Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN

SOSIAL EMOSIONAL ANAK GENERASI ALPHA DI KELURAHAN KUTISARI


SURABAYA

Disusun oleh :
Mukhammad Zazuli Usman
2110080/3B

PRODI S1 KEPERAWATAN TINGKAT III


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANGTUAH SURABAYA
TAHUN AJARAN 2023/2024
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1 Kerangka Konsep

Pola Asuh Orang Perkembangan Sosial Emosional Anak Generasi


Tua (Hurlock) : Alpha :
 Otoriter Perkembangan sosial emosional anak melibatkan
 Demokratis kemampuan anak dalam berinteraksi dengan
 Permissif lingkungan sosialnya, mengenali dan mengelola
emosi, serta membentuk hubungan sosial yang
sehat.

Pola Asuh Orang Tua Perkembangan Sosial Emosional Anak


Generasi Alpha

3.2 Hipotesis
3.2.1. Hipotesis Utama
Terdapat hubungan signifikan antara pola asuh orang tua dengan perkembangan
sosial emosional anak generasi Alpha di Kelurahan Kutisari, Surabaya.

3.2.2. Hipotesis Pendukung


Terdapat perbedaan signifikan dalam perkembangan sosial emosional anak
generasi Alpha berdasarkan gaya pola asuh orang tua.
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan cara untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dengan
menjawab pertanyaan dan menguji hipotesis serta sebagai alat untuk mengendalikan
variabel yang berpengaruh pada suatu penelitian (Hariyono & Yuswatiningsih, 2019).
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian cross-
sectional. Pendekatan ini dipilih untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif
tentang hubungan antara pola asuh orang tua dan perkembangan sosial emosional anak
generasi Alpha di Kelurahan Kutisari, Surabaya.

4.2 Kerangka Kerja

Populasi
Seluruh orang tua dan anak generasi Alpha di Kelurahan Kutisari
Surabaya sejumlah 50 orang

Teknik Sampling
Simple Random Sampling

Sampel
Orang tua yang dan anak generasi Alpha di Kutisari Surabaya
sejumlah 50 orang

Pengumpulan Data
Kuisoner yang mencakup pertanyaan terkait pola asuh
orang tua dan perkembangan sosial emosional anak

Analisa Data
Teknik statistik deskriptif

Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran


4.3 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 11-18 Desember 2023 di Kelurahan Kutisari,
Surabaya
4.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
4.4.1. Populasi Penelitian
Populasi penelitian melibatkan orang tua dan anak generasi Alpha di Kelurahan
Kutisari, Surabaya yang berjumlah 50 orang.
4.4.2. Sampel Penelitian
Sampel penelitian ini yaitu orang tua dan anak generasi Alpha di Kelurahan
Kutisari, Surabaya dengan kriteria inklusi yang sesuai.
4.4.3. Teknik Sampling
Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, yaitu sampel diambil
secara acak berdasarkan kisi-kisi atau batas-batas yang telah ditentukan peneliti

4.5 Identifikasi Variabel


1. Variabel bebas
Pola Asuh Orang Tua
2. Variabel terikat
Perkembangan Sosial Emosional anak generasi Alpha
4.6 Definisi Operasional
 Pola Asuh Orang Tua:
Definisi Operasional: Penilaian pola asuh orang tua akan menggunakan kuesioner
yang mencakup aspek-aspek seperti gaya pola asuh, batasan-batasan yang
diberikan, dan tingkat dukungan emosional.
Operasionalisasi: Skala Likert dengan pernyataan-pernyataan terkait pola asuh yang
diadaptasi dari penelitian sebelumnya.
 Perkembangan Sosial Emosional Anak Generasi Alpha:
Definisi Operasional: Pengukuran perkembangan sosial emosional anak akan
dilakukan melalui observasi perilaku sosial dan emosional, serta penilaian
psikometrik dengan menggunakan instrumen seperti Child Behavior Checklist
(CBCL).
Operasionalisasi: Perekaman observasi perilaku anak dan pemberian skor pada
instrumen pengukuran CBCL.

