19 Matriks Pedoman TND
19 Matriks Pedoman TND
WEWENANG
SUSUNAN & BENTUK SURAT
KODE PENETAPAN /
HAL-2 YG PERLU
JENIS NADIN JENIS PENGERTIAN PENCIPTAAN & DISTRIBUSI PENGABSAAN
DIPERHATIKAN
NADIN PENANDA
TANGAN Kepala Surat Konsiderans Batang Tubuh Kaki Surat
A. NADIN ARAHAN
1. Nadin Pengaturan
a. Peraturan Tanpa Nadin yg bersifat - Kepala BPKP
kode mengatur, memuat - JPT Madya
kebijakan pokok,
mengikat secara
umum, berlaku utk di
BPKP atau di luar
BPKP sesuai dg
peraturan per-UU &
dpt merupakan dasar
bagi penyusunan
Nadin lainnya
b. Pedoman Tanpa Nadin yg memuat - Kepala BPKP Kepala pedoman adalah bagian (1) Pendahuluan (latar belakang, (1) nama jab pejabat yg Disampaikan kpd
kode acuan yg bersifat - JPT Madya lampiran dari peraturan yg maksud & tujuan, ruang lingkup, menetapkan, dg huruf kapital, & pihak yg berhak
umum di BPKP menetapkannya pengertian, sistematika pedoman diakhiri koma secara cepat, tepat
& hal2 yg dipandang perlu) (2) ttd waktu, lengkap, &
(2) Materi (3) nama lengkap dg huruf kapital aman
(3) Penutup (hal yg harus tanpa gelar & NIP
diperhatikan & penjabaran lebih (4) diletakkan di sebelah kanan
lanjut mengenai) bawah setelah baris kalimat
terakhir & ditulis rata kiri
c. Juklak / Juknis Tanpa Nadin pengaturan yg - Kepala BPKP Dicantumkan di sebelah kanan, (1) Pendahuluan (penjelasn (1) nama jab pejabat yg Disampaikan kpd
kode memuat cara - JPT Madya rata kiri, ditulis seluruhnya dg umum, maksud & tujuan, ruang menetapkan dg huruf kapital, & pihak yg berhak
pelaksanaan/teknis huruf kapital, tanpa diakhiri lingkup, pengertian, & hal2 yg diakhiri koma secara cepat, tepat
kegiatan, termasuk tanda baca dipandang perlu) (2) ttd serta cap jabatan. Apabila waktu, lengkap, &
urutan (2) Materi TTE, maka penempatan TTE aman
pelaksanaannya, serta (3) Penutup (hal yg harus disesuaikan dg peletakan ttd pd
wewenang & diperhatikan & penjabaran lebih pd contoh susunan
prosedurnya lanjut) (3) nama lengkap dg huruf kapital
tanpa gelar & NIP
(4) diletakkan di sebelah kanan
bawah setelah baris kalimat
terakhir & ditulis rata kiri
d. Instruksi Tanpa Nadin yg memuat Kepala BPKP (1) kop menggunakan logo BPKP (1) memuat alasan dibuatnya (1) tempat (kota) sesuai dg alamat Didistribusikan kpd (a) Instruksi
kode perintah berupa (2) kata "INSTRUKSI" & nama jab instruksi BPKP) & tgl dikeluarkannya pihak yg berhak merupakan
petunjuk/arahan ttg pejabat yg menetapkan, ditulis dg (2) daftar pejabat yg menerima instruksi secara cepat, tepat pelaksanaan
pelaksanaan huruf kapital secara simetris instruksi (2) nama jab pejabat yg waktu, lengkap & kebijakan pokok
kebijakan suatu (3) no instruksi ditulis dg huruf (3) memuat substansi ttg arahan menetapkan, ditulis dg huruf aman sehingga harus
peraturan per-UU kapital secara simetris yg diinstruksikan kapital, & diakhiri dg koma merujuk pd suatu
(4) kata "TENTANG" ditulis dg (3) ttd pejabat yg menetapkan peraturan per-UU.
huruf kapital secara simetris disertai cap jabatan. Apabila (b) Wewenang
(5) judul instruksi ditulis dg menggunakan TTE, maka penetapan &
huruf kapital secara simetris digantikan dg tulisan penandatanganan
(6) nama jab pejabat yg "Ditandatangani secara elektronik instruksi tdk dpt
menetapkan, ditulis dg huruf oleh", & dicantumkan kode QR dilimpahkan kpd
kapital & diakhiri dg koma secara sesuai dg contoh susunan & pejabat lain.
simetris bentuk instruksi
(4) nama lengkap pejabat yg
menandatangani instruksi, dg
huruf kapital, tanpa gelar & NIP
(5) diletakkan di sebelah kanan
bawah setelah baris kalimat
terakhir & ditulis rata kiri
e. Surat Edaran SE Nadin yg memuat - Kepala BPKP (1) kop SE tanpa mencantumkan (1) latar belakang ttg perlunya (1) tempat & tgl penetapan; Didistribusikan kpd
pemberitahuan ttg hal - JPT Madya alamat dibuat SE; (2) nama jab pejabat penanda pihak yg berhak
tertentu yg dianggap - JPT Pratama (2) kata "Yth." diikuti nama (2) maksud & tujuan dibuatnya tangan, yg ditulis dg huruf secara cepat, tepat
penting & mendesak pejabat yg dikirimi SE SE; kapital, diakhiri dg koma; waktu, lengkap, &
(3) tulisan "SURAT EDARAN" (3) ruang lingkup SE; (3) ttd pejabat penanda tangan & aman
dicantumkan di bawah kop, dg (4) peraturan per-UU atau nadin cap dinas. Apabila menggunakan
huruf kapital serta nomor SE di lain yg menjadi dasar penciptaan TTE, maka
bawahnya secara simteris SE; dan digantikan dg tulisan
(4) kata "TENTANG", (5) isi edaran ttg hal tertentu yg “Ditandatangani secara
dicantumkan di bawah nomor SE dianggap mendesak elektronik oleh”, & dicantumkan
dg huruf kapital secara simetris kode QR sesuai dg contoh pd
(5) judul SE ditulis dg huruf susunan & bentuk SE;
kapital secara simetris (4) nama lengkap pejabat
penanda tangan, ditulis
dg huruf kapital, tanpa gelar &
NIP; dan
(5) diletakkan di sebelah kanan
bawah setelah baris kalimat
terakhir & ditulis rata kiri.
2. Nadin Penetapan
Keputusan KEP Nadin yg memuat - Kepala BPKP a) kop ; a) kata “Menimbang”, memuat Sistematika & cara penulisan a) tempat & tgl penetapan kep; Didistribusikan kpd 1) Pengabsahan merupakan 1) Salinan kep diberi
kebijakan yg bersifat - JPT Madya b) kata “KEPUTUSAN”, diikuti alasan / tujuan / kepentingan / bagian batang tubuh kep sama b) jab pejabat yg menetapkan yg berkepentingan pernyataan pengesahan identitas di sebelah
menetapkan, tdk - JPT Pratama nama jab pejabat yg menetapkan, pertimbangan ttg perlu dg ketentuan dlm penyusunan ditulis lengkap dg huruf kapital, bahwa suatu kep telah dictt kanan atas dg
bersifat mengatur, & ditulis dg huruf kapital secara ditetapkannya kep; peraturan, tetapi substansi isi & diakhiri dg koma; & diteliti sehingga dpt menuliskan kata
merupakan simetris; b) kata “Mengingat”, memuat keputusan diuraikan bukan dlm c) ttd pejabat yg menetapkan kep diumumkan & “SALINAN” yg
pelaksanaan kegiatan, c) no keputusan, ditulis dg huruf peraturan per-UU sbg dasar pasal-2, melainkan diawali dg disertai cap jab. Apabila didistribusikan oleh pejabat seluruhnya
yg digunakan utk: kapital; penerbitan kep; bilangan bertingkat/diktum menggunakan TTE, maka yg bertanggung jawab di menggunakan huruf
1) menetapkan / d) kata penghubung “TENTANG”, c) bagian diktum kep terdiri atas “KESATU”, “KEDUA, “KETIGA”, digantikan dg tulisan bid. hukum atau adm kapital.
