Anda di halaman 1dari 12

BAB 1. METODOLOGI 1.

1 Alat Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah macam-macam alat pengolahan tanah pertama (I) dan macam-macam alat pengolahan tanah kedua (II). Diantaranya: Bajak Singkal, Bajak Piringan, Bajak Rotary, Bajak Chisel, Bajak Subsoil, Gelebek, Garu Sisir, dan Garu Perata. 1.2 Metode Praktikum / Cara Kerja Praktikan mengamati semua alat pengolah

tanah baik primer maupun sekunder.

Setelah mengamati kemudian memahami fungsi dan kegunaan serta cara kerjanya dari masingmasing alat pengolah tanah yang telah dijelaskan oleh asisten.

Alat-alat

pengolahan

tanah

yang

sudah

dijelaskan tadi digambar pada tempat yang telah tersedia.

BAB 2. HASIL DAN PEMBAHASAN Tanah merupakan elemen penting dalam sektor pertanian. Oleh karena itu perlu dilakukan perlakuan-perlakuan khusus pada tanah agar bisa menjadi media tanam yang bagus. Hal itu bisa dilakukan dengan cara mengolah tanah. Pengolahan tanah adalah proses di mana tanah digemburkan dan dilembekkan dengan menggunakan tangkai kemudi ataupun penggaru yang ditarik oleh traktor maupun bajak yang ditarik oleh binatang maupun manusia. Melalui proses ini, kerak tanah teraduk, sehingga udara dan cahaya matahari menembus tanah dan meningkatkan kesuburannya.(Wikipedia, 2010). Tujuan utama dari pengolahan tanah adalah menciptakan kondisi tanah yang paling sesuai untuk pertumbuhan tanaman dengan usaha yang seminimun mungkin. Selama ini tujuan tersebut seringkali dicapai dengan mengaplikasikan cara cut and try baik dalam mengembangkan metoda pengolahan tanah maupun mengembangkan atau memperbaiki desain peralatan pengolahan tanah yang sudah ada.Pada situasi seperti ini maka diperlukan pengetahuan (knowledge) mengenai proses pengolahan tanah sehingga memungkinkan untuk memprediksi biaya dan hasil pengolahan tanah secara jelas dan efisien (Anonim, 2010) Ada dua tahapan dalam pengolahan tanah, yaitu: Pengolahan tanah pertama dan pengolahan tanah kedua. Pengolahan tanah pertama biasanya mempunyai kedalaman olah yang lebih dalam (>15 cm) dengan bongkah tanah hasil pengolahan lebih besar, sedangkan pengolahan tanah kedua mengolah tanah lebih dangkal ( < 15 cm) serta hasil olahannya sudah halus dengan permukaan tanah yang relatif rata (siap untuk ditanami). Contoh Mesin dan Peralatan pengolahan tanah pertama adalah: bajak singkal, bajak piringan, bajak pahat (chisel plow), rotavator atau rotary tiller, cangkul, dan lainlain. Contoh Mesin dan Peralatan pengolahan tanah kedua adalah: garu gerigi, garu pegas (spring tooth harrow), garu piringan, rotavator, cangkul, dan berbagai macam alat pembentuk guludan atau juringan (Anonim, 2010). Pengolahan tanah secara umum dapat dibedakan menjadi pengolahan tanah primer (pengolahan tanah pertama) dan pengolahan tanah sekunder (pengolahan tanah

