Anda di halaman 1dari 5

BAB I

BAB II

2.1 Tinjauan Zebrafish

2.1.1 Klasifikasi dan Morfologi Zebrafish

Zebrafish umumnya ditemukan tumbuh dan berkembang pada perairan yang mengalir.
Berikut klasifikasi zebrafish dalam Cindelaras (2015) :

Filum : Chordata

Kelas : Actynopterygii

Ordo : Cypriniformes

Famili : Cyprinidae

Genus : Branchyndanio

Spesies : Branchyndanio rerio

Gambar 1. Zebrafish (A. Betina, B. Jantan) (Kuncoro, 2008)

Zebrafish (Danio rerio) merupakan golongan ikan cyprinid yang mempunyai ukuran
tubuh kecil, yaitu antara 3-5 cm. Pada tubuh zebrafish ditutupi oleh garis-garis berwarna putih
kekuningan dan hitam yang berawal dari pangkal ekor sampai operculum. Garis horizontal ini
memperlihatkan kesan langsing pada ikan jantan. Warna pada ikan jantan terlihat lebih cerah dan
menarik dibandingkan dengan ikan betina. Bentuk tubuh zebrafish pipih dengan perut sedikit
membundar. Pada betina yang sudah matang gonad, perut akan tampak sangat membundar.
Dalam jumlah banyak, zebrafish membentuk barisan lalu memperlihatkan gerakan serasi dan
terlihat menawan. Ikan ini juga mempunyai kebiasaan untuk tidak berganti pasangan bila
memijah, walaupun pemijahannya secara masal. Pakan yang dikonsumsi oleh zebrafish jenisnya
beragam, khususnya pakan hidup seperti artemia dan cacing sutera (Nagel, 2002).

2.1.2 Habitat Zebrafish

Zebrafish merupakan ikan hias yang dapat ditemukan di daerah Sungai Gangga yang
melintasi beberapa negara. Ikan ini banyak ditemukan di anak Sungai Gangga, sepanjang daerah
pesisir Coromandel, dari Calcutta sampai Nepal, Pakistan dan Bangladesh. Ukuran tubuh
zebrafish dapat mencapai 5 cm. Warna tubuhnya biru atau kuning dengan 4 garis perak
sepanjang tubuhnya hingga pangkal sirip ekor (Iwan, 2001).

Zebrafish dapat ditemukan pada berbagai habitat, dari perairan yang memiliki arus tenang
sampai perairan yang tidak mengalir, terutama di sungai, danau dan juga lahan persawahan yang
biasanya memilki substrat berlumpur. Zebrafish tergolong ikan pemakan zooplankton hingga
serangga kecil yang sesuai dengan bukaan mulutnya. Zebrafish memiliki system reproduksi yang
dapat berlangsung sepanjang tahun dan zebrafish siap untuk bereproduksi ketika berumur 4 – 6
bulan (Olmeda, 2011).

2.1.3 Kebiasaan Makan Zebrafish

Zebrafish merupakan ikan yang tergolong ikan omnivora. Menurut Lammar (2007),
pakan terbaik untuk zebrafish adalah artemia hidup. Selain artemia, zebrafish juga dapat diberi
pakan daphnia, moina dan cacing tubifex, namun pada umumnya cacing tubifex jarang diberikan
sebagai pakan zebrafish karena berpotensi sebagai pembawa penyakit.

Pakan buatan dengan kandungan nutrisi yang sesuai untuk kebutuhan reproduksi
zebrafish juga dapat diberikan kepada induk zebrafish. Selain itu, zebrafish juga senang
memakan pakan alami permukaan seperti pupuk air karena ikan ini hidupnya di kolam air. Selain
itu, berbagai bentuk pakan buatan seperti bubuk, maupun butiran (pelet) juga cocok untuk
pemeliharaan zebrafish (Iwan, 2001).
2.1.4 Metode Zebrafish

Metode Zebrafish merupakan salah satu metode uji atau skrining dengan menggunakan
hewan coba yaitu Zebrafish. metode ini mulai dikembangkan beberapa tahun ini untuk menguji
senyawa senyawa obat. Menurut Yuniarto et al (2017) beberapa penelitian menyatakan bahwa
metode Zebrafish ini sudah digunakan untuk melakukan eksperimental terkait penyakit seperti
diabetes militus, pencernaan dsb. Metode Zebrafish menggunakan bantuan dari Zebrafish yang
masih dalam bentuk larva hingga tumbuh kembangnya. Metode Zebrafish yang dapat dilakukan
saat ini menurut Mathias et al (2012) ada empat klasifikasi yaitu :

