Anda di halaman 1dari 65

KESEHATAN

PERPINDAHAN
PENDUDUK

STIKES HANG TUAH


SURABAYA
1
PERMENKES RI NO 61 TAHUN 2013
TENTANG KESEHATAN MATRA
Pasal 3
(1) ......
(2) Kesehatan Lapangan sebagaimana sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri atas:
 a . KESEHATAN PERPINDAHAN PENDUDUK;
 b.
 .....;

2
PASAL 7

( 1) Kesehatan perpindahan penduduk merupakan


Kesehatan Matra yang dilakukan terhadap masyarakat
yang melakukan perpindahan ke tempat baru yang
bersifat menetap, yang diselenggarakan pada saat:
a. SEBELUM perpindahan dilakukan;
b. SELAMA proses perpindahan mulai dari tempat
keberangkatan sampai di pelabuhan dan/atau bandar
udara pemberangkatan; dan
c. SETELAH menempati tempat baru sampai dengan
adanya pelayanan kesehatan permanen.

3
PASAL 7

 ( 2) Kesehatan perpindahan penduduk sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) terdiri atas kesehatan
transmigrasi dan kesehatan relokasi penduduk.
(3) Kegiatan sebelum perpindahan dilakukan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a paling
sedikit terdiri atas:
 a . PENDATAAN DEMOGRAFI;
 b. SURVEILANS KESEHATAN;
 c. PENYULUHAN KESEHATAN;
 d. pemberian informasi lokasi tujuan;
 e. pemeriksaan kesehatan; dan
 f. PELAYANAN KESEHATAN PRIMER.
4
PASAL 7

(4) Kegiatan selama proses perpindahan


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b paling
sedikit terdiri atas:
 a. penyuluhan kesehatan terkait Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat;
 b. pelayanan kesehatan primer;
 c. Surveilans Kesehatan; dan
 d. penyediaan dukungan logistik

5
PASAL 7

(5) Kegiatan setelah menempati tempat baru


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c paling
sedikit terdiri atas:
 a. peningkatan kualitas media lingkungan;
 b. penyuluhan kesehatan terkait Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat;
 c. pelayanan kesehatan primer;
 d. Surveilans Kesehatan;
 e. PENGENDALIAN PENY & PENYEHATAN LINGKUNGAN;
 f. pelayanan kesehatan jiwa; dan
 g. penyediaan dukungan logistik

6
PASAL 7

(6) Dalam hal terjadi kedaruratan medik dan/atau


kejiwaan pada kegiatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (4) dan ayat (5), dapat dilakukan:
 a. pelayanan kegawatdaruratan dan rujukan; dan
 b. TINDAKAN KARANTINA DAN/ATAU ISOLASI;
 c. pelayanan kesehatan jiwa.

7
PENYULUHA
N
KESEHATAN

8
PENYULUHAN KESEHATAN

Defenisi
Azrul Azwar
 Kegiatan Pendidikan yang dilakukan dengan cara
penyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga
masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga
mau dan melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya
dengan kesehatan
Depkes :
 Hubungan berbagai kegiatan dan kesempatan yang
berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu
keadaan, di mana individu, keluarga, kelompok atau
masyarakat keseluruhan ingin hidup sehat, tahu bagaimana
caranya dan melakukan apa yang bisa, secara perorangan
maupun secara kelompok 9
TUJUAN PENYULUHAN

Tujuan Umum
 Perubahan perilaku pada sasaran penyuluhan baik
perorangan maupun masyarakat agar sesuai dgn norma
Tujuan Khusus
 Penyuluhan Kesehatan yaitu : Memberikan penjelasan yg
lebih rinci tentang hal-hal yg dikemukan dalam tujuan
umum

 Tujuan Khusus harus menjawab pertanyaan :


 “ Siapa diharapkan mencapai seberapa banyak, kondisi
apa, kapan dan dimana

10
SASARAN

SEGMENTASI SASARAN :

Sasaran Primer  Individu/Kelompok yg :


 Terkena masalah
 Berperilaku sesuai dgn harapan
 Punya manfaat besar dr hasil perubahan perilaku
 Dasar segmentasi : Umur, Status Sosial Ekonomi, Tahap
Perkembangan Reproduksi, Pendidikan, Geografi dll.

