Anda di halaman 1dari 40

Minggu ke-4

R. Soedradjad
Lektor Kepala bidang Pengelolaan Sumberdaya Alam

Lingkungan
Biotik Suhu
Tinggi Rendah Air
Defisit air

Abiotik Kimia
Garam Gas
Pestisida

Radiasi
Inframerah Ultraviolet Visible

Fisika
Angin Suara

Asam
Logam Berat Kelebihan Air

Panas

1. Luas areal lahan pertanian subur semakin sempit, akibat alih fungsi lahan. 2. Lahan pertanian lebih mengarah pada lahan nonsubur, seperti lahan pertanian tepi pantai (lahan salin), lahan marginal, lahan masam (gambut) dan lahan kering.

3. Potensi hasil pertanian padi sawah semakin berkurang, sehingga petani lebih memilih pertanian non-padi (misalnya hortikultura) 4. Potensi lahan pertanian untuk padi lahan kering baru berkisar 5,6% dari hasil padi total nasional (dari padi sawah 94,4%).

Respon tanaman terhadap Cekaman lingkungan Abiotik:


1. 2. 3. 4. Avoidance (Menghindar) Tolerance (Bertahan) Sensitive (Peka), Susceptible (Rentan)

adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
(pasal 1 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup)

adalah Ketidakmampuan suatu organisme (tumbuhan, hewan atau manusia) untuk merespon ancaman fisik atau emosional.

1. AVOIDANCE
(mekanisme tanaman untuk tahan)

Avoidance adalah bentuk ketahanan tanaman agar faktor-faktor luar tidak mempengaruhi pertumbuhannya dengan cara: 1. Membuat lilin, 2. Membuat bulu daun lebih banyak atau tebal, 3. Penebalan stomata.

Bentuk Ketahanan Tanaman terhadap Cekaman Lingkungan Abiotik: Ketahanan


Avoidance AvoidTolerance Tolerance
1. 2. 3. 4. 5. Escape (meloloskan diri) Avoidance (Tahan) Tolerance (Menenggang) Sensitive (Peka), Susceptible (Rentan)

Escape

Sensitive

Lapisan lilin atas (epidermis atas) berfungsi untuk melindungi sel-sel daun dari gangguan (misalnya penguapan yang berlebihan karena musim kering)

Hasil SEM epidermis daun Nicotiana alata, terlihat trichomes (seperti rambut) dan stomata

Dengan memperbanyak dan menebalkan bulu daun, maka fungsi daun tidak terganggu karena gangguan fisik maupun biologis.

Anatomi Daun

Dengan menebalkan stomata, maka fungsi fisiologis daun tidak terganggu secara fisik, kimiawi maupun biologis.

2. TOLERANCE (Menenggang)
1. Bentuk ketahanan tanaman dimana tanaman menerima faktor luar untuk mempengaruhi sistem metabolismenya, namun hanya sampai batas tertentu sehingga tanaman tidak sampai mati dan masih mampu berproduksi. 2. Mekanismenya dapat dalam bentuk ekskresi, eksudasi ke vacuole (NaCl), ke Rhizosphere (Al).

Perbedaan Avoidance dan Tolerance


Tahan
1. Kondisi antara di dalam dan luar adalah Sama 2. Membentuk sekat / barier antara didalam dan diluar sel (dalam bentuk lapisan, cairan atau rongga) 3. Tidak terdapat perubahan sistem / alur metabolisme pertumbuhan, sehingga produksinya 80%.

Tolerance
1. Terdapat perbedaan antara diluar dan didalam sel 2. Tidak terdapat sekat / barier didalam dan diluar sel (cairan, eksudasi spt asam malat, dan rongga seperti pada ketahanan terhadap NaCl), 3. Terdapat perubahan/ hambatan alur metabolisme (< 80% produksinya)

Model-Model Toleransi Tanaman

Toleran Kekeringan

Toleran Tanah Masam

Toleran Tanah Salin

3. Sensitive
Sensitive (peka) adalah suatu bentuk ketidak ketahanan tanaman terhadap faktor-faktor abiotik.

80.00 7.53 70.00 7.16

8.00 7.00

Panjang Akar (cm)

71.67 56.17

50.00 40.00 30.00 20.00 10.00 0.00 Kontrol


42.00

4.82
57.25

5.00 4.00

3.25

3.00 2.00 1.00 0.00

Kekeringan

Kontrol

Kekeringan

Kedelai Toleran

Kedelai Peka

Panjang Akar

S/R ratio

Tanaman yang Sensitive (peka) terhadap kekeringan akan lebih responsif terhadap gangguan.

