Anda di halaman 1dari 4

NAMA : IMAM SYAFI’I

NIM : 053439529

PROGRAM STUDI : ILMU PEMERINTAHAN

MATA KULIAH : PENGANTAR ILMU HUKUM

TUGAS 1

Kasus Nenek Minah

Nenek Minah (55) tak pernah menyangka perbuatan isengnya memetik 3 buah kakao di
perkebunan milik PT Rumpun Sari Antan (RSA) akan menjadikannya sebagai pesakitan di ruang
pengadilan. Bahkan untuk perbuatannya itu dia diganjar 1 bulan 15 hari penjara dengan masa
percobaan 3 bulan. Ironi hukum di Indonesia ini berawal saat Minah sedang memanen kedelai di
lahan garapannya di Dusun Sidoarjo, Desa Darmakradenan, Kecamatan Ajibarang, Banyumas,
Jawa Tengah, pada 2 Agustus lalu. Lahan garapan Minah ini juga dikelola oleh PT RSA untuk
menanam kakao. Ketika sedang asik memanen kedelai, mata tua Minah tertuju pada 3 buah
kakao yang sudah ranum. Dari sekadar memandang, Minah kemudian memetiknya untuk
disemai sebagai bibit di tanah garapannya. Setelah dipetik, 3 buah kakao itu tidak disembunyikan
melainkan digeletakkan begitu saja di bawah pohon kakao. Dan tak lama berselang, lewat
seorang mandor perkebunan kakao PT RSA. Mandor itu pun bertanya, siapa yang memetik buah
kakao itu. Dengan polos, Minah mengaku hal itu perbuatannya. Minah pun diceramahi bahwa
tindakan itu tidak boleh dilakukan karena sama saja mencuri. Sadar perbuatannya salah, Minah
meminta maaf pada sang mandor dan berjanji tidak akan melakukannya lagi. 3 Buah kakao yang
dipetiknya pun dia serahkan kepada mandor tersebut. Minah berpikir semua beres dan dia
kembali bekerja. Namun dugaanya meleset. Peristiwa kecil itu ternyata berbuntut panjang. Sebab
seminggu kemudian dia mendapat panggilan pemeriksaan dari polisi. Proses hukum terus
berlanjut sampai akhirnya dia harus duduk sebagai seorang terdakwa kasus pencuri di Pengadilan
Negeri (PN) Purwokerto. Dan hari ini, Kamis (19/11/2009), majelis hakim yang dipimpin Muslih
Bambang Luqmono SH memvonisnya 1 bulan 15 hari dengan masa percobaan selama 3 bulan.
Minah dinilai terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar pasal 362 KUHP tentang
pencurian. Selama persidangan yang dimulai pukul 10.00 WIB, Nenek Minah terlihat tegar.
Sejumlah kerabat, tetangga, serta aktivis LSM juga menghadiri sidang itu untuk memberikan
dukungan moril. Hakim Menangis Pantauan detikcom, suasana persidangan Minah berlangsung
penuh keharuan. Selain menghadirkan seorang nenek yang miskin sebagai terdakwa, majelis
hakim juga terlihat agak ragu menjatuhkan hukum. Bahkan ketua majelis hakim, Muslih
Bambang Luqmono SH, terlihat menangis saat membacakan vonis. "Kasus ini kecil, namun
sudah melukai banyak orang," ujar Muslih. Vonis hakim 1 bulan 15 hari dengan masa percobaan
selama 3 bulan disambut gembira keluarga, tetangga dan para aktivis LSM yang mengikuti
sidang tersebut. Mereka segera menyalami Minah karena wanita tua itu tidak harus merasakan
dinginnya sel tahanan.

Sumber : https://news.detik.com/berita/d-1244955/mencuri-3-buah-kakao-nenek-minah-
dihukum-1-bulan-15-hari

SOAL :

1. Mengacu pada kasus nenek Minah diatas, semakin menguatkan stigma di


masyarakat bahwa hukum selalu tumpul ke atas namun tajam ke bawah, berikan
pendapat saudara dikaitkan dengan fungsi hukum “law as a tool of social
engineering!

