Anda di halaman 1dari 2

Metode geolistrik/resistivity dalam eksplorasi emas

Posted by eff.amin

Emas merupakan salah satu bahan galian logam yang bernilai tinggi baik dari sisi harga maupun
sisi penggunaan. Logam ini juga merupakan logam pertama yang ditambang karena sering
dijumpai dalam bentuk logam murni. Bahan galian ini sering dikelompokkan ke dalam logam
mulia (precious metal). Penggunaan emas telah dimulai lebih dari 5000 tahun yang lalu oleh
bangsa Mesir. Emas digunakan untuk uang logam dan merupakan suatu standar untuk sistem
keuangan di beberapa negara. Di samping itu emas juga digunakan secara besar-besaran pada
industri barang perhiasan.
Ada tiga hal penting dalam membahas pembentukan emas, yaitu
1. suatu reservoar yang mengandung emas meskipun dalam kadar yang tidak begitu besar
2. larutan airpanas yang dapat membawa emas ke tempat penjebakan
3. tempat penjebakan
Emas dapat dijumpai dalam jumlah cukup besar pada inti bumi dan batuan-batuan yang
berukuran halus, seperti lempung hitam. Dua hal ini merupakan reservoar potensial dari logam
emas ini
Emas murni sangat mudah larut dalam KCN, NaCN, dan Hg (air raksa). Sehingga emas dapat
diambil dari mineral pengikatnya melalui amalgamasi (Hg) atau dengan menggunakan larutan
sianida (biasanya NaCN) dengan karbon aktif. Di antara kedua metode ini, metode amalgamasi
paling mudah dilakukan dan tentunya dengan biaya yang relatif rendah. Hanya dengan modal air
raksa dan alat pembakar, emas dengan mudah dapat diambil dari pengikatnya. Metode ini
umumnya dipakai oleh penduduk lokal untuk mengambil emas dari batuan pembawanya
Kecenderungan terdapatnya emas terdapat pada zona epithermal atau disebut zona alterasi
hidrothermal. Zona alterasi hidrotermal merupakan suatu zona dimana air yang berasal dari
magma atau disebut air magmatik bergerak naik kepermukaan bumi. Celah dari hasil aktivitas
Gunungapi menyebabkan air magmatik yang bertekanan tinggi naik ke permukaan bumi. Saat air
magmatik yang yang berwujud uap mencapai permukaan bumi terjadi kontak dengan air
meteorik yang menyebabkan larutan ion tio kompleks, ion sulfida, dan ion klorida yang
membawa emas terendapkan. Air meteorik biasanya menempati zona-zona retakan-retakan
batuan beku yang mengalami proses alterasi akibat pemanasan oleh air magmatik. Seiring
dengan makin bertambahnya endapan dalam retakan-retakan tersebut, semakin lama retakan-
retakan tersebut tertutup oleh akumulasi endapan dari logam-logam yang mengandung ion-ion
kompleks yang mengandung emas. Zona alterasi yang potensial mengandung emas dapat
diidentifikasi dengan melihat lapisan pirit atau tembaga pada suatu reservoar yang tersusun atas
batuan intrusif misalnya granit atau diorit.
Respon emas terhadap IP dan resistivity sangat beragam dan cukup sulit diidentifikasi dimana
tidak setiap vein atau retakan bekas hidrotermal mengandung emas. Berdasarkan hasil IP dan
resistivity atau magnetotelurik suatu vein dapat diidentifikasi mengandung emas dengan melihat
pada nilai true_R atau tahanan sebenarnya yang sangat kecil, namun perlu diperhatikan bahwa
tidak setiap nilai resistivity yang rendah dari suatu vein dipengaruhi oleh emas karena selain
emas juga ikut terendapkan mineral pirit dan tembaga yang juga memiliki nilai tahanan jenis
yang rendah.
Korelasi data IP dan resistivity dengan data geokimia suatu zona alterasi sangat penting dimana
melalui data geokimia kita dapat menentukan mineral apakah yang dominan mengontrol
rendahnya nilai resistivitas apakah emas, tembaga, atau pirit. Sehingga kita dapat mengetahui
mineral apa yang dominan terendapkan pada suatu vein.
Berdasarkan hasil dari IP dan resistivity sebaiknya dikorelasikan lagi dengan data bor lokasi
penelitian. Korelasi ini sangat penting karena metode geolistrik (IP dan resistivity) adalah proses
awal atau suatu proses perabaan yang merupakan dugaan sementara. Korelasi dari data bor tadi
akan meminimalkan error yang ada.
Dalam proses analisis geolistrik sebaiknya berhati-hati dengan water table yang akan
menurunkan nilai resistivitas apalagi jika daerah tersebut merupakan suatu zona basah seperti
adanya sungai dalam zona argilic nilai resistivitas akan bernilai rendah hal ini akan disebabkan
karena adanya ion-ion yang terikat dalam zona alterasi argilic.
Sumber :
1. http://warmada.blogspot.com/2007/08/emas-diburu-dan-memburu.html
2. http://alvathea.wordpress.com/discussion/

Anda mungkin juga menyukai