Anda di halaman 1dari 19

FARMAKOTERAPI 3

ANXIETY DISORDER

Sabilah Visa
(1113102000018)
Fifi Nur Hidayah N
(1113102000078)

Zakiyatul Munawaroh
(1113102000079)

KASUS 1
Pria 78 th, dibawa ke IGD
karena mengamuk dan berbicara
tidak jelas. Pasien sudah mulai
bergejala seperti itu sejak 3 hari
SMRS (Sebelum Masuk RS). Saat
pemeriksaan fisik pasien gaduh,
gelisah,
mudah
digoyahkan
konsentrasinya dan atensi kurang.

a. Terapi apakah yang tepat untuk


diberikan pada pasien
b. Jelaskan regimen pengobatan ?
2
c. Informasi yang harus diberikan

Pemeriksaan Fisik :
a. Gaduh
b. Gelisah
c. Mudah digoyahkan
konsentrasinya
d. Atensi kurang
Gejala :
e. Mengamuk
f. Bicara tidak jelas
Berdasarkan pemeriksaan fisik,
pasien
ini
mengalami
kegelisahan,
dan
kurang
kosentrasi hal ini termasuk
dalam gejala GAD, akan tetapi
pasien juga mengalami delusi
seperti bicara tidak jelas serta
mengamuk. Hal ini termasuk
dalam gejala psychotic.

Sumber : Dipiro Ed 7
2008 : Hal 736

Sumber : Dipiro Ed 7

Sumber : Clinical Practice Guidelines of Anxiety Disorders 2015.

Manajemen Terapi Psychotic Disorder

Pasien
ini
menderita
psychotic dalam
fase
akut,
dikarenakan
masih dijumpai
gambaran
psikotik
yang
jelas
seperti
Berdasarkan
halusinasi,
Dipiro Ed 7,
pembicaraan,
2008 First
line
dan
perilaku
yang tidak
diberikan
yang
jelas.
a/
Haloperidol
yang
dikombinasikan
Sumber : Dipiro Ed 7
dg lorazepam.

TERAPI YANG TEPAT U/


ACUTE PSYCHOTIC
Acutely psychotic
patient

Haloperidol
(IM/IV) 2-5 mg
+
Lorazepam (IM) 2
mg.

Jika pengobatan
tidak berefek,
maka dilanjutkan
dengan anti
psikotik lainnya.
Seperti clozapin
(second line)
-

REGIMEN PENGOBATAN
Menurut Mims.com Haloperidol untuk
acute psychotic diberikan dosis berkisar 210 mg, dapat diberikan setiap jam atau
pada interval 4-8 jam, sampai gejala
dikendalikan. Max: 18 mg / hari.
Diberikan secara IM/IV.
Menurut Dipiro Ed 7 2008, Lorazepam IM
2 mg, dibutuhkan untuk kombinasi dengan
haloperidol karena lebih efektif dalam
mengendalikan
agitasi
daripada
menggunakan
dosis
tambahan
dari
haloperidol. Selain itu juga membantu
menurunkan efek samping dari haloperidol.

Sumber : Dipiro Ed 7

INFORMASI TERKAIT
PENGOBATAN
Menjelaskan bahwa agitasi dan perilaku
aneh pasien merupakan gejala-gejala
gangguan jiwa yang juga termasuk
penyakit medis.
Jelaskan bahwa ketidaknyamanan akibat
gejala-gejala
yang
dialami
dapat
dikurangi dengan cara meminum obat
secara teratur sesuai dengan petunjuk
dokter. Meminum obat secara teratur
juga dapat mencegah kekambuhan.
Informasikan bahwa obat tidak dapat
dikurangi atau dihentikan tiba-tiba tanpa
persetujuan dokter untuk mencegah
kekambuhan. Informasikan mengenai
efek samping obat yang mungkin
timbul,
informasikan
cara

