Anda di halaman 1dari 20

Ir.

Pangeran Muhammad
Noor
Bhayu Rizallinoor

18 Agustus 1945.

Unsur Konstitutif

Unsur Deklaratif

Ir. H. Pangeran Mohammad NoorBin

Pangeran ALI lahir dari keluarga


bangsawan Banjar, Sebagaiintah(cucu
dari cucu) Raja Banjar Sultan Adam alWatsiq Billah, yang dilahirkan 24 Juni 1901
di Martapura, Kalimantan Selatan.
Masyarakat tempo dulumenyebut beliau
Datu laki Pangeran Muhammad Noor

Pendidikan
Setelah lulus HIS (1917) ia belajar di MULO

(1921), ke HBS (1923), pada tahun 1927


beliau lulus dari Sekolah Tinggi di Bandung
dan meraih gelar Insinyur.

Riwayat Penugasan
Insinyur pada biro pengairan,
Anggota Badan Persiapan Kemerdekaan RI,
Anggota Volksraad (1931-1939) utusan

Kalimantan.
Anggota PPKI mewakili Kalimantan.
Gubernur Kalimantan yang pertama.
Dalam aksi gerilya bersenjatamendirikan
pasukan MN.1001/MTK1 (1945-1949)
Anggota Komisi V DPR RI Pemilu 1971 dan
1977

Masa Perang Gerilya


MN.1001/MTK1 : kelompok gerilyawan

terbesar masa perang kemerdekaan


indonesia di Kalimantan Selatan 19451949.
Berhadapan langsung dengan Belanda
(Residenti van zuid-Bornio) : Pasukan P.5
(Penggempur-penculik-pembakaranPenghalang aksi musuh-penyidik)

Perjanjian Linggarjati

Proklamasi Kalimantan

PROKLAMASI
MERDEKA, DENGAN INI KAMI RAKYAT INDONESIA DI KALIMANTAN
SELATAN, MEMPERMAKLUMKAN BERDIRINYA PEMERINTAHAN
GUBERNUR TENTARA DARI ALRI MELINGKUNGI SELURUH
DAERAH KALIMANTAN SELATAN MENJADI BAGIAN DARI REPUBLIK
INDONESIA, UNTUK MEMENUHI ISI PROKLAMASI 17 AGUSTUS
1945 YANG DITANDATANGANI OLEH PRESIDEN SOEKARNO DAN
WAKIL PRESIDEN MOHAMMAD HATTA. HAL-HAL YANG
BERSANGKUTAN DENGAN PEMINDAHAN KEKUASAAN AKAN
DIPERTAHANKAN DAN KALAU PERLU DIPERJUANGKAN SAMPAI
TETES DARAH YANG PENGHABISAN.
TETAP MERDEKA! KANDANGAN,17 MEI IV REP. ATAS NAMA
RAKYAT INDONESIA DI KALIMANTAN SELATAN GUBERNUR
TENTARA

Pembangunan Kalimantan
Diangkat menjadi Menteri Pekerjaan Umum
(1956-1957) pada Kabinet Ali Sastromijoyo.
Ketika itulah membuat gagasan Proyek
Sungai Barito yang berhasil merealisasikan
pembangunan PLTA Riam Kanan dan
pengerukan ambang Barito, sekarang PLTA
itu diabadikan memakai nama beliau
menjadi PLTA Ir. P.M.Noor.

Mengalirkan energi listrik di wilayah


Banjarbaru, Martapura dan
Banjarmasin.Ukuran lebar puncak
bendungan 10 meter, panjang puncak
bendungan 195 meter, tinggi hingga
puncak 66 meter serta volume bendungan
670.000 meter kubik
Biaya pembangunan sebesar US$
2.944.000.000 (kurs saat itu).

Jasa di Bidang Pertanian


irigasi sawah 7.012 ha, konsumsi air 10,161

m3 per detik, 290 kolam ikan total luas 326,26


hektar yang memerlukan air 6,918 m3 per
detik,PDAM Banjarbaru kebutuhan air 150 liter
per detik dan PDAM Banjarmasin kebutuhan air
1.100 liter per detik.
Pangeran Mohamad Noor berjasa menorehkan
catatan penting yang akan senantiasa
mengingatkan kita dalam konteks pemenuhan
kebutuhan pangan nasional melalui proyek
pengembangan daerah rawa pantai (coastal
swamps)

Beliau menikah denganDatu bini Gusti

Aminah, dan mempunyai 11 putra yaitu:


Gusti Mansyuri Noor, Gusti Rizali Noor,
Gusti Mazini Noor, Gusti Rusli Noor, Gusti
(lahir dan meninggal di Tegal), Gusti
Darmawan Noor, Gusti Didi Noor, Gusti
Hidayat Noor, Gusti Arifin Noor, Gusti
Suriansyah, Gusti Adi Darmansyah.

Menjelang akhir hayatnya, Beliau terbaring

lemah di RS. Pelni Jakarta, tetapi semangat


Beliau untuk membicarakan pembangunan
di Kalimantan Selatan tak pernah surut.
Setiap ada tamu yang berkunjung masih
saja bertukar pikiran mengenai
pembangunan di banua. Bagi beliau
pembangunan untuk kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat adalah identik dengan
kehidupannya. Datu Noor akan berhenti
berpikir dan berbicara tentang kemajuan
banua bilamana otak dan nafasnya sudah
berhenti

Semboyan Hidup.
Kata-kata yang diucapkan beliau sampai

menjelang akhir hayatnya terus menerus


memberi semangat kepada seluruh
generasi muda dibanua(daerah) agar
tetap berkarya dalam bidang apapun yang
digeluti. Ucapan beliau yang sangat
monomenal adalahTeruskan. . . Gawi
kita balum tuntung!

Anda mungkin juga menyukai