1/1/2014
teknologi farmasi
1/1/2014
FARMASETIKA DASAR
FARMASI FISIKA
teknologi farmasi
BIOFARMASI
TEKNOLOGI FARMASI
FORM.TEK.SEDIAAN STERIL
KOSMETIKA
Farmasi fisik
Difusi dan disolusi
Sistem dispersi Viskositas dan rheologi Sistem kristal dan ikatan kimia Fenomena kelarutan dan distribusi Antar muka Kinetika dan stabilitas
1/1/2014
teknologi farmasi
Pendahuluan
Pada tahun 1970 di Australia tejadi kasus keracunan
pada penderita epilepsi yang memakai kapsul Phenitoin (diphenylhydantoin). Terjadi penggantian bahan penambah kalsium sulfat dengan lakstosa. Kesimpulan.??? Bahwa sediaan farmasi yang memiliki bentuk dan bahan aktif yang sama (generic equivalent) tidak selalu memberikan efek terapi yang sama.
1/1/2014 teknologi farmasi 4
Solusi..??????
Perlu dilakukan uji klinik (clinical trial) pada masing-
masing formula, tetapi ada kendala???? Waktu lama biaya besar! Solusi..???? Percobaan bioavailability obat pada manusia atau binatang dengan mengukur kadar obat dalam urin dan darah.
1/1/2014
teknologi farmasi
Definisi
Istilah Bioavailability (biological
availability/physiological availability) didefinisikan sebagai kecepatan dan jumlah/kadar obat yang dapat diabsorbsi ke dalam sirkulasi sistemik. Cakupan : bidang fisiologi, kimia fisika, teknologi farmasi.
1/1/2014
teknologi farmasi
Lanjutan.
Untuk memperoleh respon farmakologi dari
pemakaian suatu obat, kadar efektif minimal (minimal effective concetration = m.e.c) di dalam darah harus tercapai. Kadar m.e.c tidak akan pernah tercapai bila kec. absorbsi tidak cukup tinggi, begitu juga bila kec. absorbsi terlalu lambat, akan diperlukan waktu yang lama untuk memperoleh efek farmakologinya. Kesimpulan....?????
1/1/2014 teknologi farmasi 7
proses farmakokinetik, yaitu : 1. absorbsi 2. distribusi 3. eliminasi Obat yang berbentuk bebas dalam plasma dapat mengalami peristiwa pengikatan oleh jaringan tubuh, pengikatan oleh protein, metabolisme dan eksresi.
1/1/2014
teknologi farmasi
PEMBERIAN
ABSORPSI METABOLISME
OBAT BEBAS
DISTRIBUSI
EKSKRESI RESEPTOR
EFEK FARMAKOLOGIK
1/1/2014
teknologi farmasi
1/1/2014
teknologi farmasi
10
pertimbangan dalam membuat preparat untuk memberikan efek terapi yang optimal. Faktor ini memegang peranan penting dalam kelarutan obat.
1/1/2014
teknologi farmasi
11
atau molekul lain dalam pembentukan kristalnya (crystal solvate). contoh : Cortisol lebih mudah diabsorbsi dalam bentuk monoethanol solvate dibandingkan dengan bentuk ester anhidratnya.
1/1/2014
teknologi farmasi
12
kelarutan yang lebih besar bila berbentuk garam dibandingkan dengan bentuk asam/basanya. contoh : Tolbutamide dalam bentuk garam lebih cepat diabsorbsi dan lebih cepat menurunkan kadar gula darah daripada bentuk asamnya.
1/1/2014
teknologi farmasi
13
berperan dalam proses farmakodinamika. contoh : Obat seperti sulfadiazide, griseovulfin, dicumarol, phenytoin, chloramphenicol, tolbutamide, medroxyprogeston asetat, spironolacton. Makin kecil ukuran partikel, makin besar luas permukaan totalnya sehingga kelarutan makin besar dan makin cepat.
1/1/2014
teknologi farmasi
14
Ada beberapa obat yang sengaja dibuat dengan ukuran partikel besar dengan tujuan untuk mendapatkan efek terapi yang maksimal dan lama. contoh : Penicillin dan erythromycin tidak stabil di dalam cairan lambung, oleh karena itu kelarutan cepat dalam lambung akan mempercepat degradasi dalam bentuk yang non aktif. Pemberian buffer dalam formulasi sedikit banyak dapat membantu menahan degradasi obat akibat pengaruh pH lambung.
1/1/2014 teknologi farmasi 15
hanya dipengaruhi oleh sifat fisika kimia bahan baku, tetapi juga formula dan proses pembuatannya. Pengaruh formulasi terhadap bioavailabilitas obat tampak jelas jika obat diberikan per oral seperti kapsul, tablet atau dagree. Kenapa?????
1/1/2014
teknologi farmasi
16
1/1/2014
teknologi farmasi
17
Lanjutan.
Bila terjadi hambatan pada salah satu tahap dalam
proses tersebut, akan terjadi hambatan absorbsi obat. Untuk preparat suspensi dan cair, kekentalan (viscosity) yang tinggi dapat menghambat daya difusi molekul obat dai permukaan partikelnya, dan hal itu dapat menghambat proses absorbsinya.
1/1/2014
teknologi farmasi
18
Bahan tambahan
Meliputi ; zat pengisi, zat pengikat, zat penghancur,
pelincir dan pewarna dapat mempengaruhi kecepatan disolusi obat sehingga berpengaruh pada bioavailabilitasnya. contoh : Kasus phenytoin (kalsium sulfat dengan laktosa).
1/1/2014
teknologi farmasi
19
Faktor fisiologi
Proses absorbsi obat yang maksimal terjadi di usus.
Proses ini tergantung dari kecepatan disolusi obat,
juga tergantung dari kecepatan obat bergerak meninggalkan lambung ke dalam usus, di mana sebagian besar proses penyerapan terjadi. Jadi faktor gastric emptying time dan intestine transit time dapat mempengaruhi proses absorbsi obat secara drastis.
1/1/2014
teknologi farmasi
20
Lanjutan..
Faktor fisiologis tersebut tentunya juga dipengaruhi
oleh : keadaan umum penderita, usia, makanan (komposisi diet, kadar lemak, serat,dsb.). Enzim dan zat kimia yang terkandung di dalam cairan usus juga mengadakan interaksi dengan molekulmolekul obat dan dalam beberapa hal menyebabkan peningkatan kelarutan obat (fermentasi oleh enzim atau pengaruh pH/ionisasi), sedangkan yang memperlambat kelarutan yaitu pengendapan.
1/1/2014
teknologi farmasi
21
Contoh :
Obat yang mengalami degradasi yang kuat di dalam cairan lambung, seperti Benzyl penicillin. Obat yang mempengaruhi absorbsi obat lain, seperti Desipramin akan menurunkan absorbsi Phenylbutazon dengan mekanisme menghambat pergerakan usus. Pemakaian Tetracycline dengan Antasida akan menghambat absorbsi Tetracycline dengan membentuk khelat.
1/1/2014
teknologi farmasi
22