mengubah status ditulis dg huruf hal-2 sbb: dst dg huruf kapital. “Ditandatangani umum atau pejabat yg 2) Naskah asli &
kepegawaian / kapital; (1) diktum dimulai dg kata Materi kep bersifat konkret, secara elektronik oleh”, & ditunjuk sesuai dg salinan kep yg
personal / e) judul keputusan, ditulis dg “MEMUTUSKAN” dg huruf kapital individual, & final, yg berlaku utk dicantumkan kode QR sesuai substansi kep. ditandatangani oleh
keanggotaan / huruf kapital; dan & diikuti kata suatu periode tertentu. Urutan dg contoh susunan & bentuk 2) Pengabsahan PyB harus disimpan
material / peristiwa; f) nama jab pejabat yg “Menetapkan” di tepi kiri dg materi yg ditetapkan dlm diktum, kep; dicantumkan di bawah sbg arsip.
2) menetapkan / menetapkan keputusan, ditulis huruf awal kapital; mencerminkan urutan yg logis di d) nama pejabat penanda tangan ruang ttd sebelah kiri 3) Sistematika &
mengubah / dg huruf kapital & diakhiri dg (2) isi kebijakan yg ditetapkan antara diktum-2nya. kep ditulis dg huruf kapital, bawah, yg terdiri atas kata format Nadin
membubarkan suatu koma. dicantumkan setelah kata Utk keperluan tertentu, kep dpt tanpa gelar, & NIP; “Salinan sesuai dg aslinya”, penetapan
kepanitiaan / tim; dan Bagian kepala keputusan ditulis “Menetapkan” dg huruf dilengkapi dg petikan sesuai dg e) bagian kaki diletakkan di diikuti dg nama lembaga, sebagaimana diatur di
3) menetapkan secara simetris di tengah margin. kapital; peraturan per-UU. sebelah kanan bawah setelah nama jab, ruang ttd, & atas tdk berlaku
pelimpahan (3) utk keperluan tertentu, baris kalimat terakhir & ditulis nama pejabat penanda terhadap Nadin
wewenang keputusan dpt dilengkapi dg rata kiri. tangan ditulis dg huruf awal penetapan yg telah
salinan & petikan sesuai dg kapital. diatur berdasarkan
peraturan per-UU. peraturan per-UU.
3. Nadin Penugasan
a. Surat Perintah SPRIN Nadin dr atasan atau - Kepala BPKP a) kop nadin, sesuai dg kop nadin a) alasan diterbitkannya srt atau a) tgl srt (tdk perlu didahului 1) disampaikan kpd yg 1) Jika penugasan
PyB yg ditujukan kpd - JPT Madya pejabat yg menerbitkan SPRIN / dasar ketentuan yg dijadikan nama kota kecuali jika pd kepala mendapat perintah / merupakan perintah /
bawahan atau - JPT Pratama ST; landasan diterbitkannya srt tsb. srt tdk mencantumkan nama tugas; tugas kolektif, daftar
pegawai lainnya, yg b) kata “SURAT PERINTAH” atau b) utk SPRIN, kata “Memberi kota); 2) disampaikan juga pegawai dpt dibuat
berisi perintah utk “SURAT TUGAS”, ditulis dg huruf Perintah” dicantumkan di tengah b) nama jab pejabat yg kpd pejabat / instansi dlm bentuk lampiran
melaksanakan kapital secara simetris; margin, diikuti kata “Kepada” di menandatangani, ditulis yg terkait; yg terdiri atas kolom
pekerjaan tertentu c) no, yg berada di bawah tulisan tepi kiri serta nama & jab dg hrf kapital pd setiap awal kata, 3) Tembusan surat nomor urut, nama,
surat perintah / surat tugas. pegawai yg mendpt perintah. Di & diakhiri disampaikan kpd unit NIP, & jab / peran;
bawah kata “Kepada” ditulis kata dg koma; kerja/lembaga terkait. 2) SPRIN / ST tdk
“Untuk” yg berisi ttg tugas-2 yg c) ttd & cap dinas pejabat yg berlaku lagi setelah
harus dilaksanakan. menugasi. Apabila perintah / tugas yg
c) utk ST, kata “menugasi” diikuti menggunakan TTE maka termuat selesai
nama, NIP, jab/peran pegawai yg digantikan dg tulisan dilaksanakan;
mendpt tugas, disertai tugas-2 yg “Ditandatangani secara 3) Dlm hal suatu
harus dilaksanakan & jangka elektronik oleh” & dicantumkan penugasan
waktu pelaksanaannya. kode QR, sesuai dg contoh memerlukan
susunan & bentuk SPRIN/ST; perjalanan dinas,
d) nama lengkap pejabat yg maka akan
menandatangani, ditulis dg hrf diterbitkan Surat
b. Surat Tugas ST Nadin dr atasan atau
awal kapital pd setiap awal kata, Perjalanan Dinas
PyB yg ditujukan kpd
tanpa mencantumkan gelar & (SPD), sesuai
bawahan atau
NIP; ketentuan dlm
pegawai lainnya, yg
e) cap dinas distempelkan pd ttd PERMENKEU;
berisi penugasan utk
basah dg memperhatikan
melaksanakan
estetika. Utk TTE tdk perlu
pekerjaan sesuai dg
menggunakan cap dinas.
tugas & fungsi.
f) bagian kaki diletakkan di
sebelah kanan bawah setelah
baris kalimat terakhir & ditulis
secara rata kiri.
B. NADIN KORESPONDENSI
1. Nadin Korespondensi Internal
a. Nota Dinas ND Nadin internal yg - Kepala BPKP (1) kop nadin; Terdiri atas alinea pembuka, isi, Terdiri atas tgl a) tdk dibubuhkan
dibuat oleh pejabat - JPT Madya (2) kata “NOTA DINAS”, ditulis dg & penutup yg singkat, padat, & ditandatanganinya, nama jab yg cap dinas;
dlm melaksanakan - JPT Pratama huruf kapital diletakkan di jelas. diakhiri dg koma, ttd, nama b) tembusan berlaku
tusi-nya - Administrator/ tengah margin; pejabat, tanpa gelar & NIP, & di lingkungan internal
Koordinator (3) nomor diletakkan di bawah tembusan (jika perlu). BPKP; dan
- Pengawas / Subkoor kata “NOTA DINAS” secara Apabila menggunakan TTE maka c) penomoran
di Inspektorat, simetris; digantikan dg tulisan dilakukan sesuai dg
Pusinfowas, & Pusbin (4) kata “Yth”, ditulis dg huruf “Ditandatangani secara ketentuan penomoran
JFA awal kapital, diikuti elektronik oleh”, & dicantumkan Nadin.
- KPA terkait PBJ dg titik; kode QR sesuai dg contoh
- PPK terkait PBJ (5) kata “Dari”, ditulis dg huruf susunan & bentuk ND.
