Otoritas Jasa Keuangan (OJK) - 2
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) - 2
EKONOMI
untuk SMA/MA Kelas X
BAB 5
• Otoritas Jasa
Keuangan dipimpin
oleh dewan
komisioner yang
bersifat kolektif dan
kolegial
2. Tujuan Otoritas Jasa
Keuangan ( OJK )
a. Integritas
• Nilai dimaksud ini adalah bertindak secara konsisten, adil, serta objektif
sesuai dengan pada kode etik juga kebijakan sebuah organisasi dengan
menjunjung tinggi nilai komitmen dan kejujuran. b. Profesionalisme
• Sikap profesionalisme yang dimaksud merupakan bekerja sesuai penuh
tanggung jawab berdasar dengan kompetensi yang tinggi sehingga bisa
mencapai kinerja terbaik.
c. Sinergi
• Kemudian sikap selanjutnya adalah bersinergi, maksudnya adalah
berkolaborasi penuh dengan seluruh pemangku kepentingan, pada bagian
internal maupun eksternal secara produktif dan juga berkualitas.
d. Inklusif
• Inklusif berarti terbuka serta menerima keberagaman para
pemangku kepentingan serta memperluas seluruh
kesempatan dan akses kepada masyarakat terhadap industri
keuangan.
e. Visioner
• Sikap Visioner merupakan sebuah sifat untuk mempunyai
wawasan yang luas dan dapat melihat kedepan juga dapat
berpikir di luar kebiasaan atau Out of The Box Thinking.
4. Fungsi Otoritas Jasa Keuangan
a. Sektor Perbankan
OJK memiliki tugas dalam lingkup sektor perbankan, 3 tugas Otoritas
Jasa Keuangan tersebut adalah :
1. OJK sebagai lembaga independen bertugas menyusun system
pengawasan seluruh bank yang beroperasi di Indonesia.
2. OJK pun wajib menegakkan hukum dalam sektor bank.
3. Lembaga ini bertugas untuk mengadakan pembinaan ,
pemeriksaan dan pengawasan dalam sektor bank.
b. Sektor Industri Keuangan Non-Bank
• Kegiatan usaha bank, seperti sumber dana, penyediaan dana, produk hibridasi,
dan aktivitas di bidang jasa
• Memberikan perintah tertulis kepada lembaga jasa keuangan dan/atau pihak tertentu;
d. Asas Akuntabilitas
• Semua aktivitas yang ada dan juga hasil yang dilakukan oleh lembaga OJK
tetap harus dipertanggungjawabkan pada hukum yang telah berlaku.
Sikap pertanggungjawaban ini harus dijalankan dan ditunjukan pada
masyarakat publik agar lembaga keuangan ini bisa disebut sebagai salah
satu lembaga yang transparan serta dapat di percaya.
e. Asas Keterbukaan
• Lembaga OJK harus bersifat terbuka serta terus terbuka kepada seluruh
hak masyarakat serta tidak bersikap membedakan kepentingan
masyarakat antara satu dengan masyarakat lainnya. Lembaga ini juga
tidak akan menutup satu hal pun pada masyarakat. Namun tetap lembaga
ini juga harus melakukan perlindungan terhadap setiap hak asasi pribadi,
sebuah golongan, serta rahasia negara.
f. Asas Integritas
• Lembaga Otoritas Jasa Keuangan ini akan selalu berpegang teguh yang
sesuai pada seluruh nilai moral yang berada dalam melakukan seluruh
tugasnya. Termasuk juga dalam hal pengambilan keputusan yang bijak,
serta hal lainnya. Untuk itu, OJK bisa sebagai salah satu lembaga negara
yang memiliki sifat integritas tinggi.
g. Asas Profesionalitas
• OJK memang akan selalu memfokuskan keahliannya dalam
menjalankan seluruh tugas juga seluruh kewewenangnya,
sebagai salah satu lembaga besar negara. Namun semua
perilakunya harus selalu berlandas pada berbagai kode etik juga
ketentuan yang telah diatur pada dalam sistem perundang-
undangan.
OTORITAS JASA KEUANGAN ATAU OJK
Untukmenjagastabilitassistemkeuangan , dibentukForum
KoordinasiStabilitas Sistem Keuangan dengan anggota terdiri atas:
1. Menteri Keuangan selaku anggota merangkap koordinator
2. GubernurBank Indonesia selakuanggota
3. KetuaDewanKomisionerOJKselakuanggota , dan
4. KetuaDewanKomisionerLembagaPenjaminSimpanan
selakuanggota Sumber : geralt, pixabay.com
SMA NEGERI 1 PONTIANAK
TAHUN AJARAN 2022 / 2023
KELAS X
TERIMA KASIH