4.7 Pengumpulan, Pengolahan dan Analisa Data


 Pengumpulan Data
Data akan dikumpulkan melalui dua metode utama:
a. Kuesioner Pola Asuh
- Kuesioner akan disebarkan kepada orang tua anak generasi Alpha di
Kelurahan Kutisari, Surabaya.
- Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara langsung atau distribusi
daring, tergantung pada preferensi responden.
b. Observasi dan Instrumen Pengukuran Psikometrik:
- Observasi perilaku sosial emosional anak akan dilakukan melalui
interaksi langsung dan rekaman video (jika diperlukan).
- Instrumen pengukuran psikometrik, seperti CBCL, akan diberikan
kepada orang tua untuk diisi berdasarkan observasi perilaku anak.

 Pengolahan Data
Pengolahan Data Kuesioner:
Data kuesioner akan dimasukkan ke dalam spreadsheet dan dianalisis
menggunakan perangkat lunak statistik seperti SPSS. Hasil akan dikelompokkan
berdasarkan dimensi pola asuh, seperti gaya, batasan, dan dukungan emosional.
Pengolahan Data Observasi dan Instrumen Psikometrik
Data hasil observasi perilaku anak akan direkam dan dikodekan. Skor dari
instrumen psikometrik, seperti CBCL, akan dimasukkan ke dalam database dan
diolah menggunakan perangkat lunak analisis data.

 Analisis Data
Analisis Deskriptif:

Statistik deskriptif akan digunakan untuk merangkum karakteristik responden dan


variabel penelitian.
Analisis Korelasi:

Analisis korelasi, seperti koefisien korelasi Pearson, akan digunakan untuk menilai
hubungan antara pola asuh orang tua dan perkembangan sosial emosional anak.
Analisis Regresi:

Analisis regresi linier berganda akan dilakukan untuk mengetahui sejauh mana variabel
pola asuh orang tua dapat memprediksi perkembangan sosial emosional anak.
Uji Signifikansi:

Uji signifikansi statistik akan digunakan untuk menentukan apakah hubungan antara
variabel-vairabel tersebut signifikan atau tidak.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, penelitian dapat menyajikan analisis yang
komprehensif mengenai hubungan antara pola asuh orang tua dan perkembangan sosial
emosional anak generasi Alpha di Kelurahan Kutisari, Surabaya.

4.8 Etika Penelitian


1. Lembar persetujuan (Informed Consent)
Lembar persetujuan diberikan sebelum penelitian dilakukan agar responden mengetahui
maksud dan tujuan peneliti. Responden yang bersedia untuk diteliti harus
menandatangani pada lembar persetujuan
2. Tanpa nama (Anonim)
Peneliti tidak akan mencantumkan nama subjek pada lembaran pengumpulan data oleh
responden untuk menjaga kerahasiaan responden dengan memberikan kode tertentu pada
lembar pengumpulan data
3. Kerahasiaan (confidentiality)
Peneliti akan menjaga kerahasiaan informasi yang telah diberikan responden dengan
menandatangani lembar persetujuan, namun kelompok data yang memenuhi kriteria
inklusi dan ekslusi yang akan disajikan pada hasil riset.
4. Keadilan (justice)
Penelitian dilakukan secara jujur, profesional, hati-hati, berperikemanusiaan dan
memperhatikan faktor ketepatan, kecermatan, psikologis dan perasaan subjek penelitian.
Pada prinsip ini penelitian dilakukan dengan cara tidak membedakan jenis kelamin, usia,
suku bangsa, dan pekerjaan sebagai rencana tindak lanjut dari penelitian.
5. Kemanfaatan (beneficiency)
Peneliti harus mengetahui secara jelas manfaat dan resiko yang mungkin terjadi pada
responden. Penelitian ini dapat dilakukan apabila manfaat yang diperoleh lebih besar dari
pada resiko yang terjadi

Anda mungkin juga menyukai