3
1. UNSUR-UNSUR
TATA PENGHORMATAN UNSUR-UNSURSAP
SAP
2. Tata Kearsipan
a. PENGOLAH/PENCIPTA
b. PENGELOLA
a. MENGOLAH / MENCIPTA
NASKAH DINAS
1. Tata Persuratan
KETENTUAN
MENGENAI KETENTUAN PENYUSUNAN
NASKAH DINAS DAN PENGETIKAN
RAHASIA NASKAH DINAS
TEMBUSAN,
SALINAN DAN
NASKAH DINAS
PETIKAN
KEWENANGAN
KETENTUAN LAIN
PENOMORAN PENANDATANGANAN
CAP BENTUK DAN
NASKAH NASKAH DINAS
SUSUNAN
DINAS DINAS NASKAH DINAS
PM 95 TAHUN 2016 TENTANG
SISTEM ADMINISTRASI PERKANTORAN
a. Keseragaman 1. Efektifitas & Efisien
b. Tertib MAKSUD DAN 2. Keamanan
c. Lancar TUJUAN 3. Pembakuan
d. Terjamin 4. Keterpaduan
5. Kecepatan &
e. Terciptanya TRK
Ketepatan
f. Memudahkan AZAS - AZAS 6. Pertanggungjawaban
Pengawasan
SARANA
PRASARANA
SISTEM
SAP
KEMENHUB 1. Bergerak
2. Tidak Bergerak
TATA NASKAH
(TAKAH)
TTTTT
SDM
NON TATA NASKAH
(DOSIR) 1. PENGELOLA
2. PENGOLAH
JENIS NASKAH DINAS
Jelas
Jenis • Jenis huruf Naskah Dinas arahan adalah Bookman Old Style
dan font size 12 pt
Ukuran • Jenis Naskah Dinas lainnya menggunakan huruf Arial, Times
Huruf New Roman font size 12 pt.
• ruang tepi atas: 2 spasi di bawah kop, dan apabila tanpa kop Naskah
Batas/ Dinas, sekurang-kurangnya 2 cm dari tepi atas kertas
Ruang • ruang tepi bawah: sekurang-kurangnya 2,5 cm dari tepi bawah kertas
Tepi • ruang tepi kiri: sekurang-kurangnya 3 cm dari tepi kiri kertas
• ruang tepi kanan: sekurang-kurangnya 2 cm dari tepi kanan kertas.
C. Ketentuan Pengelolaan Naskah Dinas
a. Garis Kewenangan
• Pelaksana Tugas
• Jika Pejabat yang berwenang Belum Ditetapkan
• Pelaksana Harian
• Jika Pejabat yang berwenang tidak berada di
tempat
b. Paraf dan Tanda Tangan
• Naskah Dinas yang konsepnya terdiri dari beberapa lembar dan pada
lembar pertama yang akan ditandatangani oleh Pejabat yang Berwenang,
PAR
AF
harus diparaf terlebih dahulu minimal oleh dua pejabat pada dua jenjang
DAN
TTD jabatan struktural di bawahnya.
• Penandatanganan Naskah Dinas oleh Pejabat yang Berwenang, diparaf oleh
pejabat setingkat dibawahnya disamping kiri (b) dan paraf pejabat dua
tingkat dibawahnya di samping kanan (a).
NAMA JABATAN
b a
Ttd.
NAMA LENGKAP
PANGKAT/GOL
NIP.
PEJABAT PENANDATANGANAN NASKAH DINAS
MENTERI
PERHUBUNGAN
1. Sekretaris Jenderal
1. Sekretaris Itjen PEJABAT ESELON I 2. Inspektur Jenderal
2. Para Irwil 3. Para Direktorat
3. Para Direktur Jenderal
4. Para Kepala Biro 4. Para Kepala Badan
5. Para Kapus PEJABAT ESELON II 5. Staf Ahli Menteri
6. Para Sekretaris
Ditjen
7. Para Sekretaris KEPALA UPT
Badan
8. Ketua Mahpel
9. Kepala Sekretariat ATASE PERHUBUNGAN
KNKT
PEJABAT ESELON III/IV
PENANDATANGANAN NASKAH DINAS
DITUJUKAN KELUAR KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
MENHUB
Sesuai Bidang
Tugas
1. KEPEGAWAIAN
2. KEUANGAN
HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM NOTA DINAS
Kepada :
JAKARTA
PENGGUNAAN LAMBANG DAN LOGO
a. Lambang Negara
CAP KEMENTERIAN
PERHUBUNGAN
CAP DINAS
CAP DINAS SEKRETARIAT
JENDERAL
CAP DINAS
BPSDM
Format
Surat Dinas Yang
Ditandatangani
Menteri
Perhubungan
FORMAT
NOTA
DINAS
FORMAT SURAT
TUGAS
FORMAT
SURAT
PERINTAH
FORMAT SURAT
PERINTAH
PELAKSANA TUGAS
FORMAT SURAT
PERINTAH
PELAKSANA
HARIAN
Format
Peraturan
Format Surat Edaran
Yang
Ditandantangani
Menteri
Perhubungan
Format Surat
Edaran Yang
Dikeluarkan oleh
Pejabat Eselon I
atas nama (a.n.)
