Anda di halaman 1dari 32

Rencana Strategi Lima Tahun

PEMERINTAH KABUPATEN SUMEDANG


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS GANEAS
Jl.Umar Wirahadikusumah km 2 Kecamatan Ganeas - Sumedang
Tlp. 0261-2139344 Email: pkmganeas@yahoo.com, Kode pos 45356
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Seiring dengan adanya sistem pembiayaan kesehatan masyarakat,
Puskesmas sebagai tujuan pertama untuk memperoleh pelayanan kesehatan
primer bagi masyarakat harus berbenah untuk senantiasa memberikan
pelayanan yang bermutu. Paradigma baru menggambarkan masyarakat yang
semakin kritis terhadap tuntutan akan pelayanan yang semakin baik dan
memuaskan, khususnya pelayanan dalam bidang kesehatan.
Dalam upaya merespon paradigma baru tersebut, Dinas Kesehatan
Kabupaten Sumedang melalui Unit Pelayanan Puskesmas berusaha
memberikan pelayanan yang terbaik, dan terjangkau serta profesional
sehingga memuaskan semua pihak yaitu masyarakat.
Agar dapat memberikan pelayanan yang bermutu baik, terjangkau dan
profesional, maka Puskesmas harus pula dikelola secara profesional. Prinsip–
prinsip efektifitas dan efisiensi, optimalisasi, benefit dan cost harus menjadi
indikator dalam pelaksanaannya.
Menghadapi perubahan dan tantangan di atas, diperlukan manajemen
pengelolaan yang fleksibel dan responsif yang ditopang perencanaan yang
agresif yaitu perencanaan yang proaktif dan berkesinambungan, tidak sekedar
reaktif. Agar dalam pengelolaan puskesmas bisa fleksibel dan responsif,
diperlukan suatu bentuk tata kelola keuangan yang fleksibel pula, dalam hal
ini pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No.23 tahun 2005
tentang Penyelenggaran Keuangan Badan Layanan Umum, dan
PERMENDAGRI 61 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Badan
Layanan Umum Daerah, PERMENDAGRI no 79 Tahun 2018 tentang Badan
Layanan Umum Daerah.

1
Rencana Strategi Lima Tahun

Peraturan Pemerintah No. 23/2005 memungkinkan mengubah


organisasi seperti puskesmas sebagai lembaga pelayanan kesehatan
masyarakat menjadi Badan Layanan Umum (BLUD) agar dapat lebih otonom
dalam pengelolaan keuangan. Perubahan status Puskesmas menjadi BLUD.
Penerapan peraturan ini akan mengakibatkan pola pengelolaan keuangan
yang memberikan fleksibiltas berupa keleluasaan untuk menerapkan praktek
– praktek bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa.
Puskesmas Ganeas merupakan Unit Pelayanan Kesehatan Dinas
Kesehatan Kabupaten Sumedang yang memiliki pelayanan rawat jalan
berupa klinik umum, klinik gigi, dan klinik ibu dan anak,dan laboratorium
sederhana. Jumlah tenaga yang dimiliki Puskesmas Ganeas adalah sebanyak
43 orang terdiri dari 1 orang kepala Puskesmas, Dokter Umum 1 Orang,
tenaga keperawatan 10 orang, Perawat Gigi 1 Orang, kebidanan 14 orang,
tenaga farmasi asisten apoteker 2 orang, tenaga kesehatan lingkungan 1,
tenaga gizi 1 Orang, analis lab 1 orang, 1 orang kasubag tata usaha , 8 orang
tenaga fungsional umum, 1 orang tenaga rekam medis dan 1 orang tenaga
promkes. Potensi ini juga merupakan kekuatan dan peluang internal yang
harus dikelola untuk mencapai visi dan misi Puskesmas Ganeas.
1. Sejarah Singkat
Dasar berdirinya Puskesmas Ganeas yaitu Keputusan Presiden
Tahun 1977 melalui INPRES Tahun 1977 tentang peningkatan pelayanan
kesehatan di Pedesaan. Selanjutnya Puskesmas didirikan pada tahun
1978yang berlokasi di Jl.Umar Wirahadikusumah No. 350 Km 07 diatas
sebidang tanah milik Desa Ganeas Kecamatan Ganeas Kabupaten
Sumedang. Prestasi yang pernah dicapai yaitu pembinaan kader posyandu
dan pembinaan posyandu sejak tahun 1982.Pada awal berdirinya
Puskesmas Ganeas mempunyai wilayah kerja 6 Desa. Seiring dengan
bertambahnya jumlah penduduk akhirnya ada kebijakan dari pemerintah
Kabupaten Sumedang untuk menambah jumlah desa wilayah kerja
puskesmas Ganeas menjadi 8 desa.Puskesmas Ganeas merupakan Unit
Pelaksana Teknis Daerah pada Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang.

2
Rencana Strategi Lima Tahun

2. Data Umum
Nama : PUSKESMAS GANEAS
Pemilik : Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang
Alamat : Jl.Umar Wirahadikusumah km 2 Desa Cikoneng
Kulon Kecamatan Ganeas
Kabupaten : Sumedang
Telepon/Fax :-
Luas Tanah : 140 m²
Luas Bangunan : 104 m²
Jumlah Pelayanan : Upaya Kesehatan Perorangan (4), Upaya
Kesehatan Masyarakat (5 program)
Jumlah Pegawai : 43 Orang
Status Akreditasi : Pembimbingan Dinas Kesehatan Kabupaten
Sumedang
Ijin Operasional : Dalam proses
3. Landasan Operasional :
a. Undang - Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);
b. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4437);
c. Undang - Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);
d. Undang - Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;
e. Undang - Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 5063);
f. Peraturan Pemerintah Nomor 65 tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal;