- Pejabat Pengadaan awal kapital;
Barang terkait PBJ (6) kata “Lampiran” (bila
- Kuasa Pengguna diperlukan), ditulis dg huruf awal
Barang terkait PBJ kapital;
(7) kata “Hal”, ditulis dg huruf
awal kapital.
b. Memorandum Nadin internal yg - Kepala BPKP (1) kop nadin; Terdiri atas alinea pembuka, a. nama tempat, tgl, bln, & thn
dibuat oleh PyB kpd - JPT Madya (2) di bawahnya ditulis nama unit alinea isi, & alinea penutup yg dibuatnya memorandum;
pejabat di bawahnya - JPT Pratama kerja secara simetris dg huruf singkat, padat, & jelas b. nama jab pejabat yg
utk menyampaikan - Administrator / kapital; menandatangani memorandum
informasi kedinasan Koordinator (3) kata “MEMORANDUM” ditulis ditulis dg huruf awal kapital pd
yg bersifat - Pengawas / Subkoor secara simetris di bawah kop setiap awal kata & diakhiri dg
mengingatkan suatu di Inspektorat, nadin dg huruf kapital; tanda baca koma (;);
masalah, Pusinfowas, & Pusbin (4) nomor memorandum c. ttd pejabat. Apabila
menyampaikan JFA diletakkan di bawah kata menggunakan TTE, maka
arahan, peringatan, “MEMORANDUM”, ditulis dg digantikan dg tulisan
saran atau pendapat huruf kapital secara simetris; “Ditandatangani secara
kedinasan (5) kata Yth., ditulis dg huruf elektronik oleh”, & dicantumkan
awal kapital diikuti dg titik dua kode QR, sesuai dg contoh
(:); dan susunan & bentuk
(6) kata Hal, ditulis dg huruf awal memorandum;
kapital diikuti dg titik dua (:). d. tembusan (jika perlu), berada
pd sisi kiri bawah margin &
diikuti dg tanda baca titik dua (:).
2. Nadin Korespondensi S Selanjutnya disebut - Kepala BPKP a) kop srt dinas yg di-ttd sendiri Terdiri atas alinea pembuka, isi, a) nama jab, yg ditulis dg huruf Surat dinas 1) Kop surat dinas
Eksternal / Surat Surat Dinas adalah - JPT Madya atau a.n. Ka. BPKP menggunakan & penutup. Alinea adalah awal kapital, diakhiri dg tanda disampaikan kpd hanya digunakan pd
Dinas nadin pelaksanaan - JPT Pratama logo BPKP, disertai tulisan BPKP, sekelompok kalimat pernyataan koma; pihak yg berhak halaman pertama
tugas seorang pejabat - KPA terkait PBJ dg hrf kapital scr simetris; yg berkaitan satu dg yg lain, yg b) ttd pejabat, apabila secara cepat & tepat surat dinas.
dlm menyampaikan - PPK terkait PBJ b) kop srt dinas yg di-ttd o/ merupakan satu kesatuan. menggunakan TTE maka waktu, lengkap serta 2) Jika surat dinas
informasi kedinasan - Pejabat Pengadaan pejabat selain Ka. BPKP Alinea pertama pd setiap paragraf digantikan dg tulisan kalimat aman. Pendistribusian disertai lampiran, pd
kpd pihak lain di luar Barang terkait PBJ menggunakan logo BPKP, disertai menjorok ke dlm sebanyak 6 “Ditandatangani secara surat dinas diikuti dg kolom lampiran
unit kerja ybs - Kuasa Pengguna nama unit kerja, dg hrf kapital ketuk atau spasi. Srt dinas elektronik oleh” & dicantumkan tindakan dicantumkan
Barang terkait PBJ secara simetris. diketik 1 – 1,5 spasi & antar kode QR sesuai dg contoh pengendalian. jumlahnya.
c) no, sifat, lampiran, & hal, yg alinea diberi jarak 1,5 - 2 spasi. susunan & bentuk surat dinas; 3) Hal berisi pokok
diketik dg hrf Srt dinas yg terdiri atas satu c) nama lengkap pejabat / surat dinas sesingkat
awal kapital di sebelah kiri di alinea jarak antar barisnya penanda tangan, yg ditulis dg mungkin yg ditulis dg
bawah kop srt dinas; adalah dua spasi. Kalimat srt huruf awal kapital, tanpa gelar & huruf awal kapital pd
d) tempat (khusus srt dinas Ka. sebaiknya menggunakan kalimat NIP; setiap unsurnya,
BPKP) & tgl aktif & juga memperhatikan d) stempel/cap dinas, yg tanpa diakhiri tanda
penciptaan surat, yg diketik di estetika tampilan srt. digunakan sesuai dg ketentuan; baca.
sebelah kanan atas e) tembusan, yg memuat nama
sejajar/sebaris dg no; jab pejabat penerima (jika ada).
e) kata “Yth.” yg ditulis di bawah
“Hal”, diikuti dg nama jab yg
dikirimi srt; a) Alinea pembuka adalah
f) alamat surat, yg ditulis di kalimat pembuka atau pengantar
bawah “Yth.” srt utk mengarahkan pembaca pd
pokok isi srt.
Contoh kalimat pembuka yg
lazim digunakan dlm surat
dinas misalnya:
(1) Menindaklanjuti surat
Sekretaris Utama nomor …
tanggal ... ;
(2) Sehubungan dg surat Saudara
nomor ... tanggal …;
(3) Bersama ini kami
menyampaikan laporan kegiatan
...;
(4) Sesuai dg keputusan rapat
panitia tanggal ...;
3. Surat Undangan UND Surat dinas yg - Kepala BPKP a) kop surat undangan, sesuai dg a) Alinea pembuka; a) nama jab pejabat yg Disampaikan kpd 1) Surat undangan
memuat undangan - JPT Madya kop nadin pejabat yg b) Isi undangan, yg meliputi hari, menandatangani, yg ditulis penerima yg berhak. sama dg format surat
kpd pejabat/pegawai - JPT Pratama menerbitkan surat undangan; tgl, waktu, tempat, & acara; dg huruf awal kapital pd setiap dinas, bedanya adalah
yg tsb pd alamat - KPA terkait PBJ b) kata “Nomor”, “Lampiran”, & c) Alinea penutup. awal unsurnya, & diakhiri dg bahwa pihak yg
tujuan utk - PPK terkait PBJ “Hal”, diketik dg huruf koma; dikirimi surat pd
menghadiri suatu - Pejabat Pengadaan awal kapital di sebelah kiri di b) ttd pejabat & cap dinas surat undangan dpt
acara kedinasan Barang terkait PBJ bawah kop surat undangan; pejabat. Apabila menggunakan ditulis pd lampiran.
tertentu, seperti - Kuasa Pengguna c) tgl penciptaan surat (tdk perlu TTE, maka digantikan 2) Surat undangan
rapat, upacara, & Barang terkait PBJ didahului nama kota dg tulisan kalimat utk keperluan
pertemuan. kecuali jika pd kepala surat tdk “Ditandatangani secara tertentu dpt
mencantumkan nama elektronik oleh”, & dicantumkan berbentuk kartu.
kota), yg diketik di sebelah kanan kode QR sesuai dg contoh
atas sejajar/sebaris susunan & bentuk surat
dg nomor; undangan;
d) kata “Yth.”, ditulis di bawah c) nama lengkap pejabat yg
“Hal”, diikuti dg nama menandatangani surat, ditulis
penerima surat. Jika penerima dg huruf awal kapital pd setiap
surat undangan cukup banyak awal unsurnya, tanpa gelar &
maka nama-2 penerima surat dpt NIP;
ditulis pd lampiran. d) tembusan kpd pihak yg
e) alamat penerima surat cukup berkepentingan (jika
ditulis nama kota & didahului dg diperlukan).
kata depan “di” atau dapat
diganti dg kata “di
Tempat”, apabila alamat
penerima surat berada
di kota yg berbeda.
