Oleh:
KELOMPOK E
PPDH Periode 1 Tahun Ajaran 2020/2021
LEMBAR PENGESAHAN
Disetujui oleh
Pembimbing:
Drh Fitriya Nur Annisa Dewi, PhD, Cert. LAM ____________
Diketahui oleh
Tanggal Pengesahan:
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Zebrafish merupakan hewan vertebrata model yang dianggap penting dalam
membantu perkembangan ilmu pengetahuan seperti perkembangan ilmu genetik,
neurofisiologi, dan biomedis saat ini. Akan tetapi, ekologi dan perilaku alamiahnya
belum banyak diketahui. Menurut Nelson (1994), zebrafish termasuk ke dalam
family Cyprinidae. Zebrafish memiliki 44 spesies yang tersebar di asia tenggara dan
asia selatan dengan biodiversitas tertinggi terdapat di india, bangladesh, dan
Myanmar (Barman 1991). Ciri-ciri biologis zebrafish yakni berukuran kecil (<120
mm) dengan ukuran standar 40 mm, dan di sepanjang tubuhnya yang ditutupi oleh
garis berwarna gelap dan terang menjadi ciri khas tersendiri. Garis yang satu
biasanya berwarna biru dan yang satunya berwarna hitam. Kedua warna ini
menunjukkan adanya dua tipe sel pigmen warna yang berbeda. Jika warna
perpaduannya biru-hitam maka terkandung pigmen warna melanofor dan iodofor .
Jika perpaduan warnanya silver-kuning maka pigmen warnanya xantofil dan
iodofor (Schiling 2002).
Berikut klasifikasi Zebrafish menurut Meyer (1993)
Filum : Chordata
Kelas : Actynopterygii
Ordo : Cypriniformes
Famili : Cyprinidae
Genus : Brachydanio
Spesies : Brachydanio rerio
A B
Gambar 4 Instant brine shrimp (A) Fisiologi brine shrimp (B)
Manajemen Kesehatan
Manajemen kesehatan dilakukan dengan cara melakukan pemeriksaan terhadap
fisik ikan. Hal yang perlu diamati meliputi kemampuan berenang, bagian operkulum,
sirip-siripnya, dan mata. Diamati apakah ada kelainan atau luka di area-area tersebut.
Dilakukan pengamatan secara rutin (setiap hari), sehingga dapat dipisahkan ikan yang
diduga mengalami sakit. Tindakan pencegahan harus diambil untuk mencegah
penyebaran penyakit epidemik. Strategi terbaik adalah dengan meminimalkan kontak
antara ikan yang berada di tangki yang berbeda, sterilkan semua peralatan yang
bersentuhan dengan ikan atau tangki, sterilkan air sebelum menambahkannya ke dalam
tangki. Keluarkan ikan yang diduga sakit dari tangki secepatnya, dan lakukan karantina
ikan yang baru datang. Penyakit paling umum yang menyerang zebrafish adalah velvet
disease dan tuberkulosis.
Velvet disease disebabkan Oodinium pillularis, Parasit ini menempel pada sirip
ikan, terutama sirip bagian dorsal, dan di sekitar operkulum. Parasit ini akan
berkembang di dasar tangki. Ikan yang mengalami penyakit ini dapat diamati gejala
seperti menggosokkan bagian sisi badannya di sudut tangki, ikan terlihat lesu, dan ikan
berhenti memproduksi telur. Ikan yang mengalami penyakit ini diberikan Atabrine
(Quinacrine hydrochloride) selama 3 hari dengan pemberian 3.3 ml per hari per 10
galon air.
Tuberkulosis pada ikan terjadi saat ikan menelan pakan yang tidak
dipasteurisasi atau melalui luka lecet pada kulitnya. Gejala yang dapat diamati yakni
ikan lesu, mengisolasi diri dari ikan yang lainnya, menolak makan, dan perubahan
pigmen. Diagnosa diperoleh dari laboratorium patologi. Tidak ada antibiotik yang
efektif untuk mengobati mikobakteriosis. Beberapa tingkat pengendalian penyakit
dapat dilakukan dengan memisahkan ikan yang sakit, mensterilkan tangki secara rutin
dan semua peralatan yang bersentuhan dengan ikan atau air tangki, dan dengan
mengurangi stres yang disebabkan oleh pemindahan ikan antar tangki atau oleh
perubahan suhu, aliran air, atau pola makan.
