A. Pendahuluan Banyuwangi merupakan salah satu daerah dengan jumlah pegunungan yang banyak. Tidak heran jika banyak dijumpai daerah berbukitbukit dan pantai yang terhampar luas. Salah satu tempat yang sering menjadi perbincangan adalah gunung tumpang pitu. Selain dengan cerita mistis yang dipercaya oleh
B. Geologi
daerah
gunung
tumpang pitu Daerah tumpang pitu merupakan daerah yang memiliki jenis tanah berupa tanah liat dan bercampur dengan kapur, seperti sebagaimana tanah di lereng pegunungan pada umumnya. Daerah lereng gunung banyak di dominasi olah batuan kapur dan tanah liat. Lereng gunung tumpang pitu banyak ditumbuhi pepohonan dan semak belukar yang membuatnya nampak hijau. Seiring dengan kegiatan
masyarakat sekitar, ternyata di dalam gunung tersebut terkandung bahan tambang yang sangat berharga
penambangan liar dari masyarakat setempat, lerng tersebut menjadi tandus dan tidak lagi ada pohon yang menjadi resapan air. C. Emas
masyarakat
berbondong-bondong
Emas adalah unsure kimia dalam table periodic yang memiliki symbol Au (bahasa Latin : aurum) dengan nomor atom 79. Sebuah logam transisi (trivalent dan univalent) yang lembek, mengklap, kuning, berat, malleable dan ductice. Emas
kandungan emas yang ada di gunung tumpang metode pitu, maka digunakan dan
resistivitas
maping
sounding guna mencegah terjadinya perusakan alam yang dikarenakan galian dari masyarakat.
tidak bereaksi dengan zat kimia lainnya tapi terserang oleh klorin, flourin, dan aqua regia. Logam ini banyak terdapat di nugget emas atau serbuk di bebatuan atau di deposit alluvial dan salah satu logam
Emas
terbentuk
dari
proses
coinage. Kode ISO ny adalah XAU. Emas melebut=r dalam bentuk cair pada suhu sekitar 1000 derajat celcius (Wikipedia.com)
pengkonsentrasian secara mekanis mengahasilkan (placer). Kecenderungan terdapatnya emas endapan letakan
Emas
merupakan
logam
yang
terdapat pada zona epithermal atau disebut zona alterasi hidrothermal. Zona alterasi hidrotermal merupakan suatu zona dimana air yang berasal dari magma atau disebut air naik
bersifat lunak dan mudah ditempa, kekerasannya berkisar antara 2,5 3 (skala Mohs), serta berat jenisnya tergantung pada jenis kandungan logam lain yang terpadu dengannya. Mineral pembawa emas biasanya bersosiasi dengan mineral ikutan (gangue minerals). Meineral ikutan tersebut umumnya kuarsa, karbonat, turmalin, flourpar, dan sejumlah kecil mineral non logam. Mineral pembawa emas juga bersosiasi
magmatik
bergerak
kepermukaan bumi. Celah dari hasil aktivitas Gunungapi menyebabkan air magmatik yang bertekanan tinggi naik ke permukaan bumi. Saat air magmatik yang yang berwujud uap mencapai permukaan bumi terjadi kontak dengan air meteorik yang menyebabkan larutan ion tio
dengan endapan sulfida yang telah teroksidasi. Mineral pembawa emas terdiri dari emas native, electrum, emas telurida, sejumlah paduan dan senyawa emas dengan unsure-unsur belerang, anion dan selium. Electrum sebenarnya jenis emas native, hanya kandungan perak didalamnya kurang dari 20%.
beku yang mengalami proses alterasi akibat pemanasan oleh air magmatik.
Seiring dengan makin bertambahnya endapan tersebut, retakan akumulasi dalam semakin tersebut endapan retakan-retakan lama retakanoleh logam-
konfigurasi Wenner dan konfigurasi Schlumberger. dengan faktor Pada spasi pengukuran (n) = 1,
tertutup dari
logam yang mengandung ion-ion kompleks yang mengandung emas. Zona alterasi yang emas potensial dapat
konfigurasi sama
dengan
konfigurasi elektrode =
mengandung
pengukuran dengan n = 2 dan seterusnya, Schlumberger konfigurasi konfigurasi sama Schlumberger Wennerdengan (jarak
reservoar yang tersusun atas batuan intrusif misalnya granit atau diorit.
antara elektrode arus dan elektrode potensial lebih besar daripada jarak D. Metode Resistivitas Sounding dengan Konfigurasi Wenner Schlumberger Metode resistivitas sounding atau dikenal sebagai reistivitas drilling atau resistivitas probing bertujuan untuk mempelajari variasi resistivitas batuan dibawah permukaan bumi secara vertical. Pada metode ini, pengukuran pada suatu titik sounding dilakukan dengan jalan mengubahubah jarak elektode. Perubahan jarak electrode dilakukan dari jarak Sehingga berlaku hubungan Maka, berdasarkan gambar, faktor geometri pada konfigurasi WennerSchlumberger adalah antar elektrode potensial).
elektrode kecil kemudian membesar secara gradual. Jarak electrode ini sebanding dengan kedalaman lapisan batuan yang terdeteksi. Respon emas terhadap IP dan resistivity sangat beragam dan cukup
sulit setiap
dimana retakan
hidrotermal
mengandung
Berdasarkan hasil IP dan resistivity atau magnetotelurik suatu vein dapat diidentifikasi mengandung emas
resistivity sebaiknya dikorelasikan lagi dengan data bor ini lokasi sangat
dengan melihat pada nilai true_R atau tahanan sebenarnya yang sangat kecil, namun perlu diperhatikan
penelitian.
Korelasi
penting karena metode geolistrik (IP dan resistivity) adalah proses awal atau suatu proses perabaan yang merupakan dugaan sementara.
bahwa tidak setiap nilai resistivity yang rendah dari suatu vein
dipengaruhi oleh emas karena selain emas juga ikut terendapkan mineral pirit dan tembaga yang juga memiliki nilai tahanan jenis yang rendah. Korelasi data IP dan resistivity dengan data geokimia suatu zona alterasi sangat penting dimana
Korelasi dari data bor tadi akan meminimalkan error yang ada. Dalam proses analisis geolistrik
sebaiknya berhati-hati dengan water table yang akan menurunkan nilai resistivitas apalagi jika daerah
tersebut merupakan suatu zona basah seperti adanya sungai dalam zona argilic nilai resistivitas akan bernilai rendah hal ini akan disebabkan karena adanya ion-ion yang terikat dalam zona alterasi argilic.
melalui data geokimia kita dapat menentukan mineral apakah yang dominan mengontrol rendahnya nilai resistivitas apakah emas, tembaga, atau pirit. Sehingga mineral kita apa dapat yang
mengetahui