a. Pengamatan morfologi
Pengamatan morfologi ini dilakukan dengan cara mengamati secara visual apa yang
terjadi pada Zebrafish setelah diberikan suatu perlakuan. Pengamatan morfologi ini dapat
digunakan untuk mengetahui beberapa model aplikasi dari metode Zebrafish menurut
Meyers (2018) yaitu diantaranya :
- Zebrafish sebagai model pembangunan
Zebrafish memiliki warna tubuh yang transparan. Tubuh Zebrafish memiliki neuron
neuron yang dapat berfloresensi sehingga perkembangan organ-ogan dalam tubuh
Zebrafish bisa diamati dibawah mikroskop karena memang ukurannya yang kecil dan
berbagai masalah genetika dapat diketahui perkembangannya.
- Zebrafish sebagai model regeneratif
Zebrafish memiliki kemampuan untuk tumbuh cepat dan berkembang biak banyak.
Kemampuan ini hampir sama dengan manusia dimana sel- sel yang sudah rusak dapat
meregenerasi dengan sendirinya dengan cepat.
- Zebrafish sebagai model perilaku
Zebrafish memiliki kemampuan yang hampir mirip dengan manusia sesuai dengan
pernyataan Yuniarto et al (2017) bahwa Zebrafish bisa merasakan sensasi rasa,
sentuhan, pendengaran dan skikardian atau kemampuan aktivitas di siang hari dan
istirahat di malam hari. Hal ini membuat metode Zebrafish dapat digunakan untuk
penelitian lebih lanjut.
- Zebrafish sebagai model penyakit
Zebrafish memiliki beberapa kesamaan gen yang ada pada manusia. antara lain yaitu
pada system saluran pencernaan, jaringan adiposa viseral, dan sistem otot rangka.
Kesamaan gen tersebut menjadi landasan dasar untuk pengembangan berbagai macam
model penyakit pada manusia.
- Zebrafish sebagai model toksikologi
Zebrafish dapat digunakan untuk mendeteksi senyawa kimia yang dapat merusak sel
atau mempengaruhi sel sehingga dapat ditentukan tingkat toksisitasnya. Zebrafish juga
sering dimanfaatkan untuk menyarin zat karsinogen atau teratogen.
b. Uji perilaku
Metode ini dikembangkan setelah metode atau uji yang pertama yaitu lebih menekankan
pada perilaku Zebrafish. Jadi, parameter hasil uji dari metode Zebrafish ini dapat diketahui
dari gerak atau perilaku ikan zerbra setelah diberi intervensi. Uji ini juga digunakan untuk
mengelompokkan obat-obatan menurut efek yang umum, suatu proses yang bisa digunakan
untuk menjelaskan potensi efek samping, meningkatkan efektivitas, dan kombinasi yang
tepat.
c. Uji titik waktu/pelabelan
Metode ini hanya digunakan untuk memberi tanda pada proses perlakuan. Selain itu tes ini
membantu untuk melakukan tes secara berualng kali da memperoleh hasil yang optimal.
d. Pengamatan Fluoresensi

Metode ini dikembangkan untuk mengetahui morfologi sel sel yang ada pada Zebrafish.
sehingga sel sel yang memiliki kemampuan berfluoresnesi dapat diamati perkembangannya di
bawah mikroskop dan perubahan sel sel akibat adanya suatu intervensi dengan mudah akan
dideteksi.
DAFTAR PUSTAKA

Cindelaras, 2015. Perkembangan Embrio dan Awal Larva Ikan Cupang Alam (Betha imbellis
LADIGES 1975). Widyariset

Kuncoro, E.B. 2008. Aquascape Pesona Taman Akuarium Air Tawar. Yogyakarta: Kanisius.

Nagel R., 2002. The Distribution and Habitat Prefencer of the Zebrafish In Bangladesh. Journal
of Fish Biology.

Olmeda, J., F. Vanquez. 2011. Thermal Biology of Zebrafish (Danio rerio). Journal Of Thermal
Biology. Elsevier.

Lammar, 2007. The Zebrafish Book; A Guide for The Laboratory Use of Zebrafish Danio rerio).
USA: University of Oregon Press.

Iwan, 2001. Budidaya Ikan Hias Air Tawar Populer. Depok: Penebar Wadya.

Yuniarto Ari., Sukandar Elin Y., Adnyana I K. 2017. Aplikasi Zebrafish (Danio rerio) pada
Beberapa Model Penyakit Eksperimental. Media Pharmaceutica Indonesiana Vol. 1 No.
3.

Mathias, J., Saxeena, M., Mumm., J. 2012. Advances in zebrafish chemical screening
Technologies. Future Medical Chemistry 4 (14).

Meyers, J. R. (2018). Zebrafish: Development of a vertebrate model organism. Current Protocols


Essential Laboratory Techniques, e19. doi: 10.1002/cpet.19

Anda mungkin juga menyukai