian
b. Dua pilihan (benar- sikap)
salah, ya-tidak)
c. Menjodohkan
d. Isian singkat
e. uraian
3. Tes perbuatan, contoh;
a. Praktek sholat
berjamaah
b. Praktek lari jarak
pendek, dan lain-lain

3. Instrumen Penilaian
Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut.
a. Penilaian kompetensi sikap,
Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi,
penilaian diri, penilaian “teman sejawat (peer evaluation) oleh peserta
didik dan jurnal. Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian
diri, dan penilaian antar peserta didik adalah daftar cek atau skala
penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal
berupa catatan pendidik.
a) Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara
berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara
langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan
pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku
yang diamati.
b) Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta
peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan
dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang
digunakan berupa lembar penilaian diri.
c) Penilaian antarpeserta didik merupakan teknik penilaian
dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait
dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan
berupa lembar penilaian antarpeserta didik.
d) Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas
yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan
kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan
perilaku.

b. Penilaian Kompetensi Pengetahuan


Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes
lisan, dan penugasan.
a) Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian,
jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian.
Instrumen uraian dilengkapi pedoman penskoran.
b) Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan.
c) Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau
projek yang dikerjakan secara individu atau kelompok
sesuai dengan karakteristik tugas.

c. Penilaian Kompetensi Keterampilan


Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja,
yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu
kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan
penilaian portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau
skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik

Instrumen merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengukur


tingkat ketercapaian kompetensi. Apabila penilaian menggunakan teknik
ter tertulis uraian, tes unjuk kerja dan tugas rumah yang berupa proyek,
harus disertai dengan rubrik penilaian.
Jenis penilaian terpadu terdiri dari tes dan non tes. Sistem penilaian
dengan menggunakan tes merupakan sistem penilaian konvensional.
Sistem ini kurang dapat menggambarkan kemampuan peserta didik secara
menyeluruh, sebab hasil belajar digambarkan dalam bentuk angka yang
gambaran maknanya sangat abstrak.
Oleh karena itu, untuk melengkapi gambaran kemajuan belajar secara
menyeluruh maka dilengkapi dengan nontes, seperti terlihat pada gambar 1
dibawah ini. (Trianto, 2011: 129-130)
Jenis Prefe
Te Tertulis Objekti Pilihan Lebih sesuai
s f Ganda untuk
Menjodohk indikator
an kognitif
Benar-
Salah
Isian
Subjekt Uraian
if Terbuka
Uraian
Tertutup
Lisan Objekti Kuis
f
Subjekt Pemahama
if n
Perbuatan Produk Lebih sesuai
Kinerja untuk
indikator
Psikomotor
No Pengamat Lebih sesuai
n an untuk
Te Daftar indikator
s Periksa Afektif
Skala
Sikap
Angket
Portofolio Dipakai
untuk
mengamati
perkembang
an
kemampuan
kognitif dan
psikomotor
Sejalan dengan gambar diatas, Nasar (2006: 60) menjelaskan
beberapa teknik penilaian beserta penjabarannya yang terlihat dalam tabel
2 berikut ini.
Dalam kelas pembelajaran terpadu, siswa sibuk, aktif, dan terlibat.
Guru hendaknya sadar akan aksi dan reaksi siswa, dan selalu membuat
catatan, yang kemudian akan dianalisis, hasil analisis ini juga dapat
dipakai sebagai bahan pertimbangan data melalui proses pembelajaran
terpadu. Oleh karena itu, data pembelajaran terpadu perlu dirancang
instrumen yang sesuai untuk mengevaluasi proses dan produk dari
pembelajaran tersebut
DAFTAR RUJUKAN

Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar Mata


Pelajaran Matematika SD/MI. Jakarta: Depdiknas.

Muslich, Mansur. 2007. KTSP. Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan


Kontekstual. Panduan Bagi Guru. Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah.
Jakarta: Bumi Aksara.

Nasar. 2006. Merancang Pembelajaran Aktif dan Kontekstual Berdasarkan


“SISKO”. Jakarta: Grasindo.

Sa’ud, U.S. (2006). Pembelajaran Terpadu. Bandung: UPI Press

Sudjana, Nana. (2008). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar


Baru Algensindo.

Trianto. 2009. Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta: PT


Prestasi Pustakaraya. Rusman. 2014. Model-Model Pembelajaran
Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta : PT. RajaGrafindo
Persada.

Anda mungkin juga menyukai