2.
3.
4.
5.
Memberikan jasa hukum baik litigasi (in court) al.: Kepolisian, Kejaksaan,
Pengadilan, BANI, KPPU, maupun non litigasi (out of court) kepada
masyarakat di bidang pengadaan barang dan jasa.
6.
barang
NB: Sampai saat ini DPN APPBJI memiliki 185 orang anggota
Pengacara yang tersebar di 31 Provinsi Se-Indonesia
ASPEK-ASPEK HUKUM
PIDANA PBJP
Persiapan
Penetapan
Penandatangan
Penyedia
Kontrak
Barang/Jasa
HAN
Berakhirnya
Kontrak
H. Perdata
H. Pidana
FAKTA
1.
2.
Sangat
Rawan
Kasus
NAD
Sumatera
Utara
Sumatera
Barat
Riau
Kepulauan
Riau
Jambi
Provinsi
Kasus
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Banten
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
Jawa Timur
DI Yogyakarta
Kalimantan Timur
NTB
Sulawesi Utara
Provinsi
Pejabat Terkait
Bali
NTT
Maluku Utara
PASAL 2
Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan
perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain
atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan
negara atau perekonornian negara, Dipidana dengan
pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara
paling singkat 4 tahun dan paling lama 20 tahun dan
denda paling sedikit Rp 200 Juta dan paling banyak Rp
1 M.
PASAL 3
Setiap orang yang dengan tujuan menguntungkan diri
sendiri
atau
orang
lain
atau
suatu
korporasi,
menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana
yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang
dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian
negara, dipidana dengan pidana penjara seumur hidup
atau pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan
paling lama 20 tahun dan atau denda paling sedikit Rp
50 Jtdan paling banyak Rp 1 M.
Pasal 3
Pasal 2
1.
2.
1.
Setiap Orang
2.
Melawan Hukum
3.
4.
Merugikan Keu
Negara/Perekonomian
Negara
4.
Hukuman :
5.
5.
4 Th s.d 20 Th
200 Jt s.d. 1 M
6.
Setiap Orang
Menguntungkan diri
sendiri / Orang Lain /
Koorporasi
Menyalahgunakan
kewenangan/kesempata
n/sarana
Karena Jabatan/
kedudukan
Merugikan Keu
Negara/Perekonomian
Negara
Hukuman :
1 Th s.d 20 Th
Rp 50 Jt s.d Rp 1 M
kepada
supaya
sesuatu
dengan
Dasar hukum:
Pasal 12 B UU No. 31/1999 jo UU No. 20/2001
Pengertian:
adalah pemberian dalam arti luas, meliputi
pemberian uang, rabat (diskon), komisi, pinjaman
tanpa
bunga,
tiket
perjalanan,
fasilitas
penginapan, perjalanan wisata, pengobatan
cuma-cuma, dan fasilitas lainnya. (Penjelasan
Pasal 12B)
Gratifikasi
merupakan
setiap
penerimaan
seseorang dari orang lain yang bukan tergolong
ke dalam tindak pidana suap.
Gratifikasi kepada pegawai negeri/penyelenggara
negara
yang
berhubungan
dengan
jabatan/kedudukannya dianggap suap.
Pembuktian Gratifikasi
1. oleh penerima gratifikasi, apabila nilainya Rp.
10,000,000,00 (sepuluh
juta rupiah) atau lebih.
2. oleh penuntut umum, apabila nilainya kurang
dari Rp. 10,000,000,00 (sepuluh juta rupiah)
Rumus:
TERIMA KASIH