3
Rencana Strategi Lima Tahun

g. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 374/Menkes/SK/V/2009


tentang Sistem Kesehatan Nasional;
h. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 75/Menkes/SK/X/2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat;
i. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 28 Tahun 2011 tentang
Pembentukan dan Tugas Pokok Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Unit
Pelaksana TeknisKabupaten Sumedang;
j. Peraturan Bupati Sumedang Nomor 34 Tahun 2011 tentang
Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Daerah Kabupaten
Sumedang;
k. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 18 Tahun 2011
tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan Puskesmas dan Unit Pelaksana
Teknis Lainnya.
4. Tujuan Menjadi Badan Layanan Umum
Puskesmas Ganeas merupakan pusat layanan kesehatan dasar
masyarakatdi wilayah kecamatan Ganeas khususnya dan masyarakat
sekitar kecamatan Ganeas umumnya yang merupakan Unit Pelayanan
Dinas Kesehatan KabupatenSumedang Puskesmas Ganeas mulai
beroperasi sejak tahun 1988 dansampai saat ini Puskesmas Ganeas telah
menyelenggarakan pelayanan kesehatan selama lebih dari 27 tahun dengan
berbagai kegiatan operasional.
Industri kesehatan saat ini telah mengalami perubahan lingkungan
eksternal yang mendasar di seluruh Indonesia, sebagai dampak perubahan
pada sistem kepemerintahan yaitu terbitnya Otonomi Daerah, UU No 32
Tahun 2004, UU No 29 Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran, UU
Tentang SJSN, UU No 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara
dengan PP No 23 Tahun 2005 Tentang Badan Layanan Umum. Dampak
yang langsung bisa dirasakan adalah bergesernya paradigma pengelolaan
puskesmas yang mengharuskan pengelolaan yang lebih profesional.
Perubahan pada intinya disebabkan oleh manusia, dengan tujuan
kelangsungan hidup, namun tidak sedikit perubahan yang berdampak
negatif jika perubahan itu tidak direncanakan dengan baik.

4
Rencana Strategi Lima Tahun

Melihat terjadinya perubahan regulasi dan politik serta perubahan


teknologi yang sangat cepat, maka secara sadar ataupun tidak,
lingkungan internal puskesmas akan terpengaruh untuk melakukan
adaptasi terhadap perubahan lingkungan eksternal. Yang menjadi titik
krusial adalah sejauhmana anggota organisasi di Puskesmas dan Dinas
Kesehatan bisa melakukan perubahan secepat perubahan lingkungan
eksternal.
Disamping perubahan akibat otonomi daerah, dengan terjadinya
reformasi diberbagai bidang yang menyebabkan terjadinya perubahan
budaya dimasyarakat. Salah satu yang perlu dicermati adalah
meningkatnya keberanian para pelanggan puskesmas dalam mengkritisi
pelayanan di puskesmas. Bahkan berbagai LSM telah melakukan kontrol
sosial secara ketat terhadap pelayanan yang diberikan oleh lembaga
kesehatan. Oleh karena itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang
harus menyikapi berbagai perubahan yang terjadi dengan menjadikan
Puskesmas sebagai Badan Layanan Umum Daerah.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penyusunan Rencana Strategis Lima Tahun
Puskesmas Ganeas adalah untuk mendukung sasaran yaitu meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi masyarakat yang
bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Ganeas khususnya, dan
masyarakat sekitarnya pada umumnya agar terwujud derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus penyusunan dokumen rencana strategi lima tahun
Puskesmas Ganeas yaitu :
1) Untuk memenuhi persyaratan administratif untuk
mengimplementasikan PPK BLUD.
2) Untuk mengetahui capaian kinerja terhadap program/kegiatan yang
telah ditetapkan dan mengevaluasi program/kegiatan Puskesmas
disesuaikan dengan kondisi yang berkembang saat ini sehingga visi

5
Rencana Strategi Lima Tahun

dan misi serta tujuan Puskesmas dapat dicapai secara efektif dan
efisien.

C. RUANG LINGKUP

Rencana Strategis Lima Tahun merupakan dokumen perencanaan


pelayanan kesehatan dalam jangka menengah yang dapat dijadikan pedoman
dan petunjuk arah yang jelas dalam melaksanakan praktek-praktek bisnis
yang sehat dalam kurun waktu lima tahun an. Untuk meningkatkan
kemandirian Puskesmas, perlu adanya fleksibilitas dalam pengelolaan
keuangan. Fleksibilitas dimaksudkan untuk memberikan kemudahan dan
keleluasaan dalam merencanakan alokasi sumber daya sesuai dengan
perubahan kondisi layanan kesehatan yang diperlukan Puskesmas Ganeas,
sehingga akan membawa dampak meningkatnya kemampuan/daya saing
Puskesmas Ganeas terhadap layanan kesehatan lain yang ada di wilayah
kerjanya.

Perubahan kebijakan dan regulasi pemerintah terhadap institusi


pelayanan publik memberikan dampak yang signifikan terhadap kinerja
pelayanan maupun keuangan bagi organisasinya. Demikian pula yang terjadi
di Puskesmas Ganeas selama beberapa waktu terakhir. Dengan melihat
kondisi yang ada maka perlu dilaksanakan review terhadap Rencana Bisnis
yang ada.

6
Rencana Strategi Lima Tahun

BAB II
LAPORAN TAHUNAN KINERJA
UPT PUSKESMAS GANEAS

2.1 PELAYANAN KESEHATAN


2.1.1 Cakupan Kunjungan Ibu hamil (K1)
Cakupan kunjungan ibu hamil K1 adalah cakupan ibu hamil yang
mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar yang pertama kali pada
masa kehamilan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu sesuai
standar yang meliputi “10T”

1) Timbang badan dan ukur tinggi badan


2) Ukur tekanan darah
3) Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas)
4) Skrining status imunisasi tetanus (dan pemberian Tetanus Toksoid),
5) Ukur tinggi fundus uteri,
6) Pemberian tablet besi (90 tablet selama kehamilan),
7) Temu wicara (pemberian komunikasi interpersonal dan konseling),
8) Test laboratoriumsederhana (Hb, Protein urin) dan atau
berdasarkanindikasi (HbsAg, Sifilis, HIV, Malaria, TBC).
9) Tentukan Presentasi janin dan denyut jantung janin
10) Tatalaksana Kasus

Tabel 2.1.1
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K1)
Puskesmas Ganeas Tahun 2018

IBU HAMIL

Jumlah K1

Absolut % Target SPM sebelum 2019(%)

421 424 100,71 96

Sumber data : Laporan Program KIA Puskesmas Ganeas 2018

7
Rencana Strategi Lima Tahun

2.1.2 Cakupan kunjungan ibu hamil (K4)


Cakupan kunjungan ibu hamil K4 adalah cakupan ibu hamil yang
mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar paling sedikit empat kali,
dengan distribusi pemberian pelayanan yang dianjurkan adalah minimal
satu kali pada triwulan pertama, satu kali pada triwulan kedua dan dua kali
pada triwulan ketiga umur kehamilan. Pelayanan yang diberikan
mencakup minimal :

1) Timbang badan dan ukur tinggi badan


2) Ukur tekanan darah
3) Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas)
4) Skrining status imunisasi tetanus (dan pemberian Tetanus Toksoid),
5) (ukur) tinggi fundus uteri,
6) Pemberian tablet besi (90 tablet selama kehamilan),
7) Temu wicara (pemberian komunikasi interpersonal dan konseling),
8) Test laboratoriumsederhana (Hb, Protein urin) dan atau
berdasarkanindikasi (HbsAg, Sifilis, HIV, Malaria, TBC).
9) Tentukan Presentasi janin dan denyut jantung janin
10) Tatalaksana Kasus

Tabel 2.1.2
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4)
Puskesmas Ganeas Tahun 2018

Kunjungan ibu hamil

Jumlah K4

Absolut % Target SPM sebelum 2019 (%)

421 406 96,44 96

Sumber data : Laporan Program KIA Puskesmas Ganeas 2018

2.1.3. Cakupan pertolongan persalinan


Cakupan ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan
oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan di satu
wilayah tertentu pada kurun waktu tertentu.

