Anda di halaman 1dari 31

PEMERIKSAAN FISIK THT

TENGGOROK -LEHER
Dwi andrio septadi

CAVUM ORIS

FARING
Faring, laring trakea dan paru-paru merupakan derivate
foregut embrional yang terbentuk setelah 18 hari setelah
konsepsi.
Faring adalah suatu kantong fibromuskuler yang bentuknya
seperti corong, yang besar di bagian atas dan sempit di
bagian bawah
Kantong ini mulai dari dasar tengkorak terus menyambung
ke esofagus setinggi vertebra servikalis ke-6
Ke atas, faring berhubungan dengan rongga hidung melalui
koana, ke depan berhubungan dengan rongga mulut
melalui ismus orofaring, sedangkan dengan laring dibawah
berhubungan melaui aditus laring dan ke bawah
berhubungan dengan esofagus.

FARING

FISIOLOGI FARING
Faring berfungsi untuk membantu proses
menelan dan pernapasan
Pada orofaring dan laringofaring terdapat
persilangan jalan yaitu persilangan jalan udara
pernapasan dan jalan makanan/ minuman
Udara pernapasan dari dari hidung akan
menyilang masuk ketrakea yang letaknya
didepan esophagus, sedangkan makanan dari
mulut akan menyilang masuk ke esophagus
yang letaknya dibelakang trakea.

LARING
Laring merupakan bagian yang terbawah dari
saluran napas bagian atas
Bentuknya menyerupai limas segitiga
terpancung, dengan bagian atas lebih besar
daripada bagian bawah
Batas atas laring adalah aditus laring,
sedangkan batas bawahnya ialah batas kaudal
kartilago krikoid
Bangunan kerangka laring tersusun dari satu
tulang, yaitu tulang hioid, dan beberapa buah
tulang rawan

LARING

FISIOLOGI LARING
Fungsi laring antara lain untuk bersuara dan
bernapas
Pada stadium respirasi , kedua korda vokalis
ditarik ke lateral oleh muskulus golongan
abductor sehingga rima glottis terbuka
Pada stadium fonasi , korda vokalis digerakkan
kemedial oleh muskulus golongan aduktor
sehingga rima glotis menutup
Suara terbentuk karena tiupan udara dari paru
yang menggetarkan korda vokalis. Korda
vokalis akan membuka dan menutup secara
cepat sekali sehingga timbul getaran suara.

Alat yang dibutuhkan

Lampu kepala
Spatel
Cermin laring
Api bundsen
kasa

Pemeriksaan faring & tonsil


Alat yang dibutuhkan
Spatel
Lampu kepala

Teknik
pemeriksaan

Pasien diminta untuk menjulurkan


lidah dan kemudian pemeriksa
mengunakan spatel menekan lidah
kebawah,lalu kemudian pasien
diperintahkan untuk bilang
AAAA..kemudian daerah faring dan

Grading pembesaran tonsil


T0 : Tonsil sudah diangkat
T1:Tonsil masih dalam fossa tonsilaris
T2:Tonsil melewati arkus posterior
hingga mencapai linea paramediana
T3:Tonsil melewati linea mediana
(pertengahan uvula)
T4:Tonsil melewati uvula

Laringskop indirek
Alat yang dibutuhkan
Cermin laring
Kasa
Lampu kepala
Api bundsen

Cermin diuapkan terlebih dahulu


dengan api bundsen
Minta pasien untuk menjulurkan
lidahnya
Ambil kasa dan pegang lidah
mengunakan kiri,jari 1 diatas
lidah,jari 2 dibawah lidah
Arahkan cermin laring menuju area
faring(posisikan didepan
uvula)fokuskan cahaya pada daerah
tersebut

Aliran limfatik leher

KGB LEHER
Sekitar 75 buah kelenjar limfa terdapat pada
setiap sisi leher, kebanyakan berada pada
rangkaian jugularis interna dan spinalis
asesorius
Rangkaian jugularis interna ini dibagi dalam
kelompok superior, media, dan inferior
Kelenjar limfa yang selalu terlibat dalam
metastasis tumor adalah kelenjar limfe pada
rangkaian jugularis interna, yang terbentang
antara klavikula sampai dasar tengkorak

KGB LEHER
Kelenjar limfa jugularis interna
Superior
Media
Inferior

Kelenjar
Kelenjar
Kelenjar
Kelenjar
Kelenjar
Kelenjar

limfa
limfa
limfa
limfa
limfa
limfa

submental
submandibula
servical superficial
retrofaring
paratrakea
spinal asesorius

Pemeriksan palpasi kelenjar


leher

PEMERIKSAAN FISIK
LEHER
Inspeksi

Posisi kepala dan leher


Simetris dari muscular servikalis
Posisi trakea tampak digaris tengah
Vena-vena servikalis tampak membesar
Kulit leher anterior dan lateral untuk menetukan
lesi-lesi, warna atau jaringan parut
Pergerakan tulang belakang servikalis
Fleksi anterior dan lateral
Ekstensi
Rotasi

KGB
PALPASI KEL LIMFA LEHER
Pemeriksaan kelenjar limfa bagian leher
dilakukan dengan cara palpasi dimana
posisi pemeriksa berada dibelakang
penderita
Dilakukan secara sistematis/ berurutan
mulai dari submental berlanjut kearah
angulus mandibula, sepanjang muskulus
sternokleidomastoid, klavikula dan
diteruskan sepanjang saraf assesorius

Posisi dalam melakukan palpasi


kelnjar limfe

Kelenjar submental

Kelenjar submandibula

Kelenjar jugularis profunda superior

Kelenjar jugularis profunda medius


dan inferior

Kelenjar accesorius

Kelenjar supraklavikula

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai