Anda di halaman 1dari 4

RESUME MINGGU 14

KEPERAWATAN PALIATIF

Disusun oleh:
Devina Febiola Zahrotunnisa’
NIM 2110052

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

2023/2024
1. TERAPI DI KEPERAWATAN
Konsep diri sebagai penyembuh yang harus dipahami dan dilakukan oleh setiap
perawat sebagai pengetahuan dan keterampilan sebagai pengiriman, arahan atau
konseling pasien dalam menggunakan berbagai terapi
2. TERAPI KOMPLEMENTER
Terapi Komplementer adalah cara penanggulangan penyakit yang dilakukan sebagai
pendukung kepada pengobatan medis konvensional atau sebagai pengobatan pilihan
lain di luar pengobatan medis yang konvensional
3. TUJUAN
Terapi komplementer bertujuan untuk memperbaiki fungsi dari sistem – sistem tubuh,
terutama sistem kekebalan dan pertahanan tubuh agar tubuh dapat menyembuhkan
dirinya sendiri yang sedang sakit, karena tubuh kita sebenarnya mempunyai
kemampuan untuk menyembuhkan dirinya sendiri, asalkan kita mau
mendengarkannya dan memberikan respon dengan asupan nutrisi yang baik dan
lengkap serta perawatan yang tepat
4. PENGOBATAN KOMPLEMENTER TRADISIONAL ALTERNATIF
Pengobatan non konvensional yang ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang
diperoleh melalui pendidikan terstruktur dengan kualitas, keamanan dan efektifitas
yang tinggi berlandaskan ilmu pengetahuan biomedik dan belum diterima dalam
kedokteran konvensional
5. JENIS PELAYANAN PENGOBATAN KOMPLEMENTER ALTERNATIF
a. Intervensi tubuh dan pikiran (mind and body interventions) : Hipnoterapi, mediasi,
penyembuhan spiritual, doa dan yoga
b. Sistem pelayanan pengobatan alternatif : akupuntur, akupresur, naturopati,
homeopati, aromaterapi, ayurveda
c. Cara penyembuhan manual : chiropractice, healing touch, tuina, shiatsu, osteopati,
pijat urut
d. Pengobatan farmakologi dan biologi : jamu, herbal, gurah
e. Diet dan nutrisi untuk pencegahan dan pengobatan : diet makro nutrient, mikro
nutrient
f. Cara lain dalam diagnosa dan pengobatan : terapi ozon, hiperbarik, EECP
(Depkes, 2010)
6. DASAR HUKUM
a. Undang-Undang RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
- Pasal 1 butir 16 Definisi
- Pasal 48 Pelayanan kesehatan tradisional
- Bab III Pasal 59 s/d 61 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisonal
 Peraturan Menteri Kesehatan RI, No. : 1076/Menkes/SK/2003 tentang
pengobatan tradisional
 Peraturan Menteri Kesehatan RI, No. : 1109/Menkes/Per/IX/2007 tentang
penyelenggaraan pengobatan komplementer-alternatif di fasilitas
pelayanan kesehatan.
 Keputusan Menteri Kesehatan RI, No. 120/Menkes/SK/II/2008 tentang
standar pelayanan hiperbarik
 Keputusan Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik, No.
HK.03.05/I/199/2010 tentang pedoman kriteria penetapan metode
pengobatan komplementer alternatif yang dapat diintegrasikan di fasilitas
pelayanan kesehatan
7. ASPEK ETIK DALAM TERAPI KOMPLEMENTER ALTERNATIF DAN
TRADISIONAL
a. Aspek kejujuran dan integritas
b. Beneficience, non-maleficiance, dan konsen
c. Conflict of interest
d. Justice
8. TREN ISU TERAPI KOMPLEMENTER ALTERNATIF DAN TRADISIONAL
a. Meningkatnya akses dalam informasi kesehatan
b. Meningkatnya prevalensi dari penyakit kronis
c. Meningkatnya rasa membutuhkan suatu kualitas hidup
d. Menurunnya semangat atau keinginan dalam scientific breakthroughs
e. Meningkatnya interest tentang spiritualitas
f. Berkurangnya tolerani dalam paternalistic
9. GARIS BESAR PRINSIP PRAKTIK TERAPI KOMPLEMENTER
a. Menghargai otonomi pasien
b. Menghargai etnis, umur, dan status social
c. Tingkat sensitivitas terhadap pasien harus tinggi, terkait keinginan dan penolakan
terhadap terapi komplementer
d. Berhati-hati terhadap pasien yang tidak pernah konsul ke medis terkait
penyakitnya
e. Menganjurkan pasien untuk hati-hati dalam setiap keputusannya dan tetap
menjalani terapi medis konvensional
f. Dorong pasien untuk lebih selektif dalam memilih terapi
10. JENIS-JENIS
a. Nutrisi (Nutritional Therapy)
b. Terapi herbal (Herbal Therapy)
c. Terapi psiko – somatik (Mind – Body Therapy)
d. Terapi spiritual berbasis doa (Spiritual Therapy Based on Prayer)
11. METODE TERAPI KOMPLEMENTER
a. Yoga
b. Akupuntur
c. Pijat refleksi
d. Chiropractic
e. Tanaman obat herbal
f. Homeopati, natuopati
g. Terapi polaritas atau reiki
h. Tekhnik – tekhnik relaksasi
i. Hipnoterapi, meditasi dan visualisasi
12. KENDALA
a. Masih lemahnya pembinaan dan pengawasan
b. Terbatasnya kemampuan tenaga kesehatan dalam melakukan bimbingan; •
c. Terbatasnya anggaran yang tersedia untuk pelayanankesehatan komplementer; •
d. Belum memadainya regulasi yang mendukung pelayanan kesehatan
komplementer;
e. Terapi komplementer belum menjadi program prioritas dalam penyelenggaraan
pembangunan kesehatan

Anda mungkin juga menyukai