8
Rencana Strategi Lima Tahun

Tabel 2.1.3
Cakupan pertolongan persalinan Tenaga Kesehatan
Puskesmas Ganeas Tahun 2018

Jumlah persalinan Pertolongan persalinan tenaga kesehatan


absolut % Target SPM
sebelum 2019(%)
405 422 104,20 96
Sumber data : Laporan Program KIA Puskesmas Ganeas 2018
Cakupan pertolongan nakes sudah melebihi target SPM. Cakupan
ini dicapai dengan baik antara lain karena hal sebagai berikut :

1) Kegiatan kelas ibu


2) Pembinaan bumil risti
3) Menjadikan dukun bayi sebagai mitra tenaga kesehatan (bidan),
dengan peran yang jelas dukun bayi tidak menjadi penolong
persalinan tetapi membantu tugas bidan.
4) Pembinaan dukun bayi berjalan baik.
5) Tumbuh kesadaran masyarakat untuk mendapatkan pelayanan
persalinan secara lebih baik dan aman.

2.1.4 Cakupan pelayanan nifas


Pelayanan nifas sesuai standar yaitu pelayanan kepada ibu nifas
sedikitnya 3 kali, pada 6 jam pasca persalinan sampai dengan 3 hari,
pada minggu ke II, dan pada minggu ke VI termasuk pemberian vitamin
A 2 kali serta persiapan dan atau pemasangan alat KB pasca persalinan.

Tabel 2.1.4
Cakupan Pelayanan Nifas
Puskesmas Ganeas Tahun 2018

Jumlah bufas Pelayanan Nifas


Absolut % Target SPM
sebelum 2019 (%)
415 422 101,7 96
Sumber data : Laporan Program KIA Puskesmas Ganeas Tahun 2018

Cakupan pelayanan nifas bisa mencapai target dengan adanya


upaya kerja sama dengan bidan praktek swasta maupun rumah sakit.

9
Rencana Strategi Lima Tahun

2.1.5 Persentase Cakupan Imunisasi TT


Imunisasi TT adalah pemberian imunisasi TT sebanyak 5 dosis
dengan interval tertentu (yang dimulai saat dan atau sebelum
kehamilan) yang berguna bagi kekebalan seumur hidup.
TT2 : Selang waktu pemberian minimal 4 minggu setelah TT1 dengan
masa perlindungan 3 tahun.
TT3: Selang waktu pemberian minimal 6 bulan setelah TT2 dengan
masa perlindungan 5 tahun.
TT4: Selang waktu pemberian minimal 1 tahun setelah TT3 dengan
masa perlindungan 10 tahun.
TT5: Selang waktu pemberian minimal 1 tahun setelah TT4 dengan
masa perlindungan 25 tahun.
Tabel 2.1.5
Persentase Imunisasi TT
Puskesmas Ganeas Tahun 2018

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL

Jml TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5


Bumil
Jmlh % Jmlh % Jmlh % Jmlh % Jmlh %

421 437 103,8 414 98,34 0 0 0 0 0 0

Sumber data : Laporan Program Imunisasi Puskesmas Ganeas 2018

2.1.6. Persentase ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe


Tablet Fe diberikan pada ibu hamil minimal 90 tablet selama
kehamilan. Frekuensi pemberiannya yaitu Fe1 sebanyak 30 tablet
pada kehamilan trimester pertama, Fe2 sebanyak 30 tablet pada
kehamilan trimester kedua, Fe 3 sebanyak 30 tablet pada kehamilan
trimester ketiga. Pemberian Fe juga dilakukan sampai pada masa
nifas.
Tujuan Pemberian tablet Fe (atau zat besi dalam bentuk yang
lain) adalah untuk menurunkan prevalensi anemia besi. Distribusi
tablet Fe dilakukan melalui pelayanan obat di Puskesmas dan

10
Rencana Strategi Lima Tahun

Puskesmas Pembantu. Cakupan pemberian tablet Fe ibu hamil tahun


2018 : Fe1 : 103,80 %, Fe3 : 97,86 %.

2.1.7 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani


Komplikasi kebidanan yang ditangani : ibu hamil, bersalin dan
nifas dengan komplikasi yang mendapatkan pelayanan sesuai standar
pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan (Polindes, Puskesmas,
Puskesmas PONED, Rumah bersalin, RSIA/RSB, RSU, RSU
PONEK).Cakupan komplikasi kebidanan ditangani di Puskesmas
Ganeastahun 2018 sebagai berikut :

Tabel 2.1.7
Cakupan Komplikasi Maternal Kebidanan Ditangani Pkm Ganeas Tahun 2018

BUMIL RISTI/
BUMIL RISTI/KOMPLIKASI DITANGANI
KOMPLIKASI

JUMLAH
Jumlah kasus % Target
IBU HAMIL Jumlah Jumlah sebelum
% Dirujuk/ditang
kasus 2019(SPM
Sasaran ani
)%

421 89 127 68 76,40 20

Sumber data : Laporan Program KIA Puskesmas Ganeas 2018

Semua bumil resti mendapatkan penanganan oleh tenaga


kesehatan, baik melalui pelayanan di puskesmas atau pelayanan
kunjungan rumah. Bumil resti yang tingkat resikonya tinggi/berat dan
bumil resti yang akan melahirkan dirujuk ke rumah sakit.

2.1.8 Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani


Neonatus komplikasi yaitu neonatus dengan penyakit dan
kelainan yang dapat menyebabkan kesakitan, kecacatan, dan kematian.
Neonatus dengan komplikasi seperti asfiksia, ikterus, hipotermia,
tetanus neonatorum, infeksi/sepsis, trauma lahir, BBLR, sindroma
gangguan pernafasan, kelainan kongenital.