Shoot/Root Ratio

60.00

6.00

PERBEDAAN Sensitive (Peka) dan Susceptible (Rentan)

Peka
suatu bentuk ketidak ketahanan tanaman terhadap faktor abiotik.

Rentan
suatu bentuk ketidak ketahanan tanaman terhadap faktor biotik.

1. Kekeringan;

2. Salinitas;
3. Tanah Masam.

1. Penurunan Hasil akibat Cekaman Kekeringan


(Sumber: Gozo, 2006)

Shoot

Stomata Menutup Turgor sel turun

Difusi CO2 dan Fotosintesis menurun Partisi karbohidrat turun

Dehidrasi

Pertumbuhan dan Hasil turun

Kekeringan

Akar (Root)

Produksi Asam Absisik (ABA)

Respon Tanaman terhadap Kekeringan


Perubahan Morfologis :
1. Pengguguran daun, 2. Pengurangan luas dan tebal daun, 3. Perubahan sudut duduk daun, 4. Faktor-faktor akar.

Perubahan Fisiologis :
1. Kutikula daun, 2. Penyesuaian osmosis,

3. Perilaku stomata,
4. Fotosintesis, 5. Translokasi,

6. Penimbunan Proline.

Mekanisme toleransi tanaman sebagai respon terhadap cekaman kekeringan:


1. Kemampuan tanaman tetap tumbuh pada kondisi kekurangan air yaitu dengan menurunkan luas daun ( Berat Kering Daun turun) dan memperpendek siklus tumbuh,
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Kontrol Kekeringan Kontrol Kekeringan Kedelai Toleran Kedelai Peka

1.29

1.4 1.2

Berat Kering Tajuk (g)

0.88 0.74 9.24 6.63 3.57 2.24 0.69

1 0.8 0.6 0.4 0.2 0

BK Tajuk

BK Akar

Sumber: Hamim, dkk., 1996

Berat Kering Akar (g)

2. Kemampuan akar untuk menyerap air di lapisan tanah paling dalam akar semakin panjang!
80.00 70.00

7.53

8.00

7.16

7.00

Panjang Akar (cm)

50.00 40.00 30.00 20.00 10.00 0.00 Kontrol

4.82 71.67 57.25 42.00

5.00 4.00

3.25 3.00 56.17


2.00 1.00 0.00

Kekeringan

Kontrol

Kekeringan

Kedelai Toleran

Kedelai Peka

Panjang Akar Sumber: Hamim, dkk., 1996

S/R ratio

Shoot/Root Ratio

60.00

6.00

Jenis Tanaman Peka terhadap Kekeringan

3.

kemampuan untuk melindungi meristem akar dari kekeringan dengan meningkatkan akumulasi senyawa tertentu seperti glisin, betain, gula alkohol atau prolin untuk osmotic adjustment ,
4.77 3.77 3.26 1.88

5.00 4.50 4.00 3.50 3.00 2.50 2.00 1.50 1.00 0.50 0.00

Kadar Prolin Daun (umol/g)

Kontrol

Kekeringan

Kontrol

Kekeringan

Kedelai Toleran

Kedelai Peka

Semakin kering kadar Prolin meningkat, berhubungan dengan peran besar prolin sebagai osmoprotektan sehingga toleransi tanaman terhadap kekeringan meningkat (Hamim, dkk., 1996)

4. Mengoptimalkan peranan stomata untuk mencegah hilangnya air melalui daun.

Keterangan: A. B. Tanaman Padi Somaklon (hasil Rekayasa Genetik) yang kerapatan stomatanya rendah tahan kekeringan. Tanaman Padi dari Biji (induk) yang kerapatan stomatanya tinggi tidak tahan kekeringan.

(Sumber: Lestari, 2006)

Pengaruh Cekaman Kekeringan Terhadap Hasil Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza roxb.)
(Sumber: Khaerana, dkk., 2008)

Berat Kering Rimpang (g/tanaman)

9.80 9.60 9.40 9.20 9.00 8.80 8.60 8.40 8.20 8.00 7.80

9.52

9.65 Makin Kering 8.98 8.54

100% KL

50%-2MSP

50%-4MSP

50%-6MSP

Kadar Lengas Tanah (%)

Keterangan: KL = Kapasitas Lapang dan MSP = Minggu Sebelum Panen

2. Lingkungan salin
menyebabkan 3 bentuk cekaman terhadap tumbuhan, yaitu: 1. cekaman osmotik (osmotic stress), 2. keracunan (toxicity stress), dan

3. cekaman oksigen (low oxygen pressure stress).