Menteri
Perhubungan
Format Surat Dinas
yang
Ditandatangani
Pelaksana Harian
Surat Teguran dari
Seskab
T U G A S
NASKAH
DINAS
TATA NASKAH (TAKAH)
TAKAH Catatan
Meretro
N1
Klasifikasi
RHS BIASA
Buku Map
Agenda
Surat Takah
Masuk
AGENDA
SPS
EKSPEDISI
DOSIR
Lembar Kartu
Klasifikasi
Disposisi Dosier EKSPEDISI
PENANGANAN SURAT DINAS
TAKAH
NON TATA NASKAH
Tidak Perlu
Memerlukan Penanganan Penanganan Berlanjut
Berlanjut
KLASIFIKASI
TAKAH TAKAH
1. TAKAH
RAHASIA
2. TAKAH BIASA
KATEGORI NASKAH
1. NASKAH BARU
2. NASKAH LANJUT
3. NASKAH KHUSUS
4. NASKAH LANGSUNG
NON TATA NASKAH (DOSIR)
1. UNTUK PEDOMAN
DALAM
PENGENDALIAN
2. UNTUK
PEMBERIAN
NOMOR SURAT
DOSIR MASUK DAN
KELUAR
Folder KP. 012
BESAR
KP. 012
HAMIL
KP. 012
TAHUNAN
KP. 012
CUTI
KP. 00
TU KEPEGAWAIAN
KP.
KEPEGAWAIAN
(INDEKS : Subyek)
Sekat/Guide
TATA KEARSIPAN
a. PEMILAHAN
b. PENATAAN
c. PENYUSUTAN/
PEMUSNAHAN
Peraturan Kearsipan
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan
Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang
Pelaksanaan UU No 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 59 Tahun 2016
tentang Sistem Administrasi Perkantoran
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 78 Tahun 2010
tentang Kode Klasifikasi Arsip
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 79 Tahun 2010
tentang Jadwal Retensi Arsip
70
PENGERTIAN ARSIP
73
MENGAPA ADA ARSIP?
Akibat dari adanya aktivitas kegiatan
organisasi/orang
74
Permasalahan Arsip
1. Penumpukan arsip di unit kerja
2. Arsip aktif dan arsip inaktif masih menjadi satu
3. Arsip inaktif belum tertata (tidak ada daftarnya)
4. Jarang melakukan pemindahan arsip ke record
centre
5. Penyusutan arsip yang tidak sesuai prosedur
6. Tidak ada pegawai yang ditugaskan secara khusus
mengelola arsip
7. Minimnya anggaran pengelolaan arsip
8. Peralatan yang belum memadai
9. Belum ada perhatian pimpinan
Permasalahan Arsip
TAHAPAN PENATAAN ARSIP
Dilakukan terhadap
ARSIP
DINAMIS ARSIP STATIS
Meliputi
1. Arsip Vital
2. Arsip Aktif
3. Arsip Menjadi
Inaktif tanggung jawab
Menjadi
tanggung jawab LEMBAGA
KEARSIPAN
PENCIPTA
ARSIP
80
Arsip Dinamis
81
Tulang pungggung
organisasi
Tulang pungggung Bukti akuntabilitas
82
Perencanaan
Pelayanan
(Publik) Pengambilan
Keputusan
Pengaturan
Kerahasiaan
Pertanggung
Informasi PEMANFAAT
AN jawaban
ARSIP
Pelindungan
Pelindungan
Batas Wilayah Hak
Pelindungan Pelindungan
Kekayaan Aset
Intelektual
83
JENIS ARSIP
Proklamasi
86
Proklamasi dalam foto
87
Teks Proklamasi
Proklamasi
Amanat Presiden tentang “Nation and Character Building” Tahun 1963
3. TATA RUANG KANTOR
MAKSUD DAN TUJUAN
TATA RUANG PRINSIP - PRINSIP
KANTOR
1. Proses pelaksanaan dan 1. Prinsip jarak
pengawasann pekerjaan terpendek
kantor dapat berjalan 2. Prinsip Rangkaian
dengan lancar; FAKTOR YANG Kerja
2. Segenap ruang MEMPENGARUHI
dipergunakan secara 3. Prinsip Penggunaan
efisien untuk keperluan Segenap Ruangan,
pekerjaan dan sewaktu- 1. CAHAYA 4. Prinsip Perubahan
waktu diperlukan dapat 2. WARNA Susunan Tempat
mudah diubah; 3. UDARA Kerja
3. Terpeliharanya kesehatan 4. SUARA
dan kepuasan bekerja
para pegawai;
4. Menciptakan kesan yang
baik tentang organisasi
/unit kerja.