11
Rencana Strategi Lima Tahun

Neonatus komplikasi yang ditangani yaitu neonatus komplikasi


yang mendapat pelayanan oleh tenaga kesehatan yang terlatih, dokter,
dan bidan di sarana pelayanan kesehatan.Cakupan komplikasi neonatus
ditangani di Puskesmas Ganeas tahun 2018 sebagai berikut :

Tabel 2.1.8
Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani Pkm Ganeas Tahun 2018

Jumlah lahir hidup Perkiraan neonatal NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI


risti/komplikasi
Jumlah Ditangani %

423 59 52 52 88,14

Sumber data : Laporan Program KIA Puskesmas Ganeas 2018

2.1.9 Persentase Peserta KB Aktif menurut Jenis Kontrasepsi


Peserta KB aktif yaitu pasangan usia subur yang sedang
menggunakan salah satu cara / alat kontrasepsi.
MKJP : Metode Kontrasepsi Jangka Panjang meliputi IUD,
MOP/MOW, dan Implan.
Non MKJP: Metode Kontrasepsi bukan Jangka Panjang meliputi
suntik, pil, kondom, dan obat vagina.
Tabel 2.1.9
Peserta KB Aktif menurut Jenis Kontrasepsi Puskesmas Ganeas Tahun 2018

MKJP NON MKJP Jumlah


MKJP + Non
NO DESA PUS MOP/ IM KON
MKJP
IUD PLAN SUNTIK PIL DOM
MOW

1 Cikoneng 519 44 27 57 203 92 7 430

2 Cikoneng Kulon 488 48 41 47 140 80 12 368

3 Ganeas 811 116 39 75 260 80 30 600

4 Sukaluyu 717 41 41 88 348 76 6 600

12
Rencana Strategi Lima Tahun

5 Sukawening 502 22 46 52 164 65 12 361

6 Dayeuh Luhur 353 12 18 93 135 112 2 372

7 Tanjunghurip 411 24 25 58 135 68 4 314

8 Cikondang 766 35 42 8 407 95 2 589

Jumlah 4.567 342 279 478 1.792 668 75 3.634

Sumber data : Laporan Program KB Puskesmas Ganeas 2018

Cakupan peserta KB aktif : jumlah PUS yang memperoleh


pelayanan kontrasepsi standar di suatu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu dibandingkan jumlah PUS di wilayah kerja dalam
kurun waktu yang sama x 100%. Cakupan peserta KB Aktif tahun
2018 sebanyak 3.634 atau 79,57%.

2.1.10 Persentase Peserta KB Baru menurut Jenis Kontrasepsi


Peserta KB baru : PUS yang baru pertama kali menggunakan salah
satu cara atau alat kontrasepsi dan atau PUS yang menggunakan
kembali salah satu cara atau alat kontrasepsi setelah mereka berakhir
masa kehamilannya. Persentase peserta KB baru di Puskesmas
Ganeassebagai berikut :

Grafik 2.1.10
Persentase Peserta KB Baru menurut Jenis Kontrasepsi
Puskesmas Ganeas Tahun 2018

MKJP NON MKJP Jumlah


MKJP + Non
NO DESA PUS MOP/ IM KON MKJP
IUD SUNTIK PIL
PLAN DOM
MOW

1 Cikoneng 519 12 0 5 29 5 0 51

2 Cikoneng Kulon 488 6 2 5 15 5 3 36

3 Ganeas 811 17 0 10 43 8 0 78

13
Rencana Strategi Lima Tahun

4 Sukaluyu 717 1 0 6 42 10 1 60

5 Sukawening 502 3 0 7 32 4 0 46

6 Dayeuh Luhur 353 5 0 9 16 4 0 34

7 Tanjunghurip 411 4 3 10 18 4 0 39

8 Cikondang 766 5 3 8 53 10 0 79

Jumlah 4567 53 8 60 248 50 4 423

Sumber data : Laporan Program KB Puskesmas Ganeas Tahun 2018

Kontrasepsi yang banyak digunakan akseptor baru yaitu IUD, Implan,


dan suntik. Cara ini diminati karena :

a. IUD : memiliki masa aktif lama (10 tahun), tingkat keberhasilan


tinggi, biaya terjangkau.
b. Implan : memiliki masa aktif lama, tingkat keberhasilan tinggi,
biaya terjangkau.
c. Suntik : memiliki masa aktif cukup lama (3 bulanan), tingkat
keberhasilan cukup tinggi, biaya terjangkau.
Pada tahun ini akseptor baru cenderung memilih IUD dan Suntik

2.1.11. Cakupan Kunjungan Neonatus


KN lengkap yaitu pelayanan kesehatan neonatal dasar meliputi ASI
eksklusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat,
pemberian vitamin K1 injeksi bila tidak diberikan pada saat lahir,
pemberian imunisasi HB1 bila tidak diberikan pada saat lahir,
manajemen terpadu bayi muda. Dilakukan sesuai standar sedikitnya 3
kali, pada 6-24 jam setelah lahir, pada 3-7 hari, dan pada 28 hari
setelah lahir yang dilakukan di fasilitas kesehatan maupun kunjungan
rumah.
Kunjungan neonatus : jumlah bayi yang memperoleh pelayanan
kesehatan sesuai dengan standar paling sedikit 3 kali di satu wilayah

14
Rencana Strategi Lima Tahun

kerja puskesmas dibandingkan jumlah seluruh bayi lahir hidup.