KASUS 2
Seorang ibu berumur 48 th
datang dengan keluhan merasa
ketakutan saat berada di tempat
keramaian. Pasien merasa jantung
berdebar, nyeri dada, tercekik dan
terasa mau mati. Keluhan ini timbul
tiba-tiba dan berlangsung hingga
beberapa menit. Dari pemeriksaan
jantung tidak ditemukan kelainan.
Pasien didiagnosa anxietas, jenis
panic disorder.

a. Jelaskan manajemen terapi pada


pasien tersebut

Sumber : Dipiro Ed 7
2008 : Hal 737

Berdasarkan keluhan
pasien dan tinjauan
literatur, maka pasien
didiagnosis mengalami
panic disorder dengan
agorafobia
karena
pasien
merasa
ketakutan ketika di
keramaian,
jantung
berdebardebar, nyeri
dada, tercekik, dan
terasa mau mati yang
merpakan tanda dan
gejala
penyakit
tersebut
menurut
DiPiro.

Sumber : Dipiro Ed 7

ALGORITMA

Sumber : DiPiro ed. 7,

Menurut DiPiro tahun 2008, first-line untuk pengobatan panic


disorder adalah obat golongan SSRI.

Sumber : DiPiro ed. 7,


Hal : 742
Menurut International Journal of Psychiatry in Clinical
Practice, tahun 2012 menjelaskan bahwa golongan obat
SSRI merupakan categories of evidence and recommendation
grade yang paling baik dibanding obat panic disorder lain

Berdasarkan data NCBI tentang


Pharmacotherapy of panic disorder
tahun 2008 menjelaskan bahwa
escitalopram lebih efektif dibanding
citalopram. Sehingga pada kasus ini
obat
yang
dipilih
adalah
escitalopram. Berikut datanya.

REGIMEN OBAT

Escitalopram dengan dosis awal 5 mg dan dosis pemeliharaan 1020 mg diminum sekali sehari setelah makan pada pagi hari atau
malam hari. (MIMS, dan DiPiro)
Menurut Yaslinda Yaunin, 2012 pada jurnal Gangguan Panik
Dengan Agorafobia setelah menerima escitalopram Pasien dipantau
gejalanya selama 2 minggu. Jika gejala masih ada maka terapi
escitalopram bisa diganti dengan obat golongan SSRI lain atau
SNRI seperti Venlafaxine dengan dosis awal 37,5 mg/hari dan
dosis pemeliharaan 75-225 mg/hari diminum pagi hari atau malam
hari setelah makan. Dipantau lagi, dan jika gejala masih ada maka
lihat pada algoritma untuk pemilihan obat selanjutnya. Namun jika
respon yang ditimbulkan baik maka setelah dilakukan psikofarmaka
diatas perlu dilanjutkan dengan psikoterapi dalam bentuk
Psikoterapi Kognitif Perilaku. Terapi dilanjutkan sampai minggu ke
8 sesudah datang pertama untuk melihat perkemangan pasien.

EFEK SAMPING
Venlafaxine
Jika dkonsumsi tanpa berkonsultasi
dokter akan menyebabkan
kebingungan, perubahan
suasanahati,sakit kepala,kelelahan,
perubahan tidur, dan perasaan mirip
tersengat listrik.
Escitalopram
Efek samping umum dapat termasuk
mengantuk, pusing, insomnia, mual,
perubahan berat badan, dan
berkurangnya dorongan seks.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim.Haloperidol.http://www.mims.com/indonesia/drug/info/hal
operidol?mtype=generic12/09/16
Anonim.2015.Clinical Practice Guidelines of Anxiety Disorders .
Ministry of Health : Singapore
DipiroJ. Talbert R.A. 2008. Pathophysiologic Approch ed. 7.
Pharmacotherapy. McGraw-Hill Companies. New York.
B. Bandelow et al. 2012. Guidelines for the pharmacological
treatment of anxiety disorders, obsessive compulsive
disorder and posttraumatic stress disorder in primary care.
International Journal of Psychiatry in Clinical Practice, 2012;
16: 7784
Yaunin, Yaslinda. 2012. Gangguan Panik Dengan Agorafobia.
Bagian Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Charles B Pull, dkk. 2008. Pharmacotherapy of panic disorder.

Anda mungkin juga menyukai