Anda di halaman 1dari 6

Pengertian Legenda Peta

Legenda Peta adalah Suatu daftar atau tabel yang


menunjukkan tanda-tanda atau simbol-simbol
konvensional yang digunakan pada peta disertai warna
dan deskripsinya ditampilkan di sebelah kanan tengah dari
peta. Daftar ini lazim disebut dengan keterangan atau
legenda peta. Legenda peta dibuat untuk menjelaskan
simbol-simbol yang terdapat di dalam peta.
Simbol di dalam peta dikelompokkan menjadi beberapa
kelompok, yaitu gedung dan bangunan lainnya,
perhubungan, tumbuh-tumbuhan, relief dan titik kontrol,
batas administrasi, dan perairan.

a. Gedung dan Bagunan lainnya


Gedung dan bangunan yang dimaksudkan dalam hal ini antara lain
pemukiman, bangunan, tempat ibadah, kuburan, kantor, sekolah, dll.
Pemukiman ditampilkan dengan simbol area berwarna oranye dan diberi garis
tepi berwarna hitam.
Sedangkan bangunan, sesuai dengan skalanya ditampilkan dengan simbol
titik yang berwarna hitam. Tapi perlu diketahui bahwa simbol bangunan yang
berupa kotak segiempat berwarna hitam bukan berarti menunjukkan sebagai
rumah atau bangunan tunggal, melainkan merupakan gambaran bahwa di
lokasi tersebut terdapat bangunan-bangunan atau kumpulan bangunan.
Informasi yang menyertai pemukiman atau bangunan biasanya berupa teks
yang menerangkan nama bangunan atau pemukiman tersebut. Jenis dan
ukuran huruf yang dipakai untuk nama tempat (kota atau desa) mempunyai
arti penting untuk membedakan status kelas tempat tersebut.
Masalahnya adalah sempitnya ruang pada peta, untuk itu maka dimanfaatkan
huruf besar atau kecil dalam menyatakan perbedaan kelas. Ukuran huruf
semakin kecil jika tingkat atau kelas tempat tersebut juga semakin rendah
(nama kampung lebih kecil daripada nama kota).
Pada peta rupabumi skala 1:25.000 cukup banyak simbol-simbol untuk
bangunan, yang umumnya berwarna hitam. Simbol-simbol bangunan
umumnya menunjukkan ciri alami dari obyek yang disimbolkan, misalnya
simbol masjid akan menyertakan gambar bulan sabit atau simbol gereja akan
menyertakan gambar salib.

A. Perhubungan
Unsur simbol perhubungan yang dipetakan antara lain: jalan, jalan kereta
api, jembatan, stasiun, terminal bis, lapangan terbang dan obyek-obyek lain
yang berkaitan.
Simbol jalan, khususnya jalan raya, digambarkan dengan garis ganda
berwarna hitam dengan warna isian merah. Semakin tinggi kelas jalan maka
semakin lebar simbolnya. Garis tunggal dan putus-putus menunjukkan
tingkat kelas jalan tersebut yang lebih rendah, misalnya jalan lain dan jalan
setapak.
Sesuai dengan spesifikasi teknis Peta Rupabumi Indonesia, kelas
jalan dibagi menjadi lima, yaitu:
Jalan arteri, yaitu setara jalan negara (yang menghubungkan antar ibukota
propinsi), jalan propinsi (yang menghubungkan antar ibukota kabupaten),
jalan bypass, jalan lingkar dan jalan bebas hambatan (jalan tol).
Jalan kolektor, yaitu setara jalan kabupaten (menghubungkan antar
kecamatan).
Jalan lokal, yaitu jalan di dalam kota.
Jalan lain-lain, yaitu setara jalan kecamatan (yang menghubungkan antar
desa).
Jalan setapak, yaitu jalan kecil yang penting (misalnya di tengah hutan
atau di atas gunung) namun bukan untuk lalu lintas kendaraan bermotor.

c. Tumbuh-tumbuhan
Unsur tumbuh-tumbuhan di dalam peta berupa sawah irigasi dan tadah
hujan, kebun/perkebunan, hutan, semak/belukar, tegalan/ladang, rumput/
tanah kosong, dan hutan rawa.
Unsur tumbuh-tumbuhan pada umumnya dibatasi dengan garis warna
hijau, disertai dengan simbol-simbol yang membentuk pola tertentu untuk
pohon atau tanaman.

Untuk sawah irigasi diberi simbol kotak-kotak teratur berwarna biru, dan
untuk sawah tadah hujan simbol kotak-kotak tidak teratur. Warna biru
menggambarkan unsur air yang terkandung pada sawah.
Sawah irigasi adalah lahan yang diusahakan untuk padi dengan cara
irigasi, sedangkan sawah tadah hujan adalah lahan yang diusahakan
untuk padi dengan cara tadah hujan.
Hutan ditampilkan dengan pola isian tidak teratur berwana hijau,
sedangkan semak/belukar dengan pola isian yang sama tetapi memiliki
kerapatan yang lebih rendah daripada hutan.
Kebun/perkebunan diberi isian warna hijau tanpa pola, demikian pula
dengan tegalan/ladang diberi warna kuning tanpa pola. Untuk daerah
yang berumput dan lahan kosong tidak diberi isian warna atau putih saja.
Sedangkan hutan rawa disimbolkan dengan warna hijau dan berpola garis
putus-putus berwana biru.

d. Relief dan Titik Kontrol


Relief adalah istilah umum untuk menunjukkan bentuk
permukaan lapangan pada bidang vertikal. Penyajian relief di
peta dengan cara menunjukkan tinggi dan bentuk
permukaannya, di atas atau di bawah datum yang biasanya
dipakai, yaitu permukaan laut. Penyajian relief pada peta RBI
memiliki tingkat kelengkapan dan ketelitian bermacam-macam
sesuai dengan skalanya. Unsur relief umumnya diberi warna
oranye dan hitam. Warna oranye menggambarkan keadaan relief
tanah biasa dan warna hitam menggambarkan kondisi daerah
yang berbatu atau diperkeras.
Sedangkan titik kontrol digambarkan dengan simbol titik dengan
angka untuk Titik Tinggi, segitiga dengan titik untuk Titik
Triangulasi, persegi dengan titik untuk Titik Tinggi Geodesi (TTG)
dan bintang untuk Titik Astronomi (A) dan Gaya Berat (GB).
Titik tinggi dengan angka menunjukkan tinggi suatu lokasi dalam
satuan meter di atas permukaan laut. Titik triangulasi terdapat 3
(tiga) kelas yaitu primer (P), sekunder (S) dan tertier (T).

e. Batas Administrasi
Simbol untuk batas administrasi biasanya selalu garis
tunggal dengan ketebalannya bervariasi, garis putus-putus
atau kombinasi titik-titik di antara garis putus-putus
tersebut. Batas administrasi internasional biasanya
f. Perairan
Unsur perairan umumnya diberi warna biru dengan garis
batas (outline) biru. Unsur perairan yang dimaksud antara
lain laut, rawa, empang, penggaraman, sungai, danau,
bendungan, dan lainnya.
ditambah dengan strip warna untuk menonjolkan
penyajiannya. Penggaraman digambarkan sebagai suatu
area dengan isian warna biru muda dan batas garis tepi
berwarna hitam. Sedangkan empang diberi isian warna biru
dengan pola kotak-kotak tidak teratur berwarna putih.
Sungai, anak sungai, kanal irigasi, dan selokan akan
digambarkan dalam garis ganda, jika skalanya
memungkinkan. Tetapi jika sebaliknya maka hanya dengan
garis tunggal saja.

Anda mungkin juga menyukai