Hasilnya sebagai berikut :
Tabel 2.1.11
Cakupan Kunjungan Neonatus Puskesmas Ganeas Tahun 2018

Bayi lahir hidup KN2 %

380 416 109,47

Sumber data : Laporan Program KIA Puskesmas Ganeas 2018

2.1.12. Persentase Bayi yang mendapat ASI Eksklusif


Bayi yang mendapat ASI eksklusif yaitu bayi yang hanya
mendapat ASI saja sejak lahir sampai usia 6 bulan. Cakupan
pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Ganeas I sebagai berikut :

Tabel 2.1.12
Persentase Bayi yang mendapat ASI Eksklusif Puskesmas Ganeas Tahun 2018

Bayi dipantau Bayi mendapat ASI Eksklusif %

149 123 80,12

Sumber data : Laporan Program Gizi Puskesmas Ganeas Tahun 2018

2.1.13. Cakupan pelayanan kesehatan bayi


Kunjungan bayi : kunjungan bayi umur 29 hari – 11 bulan di sarana
pelayanan kesehatan ( polindes, pustu, puskesmas, rumah bersalin,
dan rumah sakit) maupun di rumah, posyandu, tempat penitipan anak,
panti asuhan an sebagainya melalui kunjungan petugas. Setiap bayi
memperoleh pelayanan kesehatan minimal 4 kali yaitu satu kali pada
umur 29 hari – 3 bulan, 1 kali pada umur 3 – 6 bulan, 1 kali pada
umur 6-9 bulan, dan satu kali pada umur 9-11 bulan. Pelayanan
kesehatan tersebut meliputi pemberian imunisasi dasar ( BCG,
DPT/HB 1-3), Polio 1-4, dan Campak), stimulasi deteksi intervensi

15
Rencana Strategi Lima Tahun

tumbuh kembang (SDIDTK), dan penyuluhan perawatan kesehatan


bayi. Perawatan kesehatan bayi meliputi : konseling ASI eksklusif,
pemberian MP-ASI sejak usia 6 bulan, perawatan dan tanda bahaya
bayi sakit (sesuai MTBS), pemantauan pertumbuhan dan pemberian
vitamin A kapsul biru pada usia 6-11 bulan.
Cakupan kunjungan bayi : jumlah bayi memperoleh pelayanan
kesehatan sesuai standar minimal 4 kali di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu dibandingkan jumlah seluruh bayi lahir hidup di
satu wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama x 100%. Hasilnya
sebagai berikut :

Tabel 2.1.13
Cakupan pelayanan kesehatan bayi
Puskesmas Ganeas Tahun 2018

Jumlah bayi Bayi mendapat % target SPM sebelum


pelayanan kesehatan tahun 2015 (%)

380 413 108,68 90

Sumber data : Laporan Program KIA Puskesmas Ganeas Tahun 2018

2.1.14. Cakupan Desa UCI


Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) yaitu desa
atau kelurahan yang ≥ 80% dari jumlah bayi yang ada di desa tersebut
sudah mendapat imunisasi dasar lengkap dalam waktu satu
tahun.Hasilnya sebagai berikut :
Tabel 2.1.14
Cakupan Desa UCI Puskesmas Ganeas Tahun 2018

Target SPM sebelum


Jumlah desa Desa uci Desa UCI (%)
tahun 2018 (%)

8 8 125 90

Sumber data : Laporan Program Imunisasi Puskesmas Ganeas Tahun 2018

16
Rencana Strategi Lima Tahun

2.1.15. Persentase Cakupan Imunisasi Bayi


Cakupan imunisasi bayi di Puskesmas Ganeas tahun 2018 sebagai
berikut :

Tabel 2.1.15
Cakupan Imunisasi Bayi Puskesmas Ganeas Tahun 2018
IMUNISASI

Jumlah bayi
BCG DPT-HB3/DPT- POLIO 4 POLIO3 CAMPAK
HB-Hib3

380 436 511 518 506 475

Sumber data : Laporan Program Imunisasi Puskesmas Ganeas Tahun 2018

2.1.16. Cakupan Pemberian Vitamin A pada Bayi


Cakupan bayi 6-11 bulan mendapat kapsul vitamin A dosis 100µA
1 kali per tahun dalam wilayah kerja Puskesmas pada tahun 2017.
Hasil cakupan sebagai berikut :
Tabel 2.1.16
Cakupan Pemberian Vitamin A pada Bayi Puskesmas Ganeas Tahun 2018

Target SPM sebelum tahun


Sasaran Hasil Cakupan (%)
2019 (%)

201 201 100 90

Sumber data : Laporan Program Gizi Puskesmas Ganeas 2018

Strategi pemberian vitamin A dilakukan dengan cara


pendistribusian kapsul vit A ke posyandu / pertemuan kader, satu
bulan sebelum bulan pemberian. Selanjutnya pemberian vit A kepada
balita dilakukan oleh kader di posyandu maupun sweeping ke tempat
sasaran. Untuk meningkatkan cakupan dilakukan akselerasi vit A
pada rakor tingkat desa.

17
Rencana Strategi Lima Tahun

2.1.17. Cakupan Pemberian Vitamin A pada Balita


Cakupan anak balita umur 12-59 bulan mendapat kapsul vitamin A
dosis 200µA 2 kali per tahun dalam wilayah kerja Puskesmas pada
tahun 2018. Hasil cakupan sebagai berikut :
Tabel 2.1.17
Cakupan Pemberian Vitamin A pada Balita Puskesmas Ganeas Tahun 2018

Sasaran Hasil Cakupan Target SPM sebelum tahun


(%) 2019 (%)

21.734 21.734 100 90

Sumber data : Laporan Program Gizi Puskesmas Ganeas Tahun 2018


2.1.18. Cakupan pemberian vitamin A pada ibu nifas
Cakupan pemberian vitamin A dua kali pada ibu bersalin saat
periode nifas yaitu 6 jam sampai 42 hari pasca persalinan.
Tabel 2.1.18
Cakupan Pemberian Vitamin A pada Ibu Nifas Puskesmas Ganeas Tahun 2018

Jumlah Ibu Nifas Mendapat Vit A Cakupan(%)

422 422 100

Sumber data : Laporan Program KIA Puskesmas Ganeas Tahun 2018


2.1.19. Cakupan Pelayanan Anak Balita
Cakupan pelayanan anak balita : anak balita (12-59 bulan) yang
memperolah pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali di
satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Tabel 2.1.19
Cakupan Pelayanan Anak Balita Puskesmas Ganeas Tahun 2018
Jumlah Balita Balita % Target cakupan pelayanan anak balita
dilayani sebelum 2019 (SPM (%))

1.558 1.558 100 90

Sumber data : Laporan Program KIA Puskesmas Ganeas Tahun 2018

18
Rencana Strategi Lima Tahun

2.1.20. Cakupan Balita Ditimbang


Jumlah balita ditimbang yaitu jumlah balita yang ditimbang berat
badannya di sarana pelayanan kesehatan termasuk di posyandu dan
tempat penimbangan lainnya. Berdasarkan data dari laporan posyandu
hasilnya sebagai berikut :
Tabel 2.1.20
Cakupan Balita Ditimbang Puskesmas Ganeas Tahun 2018
Jumlah Balita Ditimbang Ditimbang (D/S)

21.734 19.521 89.81%

Sumber data : Laporan Program Gizi Puskesmas Ganeas Tahun 2018

2.1.21. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan


Balita gizi buruk yaitu balita dengan status gizi menurut berat
badan (BB) dan umur (U) dengan Z –score <-3 SD dan atau dengan
tanda-tanda klinis marasmus, kwashiorkor, dan marasmus-
kwasiorkhor.
Balita gizi buruk mendapat perawatan : balita gizi buruk yang
dirawat/ditangani di sarana pelayanan kesehatan sesuai tata laksana
gizi buruk di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

Tabel 2.1.21
Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Puskesmas Ganeas Tahun 2018

Jumlah balita Mendapat % Target balita gizi buruk mendapat


gizi buruk perawatan perawatan sebelum 2015 (SPM (%))

1 1 100 100

Sumber data : Laporan Program Gizi Puskesmas Ganeas Tahun 2018

19
Rencana Strategi Lima Tahun

2.1.22. Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat.


