Anda di halaman 1dari 8

Teknik Dua Fasa

Ardaneswari D.P.C., STP, MP

Fase I
Mendapatkan solusi basis layak awal pada masalah original.
Penghilangan variabel semu.
Fungsi tujuan semu merupakan jumlah dari variabel
semu yang diminimasi.
Jika nilai fungsi tujuan sama dengan nol, maka semua
variabel semu bernilai nol dan solusi basis layak diperoleh
bagi masalah original.
Jika nilai minimum fungsi tujuan adalah positif, maka paling
sedikit terdapat satu variabel yang positif dan ini berarti
masalah original adalah tak layak, dan algoritma berhenti.

Fase II
Solusi basis layak yang diperoleh pada Fase I
dioptimasi terhadap fungsi tujuan original.
Tabel akhir pada Fase I menjadi tabel awal pada
Fase II dengan perubahan pada fungsi tujuan.

CONTOH SOAL
Maks Z = 4 x1 + 2 x2
Dengan memperhatikan kendala:
3 x 1 + 2 x2 8
- 4 x1 + 3 x 2 - 7
8 x1 + 2 x2 = 12
dengan x1, x2 0

Kerjakan masalah minimasi berikut:


Min. Z = 4 x1 + x2
Dengan memperhatikan kendala:
3 x1 +
x2 = 3
4 x1 + 3 x 2 6
x1 + 2 x 2 4
dengan x1, x2 . 0

Teknik M besar dan dua fasa


dibandingkan sebagai berikut:

dapat

Pendekatan dasar kedua teknik sama,


keduanya ditambahkan variabel semu untuk
mendapatkan sistem kanonik.
Tahapan iterasi dan perubahan basisnya sama
Jumlah iterasi sama
Teknik
M
besar
dalam
memecahkan
permasalahan PL dengan sekali jalan,
sedangkan teknik dua fasa melalui dua
tahapan.

Baik teknik M besar maupun dua fasa, bila dalam


iterasinya, variabel semu tidak dapat keluar basis,
menunjukkan bahwa permasalahan PL tersebut
tidak mempunyai solusi optimal.
Teknik dua fasa lebih cepat diketahui bila tidak ada
solusi optimal dengan ditunjukkannya pada fasa 1
tidak diperoleh solusi optimal, maka permasalahan
PL tidak mempunyai solusi optimal.

Thank You
For Your Kind Attention

Anda mungkin juga menyukai