kedua), meskipun pada kenyataannya pembedaan tersebut kurang tegas (bisa saling tumpang tindih). Perbedaan antara pengolahan tanah primer dan pengolahan tanah sekunder biasanya didasarkan pada kedalaman pengolahan serta hasil olahannya. Pengolahan tanah pertama biasanya mempunyai kedalaman olah yang lebih dalam ( >15 cm ) dengan bongkah tanah hasil pengolahan lebih besar, sedangkan pengolahan tanah kedua mengolah tanah lebih dangkal ( < 15 cm) serta hasil olahannya sudah halus dengan permukaan tanah yang relatif rata (siap untuk ditanami) (Anonim, 2010). Pada kenyataannya pengolahan tanah tidak harus dua kali, mungkin ada yang hanya satu kali, ada pula yang sampai 3 atau 4 kali sebelum lahan menjadi siap untuk ditanami. Dalam hal ini alat-alat pengolahan tanah yang ke-3 atau ke-4 akan masih digolongkan sebagai alat-alat pengolahan tanah kedua. Yang perlu diperhatikan pada saat pembajakan adalah tanah yang dibajak harus digemburkan dengan sempurna, kedalaman harus sama, dan harus sepenuhnya seragam. Pada ban karet digunakan pada tanah kering karena memungkinkan kecepatan yang lebih tinggi, serta mengurangi getaran, suara, dan debu. Sedangkan tanah basah menggunakan ban besi karena ban besi lebih cepat bila digunakan pada tanah basah daripada ban karet. Alat Pengolah Tanah Pertama 1. Bajak Singkal Bajak singkal termasuk bajak yang paling tua. Di Indonesia bajak singkal inilah yang paling sering digunakan oleh petani untuk melakukan pengolahan tanah, dengan tenaga ternak hela sapi atau kerbau sebagai sumber daya penariknya. Bajak singkal dapat digunakan untuk bermacam-macam jenis tanah dan sangat baik untuk membalik tanah. Bagian dari bajak singkal yang memotong dan membalik tanah disebut bottom. Suatu bajak dapat terdiri dari satu bottom atau lebih. Bottom ini dibangun dari bagianbagian utama, yaitu : 1) singkal (moldboard), 2) pisau (share), dan 3) penahan samping (landside). Ketiga bagian utama tersebut diikat pada bagian yang disebut pernyatu (frog). Unit ini dihubungkan dengan rangka (frame) melalui batang penarik (beam). Bagianbagian dari bajak singkal satu bottom secara terperinci dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar 1. Bagian Bajak Singkal Satu Bottom\

Gambar 2 : Bajak Singkal Mekanis 2. Bajak Piring Piringan dari bajak ini diikat pada batang penarik melalui bantalan (bearing), sehingga pada saat beroperasi ditarik oleh traktor maka piringannya dapat berputar. Dengan berputaraya piringan, maka diharapkan dapat mengurangi gesekan dan tahanan tanah (draft) yang terjadi. Piringan bajak dapat berada disamping rangka atau berada di bawah rangka. Bagian-bagian dari bajak piring dapat dilihat pada Gambar 3, sedangkan hasil pembajakannya dapat dilihat pada Gambar 4.

Setiap piringan dari bajak piringan biasanya dilengkapi dengan pengeruk (scraper) yang berguna selain untuk membersihkan tanah yang lengket pada piringan, juga membantu dalam pembalikan potongan tanah. Untuk menahan tekanan samping yang terjadi saat bajak memotong tanah, bajak piring dilengkapi dengan roda alur belakang (rear furrow wheel). Beberapa keuntungan menggunakan bajak ini adalah : a. Dapat bekerja ditanah keras dan kering b. Dapat untuk tanah-tanah yang lengket c. Dapat untuk tanah-tanah yang berbatu d. Dapat untuk tanah-tanah berakar e. Dapat untuk tanah-tanah yang memerlukan pengerjaan yang dalam.

Gambar 3. Bagian-bagian Bajak Piring

Gambar 4. Hasil Pembajakan dengan Menggunakan Bajak Piring (Disk Plow) 3. Bajak Rotari / Pisau Berputar Bajak rotari adalah bajak yang terdiri dari pisau-pisau yang berputar. Berbeda dengan bajak piringan yang berputar karena ditarik traktor, maka bajak ini terdiri dari

pisau-pisau yang dapat mencangkul yang dipasang pada suatu poros yang berputar karena digerakan oleh suatu motor. Bajak ini banyak ditemui pada pengolahan tanah sawah untuk pertanaman padi bias dilihat pada gambar 5.

Gambar 5 : Bajak Rotari Alat Pengolahan Tanah Kedua Pengolahan tanah kedua dilakukan setelah pembajakan. Dengan pengolahan tanah kedua, tanah menjadi gembur dan rata, tata air diperbaiki, sisa-sisa tanaman dan tumbuhan pengganggu dihancurkan dan dicampur dengan lapisan tanah atas. Kadangkadang diberikan kepadatan tertentu pada permukaan tanah, dan mungkin juga dibuat alur untuk pertanaman. Alat pengolah tanah kedua yang menggunakau daya traktor antara lain: 1) garu (harrow), 2) perata dan penggembur (land roller dan pulverizer), dan 3) alat-alat lainnya. 1. Garu Beberapa jenis garu yang dipakai pada pengolahan tanah kedua adalah : a) garu piring (disk harrow), b) garu paku (splice tooth harrow), c) garu pegas (spring tooth harrow), d) garu rotari, dan e) garu khusus (special harrow). a. Garu Piring.

