Anda di halaman 1dari 3

Biografi Tjilik Riwut - Pahlawan Nasional dari Kalimantan

Tjilik Riwut

Agama : Katolik
Tempat Lahir : Kasongan, Katingan,
Kalimantan Tengah
Tanggal Lahir : Sabtu, 2 Februari 1918
Warga Negara : Indonesia

Karir
Koresponden Harian Pemandangan
Koresponden Harian Pembangunan
Anggota KNIP (1946 – 1949)
Gubernur Kalimantan Tengah
(30 Juni 1958-Februari 1967)
Marsekal Pertama Kehormatan TNI-AU

Penghargaan
Gelar Pahlawan Nasional (1998)
Namanya diabadikan sebagai salah satu
bandar udara di Palangka Raya

Books: Makanan Dayak (1948)


Sejarah Kalimantan (1952)
Maneser Panatau Tatu Hiang
(1965,stensilan, dalam bahasa Dayak Ngaju)
Kalimantan Membangun (1979)

Tjilik Riwut (lahir di Kasongan, 2 Februari 1918 – meninggal di Kota Banjarmasin,


Kalimantan Selatan, 17 Agustus 1987 pada umur 69 tahun) Tjilik Riwut adalah seorang
pahlawan nasional Indonesia asal Kalimantan. Ia mengikuti pendidikan setingkat SD,
kemudian memasuki Sekolah Perawat di Purwakala dan Bandung. Pada 1938, dengan
beberapa rekannya, ia mendirikan organisasi Pakat Dayak yang bertujuan meningkatkan citra
masyarakat Dayak.
Tak hanya aktif dalam bidang kemiliteran sebagai seorang tentara, putra Dayak ini juga
ikut berperan dalam pemerintahan dengan diangkatnya ia sebagai Gubernur Kalimantan
Tengah di tahun 1958. Selain itu, ia juga berkontribusi di bidang kepenulisan. Ia pernah
bekerja di Harian Pemandangan, pimpinan M. Tambran serta Harian Pembangunan, pimpinan
Sanusi Pane. Ia pun menulis beberapa buku mengenai Kalimantan seperti Makanan Dayak,
Sejarah Kalimantan, Maneser Panatau Tatu Hiang, dan Kalimantan Membangun.
Sesudah kemerdekaan, ia berjuang bersama pemuda Kalimantan yang ada di Jawa.
Rombongan demi rombongan pemuda dikirim ke Yogyakarta untuk menggerakkan
perjuangan di Kalimantan. Salah satu rombongan itu dipimpin Mayor Tjilik Riwut. Di Kota
Waringin, ia mendirikan Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI). Di beberapa tempat
didirikannya pasukan bersenjata untuk melakukan perang gerilya melawan Belanda. Ia
beberapa kali terlibat dalam pertempuran. Ia juga mengadakan pertempuran dengan kepala-
kepala suku-suku Dayak.
Pada tanggal 17 Desember 1946, Tjilik Riwut dan beberapa tokoh perwakilan suku-
suku Dayak di pedalaman Kalimantan yang berjumlah 142 suku berkumpul bersama untuk
melaksanakan Sumpah Setia kepada pemerintah Republik Indonesia dengan upacara adat
leluhur suku Dayak.
Lalu pada tanggal 17 oktober 1947, ketika ia berada di Yogyakarta yang saat itu
menjadi ibu kota negara Indonesia, ia mendapat perintah dari S. Suryadarma, kepala TNI AU
waktu itu, untuk memimpin Operasi Penerjunan Pasukan Payung kali pertama oleh pasukan
MN 1001 di desa Sambi, Kotawaringin, Kalimantan Tengah. Dalam operasi tersebut, Tjilik
Riwut bertanggung jawab menjadi penunjuk jalan bagi tim yang berjumlah 13 orang (11
orang asal Kalimantan dan 2 orang Jawa) itu. Untuk mengenang peristiwa penting dalam
sejarah Angkatan Bersenjata Republik Indonesia ini, tanggal 17 Oktober pun resmi ditetapkan
sebagai Hari Pasukan Khas TNI-AU.
Sesudah Perang Kemerdekaan berakhir, ia diangkat sebagai Wedana Sampit, kemudian
Bupati Kotawaringin, dan akhirnya Gubernur Kalimantan Tengah. Ia berjasa membangun
Palangkaraya sebagai ibukota Kalimantan Tengah. Sebagai gubernur, ia berhasil
meningkatkan kesejahteraan dan memajukan pendidikan penduduk Kalimantan Tengah. Ia
pernah pula bertugas sebagai anggota DPR dan DPA. AURI menganugerahinya pangkat
Laksamana (Marsekal) Pertama Kehormatan berkat jasa-jasanya di lingkungan AURI.
Di masa pemerintahan B.J. Habibie. Namanyapun diabadikan sebagai salah satu bandar
udara di Palangka Raya. Tjilik Riwut meninggal dunia pada 17 Agustus 1987. Oleh
pemerintah Indinesia Ia dianugerahi gelar Pahlawan Nasional pada 6 November 1998 dengan
dikeluarkannya Keppres No. 108/TK/1998.
1. Siapakah Tjilik riwut?
Jawaban: Marsekal Pertama TNI Tjilik Riwut adalah salah satu pahlawan nasional
Indonesia dan Gubernur Kalimantan Tengah pertama.

