Anda di halaman 1dari 16

Bahaya Kandungan Formalin

pada Makanan

Dr. Handayani
PT. Astra International Tbk Head Office
Jakarta, 2 Januari 2006

Latar belakang
Berdasarkan hasil pemantauan BB-POM di Surabaya, dari

91 contoh pangan olahan yang dijual di pasaran, sebanyak


24 di antaranya positif mengandung formalin. Selain mi
basah, makanan lain yang mengandung banyak formalin
adalah tahu, ikan asin, dan ikan segar.
Laporan Badan POM tahun 2002 menunjukkan bahwa dari
29 sampel mi basah yang dijual di pasar dan supermarket
Jawa Barat, ditemukan 2 sampel (6,9 persen) mengandung
boraks, 1 sampel (3,45 persen) mengandung formalin,
sedangkan 22 sampel (75,8 persen) mengandung formalin
dan boraks. Hanya empat sampel yang dinyatakan aman dari
formalin dan borak.
Menurut beberapa produsen, penggunaan boraks pada
pembuatan mi akan menghasilkan tekstur yang lebih kenyal.
Sementara itu, penggunaan formalin akan menghasilkan mi
yang lebih awet, yaitu dapat disimpan hingga 4 hari.
Bahaya Kandungan Formalin pada Makanan

2/16

Apa itu FORMALIN ???


Formalin adalah nama dagang larutan formaldehid

dalam air dengan kadar 30-40 persen. Di pasaran,


formalin dapat diperoleh dalam bentuk sudah
diencerkan, yaitu dengan kadar formaldehidnya 40,
30, 20 dan 10 persen serta dalam bentuk tablet yang
beratnya masing-masing sekitar 5 gram.

Formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan

baunya sangat menusuk. Di dalam formalin


terkandung sekitar 37% formaldehid dalam air.
Biasanya ditambahkan metanol hingga 15% sebagai
pengawet.

Bahaya Kandungan Formalin pada Makanan

3/16

Formalin biasanya diperdagangkan di pasaran dengan nama berbeda-beda antara lain :


Formol
Morbicid
Methanal
Formic aldehyde
Methyl oxide
Oxymethylene
Methylene aldehyde
Oxomethane
Formoform
Formalith
Karsan
Methylene glycol
Paraforin
Polyoxymethylene glycols
Superlysoform
Tetraoxymethylene
Trioxane

Bahaya Kandungan Formalin pada Makanan

4/16

Penggunaan formalin
Pembunuh kuman sehingga dimanfaatkan untuk pembersih : lantai, kapal, gudang,

dan pakaian.
Pembasmi lalat dan berbagai serangga lain.
Bahan pada pembuatan sutra buatan, zat pewarna, cermin kaca, dan bahan
peledak.
Dalam dunia fotografi biasanya digunakan untuk pengeras lapisan gelatin dan
kertas.
Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea.
Bahan untuk pembuatan produk parfum.
Bahan pengawet produk kosmetika dan pengeras kuku.
Pencegah korosi untuk sumur minyak.
Bahan untuk insulasi busa.
Bahan perekat untuk produk kayu lapis (plywood).
Cairan pembalsam ( pengawet mayat ).
Dalam konsentrasi yang sangat kecil ( < 1% ) digunakan sebagai pengawet untuk
berbagai barang konsumen seperti pembersih rumah tangga, cairan pemcuci
piring, pelembut, perawat sepatu, sampo mobil, lilin dan pembersih karpet.

Bahaya Kandungan Formalin pada Makanan

5/16

Penggunaan formalin yang salah

Penggunaan formalin yang salah adalah hal yang sangat


disesalkan. Melalui sejumlah survey dan pemeriksaan
laboratorium,ditemukan sejumlah produk pangan yang
menggunakan formalin sebagai pengawet.
Praktek yang salah seperti ini dilakukan produsen atau

pengelola pangan yang tidak bertanggung jawab.


Beberapa contoh produk yang sering mengandung formalin
misalnya ikan segar, ayam potong, mie basah dan tahu yang
beredar di pasaran. Yang perlu diingat, tidak semua produk
pangan mengandung formalin.

Bahaya Kandungan Formalin pada Makanan

6/16

Dasar hukumnya
Dasar hukum yang melarang penggunaan formalin di

antaranya UU No 7/1996 tentang Pangan dan UU No


8/1999 tentang Perlindungan Konsumen.

Formalin dan metahnyl yellow merupakan bahan

tambahan pangan (BTP) yang dilarang penggunaannya


dalam makanan menurut peraturan Menteri Kesehatan
(Menkes) Nomor 1168/Menkes/PER/X/1999.

Peraturan Pemerintah RI Nomor 28 Tahun 2004

tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan

Bahaya Kandungan Formalin pada Makanan

7/16

Mengapa perlu diwaspadai ???


Formalin merupakan bahan beracun dan berbahaya bagi

kesehatan manusia. Jika kandungannya dalam tubuh tinggi,


akan bereaksi secara kimia dengan hampir semua zat di
dalam sel sehingga menekan fungsi sel dan menyebabkan
kematian sel yang menyebabkan keracunan pada tubuh.
Selain itu, kandungan formalin yang tinggi dalam tubuh juga
menyebabkan iritasi lambung, alergi, bersifat karsinogenik
(menyebabkan kanker) dan bersifat mutagen (menyebabkan
perubahan fungsi sel/jaringan), serta orang yang
mengonsumsinya akan muntah, diare bercampur darah,
kencing bercampur darah, dan kematian yang disebabkan
adanya kegagalan peredaran darah.
Formalin bila menguap di udara, berupa gas yang tidak
berwarna, dengan bau yang tajam menyesakkan, sehingga
merangsang hidung, tenggorokan, dan mata.
Bahaya Kandungan Formalin pada Makanan