Garu ini dapat digunakan sebelum pembajakan untuk memotong rumput-rumput pada permukaan tanah, untuk rnenghancurkan permukaan tanah sehingga keratan tanah ( furrow slice) lebih berhubungan dengan tanah dasar. Juga dapat digunakan untuk penyiangan, atau untuk menutup biji-bijian yang ditanam secara sebar. Secara umum garu piring dibagi atas : 1) garu piring tipe tarik (trailing disk harrow), dan 2) garu piring tipe angkat (mounted disk harrow). Garu piring dapat mempunyai aksi tunggal (single action) apabila pada saat memotong tanah hanya melempar tanah ke satu arah saja. Juga dapat mempunyai aksi ganda (double action ) apabila piringan yang di depan berlawanan arah dengan yang di belakang dalam melempar tanah. Gambar 6 menunjukkan garu piring aksi tunggal, sedangkan Gambar 7. memperlihatkan garu piring aksi ganda.

Gambar 6. Garu Piring Aksi Tunggal Apabila garu piring tidak cukup berat untuk memecah tanah, maka dapat ditambah beban yang ditempatkan pada kotak pemberat. Untuk membersihkan tanah yang melekat pada piringan, biasanya setiap piringan dilengkapi dengan pengeruk tanah (scraper) yang diikat pada rangka.

Gambar 7. Garu Piring Aksi Ganda b. Garu paku

Garu ini mempunyai gigi yang bentuknya seperti paku terdiri dari beberapa baris gigi yang diikatkan pada rangka. Garu ini digunakan untuk menghaluskan dan meratakan tanah setelah pembajakan. Juga dapat digunakan untuk penyiangan pada tanainan yang baru tumbuh. Bentuk dari garu paku dapat dilihat pada Gambar 8

Gambar 8. Salah Satu Bentuk dari Garu Paku c. Garu Pegas Garu pegas sangat cocok untuk digunakan pada lahan yang mempunyai banyak batu atau akar-akar, karena gigi-giginya yang dapat indenting (memegas) apabila mengenai gangguan. Kegunaan garu ini sama dengan garu paku, bahkan untuk penyiangan garu ini lebih baik, karena dapat masuk ke dalam tanah lebih dalam. Bentuk dari garu pegas dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9. Salah Satu Bentuk dari Garu Pegas

d. Garu Rotari Garu rotari ada dua macam, yaitu : garu rotari cangkul (rotary hoe harrow) dan garu rotari silang (rotary cross harrow). Garu rotari cangkul merupakan susunan roda yang dikelilingi oleh gigi-gigi berbentuk pisau yang dipasangkan pada as dengan jarak tertentu dan berputar vertikal.

Putaran roda garu ini disebabkan oleh tarikan traktor. Bentuk dari garu ini dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10. Garu Rotari Cangkul (Rotary Hoe Harrow)

Gambar 11. Garu Rotari Silang (Rotary Cross Harrow) Garu rotari silang terdiri dari gigi-gigi yang tegak lurus terhadap permukaan tanah dan dipasang pada rotor. Rotor diputar horisontal, yang gerakannya diambil dari putaran PTO. Dengan menggunakan garu ini, penghancuran tanah terjadi sangat intensif. Bentuk dari garu ini dapat dilihat pada Gambar 11 e. Garu Khusus Yang termasuk kedalam garu khusus adalah weeder-mulche dan soil surgeon. Weeder-mulche adalah alat yang digunakan untuk penyiangan, pembuatan mulsa dan pemecahan tanah di bagian permukaan. soil surgeon adalah alat yang merupakan susunan pisau berbentuk U dipasang pada suatu rangka dari pelat. Alat ini digunakan untuk memecah bongkah-bongkah tanah di permukaan dan untuk meratakan tanah (Smith, 1996).