Cakupan penjaringan Kesehatan siswa SD dan setingkat yaitu
pemeriksaan kesehatan umum, kesehatan gigi dan mulut siswa SD dan
setingkat melalui penjaringan kesehatan terhadap murid kelas 1 SD
dan Madrasah Ibtidaiyah yang dilaksanakan oleh tenaga ksehatan
bersama tenaga kesehatan terlatih (guru dan dokter kecil) di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Tabel 2.1.22
Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat
Puskesmas Ganeas Tahun 2018

Jumlah murid Mendapat pelayanan % Target sebelum 2015 (SPM


SD kelas 1 kesehatan (%))

402 402 100 100

Sumber data : Laporan Program UKS Puskesmas Ganeas Tahun 2018

2.1.23. Rasio tambal / cabut gigi tetap


Rasio tumpatan/pencabutan gigi tetap yaitu jumlah gigi tetap
yang ditambal/ditumpat pada suatu wilayah pada waktu tertentu
dibandingkan jumlah gigi tetap yang dicabut pada wilayah dan
periode waktu yang sama.
Tabel 2.1.23
Rasio tambal / cabut gigi tetapPuskesmas Ganeas Tahun 2018

Tumpatan gigi Pencabutan gigi Jumlah Rasio tambal/ cabut


tetap tetap

0 0 0 0.0

Sumber data : Unit Kerja Pelayanan Gigi Puskesmas Ganeas Tahun 2018

20
Rencana Strategi Lima Tahun

2.1.24. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada anak SD dan


setingkat

Pemeriksaan gigi dan mulut yaitu pelayanan kesehatan gigi dan


mulut dalam bentuk upaya promotif, preventif, dan kuratif sederhana
seperti pencabutan gigi sulung, penobatan, dan penambalan sementara
gigi sulung dan gigi tetap, yang dilakukan baik di sekolah maupun
dirujuk ke puskesmas minimal 2 kali dalam setahun.
Tabel 2.1.24
Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak SD dan Setingkat

Jumlah MURID SD/MI DIPERIKSA


murid SD
PERLU MENDAPAT % MENDAPAT
PERAWATAN PERAWATAN PERAWATAN
JUMLAH %

2.401 2.401 100 0 0

Sumber data : Laporan Program UKGS Puskesmas Ganeas Tahun 2018

2.1.25. Cakupan Pelayanan Usia Lanjut


Pelayanan kesehatan usia lanjut yaitu pelayanan kesehatan sesuai
standar yang ada pada pedoman pada usia lanjut (60 tahun ke atas), di
suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

Tabel 2.1.25
Cakupan Pelayanan Usia Lanjut Puskesmas Ganeas Tahun 2018

JUMLAH USILA (60TH+) DILAYANI KES %

3.367 1684 50,01

Sumber data : Laporan Program Usila Puskesmas Ganeas 2018

21
Rencana Strategi Lima Tahun

2.1.26. Gawat darurat ( Gadar).


Kamar Tindakan Darurat Puskesmas Ganeas belum memenuhi
kriteria gadar level I seperti yang dipersyaratkan yaitu :
- Memiliki dokter umum on site (berada di tempat) 24 jam dengan
kualifikasi GELS (General Emergency Life Support) dan atau
ATLS + ACLS ( Advance Trauma Life Support, Advance Cardiac
Life Support).
- Memiliki alat transportasi dan komunikasi.
Pada tahun-tahun berikutnya KTD baru akan dikembangkan agar
memenuhi persyaratan-persyaratan gadar level I.

2.2 AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN


2.2.1 Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan pra bayar.
Jaminan pemeliharaan kesehatan prabayar yaitu suatu cara
penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan yang paripurna berdasarkan azas
usaha bersama dan kekeluargaan, berkesinambungan, dengan mutu yang
terjamin dan biaya yang terkendali. Penduduk yang tercover JKN tahun ini
sebanyak 13.862 (52,39% dari jumlah penduduk).

2.2.2 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan


Yaitu pelayanan keperawatan kesehatan perorangan yang meliputi
observasi, diagnosa, pengobatan, rehabilitasi medik tanpa menginap.
Tabel 2.2.2
Jumlah Kunjungan Rawat Jalan
Puskesmas Ganeas Tahun 2018

Jumlah penduduk Kunjungan rawat jalan

Jumlah Persen (%)

26.459 37.846 143

Sumber data : Laporan Bendahara Penerima Puskesmas Ganeas 2018

22
Rencana Strategi Lima Tahun

2.2.3 Jumlah Kunjungan Gangguan Jiwa


Kunjungan pasien yang mengalamai gangguan kejiwaan, yang meliputi
gangguan pada perasaan, proses berpikir dan berperilaku, yang
menimbulkan penderitaan pada individu dan atau hambatan dalam
melaksanakan peran sosialnya.
Tabel 2.2.3
Jumlah Kunjungan Gangguan Jiwa
Puskesmas Ganeas Tahun 2018

Jumlah kunjungan Kunjungan gangguan jiwa

37.846 47 0.12 %

Sumber data : Laporan Program Kesehatan Jiwa Puskesmas Ganeas 2018

2.3 PERILAKU HIDUP MASYARAKAT


2.3.1 Persentase Rumah Tangga ber-PHBS
Rumah tangga ber-PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) yaitu
rumah tangga yang seluruh anggotanya berperilaku hidup bersih dan sehat,
yang meliputi 10 indikator, yaitu pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan, bayi diberi ASI eksklusif, balita ditimbang setiap bulan,
menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun,
menggunakan jamban sehat, memberantas jentik di rumah sekali seminggu,
makan sayur dan buah setiap hari, melakukan aktivitas fisik setiap hari, dan
tidak merokok di dalam rumah.
Tabel 2.3.1
Rumah Tangga Ber-PHBS Puskesmas Ganeas Tahun 2018
DIPANTAU BER-PHBS
JUMLAH

