Anda di halaman 1dari 8

POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA Bebas Aktif

PENGERTIAN
Secara umum politik luar negeri Indonesia adalah kumpulan kebijakan suatu negara untuk mengatur hubungan dengan negara lain. Kebijakan ini dibuat untuk tujuan yang telah ditentukan dalam jangka waktu tertentu.

PENGERTIAN POLITIK LUAR NEGERI BEBAS AKTIF


Bebas : bebas dalam menentukan sikap dan pandangan terhadap masalah politik dunia, serta bebas dari pengaruh atau ikatan politik dunia manapun yang secara ideologis bertentangan. Aktif : senantiasa berusaha turut serta untuk mewujudkan ketertiban, perdamaian dan keadilan sosial internasional.

LANDASAN
Landasan Idiil : Pancasila, terutama Sila Kedua Landasan Konstitusional : UUD 1945, Dalam Pemb. Alinea 2 dan 4, serta dalam Batang Tubuh Pasal 11 dan 13 Landasan Operasional : Ketetapan MPR, UU, PP, Keppres, Permenlu,dll.

TUJUAN
Pembentukan satu Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan wilayah dari Sabang sampai Merauke Pembentukan satu masyarakat yang adil dan makmur ( sejahtera ) Pembentukan satu persahabatan dengan segala bangsa atas saling menghormati dan saling menguntungkan

Menurut Drs. Moh. Hatta, tujuan politik luar negeri Indonesia adalah :
1. Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan negara 2. Memperoleh barang-barang dari luar yang diperlukan untuk memperbesar kemakmuran rakyat, apabila barang-barang itu belum atau tidak dihasilkan sendiri 3. Meningkatkan perdamaian internasional, karena hanya dalam keadaan damai Indonesia dapat membangun dan memperoleh syarat-syarat untuk meningkatkan kemakmuran rakyat Meningkatkan persaudaraan segala bangsa sebagai pelaksanaan dari cita-cita yang tersimpul dalam Pancasila

PRINSIP POKOK
Indonesia menjalankan Politik damai Bersahabat dengan segala bangsa atas dasar saling menghormati dan tidak intervensi Memperkuat sendi-sendi hukum internasional dan organisasi internasional Mempermudah jalannya pertukaran pembayaran internasional ( kegiatan ekonomi ) Membantu pelaksanaan keadilan sosial internasional dengan berpedoman kpd Piagam PBB teristimewa pasal 1,pasal 2, dan pasal 55 Menyokong perjuangan kemerdekaan bangsa-bangsa yang masih dijajah

PERWUJUDAN
Penyelenggaraan KAA tahun 1955 Pendiri gerakan Non-Blok tahun 1961 Aktif dalam Organisasi ASEAN Membantu menyelesaikan konflik di Kamboja

Anda mungkin juga menyukai