Pengertian Legenda Peta
Pengertian Legenda Peta
A. Perhubungan
Unsur simbol perhubungan yang dipetakan antara lain: jalan, jalan kereta
api, jembatan, stasiun, terminal bis, lapangan terbang dan obyek-obyek lain
yang berkaitan.
Simbol jalan, khususnya jalan raya, digambarkan dengan garis ganda
berwarna hitam dengan warna isian merah. Semakin tinggi kelas jalan maka
semakin lebar simbolnya. Garis tunggal dan putus-putus menunjukkan
tingkat kelas jalan tersebut yang lebih rendah, misalnya jalan lain dan jalan
setapak.
Sesuai dengan spesifikasi teknis Peta Rupabumi Indonesia, kelas
jalan dibagi menjadi lima, yaitu:
Jalan arteri, yaitu setara jalan negara (yang menghubungkan antar ibukota
propinsi), jalan propinsi (yang menghubungkan antar ibukota kabupaten),
jalan bypass, jalan lingkar dan jalan bebas hambatan (jalan tol).
Jalan kolektor, yaitu setara jalan kabupaten (menghubungkan antar
kecamatan).
Jalan lokal, yaitu jalan di dalam kota.
Jalan lain-lain, yaitu setara jalan kecamatan (yang menghubungkan antar
desa).
Jalan setapak, yaitu jalan kecil yang penting (misalnya di tengah hutan
atau di atas gunung) namun bukan untuk lalu lintas kendaraan bermotor.
c. Tumbuh-tumbuhan
Unsur tumbuh-tumbuhan di dalam peta berupa sawah irigasi dan tadah
hujan, kebun/perkebunan, hutan, semak/belukar, tegalan/ladang, rumput/
tanah kosong, dan hutan rawa.
Unsur tumbuh-tumbuhan pada umumnya dibatasi dengan garis warna
hijau, disertai dengan simbol-simbol yang membentuk pola tertentu untuk
pohon atau tanaman.
Untuk sawah irigasi diberi simbol kotak-kotak teratur berwarna biru, dan
untuk sawah tadah hujan simbol kotak-kotak tidak teratur. Warna biru
menggambarkan unsur air yang terkandung pada sawah.
Sawah irigasi adalah lahan yang diusahakan untuk padi dengan cara
irigasi, sedangkan sawah tadah hujan adalah lahan yang diusahakan
untuk padi dengan cara tadah hujan.
Hutan ditampilkan dengan pola isian tidak teratur berwana hijau,
sedangkan semak/belukar dengan pola isian yang sama tetapi memiliki
kerapatan yang lebih rendah daripada hutan.
Kebun/perkebunan diberi isian warna hijau tanpa pola, demikian pula
dengan tegalan/ladang diberi warna kuning tanpa pola. Untuk daerah
yang berumput dan lahan kosong tidak diberi isian warna atau putih saja.
Sedangkan hutan rawa disimbolkan dengan warna hijau dan berpola garis
putus-putus berwana biru.
e. Batas Administrasi
Simbol untuk batas administrasi biasanya selalu garis
tunggal dengan ketebalannya bervariasi, garis putus-putus
atau kombinasi titik-titik di antara garis putus-putus
tersebut. Batas administrasi internasional biasanya
f. Perairan
Unsur perairan umumnya diberi warna biru dengan garis
batas (outline) biru. Unsur perairan yang dimaksud antara
lain laut, rawa, empang, penggaraman, sungai, danau,
bendungan, dan lainnya.
ditambah dengan strip warna untuk menonjolkan
penyajiannya. Penggaraman digambarkan sebagai suatu
area dengan isian warna biru muda dan batas garis tepi
berwarna hitam. Sedangkan empang diberi isian warna biru
dengan pola kotak-kotak tidak teratur berwarna putih.
Sungai, anak sungai, kanal irigasi, dan selokan akan
digambarkan dalam garis ganda, jika skalanya
memungkinkan. Tetapi jika sebaliknya maka hanya dengan
garis tunggal saja.