8/16

Dampak formalin pada kesehatan


manusia
Akut : efek pada kesehatan manusia langsung terlihat :

seperti iritasi, alergi, kemerahan, mata berair, mual, muntah,


rasa terbakar, sakit perut dan pusing
Kronik : efek pada kesehatan manusia terlihat setelah terkena

dalam jangka waktu yang lama dan berulang : iritasi


kemungkin parah, mata berair, gangguan pada pencernaan,
hati, ginjal, pankreas, system saraf pusat, menstruasi dan
pada hewan percobaan dapat menyebabkan kanker
sedangkan pada manusia diduga bersifat karsinogen
(menyebabkan kanker). Mengkonsumsi bahan makanan yang
mengandung formalin, efek sampingnya terlihat setelah jangka
panjang, karena terjadi akumulasi formalin dalam tubuh.
Bahaya Kandungan Formalin pada Makanan

9/16

jika dikonsumsi manusia, formalin bisa menyebabkan iritasi pada

saluran pernapasan, mengganggu fungsi hati, ginjal, dan sistem


reproduksi
Menurut Winarno dan Rahayu (1994), pemakaian formalin pada
makanan dapat menyebabkan keracunan pada tubuh manusia.
Gejala yang biasa timbut antara lain sukar menelan, sakit perut
akut disertai muntah-muntah, mencret berdarah, timbulnya
depresi
susunan
saraf,
atau
gangguan
peredaran
darah.
Konsumsi formalin pada dosis sangat tinggi dapat mengakibatkan
konvulsi (kejang-kejang), haematuri (kencing darah), dan
haimatomesis (muntah darah) yang berakhir dengan kematian
Formalin atau larutan formaldehida (HCHO) yang biasanya untuk
bahan pengawet mayat, penggunaannya pada makanan dalam dosis
tinggi akan menyebabkan iritasi lambung, menyebabkan kanker,
gagal ginjal, lever, limpa dan merusak jaringan tubuh.
Bahaya Kandungan Formalin pada Makanan

10/16

Cara mendeteksinya
Deteksi formalin dan boraks secara akurat hanya dapat

dilakukan di laboratorium dengan menggunakan


bahan-bahan kimia, yaitu melalui uji formalin dan uji
boraks.

Bahaya Kandungan Formalin pada Makanan

11/16

Ciri-ciri produk pangan yang


mengandung formalin
Tahu yang bentuknya sangat bagus, kenyal, tidak mudah

hancur, awet beberapa hari dan tidak mudah busuk.


Mie basah yang awet beberapa hari dan tidak mudah basi
dibandingkan dengan yang tidak mengandung formalin.
Ayam potong yang berwarna putih bersih, awet dan tidak
mudah busuk.
Ikan basah yang warnanya putih bersih, kenyal, insangnya
berwarna merah tua bukan merah segar, awet sampai
beberapa hari dan tidak mudah busuk.

Bahaya Kandungan Formalin pada Makanan

12/16

Tips memilih tahu


Tahu yang mengandung formalin dapat ditandai dengan :
Semakin tinggi kandungan formalin, maka tercium bau obat
yang semakin menyengat; sedangkan tahu tidak berformalin
akan tercium bau protein kedelai yang khas;
Tahu yang berformalin mempunyai sifat membal (jika ditekan
terasa sangat kenyal), sedangkan tahu tak berformalin jika
ditekan akan hancur;
Tahu berformalin akan tahan lama, sedangkan yang tak
berformalin paling hanya tahan satu dua hari.
Tahu yang memakai pewarna buatan dapat ditandai dengan
cara melihat penampakannya. Jika tahu memakai pewarna
buatan, warnanya sangat homogen/seragam dan penampakan
mengilap. Sedangkan jika memakai pewarna kunyit, warnanya
cenderung lebih buram (tidak cerah). Jika kita potong tahunya,
maka akan kelihatan bagian dalamnya warnanya tidak
homogen/seragam. Bahkan, ada sebagian masih berwarna
putih.*
Bahaya Kandungan Formalin pada Makanan

13/16

Pertolongan pertama bila terjadi


keracunan akut
Pertolongan tergantung konsentrasi cairan dan gejala yang dialami

korban.
Sebelum ke rumah sakit : berikan arang aktif ( norit ) bila tersedia.

Jangan melakukan rangsang muntah pada korban karena akan


menimbulkan risiko trauma korosif pada saluran cerna atas.
Di rumah sakit : lakukan bilas lambung ( gastric lavage ), berikan

arang aktif (walaupun pemberian arang aktif akan mengganggu


penglihatan bila nantinya dilakukan tindakan endoskopi). Untuk
mendiagnosis terjadinya trauma esofagus dan saluran cerna dapat
dilakukan tindakan endoskopi. Untuk meningkatkan eliminasi formalin
dari tubuh dapat dilakukan hemodyalisis (tindakan cuci darah),
indikasi tindakan cuci darah ini bila terjadi keadaan asidosis metabolik
berat pada korban.
Bahaya Kandungan Formalin pada Makanan

14/16

Referensi :
Situs Depkes (www.depkes.go.id)
Situs BPOM Sentra Informasi Keracunan Nasional

(www.pom.go.id)
& berbagai sumber lainnya

Bahaya Kandungan Formalin pada Makanan

15/16

TERIMA KASIH
Turut menyebarluaskan informasi masyarakat tentang
bahaya formalin :

Klinik PT. Astra International Tbk Head Office


Jl. Gaya Motor Raya no. 8
Sunter Jakarta Utara 14330
Tlp. (021) 6522555 ext 126
Email : handayani@ai.astra.co.id

Bahaya Kandungan Formalin pada Makanan

16/16

Anda mungkin juga menyukai