2. Kapan dan dimana tjilik lahir?


Jawaban: 2 februari 1918 kasongan ,kalimantan tengah.

3. Berasal dari suku apakah tjilik?


Jawaban: Tjilik Riwut adalah salah satu putera Dayak dari suku Dayak Ngaju yang
menjadi anggota KNIP.

4. Organisasi berbasis kesukuan apa yang pernah tjilik dirikan?


Jawaban: ia mendirikan organisasi Pakat Dayak yang bertujuan meningkatkan citra
masyarakat Dayak.

5. Selain seorang tentara, Tjilik juga aktif dibidang?


Jawaban: kepenulisan

6. Dimanakah Tjilik bertemu sastrawan sanusi pane?


Jawaban: Purwarkarta

7. Apa yang dilakukan Tjilik saat perang (pasca) kemerdekaan terjadi?


Jawaban: Tjilik Riwut aktif di pemerintahan. Dia pernah menjadi Gubernur Kalimantan
Tengah setelah sebelumnya menjadi Wedana Sampit lalu Bupati Kotawaringin,[3] menjadi
koordinator masyarakat suku-suku terasing untuk seluruh pedalaman Kalimantan, dan
terakhir sebagai anggota DPR RI.

8. Apa yang dilakukan Tjilik beserta perwakilan tokoh dayak pada tanggal 17 agustus 1946?
Jawaban: Tjilik Riwut dan beberapa tokoh perwakilan suku-suku Dayak di pedalaman
Kalimantan yang berjumlah 142 suku berkumpul bersama untuk melaksanakan Sumpah
Setia kepada pemerintah Republik Indonesia dengan upacara adat leluhur suku Dayak

9. Selain menjadi wedana, bupati, dan gubernur, jabatan pemerintah apa yang pernah Tjilik
jabat?
Jawaban : pemimpin redaksi

10. Siapakah yang mengabadikan nama Tjilik menjadi nama bandara?


Jawaban : penandatanganan prasastinya dilakukan oleh Menteri Perhubungan Republik
Indonesia Bapak Ir. Azwar Anas. Penggantian nama tersebut sesuai dengan usul Gubernur
Kalimantan Tengah, DPRD Kalimantan Tengah dan rekomendasi/tanggapan Menteri
Dalam Negeri. Pengabadian nama tersebut karena Tjilik Riwut adalah seorang Pahlawan
Nasional (Keputusan Presiden Republik Indonesia tanggal 6 November 1988
No.108/TK/1988)

Anda mungkin juga menyukai