2. Perata atau Penggembur (Land Rollers dan Pulverizers)

Alat ini menyerupai piring-piring atau roda-roda yang disusun rapat pada satu as. Puingan piring dapat tajam atau bergerigi. Digunakan untuk penyelesaian dari proses pengolahan tanah untuk persemaian (gambar 12)

Gambar 12. Pulverizer 3. Alat-alat Lainnya ( Sub Surface Tillage Tools and Field Cultivation). Alat ini digunakan untuk mengolah tanah tanpa merubah tanah dibagian permukaan dan juga sekaligus dapat untuk penyiangan. Keuntungan menggunakan alat ini adalah : 1. Meningkatkan kemampuan tanah dalam hal menyerap air, 2. Mengurangi aliran permukaan (run off), 3. Mengurangi erosi air atau angin, 4. Mengurangi tingkat penguapan air dari permukaan tanah. Alat ini ada 2 jenis, yaitu : 1. Subsurface tillage sweeps, yaitu alat yang menggunakan sweep. 2. Subsurface tillage Rod Weeders.

BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan 1. Pengolahan tanah adalah proses di mana tanah digemburkan dan dilembekkan dengan menggunakan tangkai kemudi ataupun penggaru yang ditarik oleh traktor maupun bajak yang ditarik oleh binatang maupun manusia. 2. Tujuan utama dari pengolahan tanah adalah menciptakan kondisi tanah yang paling sesuai untuk pertumbuhan tanaman dengan usaha yang seminimun mungkin. 3. Contoh Mesin dan Peralatan pengolahan tanah pertama adalah: bajak singkal, bajak piringan, bajak pahat (chisel plow), rotavator atau rotary tiller, cangkul, dan lain-lain. Contoh Mesin dan Peralatan pengolahan tanah kedua adalah: garu gerigi, garu pegas (spring tooth harrow), garu piringan, rotavator, cangkul, dan berbagai macam alat pembentuk guludan atau juringan. 4. Perbedaan antara pengolahan tanah primer dan pengolahan tanah sekunder biasanya didasarkan pada kedalaman pengolahan serta hasil olahannya. Pengolahan tanah pertama biasanya mempunyai kedalaman olah yang lebih dalam ( >15 cm ) dengan bongkah tanah hasil pengolahan lebih besar, sedangkan pengolahan tanah kedua mengolah tanah lebih dangkal ( < 15 cm) serta hasil olahannya sudah halus dengan permukaan tanah yang relatif rata (siap untuk ditanami).

3.2 Saran Pada praktikum ini saya sudah paham alat-alat pengolahan tanah, baik pengolahan tanah pertama maupun tanah kedua. Asisten menjelaskan alat-alat pengolahan tanah dengan baik serta bagian-bagiannya sehingga saya bisa menangkap apa yang telah disampaikan dan dijelaskan oleh asisten. Untuk lebih baiknya lagi bisa ditingkatkan tentang cara/teknik penjelasan kepada praktikan agar praktikan tidak bosan.

DAFTAR PUSTAKA Anonim. Tanpa Tahun. Menyiapkan Lahan dengan Traktor Dua Roda. [serial on line]. http://bos.fkip.uns.ac.id/pub/ono/pendidikan/materi-kejuruan/pertanian/ budi-daya-tanaman/mengoperasikan_traktor_roda_4.pdf. [20 April 2010] Anonim. Tanpa tahun. Pengolahan Tanah. [seial on line]. http://web.ipb.ac.id/ ~tepfteta/elearning/media/Teknik%20Mesin%20Budidaya%20Pertanian/Al at%20Pengolahan%20tanah/index4april.html. [20 April 2010] Deptan. 2003. Bajak Singkal Traktor Pertanian - Kelengkapan Baku dan Cara Uji. [serial on line]. http://agribisnis.deptan.go.id/xplore/view.php?file=MUTUSTANDARISASI/STANDARMUTU/Standar_nasional/SNI_Horti/Alat%2 0 panen / A-4%20(horti).pdf.[20 April 2010] Smith, H. P. dan Wilkes L. H. 1996. Mesin dan Peralatan Usaha Tani. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Wikipedia. 2010. Pengolahan Tanah. [serial on line]. http://id.wikipedia.org/wiki/ Pengolahan_tanah. [20 April 2010].

Anda mungkin juga menyukai