RUMAH TANGGA JUMLAH JUMLAH


% %

9.218 9.218 100 3.524 38,2

Sumber data : Laporan Program Promosi Kesehatan Puskesmas Ganeas 2018

23
Rencana Strategi Lima Tahun

2.4 KEADAAN LINGKUNGAN


2.4.1 Persentase Rumah Sehat
Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat
kesehatan yaitu rumah yang memiliki jamban sehat, sarana air bersih,
tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi
rumah yang baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah
yang tidak terbuat dari tanah (Kepmenkes no. 829/Menkes/SK/1999 tentang
Persyaratan Kesehatan Perumahan).
Tabel 2.4.1
Persentase Rumah Sehat Puskesmas Ganeas Tahun 2018

Jumlah Jumlah rumah yang dibina Jumlah rumah yang sehat

rumah Jumlah % Jumlah %

9.019 5.600 62,09 5.600 62,09

Sumber data : Program Kesehatan Lingkungan Puskesmas Ganeas 2018


2.4.2. Persentase penduduk yang memiliki akses air minum yang layak
Air minum yang berkualitas/layak yaitu air minum yang terlindung
meliputi air ledeng (keran), keran umum, hydrant umum, terminal air,
penampungan air hujan (PAH) atau mata air dan sumur terlindung, sumur
bor atau sumur pompa, yang jaraknya minimal 10 meter dari pembuangan
kotoran, penampungan limbah, dan pembuangan sampah. Tidak termasuk
air kemasan, air dari penjual keliling, air yang dijual melalui tanki, air
sumur dan mata air tidak terlindung.Persentase penduduk yang memiliki
akses air minum yang layak sebagai berikut :

Tabel 2.4.2
Persentase penduduk yang memiliki akses air minum Pkm Ganeas Tahun 2018

Jumlah penduduk Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak

Jumlah %

26.459 23.794 89,9

Sumber data : Laporan Program Kesehatan Lingkungan Puskesmas Ganeas 2018

24
Rencana Strategi Lima Tahun

2.4.3. Persentase penduduk dengan akses sanitasi yang layak


Fasilitas sanitasi yang layak (Jamban Sehat) : Fasilitas sanitasi yang
memenuhi syarat kesehatan antara lain dilengkapi dengan leher angsa,
tanki septik/Sistem Pengolahan Air Limbah (SPAL), yang digunakan
sendiri atau bersama. Hasil yang diperiksa sebagai berikut :

Tabel 2.4.3 Persentase penduduk dengan akses sanitasi yang layak

Puskesmas Ganeas Tahun 2018

Jumlah penduduk Penduduk yang memiliki akses sanitasi yang layak

Jumlah %

26.459 21.721 82

Sumber data : Laporan Program Kesehatan Lingkungan Puskesmas Ganeas 2018

2.4.4. Persentase Desa STBM


Desa melaksanakan STBM :

Desa yang sudah melakukan pemicuan minimal 1 dusun, mempunyai tim


kerja masyarakat/Natural Leader, dan telah mempunyai rencana tindak
lanjut untuk menuju Sanitasi Total.

Desa STBM :

Desa yang telah mencapai 100 % penduduk melaksanakan 5 pilar STBM

Desa Stop BABS (SBS) :

Desa yang penduduknya 100 % mengakses jamban sehat

Persentase desa STBM tahun ini masih 0 (nol). Tahapan desa baru sampai
pada Desa Stop BABS sebanyak 8 desa (semua).

2.4.5. Persentase Tempat-tempat Umum memenuhi syarat.


Tempat atau sarana yang diselenggarakan pemerintah/swasta atau
perorangan yang digunakan untuk kegiatan bagi masyarakat yang meliputi:

25
Rencana Strategi Lima Tahun

sarana kesehatan (rumah sakit, puskesmas), sarana sekolah (SD/MI,


SLTP/MTs, SLTA/MA), dan hotel (bintang dan non bintang)

Tabel 2.4.5 Persentase Tempat-tempat Umum memenuhi syarat


Puskesmas Ganeas Tahun 2018

JENIS JUMLAH DIPERIKSA JUMLAH %


SEHAT SEHAT

SD 14 14 14 100

SLTP 8 8 8 100

Puskesmas 1 1 1 100

Hotel non bintang 0 0 0 0

Sumber data : Laporan Program Kesehatan Lingkungan Puskesmas Ganeas 2018

2.4.6. Persentase Tempat-tempat Pengelolaan Makanan memenuhi syarat


dan dibina.
Pemeriksaan TUPM meliputi sanitasi penanganan makanan, personal
hygiene, pemeriksaan kebersihan tempat pengelolaan dan lingkungannya
secara umum, penyediaan air bersih, pembuangan limbah, pembuangan
sampah, sarana MCK. Hasil pengawasan TUPM sebagai berikut :
Tabel 2.4.6
Persentase Tempat-tempat Pengelolaan Makanan memenuhi syarat dan
dibina Puskesmas Ganeas Tahun 2018
JENIS JUMLAH DIPERIKSA JUMLAH % SEHAT
SEHAT

Restoran / rumah 4 4 2 50
makan

TUPM lainnya

Sumber data : Laporan Program Kesehatan Lingkungan Pkm Ganeas Tahun 2018

26
Rencana Strategi Lima Tahun

BAB IV
RENCANA KEUANGAN

Tinjauan dari sisi keuanagn ini dimaksudkan untuk mendapat paparan lebih
baik mengenai kondisi Puskesmas Ganeas dari sisi keuangan. Sehingga pada
akhirnya akan saling melengkapi dengan kajian dari aspek yang lain. Didalam
aspek keuangan juga dihitung besarnya pendapatan, biaya, investasi dan lain-lain
yang akan dilakukan untuk masa lima tahun yang akan datang.
Asumsi utama dari proyeksi laporan keuangan adalah bahwa pada tahun
2019 - 2023 Puskesmas Ganeas telah menerapkan Pola Keuangan Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD), sehingga struktur laporan keuangan 2014-2018
mengikuti ketetapan dalam Permendagri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah.