C. NADIN KHUSUS
1. Laporan
a. Laporan Hasil LHP - Kepala BPKP Jenis & Susunan Lap. Didistribusikan kpd 1) Utk Lap. yg
Pengawasan - JPT Madya LHP & LPP dpt disusun, baik dlm bentuk surat maupun bentuk bab, sesuai dg kebutuhan. pihak yg ditujukan kpd
- JPT Pratama Susunan LHP & LPP diatur dlm pedoman yg dikeluarkan secara khusus oleh unit kerja teknis terkait sepanjang belum diatur oleh unit berkepentingan & dpt stakeholder dg tujuan
kerja yg lebih tinggi kedudukannya. berupa softcopy, yg tertentu
disertai dg surat dimungkinkan
Sampul/Cover Laporan pengantar. mggunakan media
1) Jns kertas hard cover yg digunakan adalah buffalo atau kertas jns lain dg spesifikasi yg lebih tinggi sesuai dg keperluan. informasi yg disajikan
2) Batas/ruang tepi atas, bawah, kiri, & kanan cover lap. mengikuti aturan penyusunan nadin & estetika. secara visual seperti
3) Susunan desain grafis,
a) Logo BPKP berwarna diletakkan di bagian atas secara simetris, berukuran panjang 3,4 cm & tinggi 1,7 cm, dg proporsi infografis, &
panjang & tinggi adalah 2 :1; sebagainya, dlm
b) Tulisan “BADAN PENGAWASAN KEUANGAN & PEMBANGUNAN” (font Arial 13-bold) & diletakkan secara simetris di bawah logo BPKP; format yg berbeda dg
c) nama unit kerja ditulis dg huruf kapital (font Arial 12-bold) & diletakkan secara simetris di bawah tulisan “BADAN PENGAWASAN TND.
KEUANGAN & PEMBANGUNAN”; 2) Format yg berbeda
d) Judul lap dpt ditulis dg penggunaan huruf kapital, kursif, font, ukuran, & warna yg beragam utk mendukung estetika; tsb tetap mperhatikan
e) No. & tgl lap dpt ditulis dg penggunaan huruf kapital, kursif, font, ukuran, & warna yg beragam utk mendukung estetika. penggunaan logo &
nama BPKP, no.
Nadin, & pejabat
penanda tangan dg
mperhatikan estetika
& etika.
3) Pengaturan warna
2. Notisi HP Notisi HP adalah Dibuat oleh tim audit, a) tanpa kop nadin, kecuali pihak Sesuai dg hasil pengawasan. a) nama tim audit beserta
nadin yg berisi, antara & ditandatangani oleh yg menandatangani adalah perannya, yg ditulis dg huruf
lain tim audit & Pimpinan Tinggi Madya & awal kapital, diakhiri dg koma;
permintaan data, pimpinan auditan yg Pratama; b) ttd tim audit;
permintaan berwenang b) tulisan “NOTISI AUDIT / c) nama pejabat yg menerima
penjelasan, HP REVIU / EVALUASI / notisi (pihak auditan), yg ditulis
sementara, yg PEMANTAUAN” dicantumkan di dg huruf awal kapital, diakhiri dg
disampaikan & bawah kop, ditulis dg huruf tanda koma;
dibahas bersama kapital secara simetris & d) ttd pejabat yg menerima notisi
antara tim audit ditebalkan hurufnya (bold); (pihak auditan).
& auditan dg tujuan c) judul notisi dicantumkan di
agar auditan bawah tulisan “notisi”, yg ditulis
menanggapi & seluruhnya dg huruf kapital
menindaklanjuti secara simetris & ditebalkan
materi yg hurufnya (bold);
disampaikan. d) nama instansi auditan ditulis
Nadin notisi HP yg di bawah judul notisi
selanjutnya disebut audit / reviu / evaluasi /
dg notisi digunakan pemantauan.
utk semua kegiatan
pengawasan
3. BA Pembahasan HP BA pembahasan HP Dibuat & a) tanpa kop nadin; Batang tubuh BA Pembahasan a) nama tim audit beserta
merupakan Nadin yg ditandatangani oleh b) tulisan “BERITA ACARA HP sesuai dg pedoman yg terkait. perannya, yg ditulis dg huruf
berisi hasil tim audit (sesuai PEMBAHASAN HASIL awal kapital, diakhiri dg koma;
pembahasan atas pedoman) & pimpinan PENGAWASAN” dicantumkan di b) ttd tim audit;
notisi audit yg telah auditan yg bagian tengah atas, yg ditulis c) nama pejabat (pihak auditan),
disampaikan oleh tim berwenang. seluruhnya dg huruf kapital yg ditulis dg huruf awal kapital,
audit kpd auditan, yg secara simetris & ditebalkan diakhiri dg koma;
memuat kesanggupan hurufnya (bold); d) ttd pejabat (pihak auditan).
/ persetujuan c) judul BA dicantumkan di
ataupun bawah tulisan “BERITA ACARA
ketidaksanggupan / PEMBAHASAN HASIL
ketidaksetujuan pihak PENGAWASAN”, yg ditulis
auditan utk seluruhnya dg huruf kapital
melaksanakan TL atas secara simetris & ditebalkan
rekomendasi yg hurufnya (bold).
diberikan.
4. BA TL HP Nadin yg berisi hasil Ditandatangani oleh a) tanpa kop nadin; Sekurang-2nya memuat TL HP yg a) nama penanggung jawab
pembahasan/kesepak penanggung b) tulisan “BERITA ACARA TL telah/belum dilaksanakan atas pengawasan/pimpinan unit kerja
atan antara auditor & jawab pengawasan / HASIL rekomendasi yg diberikan, daftar dari pihak auditor, yg ditulis dg
auditan atas TL HP pimpinan unit kerja PENGAWASAN” dicantumkan di dokumen / bukti pendukung huruf awal kapital,
sesuai dari pihak auditor & bagian tengah atas, yg ditulis atas TL yg telah dilaksanakan, diakhiri dg tanda baca koma;
rekomendasi/saran yg pimpinan auditan yg seluruhnya dg huruf kapital komitmen dari pihak auditan b) ttd penanggung jawab
telah disetujui. berwenang. secara simetris & ditebalkan atas penyelesaian TL yg belum pengawasan/pimpinan unit
hurufnya (bold); dilaksanakan serta jangka kerja dari pihak auditor;
c) tulisan uraian judul waktu pelaksanaan. c) nama pejabat (pihak auditan),
dicantumkan di bawah tulisan yg ditulis dg huruf awal kapital,
“BERITA ACARA TL HASIL diakhiri dg koma;
PENGAWASAN”, yg ditulis dg d) ttd pejabat (pihak auditan).
huruf kapital secara simetris &
ditebalkan hurufnya (bold).
5. BA Pemutakhiran Nadin yg berisi hasil Ditandatangani oleh a) tanpa kop nadin; Sekurang-2nya memuat a) nama tim yg ditugasi beserta
Data HP pembahasan / tim audit & pimpinan b) tulisan “BERITA ACARA informasi saldo temuan yg belum perannya, yg ditulis dg huruf
kesepakatan auditan yg PEMUTAKHIRAN DATA” ditindaklanjuti (TPB) utk setiap awal kapital, diakhiri dg koma;
mengenai data HP berwenang. dicantumkan di bagian tengah LHA, jumlah TL temuan yg telah b) ttd tim yg ditugasi;
antara pihak auditor atas, yg ditulis seluruhnya dg disepakati pd forum dimaksud, & c) nama pejabat (pihak auditan),
dg auditan yg huruf kapital secara simetris & sisa temuan yg belum selesai. yg ditulis dg huruf awal kapital, &
diselenggarakan dlm ditebalkan hurufnya (bold); diakhiri dg koma;
suatu pertemuan / c) uraian judul dicantumkan di d) ttd pejabat (pihak auditan).
forum pemutakhiran bawah tulisan “BERITA ACARA
TL. PEMUTAKHIRAN DATA”, yg
ditulis seluruhnya dg huruf
kapital secara simetris &
ditebalkan hurufnya (bold).