JAWABAN:

Teori masyarakat bahwa hukum tidak selalu tumpul ke atas namun tajam ke
bawah menunjukkan bahwa sistem hukum di Indonesia tidak diterapkan secara merata,
dengan nenek minah di atas dihukum kurungan pidana selama satu bulan lima belas hari
karena mencuri tiga buah kakao di perkebunan PT Rumpun Sari Antan (RSA). Dalam
konteks fungsi hukum sebagai alat sosial engineering, hukum dianggap sebagai
pembaharuan atau rekayasa terhadap masyarakat. Dengan demikian, tindakan hukum
yang menjatuhkan sanksi kepada Nenek Minah dengan hukuman penjara selama satu
bulan lima belas hari diharapkan dapat mendorong pelaku kejahatan untuk mengubah
nilai-nilai sosial yang ada di masyarakat.
2. Ada adagium yang dipopulerkan oleh seorang filsuf bernama Cicero “Ubi societas
ibi ius”(dimana ada masyarakat disitu ada hukum). Coba berikan pendapat
saudara maksud dari adagium tersebut dan kaitkan dengan kasus di atas!

JAWABAN:

Seorang filsuf dari Romawi, Marcus Tullius Cicero, mengatakan bahwa


"Ubisocietas ibi ius" berarti bahwa jika sebuah masyarakat berkumpul di suatu tempat,
sebuah hukum akan muncul. Dengan kata lain, keadilan, ketentraman, dan ketertiban
dapat tercipta di masyarakat apabila pelaksanaan hukum di Indonesia dapat berjalan
dengan baik. jika dikaitkan dengan kasus diatas maka Nenek Minah selaku bagian dari
masyarakatyang hidup di wilayah tersebut khususnya di daerah Dusun Sidoarjo, Desa
Darmakradenan, Kecamatan Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah Ketika diamelakukan
sebuah Tindakan yang dinilai merupakan sebuah kejahatan dandipandang melakukan
Tindakan yang merugikan orang lain maka sesuai denganadanya hukum yang berlaku
sebagaimana tertuang dalam peraturan perundang -undangan maka Nenek Minah dikenai
sebuah sanksi sebagai pemberian hukumterhadap Tindakan melanggar hukum yang ia
lakukan, adanya peranan hukum disinitermasuk di dalam kasus Nenek Minah merupakan
sebuah pengatur perilakumasyarakat agar terciptanya lingkungan yang aman dan tertib.

3. Dalam konsep The Rule of Law pada negara hukum, tiga nilai dasar tujuan hukum
yakni keadilan (gerechtigheit), kemanfaatan (zweckmaerten), dan kepastian hukum
(rechtssicherkeit), melihat kasus di atas dari kacamata nenek Minah apakah ketiga
tujuan hukum tersebut sudah terpenuhi apa tidak? Berikan pendapat saudara!

JAWABAN:

Menurut pendapat saya, prinsip dasar hukum di negara hukum memiliki nilai
keadilan (gerechtigheit), kemanfaatan (zweckmaerten), dan kepastian hukum
(rechtssicherheit). Dalam kasus Nenek Minah, nilai keadilan dan kemanfaatan belum
terpenuhi dalam pelaksanaannya. Meskipun kasus Nenek Minah telah diselesaikan
melalui keadilan restoratif, kasus yang menyeret Nenek Minah tidak perlu diusut kembali
ke peradilan. Jika berdasarkan hati Nurani tentunya pemberian sanksi kepada Nenek
Minah terhadapkasus yang dilakukannya terasa sangat tidak adil, adanya kerugian serta
menambahpenderitaan, kemudian berkaitan dengan nilai kemanfaatan dimana
diharapkandengan adanya nilai tersebut dapat memberikan kebahagiaan tentunya ini
sudahtidak terpenuhi dikarenakan rasa ketidakadilan terhadap perlakuan hukum
yangdiberikan kepada Nenek Minah atas apa yang telah ia perbuat, seharusnya
persoalanterkait dengan kasus nenek minah ini penyelesaiannya cukup sampai di
kepolisian,dimana polisi selaku penegak hukum menindak laporan yang ada soal kasus
nenekminah serta dilakukannya mediasi terlebih dahulu dengan polisi selaku
mediatornyasehingga kasus tersebut tidak samapai hingga pada peradilan

DAFTAR PUSTAKA

Alamsah, Nandang. 2024. Pengantar Ilmu Hukum / PTHI. Tangerang Selatan :


Universitas Terbuka.

Sagama, Suwardi. 2016. Analisis Konsep Keadilan, Kepastian Hukum Dan Kemanfaatan
Dalam Pengelolaan Lingkungan. Mazahib Jurnal Pemikiran Hukum Islam.20 - 41.

https://ramadhanadi.wordpress.com/2013/11/29/ubi-societas-ibi-ius-ada-masyarakat-ada-
hukum/

Anda mungkin juga menyukai