PROYEKSI KEUANGAN

Berikut Proyeksi Laporan Keuangan Puskesmas Ganeas periode tahun 2019


sebagai berikut:

A. Neraca

PROYEKSI NERACA
PER 31 DESEMBER 2018

Neraca Proyeksi PERUBAHAN


Per 1 Per 31
KOMPONEN Januari 2018 Desember JUMLAH %
(Rp) 2018 (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5
I. ASET
A. Aset Lancar
 Kas dan Setara Kas 99.397.849 119.277.409 19.879.560 20
 Investasi Jangka Pendek
 Piutang Usaha
 Piutang Lain-lain
 Persediaan 79.933.758 95.920.510 15.986.752 20
 Uang Muka
 Pendapatan yang masih harus
diterima
Jumlah Aset Lancar 179.331.607 215.197.919 35.866.312 20

27
Rencana Strategi Lima Tahun

B. Investasi Jangka Panjang


C. Aset Tetap
 Tanah
 Peralatan dan Mesin 1.110.362.350 1.210.540.830 100.178.480 11,3
 Gedung dan Bangunan 606.279.000 606.279.000
 Kendaraan
 Perlengkapan dan Peralatan
Kantor
 Jalan, Irigasi dan Jaringan
Jumlah Aset Tetap 1.716.641.350 1.816.819.830 100.178.480 11,3
Akumulasi Penyusutan
Nilai Buku Aset Tetap
D. Aset Lain-lain
Aset tak berwujud
Kontruksi dalam Pengerjaan
Jumlah Aset Lain-lain
Jumlah Aset (A+B+C+D) 1.895.972.957 2.032.017.749 136.044.792

II. KEWAJIBAN
A. Kewajiban Jangka Pendek
 Utang Usaha
 Utang Pajak
 Biaya Yang Masih Harus
Dibayar
 Utang Jangka Panjang
 Pendapatan Yang Diterima
Di Muka
Jumlah Kewajiban Jangka
Pendek
B. Kewajiban Jangka Panjang
 Utang Jangka Panjang
Jumlah Kewajiban Jangka
Panjang
Jumlah Kewajiban (A+B)

III.EKUITAS
 Ekuitas Tidak Terikat
 Ekuitas Awal 1.895.972.957 2.032.017.749 136.044.792
 Surplus(Defisit)s.d Periode
Tahun Lalu
 Surplus (Defidit) Tahun
Berjalan
 Terikat Permanen 1
 Terikat Temporer 2
 Hibah3
 Donasi
Jumlah Ekuitas

28
Rencana Strategi Lima Tahun

Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 1.895.972.957 2.032.017.749 136.044.792


(II+III)

B. Laporan Operasional

PROYEKSI LAPORAN OPERASIONAL

TAHUN ANGGARAN 2018

PROYEKSI
NO KOMPONEN TAHUN 2018 (Rp)
A Pendapatan
1. Jasa layanan Rp. 607.590.000
2. Hibah
3. Hasil Kerjasama
4. Pendapatan dari APBD
5. Pendapatan dari APBN
6. Lain-lain Pendapatan BLUD yang sah
Jumlah Pendapatan
B Biaya Operasional
1. Biaya Pelayanan Rp. 409.194.000
2. Biaya Umum dan Administrasi Rp. 98.217.520
Jumlah Biaya Operasional Rp. 507.411.520
Surplus (defisit) setelah biaya Operasional (A- Rp. 100.178.480
B)
C Pendapatan Non Operasional
D Biaya Non Operasional
Surplus (Defisit) sebelum Pos Keuntungan / Kerugian Rp. 100.178.480
Surplus (Defisit) sebelum Pos-pos Luar Biasa
1. Pendapatan dari kejadian luar biasa
2. Biaya dari kejadian luar biasa
Surplus (Defisit) tahun berjalan bersih Rp. 100.178.480

C. Laporan Arus kas


PROYEKSI LAPORAN ARUS KAS
TAHUN 2018

(Metode Langsung)

PROYEKSI
URAIAN TAHUN 2017
A. ARUS KAS DARI AKTIVITAS
OPERASIONAL
ARUS KAS MASUK
1. Jasa Layanan Rp. 607.590.000
2. Hibah

29
Rencana Strategi Lima Tahun

3. Hasil Kerjasama
4. Pendapatan dari APBD
5. Pendapatan dari APBN
6. Pendapatan BLUD lainya yang sah

ARUS KAS KELUAR


1. Biaya Layanan Rp. 409.194.000
2. Biaya Umum dan Administrasi Rp. 98.217.520
3. Biaya Lain-lain
Rp. 507.411.520

Arus kas Bersih dari Aktivitas Operasional Rp. 100.178.480

B. ARUS KAS DARI AKTIVITAS


INVESTASI
ARUS KAS MASUK
1. Hasil Penjualan Aset tidak lancar
2. Hasil Investasi
ARUS KELUAR Rp. 100.178.480
1. Peralatan dan mesin Rp. 100.178.480

Arus Bersih Dari Kas Aktivitas Investasi (Rp. 100.178.480)

C. ARUS KAS DARI AKTIVITAS


PENDANAAN
ARUS KAS MASUK
1. Pinerimaan Pinjaman

ARUS KAS KELUAR


1. Pembayaran Pinjaman
Arus Bersih Dari Kas Aktivitas Pendanaan
Kenaikan (Penurunan) Kas Bersih
Kas Dan Setara Kas Awal
Kas Dan Setara Kas Akhir

30
Rencana Strategi Lima Tahun

D. Rasio Keuangan
A. Service level Solvency
Total Aset
Service Level Solvency =
Masyarakat yang dilayani

2.015.138.180,00
Tahun I = = 7.624.435
26,430
2.065.977.741,60
Tahun II = = 7.589.089
27,223
2.250.185.315,28
Tahun III = = 8.024.912
28,040
2.306.235.931,94
Tahun IV = = 7.985.305
28.881
2.365.089.079.44
Tahun V = = 7.950.681
29.747
Service Level Solvency untuk melihat seberapa banyak asset Puskesmas yang
digunakan untuk melayani masyarakat.

B. Cost Recovery Rasio

PendapatanOperasional
Cost Recovery Rasio =
BiayaOperasional

749.139.240
Tahun I = = 1,64
457,158,900
798.723.690
Tahun II = = 1,59
502,874,790
853.034.471
Tahun III = = 1,54
553,162,269
912.534.932
Tahun IV = = 1,50
608,478,496

31
Rencana Strategi Lima Tahun

977.734.384
Tahun V = = 1,46
669,326,345

Cost Recovery Rasio untuk melihat seberapa besar kemampuan


puskesmas menutup biaya dengan penghasilan yang didapatkan
(revenue).

32

Anda mungkin juga menyukai