Pemeliharaan Larva
Telur yang telah dibuahi disimpan dalam inkubator bersuhu 28.5oC selama
72 jam sampai larva menetas. Setelah 72 jam larva akan keluar dari korion dan
berenang dengan bebas. Larva perlu diberi makan dari 5 hari pasca pembuahan dan
disimpan dalam media yang memiliki sistem air yang baik. Air yang digunakan
harus diganti setiap hari, termasuk mengeluarkan larva yang mati atau sakit. Larva
yang telah menetas dari telur dapat dipindahkan ke dalam tangki utama yang berisi
baffle berukuran kecil. Dilakukan kontrol rutin untuk menyingkirkan larva yang
mati dan memindahkan larva yang sakit. Air diganti dan ditambahkan perlahan
setiap harinya.
Setelah 14 hari, tangki larva dapat dimasukkan ke dalam sistem, dan
disuplai dengan aliran kecil air (1-2 tetes per detik). Hal ini diperlukan untuk
pertumbuhan larva, dan seiring pertumbuhan larva maka baffle juga diganti menjadi
ukuran yang lebih besar. (Chaudary et al. 2012 dan Westerfield 2007).
SIMPULAN
Sistem manajemen dan pemeliharaan Zebrafish (Danio rerio) sangat krusial
untuk menegakkan prinsip 3R dan 5F. Mulai dari sistem pemeliharaan, pemilihan
dan pemberian pakan, serta fasilitas dan perkandangan menjadi aspek-aspek yang
harus diperhatikan secara detail. Pemeliharaan hewan laboratorium juga akan
berdampak bagus terhadap data yang dibutuhkan oleh peneliti.
DAFTAR PUSTAKA
Barman RP. 1991. A taxonomic revision of the Indo-Burmese species of Danio
rerio. Record of the Zoological Survey of India Occasional Papers 137(1):
1-91.
Chaudary A, Mondal A, Martin-iverson MT, Rainey-Smith SR. 2012. Regular care
and maintenance of a zebrafish (danio rerio) laboratory: an introduction.
Journal of Visualized Experiments. 69(1): 1-8.
Howe DG, Brdford YM, Conlin T, Eagle AE, Fashena D, Frazer K, Knight J, Mani
P, Martin R, Moxon SAT, Paddock H, Pich C, Ramachandran S, Ruef BJ,
Ruzic L, Schaper K, Shao X, Singer A, Sprunger B, Slyke CEV, Westerfield
M. 2013. ZFIN, the zebrafish model organism database: increased support
for mutants and transgenics. Nucleic Acid Research. 41(1): 854-860.
Meyer A. Biermann CH, and Ortí G. 1993 The phylogenetic position of the
zebrafish (Danio rerio), a model system in developmental biology: an
invitation to the comparative method. Proc. R. Soc. Lond. 252(1):231-236.
Nagel R. 2002 DarT: The embryo test with the Zebrafish Danio rerio: a general
model in ecotoxicology and toxicology. Altex. 19(1):38-48.
Nelson JS. 1994. Fishes of the world. New York (US) : John Wiley & Sons Inc.
Sari DSP, Ridho WM, Lizziyyannida, Sholihah Z, Pratama SHP, Rahmani E,
Riawan W. 2014. YLS-therapy: potensi supernatan yogurt LBA–ST sebagai
antikanker serviks berbasis biomolekuler. Malang(ID).
Schilling TF. 2002. The morphology of larval and adult zebrafish in Nüsslein-
Volhard & Dahm (2002) Zebrafish - A Practical Approach. Oxford (UK) :
Oxford University Press.
Seth A, Stemple DL, Barroso I. 2013. The emerging uses of zebrafish to model
metabolic disease, disease models & mechanism. PubMed. 6(1):1080- 1088.
Utami N. 2018. Zebrafish (danio rerio) sebagai hewan model diabetes mellitus. Bio
Trends. 9(1): 15-19.
Westerfield M. 2007. The Zebrafish Book, 5th Edition: A Guide for The Laboratory
Use of Zebrafish (Danio rerio). Eugene (US). University of Oregon Press.