Adaptasinya:
1. Adanya kelenjar garam pada golongan secreter dan kulit yang mengelupas pada golongan nonsecreter sebagai tanggapan terhadap lingkungan yang salin. 2. Sistem perakaran yang khas, dan lentisel sebagai tanggapan terhadap tanah yang jenuh air. 3. Struktur dan posisi daun yang khas sebagai tanggapan terhadap radiasi sinar matahari dan suhu yang tinggi.
Onrizal. 2005. Adaptasi tumbuhan Mangrove pada Lingkungan Salin dan Jenuh Air. Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.

golongan secreter

golongan non-secreter

Sistem perakaran yang khas

Struktur dan posisi daun

3. Tanah Masam
Sebaran Tanah Masam di Dunia.

Sebab tanah menjadi masam:


1. 2. 3. 4. Curah Hujan yang tinggi, Erosi tanah, Pelindihan, dan Bahan induk tanah.

Ciri tanah masam:


1. Berbau busuk, 2. Permukaan air berkarat, dan 3. Banyak tumbuh lumut.

Tanaman Jagung yang Tumbuh Beradaptasi di Tanah Masam

Keracunan Fe

Akibat tanah masam:


1. Ion Al, Mn dan Fe meningkat Tanaman keracunan kemampuan berkecambah menurun, bibit mudah mati dan pertumbuhan terhambat, 2. Ion Fe mengikat (terutama) ion P dan K, 3. Tanaman mudah diserang Hama dan Penyakit, 4. Aktivitas mikroorganisme tanah terganggu,

Keracunan K

Kekurangan Fe

1. Gejala pertama yang tampak dari keracunan Al adalah sistem perakaran yang tidak berkembang (pendek dan tebal) sebagai akibat penghambatan perpanjangan sel.

2. Beberapa pengaruh buruk keberadaan Al tersebut antara lain:


a. terjadi gangguan penyerapan hara,

b. Bergabung dengan dinding sel, dan


c. menghambat pembelahan sel.

Mekanisme Aluminium (Al) meracuni Tanaman


1. Kondisi suatu lahan kering dan lahan marginal masam, maka dapat menyebabkan kondisi lahan menjadi masam; 2. Aluminium dapat pula menyebabkan kondisi suatu lahan menyebabkan jadi masam; 3. Muatan potensial ionisasi Al 3+ adalah mempunyai muatan potensial ionisasi paling besar, sehingga mampu berkompetensi dengan unsur lain seperti unsur hara N, P, K dan lain-lain;

4. Kondisi tersebut dapat menyebabkan senyawa essensial seperti N, P dan K tidak dapat diserap oleh tanaman, sehingga tanaman kekurangan N dalam bentuk nitrat (NO3-), (PO4-) dan lain-lain.

Mekanisme Al merusak membrane dinding dan meracuni sel

Sumber : Cumming and Taylor (1990) Stress Respons In Plants. P.329-356

Tugas Kelompok!
Membuat makalah (maksimum 2 halaman) yang menjelaskan tentang Dampak Cekaman Salinitas terhadap

Produksi dan Produktivitas Tanaman.


1. Ketik 1 spasi; 2. Contoh diambil dari jurnal (dilampirkan); 3. Tugas terdiri atas PENDAHULUAN (20); CONTOH (wajib diambil dari jurnal) (30); PEMBAHASAN (membahas contoh yang didapat berdasarkan teori di buku) (25); KESIMPULAN (10) dan PUSTAKA (15).

Sebelum kuliah dua (2) Kelompok Persentasi !

Salinitas tanah merupakan ancaman yang serius dan terus meningkat terhadap produksi dan produktivitas pertanian, karena > 40% lahan beririgasi di Indonesia menunjukkan peningkatan konsentrasi garam, diantaranya NaCl.
Catatan: 1. Garam adalah senyawa ionik yang terdiri atas kation (ion positif) dan anion (ion negatif) sehingga membentuk senyawa tanpa muatan (netral). 2. Komponen ionik dapat berupa senyawa anorganik (misal Cl-); organik (misal asetat, CH3COO-); monoatomik (misal F-) dan poliatomik (misal sulfat, SO42-). 3. Contoh: a. reaksi basa dan oksida asam: 2NaOH + Cl2O 2 NaClO + H2O. b. reaksi asam dan oksida basa: 2 HNO3 + Na2O 2 NaNO3 + H2O.

Anda mungkin juga menyukai