Anda di halaman 1dari 8

Sejarah

CultuurStelsel
OLEH: KELOMPOK 8

Latar Belakang
Pemerintah Belanda mencari cara untuk mengatasi masalah
ekonomi.
Johannes Van Den Bosch mengajukan pendapat kepada raja
Belanda untuk memperbaiki ekonomi Belanda di tanah
jajahan, dengan cara penanaman yang laku di jual di pasar
dunia. Konsep ini diharapkan dapat memulihkan
perekonomian Belanda
Belanda terlilit utang dari luar negeri
Pemerintah Belanda mengeluarkan banyak uang untuk
berperang melawan Pangeran Diponegoro

Pelaksanaan
Menurut Bosch, pelaksaan tanam paksa harus
menggunakan organisasi desa, dalam hal ini peran kepala
desa sangatlah sentral. Kepala Desa sebagai penggerak
para petani juga sebagai penghubung antara atasan dan
pejabat pemerintah.
Pelaksaan tanam paksa tidak sesuai dengan peraturan yang
tertulis mendorong terjadinya tindak korupsi dari para
pegawai dan pejabat yang terkait dengan pelaksaan tanam
paksa.

Aturan dan Isi Tanam Paksa


BerikutIsi Tanam Paksa:

1. Setiap rakyat Indonesia yang punya tanah diminta


menyediakan tanah pertanian yang digunakan untuk
cultuurstelsel (Tanam Paksa) yang luasnya tidak lebi 20%
atau seperlima bagian dari tanahnya untuk ditanami
jenis-jenis tanaman yang laku di pasar ekspor.
2. Waktu untuk menanam Sistem Tanam Paksatidak
boleh lebih dari waktu tanam padi atau kurang lebih 3
(tiga) bulan
3. Tanah yang disediakan terhindar (bebas) dari
pajak,karena hasil tanamannya dianggap sebagai
pembayaran pajak.
4. Rakyat indonesia yang tidak mempunyai tanah
pertanian bisa menggantinya dengan bekerja di
perkebunan,pengangkutanatau di pabrik-pabrik milik

Dampak positif bagi Indonesia


1. Rakyat Indonesia mengenal beragai teknik menanam jenis-jenis tanaman baru
2. Meningkatkan jumlah uang yang beredar di pedesaan
3. Munculnya tenaga kerja yang ahli dalam kegiatan non pertanian
4. Penyempurnaan fasilitas yang digunakan dalam proses tanam paksa
5. Masyarakat mengetahui tanaman yang berkualitas ekspor serta bagaimana cara
merawatnya.

Dampak negative bagi


Indonesia
1. Waktu yang dibutuhkan dalam penggarapan budidaya tanaman
eksporseringkali mengganggu kegiatan penanaman padi.
2. Penggarapan tanaman ekspor seperti tebu membutuhkan airyang
sangat besar sehingga memberatkan petani.
3. Budidaya tebu dan nila menggunakan sebagian besartanah sawah
petani yan baik dan bernilai paling tinggi.
4. Pelaksanaan sistem tanam paksa ini melipatgandakan kebutuhanakan
hewan terak petani, tidak hanya untuk pekerjaan di ladang tetapi juga
sebagai alat angkut hasil tanaman ekspor menuju pabrik atau pelabuhan.
5. Timbulnya bahaya kelaparan dan wabah penyakit dimana-mana
sehingga angka kematianmeningkat drastis.

Dampak bagi Belanda


1. Pemerintah belanda memperoleh surplus keuangan yang dapat
digunakan untuk menjalankan pemerintahan hindia belandad dan
membangun negeri belanda.
2. Badan usaha dagang belanda memperoleh keuntungan yang
sangat besar setelah mendapatkan hak monopoli perdagangan
pengangkutan hasil tanam paksa.

Peninggalan

Anda mungkin juga menyukai