6. BA Pembahasan Nadin yg berisi hasil Ditandatangani oleh a) tanpa kop nadin; Sekurang-2nya memuat a) tempat & tgl penanda tangan;
TPTD pembahasan / tim yg ditunjuk & b) tulisan “BERITA ACARA informasi mengenai LHP, uraian b) nama tim yg ditugasi beserta
kesepakatan oleh tim diketahui oleh PEMBAHASAN TEMUAN temuan/permasalahan, & alasan perannya, yg ditulis dg huruf
yg ditunjuk & yg pimpinan unit kerja PENGAWASAN TIDAK DAPAT dinyatakan tdk dpt awal kapital, diakhiri dg koma;
diberi kewenangan DITINDAKLANJUTI (TPTD)” ditindaklanjuti. c) ttd tim yg ditugasi;
utk membahas & dicantumkan di bagian tengah d) ttd pimpinan unit kerja.
menyatakan temuan / atas, yg ditulis dg huruf
permasalahan tdk dpt kapital secara simetris &
ditindaklanjuti. ditebalkan hurufnya (bold);
c) tulisan uraian judul berita
acara dicantumkan di bawah
tulisan “BERITA ACARA
PEMBAHASAN TEMUAN
PENGAWASAN TIDAK DAPAT
DITINDAKLANJUTI (TPTD))”
yg ditulis dg huruf kapital secara
simetris & ditebalkan hurufnya
(bold).
7. Surat Pernyataan Merupakan surat Dibuat & a) tanpa kop nadin; Sekurang-2nya informasi Memuat tempat, tgl, bln, thn,
Tanggung Jawab keterangan yg ditandatangani oleh b) tulisan “SURAT PERNYATAAN mengenai nama orang yg nama, ttd pihak yg membuat
Mutlak (SPTJM) menyatakan pihak yg bertanggung TANGGUNG JAWAB MUTLAK” bertanggung jawab, no identitas pernyataan di atas meterai
kesanggupan jawab yg ditulis dg huruf kapital secara diri, alamat kantor dan/atau yg cukup, & diketahui oleh pihak
dan/atau pengakuan simetris & ditebalkan hurufnya alamat tempat tinggal, jab, unit berwenang, serta sekurang-2nya
bahwa ybs (bold); kerja, pernyataan “bertanggung oleh dua orang saksi. Cap
bertanggung jawab c) nomor surat. jawab secara penuh atas hal-hal instansi dibubuhkan pd ttd pihak
atas kerugian negara sebagai berikut …”. yg berwenang. Apabila
yg terjadi & bersedia menggunakan TTE, maka
mengganti kerugian penempatan TTE disesuaikan dg
negara dimaksud. peletakan ttd pd contoh susunan
& bentuk SPTJM.
8. Memorandum of Understanding
a. MoU versi MoU Nadin yg berisi - Dalam Negeri a) logo lembaga yg diletakkan di Paling sedikit memuat materi Terdiri atas nama penanda
Terperinci kesepakatan (Kepala BPKP, JPT sebelah kanan & kiri atas, antara lain maksud & tujuan tangan para pihak yg
pendahuluan ttg Madya, JPT Pratama) disesuaikan dg penyebutan nama MoU, ruang lingkup, pelaksanaan mengadakan MoU & para saksi
sesuatu hal yg - Luar Negeri (Kepala lembaga; kegiatan, (jika dipandang perlu), ditulis dg
mengikat antara BPKP) b) nama instansi/pihak yg jangka waktu, pembiayaan, huruf kapital, & dibubuhi
kedua belah pihak mengadakan MoU, ditulis dg korespondensi, perubahan, meterai sesuai dg peraturan per-
atau lebih utk huruf kapital & diletakkan secara penyelesaian perselisihan / UU.
melaksanakan simetris; perbedaan penafsiran, & Apabila menggunakan TTE, maka
tindakan atau c) nomor penutup. penempatan TTE disesuaikan dg
perbuatan hukum yg d) judul MoU, ditulis dg huruf peletakan ttd pd contoh susunan
telah disepakati kapital & diletakkan secara & bentuk
bersama, yg dpt simetris. MoU.
ditindaklanjuti dg
Perjanjian Kerja
b. MoU versi Sama. (1) logo lembaga yg diletakkan di Memuat ruang lingkup, Terdiri atas nama penanda
Ringkas sebelah kanan & kiri pelaksanaan yg diatur lebih tangan para pihak yg
atas, disesuaikan dg penyebutan lanjut dlm Perjanjian Kerja Sama mengadakan MoU & para saksi
nama lembaga; atau Kerangka Acuan Kerja, & (jika dipandang perlu), ditulis dg
(2) nama instansi/pihak yg jangka waktu. huruf kapital, & dibubuhi
mengadakan MoU, ditulis dg meterai sesuai dg peraturan per-
huruf kapital & diletakkan secara UU.
simetris; Apabila menggunakan TTE, maka
(3) nomor; dan penempatan TTE disesuaikan dg
(4) judul MoU, ditulis dg huruf peletakan ttd pd contoh susunan
kapital & diletakkan secara & bentuk MoU.
simetris.
9. Perjanjian Kerjasama PRJ Nadin yg berisi suatu - Dalam Negeri a) logo lembaga yg diletakkan di Memuat materi perjanjian, antara Terdiri atas nama penanda
perbuatan dg mana (Kepala BPKP, JPT sebelah kanan & kiri atas, lain maksud & tujuan perjanjian tangan para pihak yg
satu orang atau lebih Madya, JPT Pratama) disesuaikan dg penyebutan nama kerja sama, ruang lingkup, mengadakan perjanjian & para
mengikatkan dirinya - Luar Negeri (Kepala lembaga; pelaksanaan kegiatan, jangka saksi (jika dipandang perlu),
terhadap satu orang BPKP) b) nama instansi/pihak yg waktu, pembiayaan, ditulis menggunakan huruf
lain atau lebih, yg mengadakan perjanjian, ditulis keadaan kahar, perubahan, kapital, serta dibubuhi meterai
menciptakan hak & menggunakan huruf kapital & penyelesaian perselisihan / sesuai dg peraturan per-UU.
kewajiban utk diletakkan secara simetris; perbedaan penafsiran, penutup, Apabila menggunakan TTE, maka
melakukan sesuatu c) nomor; & hal-2 lain yg menjadi penempatan TTE disesuaikan dg
atau tdk melakukan d) judul perjanjian, ditulis dg kesepakatan para pihak. peletakan ttd pd contoh susunan
sesuatu. huruf kapital & diletakkan secara & bentuk
simetris. perjanjian kerja sama.
10. Berita Acara BA Nadin yg berisi ttg - Kepala BPKP a) kop BA, terdiri atas logo & a) tulisan hari, tgl, bln, & thn, Memuat tempat pelaksanaan
pernyataan bahwa - JPT Madya nama lembaga, yg diletakkan serta nama & jab para pihak yg penandatanganan, nama, serta
telah terjadi suatu - JPT Pratama secara simetris, serta ditulis dg membuat BA; ttd para pihak yg terkait, & saksi.
proses pelaksanaan - Administrator/ huruf kapital; b) substansi BA;
kegiatan pd waktu Koordinator b) judul BA; c) keterangan yg menyebutkan
tertentu. - Pengawas / Subkoor c) nomor BA, kecuali utk BA adanya lampiran;
- KPA terkait PBJ Pengangkatan Sumpah tdk d) penutup yg menerangkan
- PPK terkait PBJ memakai nomor nadin. bahwa BA dibuat dg sebenar-
- Pejabat Pengadaan 2nya.