11
SASARAN

SEGMENTASI SASARAN :

Sasaran Sekunder :
 individu/kelompok yg punya pengaruh/disegani o/ sasaran
primer
 Diharapkan mampu mendukung pesan-pesan yg
disampaikan pd sasaran primer

Sasaran Tersier Para pengambil keputusan,


penyandang dana dll
 Tingkatan
 Bidang Pengaruh
12
MENETAPKAN
KEGIATAN OPERASIONAL
Aspek-Aspeknya :
 Jenis Kegiatan
 Tempat
 Waktu
 Penanggungjawab
 Jadwal Kegiatan

13
MENETAPKAN
PEMANTAUAN & PENILAIAN
Pemantauan (Monitoring)
 Apa yg dipantau  Pesan/bahan penyuluhan, Input
penyuluhan & Hasil-hasil penyuluhan
 Indikator / Aspek apa yg dipantau
 Cara memantau
 Siapa yg memantau
 Kapan mengadakan pemantauan

Penilaian (Evaluasi)
 Apa yg didpt dari Evaluasi Hasil
 Cara mengevaluasi
 Siapa mengevaluasi
 Kapan mengadakan evaluasi 14
PESAN PENYULUHAN

Pesan-pesan pokok ; informasi yg diharapkan


sasaran mau melaksanakannya.
Manfaat; penjelasan mengenai manfaat apabila
sasaran melaksanakan pesan-pesan itu.
Akibat ; penjelasan mengenai apa akibatnya apabila
hal itu tdk dilaksanakan.

Materi Penyuluhan
 Materi Penyuluhan tentang pengertian, gejala, cara
mencegah, serta cara menanggulangi, serta informasi
rujukkan

15
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PENYULUHAN

KELEBIHAN KEKURANGAN
- Menjangkau Banyak orang - Biasanya dilakukan dengan
- Kader bisa lebih mudah ceramah Komunikasi satu
mempersiapkan informasi arah.
apa saja yg akan di - Sasaran dan pendengar tdk
sampaikan. bisa menceritakan pendapat
dan pengalamannya.
- Bosan dan kurang
memperhatikan pembicaraan.

16
METODE PENYULUHAN

Penyuluhan Perorangan;
 sprt Kunjungan rmh,pendataan kasus, survey .
Penyuluhan kelompok;
 seperti pd saat pertemuan kelurahan, pengajian,
pertemuan pkk, dll
Penyuluhan Massa;
 Pd saat digelarnya pesta rakyat, kesenian
tradisional, ceramah umum, dpt dilakukan
pemasangan media massa, sprt poster dan
spanduk di tempat2 umum sesuai dgn kelompok
sasaran. 17
METODE PENYULUHAN

Ceramah :
 Metode ini kurang melibatkan peserta, peserta
hanya sebagai pendengar.
Diskusi Kelompok :
 Mendorong peserta berpartisifasi lebih aktif, krn
peserta merupakan kelompok”kecil utk
melakukan pembahasan secara bersama-sama
Simulasi :
 Melibatkan semua peserta dlm sebuah
permainan yg menggambarkan proses
sesungguhnya terjadi dimasyrakat. 18
METODE PENYULUHAN

Sandiwara :
 Memerlukan beberapa peserta sebagai pemain,
kemudian melaksanakan sepenggal adegan/peristiwa.
Peserta lain yg tdk main sebagai penonton, setelah
sandiwara dilanjutkan dgn diskusi ttg adegan tsb.
Peragaan / Demonstrasi :
 Biasanya digunakan utk memberikan contoh dlm
melakukan sesuatu yg bersifat teknis.
Praktek :
 Demonstrasi dianggap cukup untuk memperkenalkan
sesuatu yg bersifat teknis(Keterampilan) Kemudian
dilakukan praktik
19
METODE PENYULUHAN

Kunjungan Lapangan :
 Metode ini digunakan untuk melihat langsung
suatu keadaan dan kemudian membahas
keadaan itu bersama-sama, langsung dilokasi
kejadian.

20
PENYULUHAN YANG BAIK

Informasi dan saran –saran diberikan berdasarkan


keadaan atau permasalahan.
Saran-saran yang disampaikan jelas dan cukup
praktis sehingga bisa dilaksanakan oleh kelompok
sasaran.
Penjelasan dan saran di berikan dgn bahasa yg
sederhana dan mudah dimengerti oleh masyarakat.
Kader bersikap ramah dalam memberikan informasi
dab saran-saran.
Peserta diberikan kesempata

21
SIKAP PENYULUH YANG BAIK

Bersikap Sabar
Mendengarkan dan tidak mendominasi.
Menghargai dan rendah hati.
Mau belajar.
Bersikap sederajat dan akrab.
Tidak menggurui.
Tidak memihak, menilai dan mengkritik.
Bersikap terbuka.
Bersikap positif.

