Anda di halaman 1dari 24

Journal reading

Reflux laryngitis : correlation between the


symptoms findings and indirect laryngoscopy
Pembimbing : dr.Fitria shebubakar Sp.THT,
Pembicara : Dwi andrio septadi

Introduction

Laryngopharingeal refluk :
o diadopsi tahun 2002
oAcademy of Otolaryngologi, head and neck surgery
Pemeriksaan teknologi berkembang
Laryngoskopi peran penting
Gambaran peradangan : refluks, hiperemis, bengkak

Introduction

Sebuah skala gejala (RSI)


o Dikembangkan Belafsky dan kolaborator
Pasien mengisi formulir sendiri :
o Pada skala 0 hingga 5
o Sembilan gejala yang sering
Table 1 : 0-5 dari sembilan gejala.

Introduction

Dengan cara yang sama


o Mengembangkan skala terkait gejala refluks
pharyngolaryngitis

Menciptakan RFS
Pasien mengisi formulir sendiri :
o Pada skala 0 hingga 4
o Delapan gejala yang sering

Introduction
Tujuan penelitian, menganalisis :
Gejala klinis refluks pharyngolaryngitis menggunakan RSI
Temuan pemeriksaan laringoskopi menggunakan RFS

o
o

Materials and methods


Survei

dilakukan dari pasien

Gejala
Semua

Rian BSM 2009730040

refluks pharyngolaryngitis

pasien yang setuju berpartisipasi :

Disediakan

informed consent

Kebebasan

memilih

Materials and methods


Pasien berikut dikeluarkan dari penelitian :
Perokok
penderita
penyakit

asma

paru obstruktif kronik

pengobatan

Rian BSM 2009730040

dengan pompa proton inhibitor

Materials and methods


Kami menerapkan nilai gejala pada table 1
yang

dikembangkan oleh Belafsky

memfasilitasi
Menindak

Rian BSM 2009730040

penegakan diagnosis klinis

lanjuti DRFL

Tabel 1 ( RSI )

Nilai di atas 13 dianggap abnormal.


Rian BSM 2009730040

Materials and methods


Setelah

evaluasi awal

Dilakukan
Belafsky
Nilai

Rian BSM 2009730040

laringoskopi

dan kolaborator juga menciptakan :

terkait dengan temuan laringoskopi table 2

10

Tabel 2 ( RFS )

Score :

Berkisar dari 0-26

26 (score terburuk)

Menunjukkan DRFL
pada saat score >7

Rian BSM 2009730040

11

Materials and methods


Pemeriksaan
Gaya

laringoskopi :

tengadah 70 derajat

Mengunakan
selalu

Rian BSM 2009730040

fiber karl storz brand scope (German)

pemeriksa yang sama

12

Results

Dari 405 pasien :


o 27 memenuhi kriteria
o Rata-rata usia 54,5 tahun
o Berkisar 19 - 81 tahun
Sebagian besar pasien perempuan
Hasil laringoskopi mengungkapkan :
o hampir semua pasien
o Hipertrofi komisura posterior

Results

Hasil laringoskopi mengungkapkan :


Hipertrofi komisura posterior
Difus edema laring.
Kehadiran granuloma laring tidak ditemukan

o
o

Results

Yang paling sering ditemukan :


oKehadiran episode batuk kering
oSensasi benda asing di tenggorokan
oClearing tenggorokan
Dengan temuan klinis dan laringoskopi sugestif DRFL
Pasien menerima terapi komplementer

Results

Digunakan penelitian transversal :


o Rata-rata usia dan jenis kelamin
Gejala DRFL (RSI)
o Koefisien untuk variabel parametrik :
Menilai tingkat korelasi
Menolak hipotesis nol, P < 0,05
Perangkat lunak yang digunakan :
o SPSS, IBM Amerika serikat

Results

Menganalisis jumlah gejala refluks


Menghubungkan temuan pemeriksaan laringoskopi
Koefisien korelasi Pearson 0,7
Ditemukan perbedaan yang bermakna secara statistik (P < 0.05)

Results

Menghubungkan gejala utama :


o Episode batuk kering
o Sensasi benda asing ditenggorokan
o Rasa kebersihan
o Kekasaran tenggorokan

Results

temuan utama pada pemeriksaan laringoskopi


Dengan
korelasi signifikan:
o Variabel suara serak vs edema subglotis
o Suara serak dibandingkan posterior komisura hipertrofi
o Sensasi benda asing dibandingkan posterior komisura
hipertrofi.

(dijelaskan Table 3).

Discussion

Kesulitan dari penelitian ini :


Mendapatkan sampel lebih besar
Terutama dengan penggunaan obat anti reflux
Masalah lain (solution) :
Pengecualian dari setiap pengguna rokok tembakau
Membantu kita pilih laring virgin

Discussion

Kehadiran sensasi benda asing di tenggorokan :


Korelasi positif dengan edema ketiga posterior
Kehadiran disfonia

o
o

Laring anatomis rentan terhadap agresi kronis


Beberapa penulis juga melaporkan :
Disfonia sebagai gejala utama
Sering terjadi pada pagi hari
Meningkatkan siang hari

o
o
o

Discussion

Temuan laringoskopi :
o Hampir semua pasien ditemukan edema laring
o Terkait dengan hipertrofi komisura posterior
penyakit refluks penyebab pharyngolaryngitis tidak
Diagnosis
sederhana

Endoskopi kurang efisien dalam diagnosis DRFL perubahan ini


ditemukan pada kurang dari 20% pasien

kesimpulan

Terdapat korelasi positif yang kuat


Antara temuan laringoskopi dan gejala refluks

Gejala yang paling umum :


Episode batuk kering
Sensasi benda asing di tenggorokan
Kliring tenggorokan

Terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara :


Gejala suara serak dengan Sensasi benda asing
Dengan temuan posterior komisura hipertrofi pada laringoskop

Anda mungkin juga menyukai