Barang terkait PBJ
- Kuasa Pengguna
Barang terkait PBJ
11. Surat Kuasa Nadin yg berisi - Kepala BPKP a) kop surat unit kerja BPKP; Memuat materi yg dikuasakan. Memuat keterangan tempat, tgl,
pemberian wewenang - JPT Madya b) judul surat kuasa; bln, & thn penciptaan, serta
kpd badan - JPT Pratama c) nomor surat kuasa. nama & ttd para pihak yg
hukum/kelompok berkepentingan, dg dibubuhi
orang/perseorangan meterai sesuai dg peraturan per-
atau pihak lain dg UU.
atas namanya utk Khusus utk surat kuasa dlm
melakukan suatu bahasa Inggris tdk menggunakan
tindakan tertentu dlm materai.
rangka kedinasan. Nama para pihak yg
berkepentingan ditulis dg huruf
awal kapital.
12. Surat Keterangan KET Nadin yg berisi - Kepala BPKP a) kop surat unit kerja BPKP; Memuat pejabat yg menerangkan a) memuat keterangan tempat,
informasi mengenai - JPT Madya b) judul surat keterangan; dan mengenai sesuatu hal, peristiwa, tgl, bln, thn, nama jab, ttd, &
hal, peristiwa, atau - JPT Pratama c) nomor surat keterangan. atau ttg nama pejabat yg membuat surat
tentang seseorang utk - Administrator/ seseorang yg diterangkan, serta keterangan tsb, tanpa
kepentingan Koordinator maksud & tujuan diterbitkannya gelar & NIP. Apabila
kedinasan - Pengawas / Subkoor surat keterangan. menggunakan TTE maka
di Inspektorat, penempatan TTE disesuaikan dg
Pusinfowas, & Pusbin peletakan ttd pd contoh
JFA susunan & bentuk surat
keterangan.
b) Tembusan surat keterangan,
apabila diperlukan, dikirim
kpd pejabat/pegawai yg terkait.
c) Bagian kaki diletakkan pd
bagian kanan bawah.
13. Surat Pengantar SP Nadin yg digunakan - Kepala BPKP a) kop srt unit kerja BPKP; a) nomor urut; a) pengirim yg berada di sebelah SP dikirim dlm dua
utk mengantar / - JPT Madya b) no SP, tgl penciptaan srt (tdk b) jenis yg dikirim; kanan, yg meliputi: rangkap, lembar
menyampaikan - JPT Pratama perlu didahului nama kota); c) banyaknya naskah/barang; (1) nama jab pembuat pengantar; pertama utk penerima
naskah dan/atau - Administrator/ c) kata “Yth.”, yg ditulis di kiri d) keterangan. (2) ttd; & lembar kedua utk
barang. Koordinator atas, diikuti dg nama penerima (3) nama pejabat; dan pengirim.
- Pengawas / Subkoor srt (nama jab atau nama orang). (4) stempel jabatan/unit kerja.
di Inspektorat, Jika penerima srt lebih dari satu, b) penerima yg berada di sebelah
Pusinfowas, & Pusbin nama penerima srt ditulis di kiri, yg meliputi:
JFA bawah kata “Yth” & diberi no (1) nama jab penerima;
urut. Sebutan Bapak, Ibu, atau (2) ttd;
Saudara hanya digunakan di (3) nama penerima;
depan nama orang. Namun, jika (4) cap instansi;
gelar orang ditulis di belakang (5) no telepon/faksimile; dan
nama, maka boleh didahului (6) tgl penerimaan.
sebutan Bapak, Ibu, atau
Saudara. Sebutan Bapak atau Apabila menggunakan TTE maka
Ibu digunakan sbg tanda penempatan TTE disesuaikan dg
penghormatan kpd atasan atau peletakan ttd pd contoh susunan
yg dianggap lebih senior, diikuti & bentuk surat
dg nama pejabat tsb & bukan pengantar.
nama jab-nya;
d) alamat penerima srt cukup
ditulis nama kota & didahului dg
kata depan “di” atau dpt diganti
dg kata “di Tempat”, apabila
alamat penerima srt berada di
kota yg berbeda.
14. Pengumuman PENG Nadin yg memuat - Pengumuman a) kop surat unit kerja BPKP; a) alasan ttg perlunya dibuat a) tempat & tgl penetapan; 1) Pengumuman tdk
pemberitahuan ttg Internal (Kepala b) tulisan “PENGUMUMAN” pengumuman; b) nama jab pejabat yg memuat alamat,
suatu hal yg BPKP, JPT Madya, dicantumkan di bawah logo b) peraturan yg menjadi dasar menetapkan, yg ditulis dg huruf kecuali yg ditujukan
ditujukan kpd semua JPT Pratama, BPKP, yang ditulis dg huruf penciptaan pengumuman; awal kapital, diakhiri dg tanda kpd kelompok /
pejabat / pegawai / Administrator/ kapital secara simetris & nomor c) pemberitahuan ttg hal baca koma, tanpa golongan tertentu.
perseorangan / Koordinator) pengumuman dicantumkan di tertentu. mencantumkan gelar & NIP; 2) Pengumuman
lembaga, baik di dlm '- Pengumuman bawahnya; c) ttd pejabat yg menetapkan. bersifat
maupun di luar BPKP Eksternal (Kepala c) kata “TENTANG”, yg Apabila menggunakan TTE, maka menyampaikan
BPKP & KPA, PPK dicantumkan di bawah penempatan TTE disesuaikan dg informasi, tdk
Pejabat Pengadaan “PENGUMUMAN” ditulis dg huruf peletakan ttd pd contoh susunan memuat cara
Barang, Kuasa kapital secara simetris; d) & bentuk pengumuman; pelaksanaan teknis
Pengguna Barang rumusan judul pengumuman, yg d) nama lengkap pejabat yg suatu peraturan.
terkait PBJ) ditulis dg huruf kapital secara menandatangani, yg ditulis dg
simetris di bawah kata huruf awal kapital;
“TENTANG”. e) cap dinas.
15. Surat Peringatan PRT Nadin yg bersifat - Kepala BPKP a) kop surat unit kerja BPKP; a) alasan ttg perlunya dibuat a) tgl penerbitan;
mengingatkan suatu - JPT Madya b) kata “Yth.”, diikuti dg nama peringatan; b) nama jab pejabat yg membuat,
pihak bahwa telah - JPT Pratama penerima surat (nama jab atau b) peraturan yg menjadi dasar yg ditulis dg huruf awal kapital,
terjadi - Administrator/ nama orang). Jika penerima surat penerbitan surat peringatan; diakhiri dg koma;
kealpaan/kelalaian/k Koordinator lebih dari satu, maka nama c) ttd pejabat yg menerbitkan,
ekeliruan atau - Pengawas / Subkoor penerima surat ditulis di bawah apabila menggunakan TTE maka
sesuatu hal yg kata “Yth.”, & diberi nomor urut; penempatan TTE disesuaikan dg
bertentangan dg c) judul surat peringatan; dan peletakan ttd pd contoh susunan
peraturan yg berlaku, d) nomor surat peringatan. & bentuk surat peringatan;
dg maksud agar d) nama lengkap yg
segera menandatangani, ditulis dg huruf
diperbaiki/dipulihkan awal kapital, tanpa gelar & NIP;
kembali sebagaimana e) cap dinas;
mestinya. f) tembusan (apabila diperlukan).
