LEPTOSPIROSIS
DosenPembimbing: dr.RahmiDewi,Sp.PD
AnadaKaporina
NIM:H2A009003
FAKULTASKEDOKTERAN
UNIVERSITASMUHAMMADIYAHSEMARANG
2014
PENDAHULUAN
Leptospirosis
adalah
penyakit
zoonosis
yg
DEFINISI
Leptospirosis adalah penyakit infeksi akut yg dpt
menyerang
disebabkan
manusia
kuman
maupun
leptospira
hewan
yg
patogen
dan
EPIDEMIOLOGI
Tersebar diseluruh dunia, disemua benua kecuali
Antartika, terbanyak didaerah tropis.
Kuman
spesies
leptospira
mamalia
mengenai
(anjing,
sedikitnya
babi,
lembu,
160
kuda,
ginjal tikus
Indonesia
Jakarta,
JaBar,
JaTeng,
DIY,
Jakarta
th
2002,
dilaporkan
leptospirosis dg 20 kematian
>100
kasus
ETIOLOGI
Genus leptospira, famili treponemataceae, suatu
mikroorganisme spirocheata.
Terdiri atas 2 spesies L.interrogans yg patogen
dan
L.
biflexa
yg
hidup
bebas
(non
patogen/saprofit).
Spesies L.interrogans dibagi mjd bbrp serogrup
dan serogrup ini dibagi mjd bnyk serovar menurut
komposisi antigennya.
L. Icterohaemorrhagiae, L.manhao L.
Penularandanmanifestasileptosirosis
PATOGENESIS
MANIFESTASIKLINIS
Masa inkubasi penyakit ini berkisar antara 2 26 hari,
biasanya 7 - 13 hari dan rata-rata 10 hari
Gambaran klinis pada Leptospirosis:
Sering : demam, menggigil, sakit kepala, meningismus,
anoreksia, mialgia, conjuctival suffusion, mual, muntah, nyeri
abdomen, ikterus, hepatomegali, ruam kulit, fotophobi
Jarang : pneumonitis, hemoptoe, delirium, perdarahan,
diare, edema, splenomegali, atralgia, gagal ginjal, peroferal
neuritis, pancreatitis, parotitis, epididimytis, hematemesis,
asites, miokarditis
PENEGAKANDIAGNOSIS
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Gejala klinik menonjol : ikterik, demam, mialgia, nyeri
sendi serta conjungtival suffusion
Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium Umum: a. Darah (leukositosis N atau
, pe netrofil, trombositopenia ringan, LED me).
b. Fungsi Hati (gejala ikterik SGOT, SGPT dpt
me)
2. Laboratorium Khusus, pemeriksaan secara:
-. langsung u/ mendeteksi keberadaan kuman leptospira
atau antigennya (kultur, mikroskopik, inokulasi hewan,
immunostaining, reaksi polimerase berantai),
-. tidak
langsung
mllui
pmx
antibodi
thdp
kuman
Gold
standard
pmx
serologi:
MAT
aglutinasi
scra
mikroskopik
u/
jenis
serovar.
Pmx
ini
klinis
dan
laboratorium,
dibagi
dlm
klasifikasi, yaitu :
Suspek
yaitu dipstick,
dan
hasil
MAT
ELISA
serial
DaftarPertanyaan
A.
Jawaban
Nilai
Jenisgejaladanlaboratorium
Sakit kepala mendadak
Ya/tidak
2/0
Ya/tidak
4/0
Demam
Ya/tidak
2/0
Ya/tidak
2/0
Meningismus
Ya/tidak
4/0
Ya/tidak
4/0
Ya/tidak
10/0
Ikterik
Ya/tidak
1/0
Ya/tidak
2/0
B.
Faktorepidemiologisepertiriwayatkontakbinatangke
hutan,rekreasi,tempatkerjaataudidugaataudiketahui
kontakdenganairyangterkontaminasi.
Ya/tidak
10/0
C.
Hasillaboratoriumserologi:
Ya/tidak
2/0
Ya/tidak
10/0
Ya/tidak
25/0
Serologi(+)didaerahendemik:
DIAGNOSISBANDING
KOMPLIKASI
Gagal ginjal akut
Perdarahan paru
Liver failure
Perdarahan gastrointestinal
Syok
Miokarditis
Enchepalopaty
PENCEGAHAN
Pencegahan penularan kuman leptospira dapat
dilakukan
melalui
tiga
jalur
intervensi
yang
jalur
penularan
penjamu manusia
dan
intervensi
pada
Kuman
bulanan
leptospira
di
air
mampu
dan
tanah,
bertahan
dan
hidup
mati
oleh
bersih
Hindari
berkontak
dengan
kencing
hewan
piaraan.
Biasakan memakai pelindung, seperti sarung
tangan karet sewaktu berkontak dengan air kotor
PENGOBATAN
Antibiotik
sebaiknya
diberikan
sebelum
pada
umumnya
Leptospira
merupakan
Leptospirosis An-ikterik
Pilihan pertama
Leptospirosis Ikterik
Penisilin G 100,000
U/kgBB/hari, intravena,
tiap 6 jam,
-
Ampisilin200mg/kgBB/ha
ri, intravena, tiap 6 jam
Amoksisili
200mg/kgBB/hari,
intravena, tiap 6 jam
Pilihan kedua
dua kali
Alergi penisilin
Doksisiklin
Eritromisin 50
mg/kgBB/hari, intravena
Eritromisin 50 mg
40mg/kgBB/hari,oral,2x sehari,
/kgBB/hari, intravena
Penatalaksanaan konservatif
Pemberian antipiretik, terutama apabila
demamnya melebihi 38C
Pemberian cairan dan nutrisi yang adekuat.
Kalori diberikan dengan mempertimbangkan
keseimbangan nitrogen, dianjurkan sekitar 20003000 kalori tergantung berat badan penderita.
Karbohidrat dalam jumlah cukup untuk mencegah
terjadinya ketosis. Protein diberikan 0,2 0,5
gram/kgBB/hari yang cukup mengandung asam
amino essensial.
PROGNOSIS
Jika tidak ada ikterus, penyakit jarang fatal.
Pada kasus dengan ikterus, angka kematian 5 %
pada umur di bawah 30 tahun, dan pada usia
lanjut menjadi 30-40 %