22
PELAYANAN
KESEHATAN
PRIMER

23
PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama adalah


pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat non
spesialistik (primer) meliputi pelayanan rawat jalan
dan rawat inap. (Permenkes RI No 71 Th. 2013, ps 1)

Fasilitas Kesehatan tingkat pertama sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) dapat berupa:
 a. Puskesmas atau yang setara;
 B. Praktik dokter;
 C. Praktik dokter gigi;
 D. Klinik pratama atau yang setara; dan
 E. Rumah sakit kelas D pratama atau yang setara
24
FASKES TINGKAT PERTAMA
PERMENKES nomor 72 tahun 2013
tentang Pelayanan Kesehatan pada JKN

1. Puskesmas beserta jejaringnya;


2. Praktik dokter dengan jejaringnya (apotek,
laboratorium, bidan, perawat);
3. Praktik dokter gigi beserta jejaringnya;
4. Klinik pratama beserta jejaringnya; dan
5. Fasilitas kesehatan milik TNI/POLRI beserta
jejaringnya
6. Rumah Sakit Kelas D Pratama atau yang setara

25
Pelayanan Kesehatan Yang Dijamin

• 1. Administrasi pelayanan;
Pelayanan • 2. Pelayanan promotif dan preventif;
kesehatan tingkat • 3. Pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi
pertama, meliputi medis;
pelayanan • 4. Tindakan medis non spesialistik, baik
kesehatan non operatif maupun non operatif;
spesialistik yang • 5. Pelayanan obat dan bahan medis habis
mencakup: pakai;
• 6. Transfusi darah sesuai dengan kebutuhan
medis;
(PERMENKES No. 72 • 7. Pemeriksaan penunjang diagnostik
tahun 2013 laboratorium tingkat pratama; dan
tentang Pelayanan • 8. Rawat inap tingkat pertama sesuai dengan
Kesehatan pada JKN) indikasi

26
PT. Askes (Persero)
Cakupan Pelayanan
PERMENKES No. 72 tahun 2013
tentang Pelayanan Kesehatan pada JKN
Pasal 17
Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 16 untuk pelayanan medis mencakup:
a. kasus medis yang dapat diselesaikan secara tuntas di Pelayanan
Kesehatan Tingkat Pertama;
b. kasus medis yang membutuhkan penanganan awal sebelum
dilakukan rujukan;
c. kasus medis rujuk balik;
d. pemeriksaan, pengobatan, dan tindakan pelayanan kesehatan
gigi tingkat pertama;
e. pemeriksaan ibu hamil, nifas, ibu menyusui, bayi dan anak
balita oleh bidan atau dokter; dan
f. rehabilitasi medik dasar.
27
PT. Askes (Persero)
PT. Askes (Persero) 28
Iuran

• Dibayar oleh
PBI pemerintah

Pekerja • Dibayar oleh Pemberi


Penerima Upah Kerja dan Pekerja

Pekerja Bukan • Dibayar oleh peserta


Penerima Upah yang bersangkutan
• Dibayar oleh peserta
Bukan Pekerja yang bersangkutan

29
PT. Askes (Persero)
Pelayanan Kesehatan Yang Dijamin
Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama (RJTP dan RITP)

Pelayanan Kesehatan Rujukan


Tingkat Lanjutan (RJTL dan RITL)

Pelayanan Kesehatan Lain yang


ditetapkan oleh Menteri

30
PT. Askes (Persero)
Pelayanan Kesehatan Yang Dijamin
Pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan, meliputi pelayanan kesehatan yang
mencakup:

2. Rawat Inap yang Meliputi:


1. Rawat Jalan yang Meliputi:
a) Perawatan inap non intensif; dan
a) Administrasi pelayanan;
b) Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi b) Perawatan inap di ruang intensif.
spesialistik oleh dokter spesialis dan
subspesialis;
c) Tindakan medis spesialistik sesuai dengan
indikasi medis;
d) Pelayanan obat dan bahan medis habis
pakai;
e) Pelayanan alat kesehatan implan;
f) Pelayanan penunjang diagnostik lanjutan
sesuai dengan indikasi medis;
g) Rehabilitasi medis;
h) Pelayanan darah;
i) Pelayanan kedokteran forensik; dan
j) Pelayanan jenazah di Fasilitas Kesehatan.

31
PT. Askes (Persero)
ERA BPJS: MENATA SISTEM PELAYANAN KESEHATAN
GATE KEEPER CONCEPT – PROMOTIF – PREVENTIF
Memperkuat Posisi Pelayanan Primer dalam Piramida Layanan: Sebagai Pintu Masuk Sistem
Yankes BERJENJANG
Persentase Biaya Pelkes

Askes
NHS NHI
England Taiwan
28 %
INA CBGs

76 % 67 %

56 %

Gate Keeper
Kapitasi

15 % 24 % 33 %

32
PT. Askes (Persero)
PT. Askes (Persero)
PT. Askes (Persero)
PT. Askes (Persero)
PT. Askes (Persero)
PT. Askes (Persero)
PT. Askes (Persero)
PT. Askes (Persero)
PT. Askes (Persero)
PT. Askes (Persero)
PT. Askes (Persero)
PT. Askes (Persero)
PT. Askes (Persero)
PT. Askes (Persero)
PT. Askes (Persero)
PT. Askes (Persero)
PT. Askes (Persero)
PT. Askes (Persero)
PT. Askes (Persero)
PT. Askes (Persero)
SEKIAN

DAN
TERIMA KASIH

65
2

Anda mungkin juga menyukai