16. Surat Izin SI Surat yg - Kepala BPKP a) kop surat unit kerja BPKP; Memuat pejabat yg memberi a) Bagian kaki surat izin memuat Surat izin ke LN bagi
menginformasikan - JPT Madya b) judul surat izin; dan izin & pegawai yg diberi izin, serta tgl, bln, thn, nama pegawai BPKP
pemberian izin dari - JPT Pratama c) nomor surat izin. maksud & tujuan jab, ttd, & nama pejabat yg ditandatangani oleh
PyB kpd pejabat / - Administrator/ diterbitkannya surat izin. membuat surat izin tsb, tanpa Kepala BPKP.
pegawai atas suatu Koordinator mencantumkan gelar & NIP. Memperhatikan
hal/keperluan - Pengawas / Subkoor Apabila menggunakan TTE, maka ketentuan peraturan
tertentu. penempatan TTE disesuaikan dg per-UU, surat
peletakan ttd pd contoh susunan izin ke LN bagi PNS,
& bentuk surat izin. hanya dpt diberikan
b) Tembusan surat izin, apabila oleh Pejabat Pembina
diperlukan, dikirim kpd pejabat Kepegawaian dlm hal
atlas dari pegawai yg diberikan menggunakan hak
izin, & pejabat lain yg terkait. cuti tahunan, cuti
besar, cuti sakit, cuti
melahirkan, & CAP.
17. Surat Pernyataan Nadin yg dibuat oleh - Kepala BPKP a) kop surat unit kerja BPKP; Memuat data pejabat yg memberi a) Memuat tgl, bln, thn, nama
seseorang yg berisi - JPT Madya b) judul surat pernyataan; dan pernyataan & pegawai yg diberi jab, ttd, & nama pejabat yg
pernyataan dirinya - JPT Pratama c) nomor surat pernyataan. pernyataan, serta membuat surat pernyataan tsb,
atau menerangkan - Administrator/ isi pernyataan. tanpa gelar & NIP.
orang lain bahwa Koordinator Batang tubuh ditutup dg kalimat b) Tembusan surat pernyataan,
orang tsb pernah atau - Pengawas / Subkoor penutup bahwa pernyataan apabila diperlukan, dikirim
tdk pernah dibuat dg sesungguhnya & kpd pejabat atlas dari pegawai yg
melakukan sesuatu. kesediaan menanggung akibat diberikan pernyataan & pejabat
dari surat pernyataan tsb. lain yg terkait.
18. Notula/Risalah Nadin yg memuat - Kepala BPKP a) judul notula ditulis dg huruf a) ringkasan jalannya rapat / Memuat tgl, bulan, tahun, nama
ringkasan catatan - JPT Madya kapital secara simetris & sidang / pembahasan; dan & ttd notulis, serta pimpinan
jalannya kegiatan - JPT Pratama ditebalkan hurufnya (font Arial b) simpulan. rapat/sidang, tanpa
rapat, sidang, & - Administrator/ 13-bold); mencantumkan gelar & NIP.
pembahasan mulai Koordinator b) nomor notula;
dari acara pembukaan - Pengawas / Subkoor c) nama kegiatan;
s.d. penutupan. d) unit penyelenggara;
e) tempat, tgl, & waktu
penyelenggaraan;
f) pimpinan rapat/sidang;
g) penyaji/narasumber;
h) moderator;
i) notulis;
j) jumlah peserta.
19. Formulir Tanpa Formulir utk keperluan kantor jenisnya sangat beragam. Susunan formulir memiliki kekhasan dlm desain & secara umum juga memiliki
kode unsur-2 seperti nadin lainnya, yaitu kepala, batang tubuh/isi, & kaki. Kekhasan desain formulir bergantung pd kebutuhan informasi yg
ingin disampaikan, baik menyangkut kegunaan, isi, maupun penampilan fisiknya.
KELOMPOK JENIS
JENIS NADIN KODE
NADIN
Peraturan Tanpa kode
Pedoman
Petunjuk Pelaksanaan/Petunjuk Teknis
Instruksi Tanpa kode
Prosedur Baku Pelaksanaan Kegiatan Tanpa kode
NADIN ARAHAN
Keputusan KEP
Surat Perintah SPRIN
Surat Tugas ST
Surat Perjalanan Dinas SPD
Surat Pengukuhan Perintah Lisan SPPL
Nota Dinas ND
NADIN Memorandum
KORESPONDENSI Surat Dinas S
Surat Undangan UND
Laporan Hasil Pengawasan LHP
Laporan Penunjang Pengawasan LPP
Berita Acara BA
Berita Acara Pengangkatan Sumpah BAPS
Formulir
Naskah Serah Terima Jabatan NST
Nota Kesepahaman/Memorandum of Understanding MoU
Notula/Risalah
NADIN KHUSUS Pengumuman PENG
Perjanjian Kerja Sama PRJ
Surat Izin SI
Surat Keterangan KET
Surat Pengantar SP
Surat Peringatan PRT
Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas SPMT
Surat Pernyataan Menduduki Jabatan SPMJ
Surat Pernyataan Pelantikan SPL
Dalam penentuan jarak spasi, hendaknya diperhatikan aspek keserasian & estetika, dg
mempertimbangkan banyaknya isi Nadin.
Huruf a. Nadin selain produk hukum >> huruf Arial >> ukuran 11 atau 12.
b. Nadin produk hukum (peraturan & keputusan) >> huruf Bookman Old Style >> ukuran 12.
Kata Penyambung Kata penyambung merupakan kata yg digunakan sbg tanda bahwa teks masih berlanjut pd hal. berikutnya
(jika naskah dinas lebih dari satu halaman) & ditulis pd akhir setiap halaman, pd baris terakhir teks di
sudut kanan bawah halaman, dg urutan: kata penyambung & tiga buah titik.
Kata penyambung diambil persis sama dari kata pertama hl. berikutnya.
Dlm penciptaan Nadin dg media rekam elektronik tdk mencantumkan kata penyambung.
ISTILAH/SEBUTAN PENJELASAN
lembar Digunakan utk lampiran yg berbentuk lembaran kertas &
tidak terjilid
eksemplar Bila terjilid atau berbentuk buku/pedoman
berkas Digunakan utk kumpulan hasil suatu proses kegiatan
contoh: beberapa dokumen yg dilampirkan utk keperluan
kenaikan pangkat ditulis satu berkas
Paraf Hal-2 yg harus diperhatikan: Utk media rekam elektronik, pembubuhan paraf sbg bentuk
1) Sebelum ditandatangani oleh PyB, konsepnya persetujuan konsep Nadin melalui aplikasi umum bidang
kearsipan dinamis yg berlaku di lingkungan BPKP,
harus diparaf terlebih dahulu, minimal oleh dua pejabat pd
dua jenjang jabatan di bawahnya. dilakukan oleh pejabat s.d. dua tingkat di bawah pejabat
penanda tangan Nadin Elektronik. Persetujuan konsep
2) Paraf merupakan bentuk koordinasi berjenjang antarpejabat Nadin melalui aplikasi umum bidang kearsipan dinamis yg
sebelum dilakukan penandatanganan. berlaku disamakan kedudukannya dg pemenuhan paraf
3) Nadin yg konsepnya dibuat oleh pejabat yg akan sebagaimana Nadin dg media rekam kertas.
menandatangani Nadin tsb tdk memerlukan paraf. Fitur paraf dlm Nadin dg media rekam elektronik
4) Nadin yg konsepnya terdiri atas beberapa halaman, harus dpt berbentuk catatan riwayat (log history) Nadin dlm basis
diparaf terlebih dahulu pd setiap Nadin oleh pejabat yg data (database) sebelum dilakukan penandatanganan oleh
menandatangani, & pejabat pd dua jenjang jabatan di PyB.
bawahnya;
5) Nadin yg materinya saling berkaitan & memerlukan
koordinasi antarunit kerja, maka PyB dari unit terkait ikut
serta membubuhkan paraf pd kolom paraf koordinasi.
Ketentuan mengenai letak Paraf Koordinasi akan diatur
lebih lanjut.
6) Letak pembubuhan paraf diatur sbb:
a) utk paraf pejabat yg berada satu tingkat di bawah
pejabat penanda tangan Nadin, berada di sebelah
kanan/setelah nama jabatan penanda tangan;
CAP DINAS
Cap Dinas adalah tulisan &/atau lambang tingkat jabatan &/atau instansi, yg digunakan sbg tanda pengenal yg sah & berlaku, yg dibubuhkan pd ruang
ttd.
Secara umum, tinta cap dinas berwarna ungu, kecuali gambar logo harus berwarna.
Cap Dinas berisi tulisan “BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN” ditulis seluruhnya dg huruf kapital (font Arial 7,5) pd lingkaran bagian
atas, dan tulisan “REPUBLIK INDONESIA” (font Arial 8,5) pd lingkaran bagian bawah, yg dipisah dg tanda gambar bintang, logo BPKP berwarna (panjang
20 mm dan tinggi 10 mm).
Untuk Cap Jabatan, Nama Jabatan (font Arial 6-8 disesuaikan dg panjang tulisan) yg diletakkan di bawah logo secara horizontal.
4 Instruksi √ - - - - - - - -
5 Standar Operasional √ √ - - - - - - -
Prosedur
6 Surat Edaran √ √ √ - - - - - -
7 Keputusan √ √ √ - - - - - -
8 Surat Perintah / Surat √ √ √ - - √ - - √
Tugas
9 Nota Dinas √ √ √ √ √* √ √ √ √
10 Disposisi √ √ √ √ √ - - - -
11 Memorandum √ √ √ √ √* - - - -
12 Surat Dinas √ √ √ - - √ √ √ √
13 Surat Undangan √ √ √ - - √ √ √ √
Internal
14 Surat Undangan √ √ √ - - √ √ √ √
Eksternal
15 Nota Kesepahaman:
a. Dalam Negeri √ √ √ - - - - - -
b. Luar Negeri √ - - - - - - - -
16 Perjanjian Kerja Sama:
a. Dalam Negeri √ √ √ - - - - - -
b. Luar Negeri √ - - - - - - - -
17 Surat Kuasa √ √ √ - - - - - -
18 Berita Acara √ √ √ √ √ √ √ √ √
19 Surat Keterangan √ √ √ √ √* - - - -
20 Surat Pengantar √ √ √ √ √* - - - -
21 Pengumuman Internal √ √ √ √ - - - - -
32 Piagam Penghargaan √ - - - - - - - -
Keterangan:
√* berlaku untuk pejabat pengawas pada Inspektorat, Pusinfowas, dan Pusbin JFA.
** kewenangan penandatanganan nadin hanya utk nadin yg terkait dg PBJ.
a b a b a b a b a b a b a b a b a b a b a b a b
Kepala BPKP √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ - √ - √ - √ -
Sekretaris Utama - - - - - - - - - - - - √ - √ √ √ √ √ - √ - √ -
Deputi Kepala - - - - - - - - - - - - √ √ √ √ √ √ √ - √ - √ -
Direktur - - - - - - - - - - - - - - √ - √ - √ √ √ √ √ √
Kepala Biro - - - - - - - - - - - - - - - - - - √ √ √ √ √ √
Kepala Pusat - - - - - - - - - - - - - - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Kepala Perwakilan - - - - - - - - - - - - √ √ - - √ √ √ √ √ √ √ √
Inspektur - - - - - - - - - - - - - - √ - √ - √ √ √ √ √ √
Keterangan:
Kolom a adalah kolom bagi pejabat penanda tangan naskah dinas untuk pejabat yg dituju (Nadin Keluar).
Kolom b adalah kolom bagi pejabat penerima naskah dinas dari pejabat pengirim (Nadin Masuk).
DELEGASI
Kepala BPKP dpt melimpahkan wewenang penandatanganan nadin melalui delegasi, dg membuat SK pendelegasian atau melalui klausul atau pasal dlm suatu peraturan Badan.
Pendelegasian tsb mengikuti jalur jabatan, yaitu Pimpinan Tinggi Madya, Pimpinan Tinggi Pratama, Administrator atau yg setara, Pengawas atau yg setara sesuai dg tugas & tanggung
jawabnya.
Tanggung jawab atas wewenang yg didelegasikan berada pd pejabat yg menerima delegasi. Dg demikian, pejabat yg telah mendapatkan pendelegasian tsb, menggunakan kop & nomor nadin
sesuai dg pejabat yg menerima delegasi, serta tdk perlu lagi menggunakan bentuk atas nama (a.n.).
MANDAT
Mandat adalah pelimpahan kewenangan dari pejabat definitif kpd pejabat yg ditunjuk, namun tanggung jawab & tanggung gugat tetap berada pd pejabat definitif pemberi mandat.
Persyaratan 1) pelimpahan wewenang maksimal hanya 1) Berhalangan tetap karena pensiun, 1) Berhalangan sementara karena
sampai pd jabatan dua tingkat di meninggal dunia, mutasi & belum terisi (misalnya) sedang mengikuti diklat, cuti
bawahnya; penggantinya, cuti di luar tanggungan tahunan, cuti besar, cuti karena alasan
negara, tugas ke luar penting, cuti bersalin, atau tugas ke
negeri lebih dari enam bulan. luar negeri tidak lebih dari enam bulan.
2) pejabat yg menandatangani nadin telah 2) Pelimpahan wewenang bersifat 2) Pelimpahan wewenang bersifat
diberi kuasa atau instruksi secara sementara, sampai dengan pejabat sementara, sampai dengan pejabat
tertulis oleh pejabat yg bertanggung definitif ditetapkan definitif ditetapkan
jawab;
3) materi yg dilimpahkan merupakan 3) Apabila pejabat berhalangan sementara
wewenang & tanggung jawab pejabat yg selama tujuh hari atau
melimpahkan; lebih, maka surat perintah penunjukan
pejabat Plh. dibuat oleh atasan dari
pejabat yg berhalangan sementara
Pelimpahan wewenang Plt. & Plh. kpd pejabat fungsional dilaksanakan sesuai dg
ketentuan:
a. Pejabat fungsional jenjang ahli utama dpt ditunjuk sbg Plt. atau Plh. Pimpinan Tinggi
Madya, Pimpinan Tinggi Pratama, Jabatan Administrator, atau Jabatan Pengawas;
b. Dlm hal pejabat fungsional jenjang utama akan ditunjuk sbg Plt. atau Plh. Pimpinan
Tinggi Utama, maka harus ditetapkan dg KEPPRES.
c. Pejabat fungsional jenjang ahli madya dpt ditunjuk sbg Plt. atau Plh. Pimpinan Tinggi
Pratama, Jabatan Administrator, atau Jabatan Pengawas;
d. Pejabat fungsional jenjang ahli muda dpt ditunjuk sbg Plt. atau Plh. Jabatan
Administrator atau Jabatan Pengawas;
e. Pejabat fungsional jenjang ahli pertama dpt ditunjuk sbg Plt. atau Plh. Jabatan
Pengawas.
Kop & Nomor Menggunakan kop & nomor pejabat yg
Yg Digunakan melimpahkan kewenangan - sama dengan disamping kiri -