Anda di halaman 1dari 41

FUNGSI dan LIMIT

A.FUNGSI
Sebuah perubah (variabel)
y dikatakan sebuah fungsi dari
sebuah perubah (variabel) x apabila ada hubungan antara x dan
y sedemikian rupa sehingga untuk tiap-tiap harga x yang dapat
diasumsikan ada satu hubungan atau lebih dengan harga y.
Contoh 1: y = x2 5x + 2 mendefinisikan sebuah hubungan
antara variabel x dan y.
apabila x = 0, 1, 2, -1 maka masing-masing y = 2, -2, -4, 8
Contoh 2: Keliling sebuah lingkaran (K) adalah fungsi dari jarijari lingkaran (r), hubungan tersebut dapat diberikan oleh
K = 2 r.
apabila r = 1, 3, 5 ft maka masing-masing K = 2 , 6 , 10
ft

Notasi fungsi
Notasi fungsi y = f(x), dibaca y sama dengan f dari x,
halmana untuk menunjukkan bahwa y adalah fungsi dari
x . Variabel x adalah variabel bebas, dan variabel y adalah
variabel tidak bebas.
Mengatakan bahwa y adalah fungsi dari x adalah sama
dengan menyatakan bahwa y tergantung pada x. Notasinya
y = f(x)
Jika notasi y = f(a), berarti f(a) mewakili harga variabel
tidak bebas y apabila x = a (asal ada sebuah nilai)
y = x2 5x + 2 boleh ditulis f (x) = x2 5x + 2
Maka: f(2), yaitu nilai f(x) atau y apabila x = 2 adalah f(2)
= 22 5.2 + 2 = - 4
f(-1) = (-1)2 5(-1) + 2 = 8
Sebarang huruf dapat digunakan dalam notasi fungsi,
misalnya g (x), h (x), F (x), A (x), A (x,y), dsb.

Fungsi 2 variabel
Variabel z dikatakan menjadi fungsi dari variabel
x dan y apabila ada sebuah hubungan sedemikian
rupa sehingga tiap-tiap pasangan harga x dan y
bersesuaian dengan satu atau lebih harga-harga
z.
x dan y adalah variabel bebas dan z adalah
variabel tidak bebas.
Notasinya digunakan z = f (x,y), dibaca: z sama
dengan fungsi dari x dan y, maka
f (a,b)
menyatakan harga z ketika x = a dan y = b,
asalkan fungsi terdifinisikan untuk harga-harga
itu.
Apabila f (x,y) = x3 + xy2 - 2x, maka f (2,3) = 23 +

Contoh:
Nyatakan luas bujur sangkar A seperti tergambar di bawah
ini sebagai fungsi dari:
a). Sisi x, b). Keliling P, c). Diagonal D
Jawab:
a). A = x2 A = f (x) = x2
D

P
P
2
b). P = 4x atau x = , maka A x

4
4
P2
Jadi : A f ( P )
16
c). D

x 2 x 2 2 x 2 x 2 atau x
2

Maka A x 2

D2
Jadi : A f ( D )
2

D2
atau A
2

D
2

P2

16

2. Nyatakan: a). Luas A, b). Keliling P, c). Diagonal D dari


sebuah empat persegi panjang sebagai fungsi sisi-sisinya x
dan y seperti tergambar:
Jawab:
D

a). Luas A = xy, jadi A = f (xy) = xy


b). Keliling P = 2x + 2y, jadi P = f
(xy) = 2x + 2y

c). Diagonal D = x 2 y 2 , jadi D f ( xy ) x 2 y 2


Suatu fungsi y = f (x) disebut fungsi berharga
tunggal (satu) bila untuk setiap harga x yang
dimungkinkan, terdapat satu harga fungsi y.
Jadi output yang berbeda dikaitkan dengan input
yang berbeda, fungsi itu disebut sebagai bernilai
tunggal karena untuk input yang diberikan hanya
terdapat satu output.
ada satu dan hanya satu harga y yang bersesuaian
dengan tiap-tiap harga x yang dapat diasumsikan

Contoh:
1). y = f (x) = y = x2 5x + 2
y adalah fungsi berharga tunggal dari x sebab untuk setiap harga
x yang diberikan ada satu dan hanya satu harga y yang
bersesuaian.
2) K = f (r) = 2 r
K adalah fungsi berharga tunggal dari r sebab untuk setiap
harga r yang diberikan ada satu dan hanya satu harga K yang
bersesuaian.
Suatu fungsi y = f (x) disebut fungsi berharga banyak, bila untuk
setiap harga x yang dimungkinkan terdapat lebih dari satu harga y.
banyak harga y yang bersesuaian dengan tiap-tiap harga x yang
dapat diasumsikan atau y adalah berharga banyak dari x.
Contoh:
Jika y = f (x), di mana y2 = x y = x
Atau y = f (x) = x
Apabila x = 4 maka y = 4, untuk x = 5 maka y = 5 dan
sebagainya.
ini mendifinisikan y sebagai fungsi dua harga x sebab untuk x yang
diberikan ada 2 harga y yang bersesuaian (kecuali untuk x = 0).

Semua angka input x yang dapat diproses oleh suatu fungsi secara
bersama-sama
disebut domain fungsi tersebut. Kumpulan semua bilangan y yang
berkaitan
dengan bilangan dalam domain itu disebut daerah nilai (range atau
kodomain)
fungsi tersebut.

Contoh:
1). Tinjau persamaan y = f (x) = x3, 2 x < 3
Fungsi ini didefinisikan hanya untuk set nilai x terbatas yang diketahui,
sehingga domainnya diberikan sebagai 2 x < 3 dan daerah nilainya
(range) sebagai:
8 y <27, karena 8 sebagai nilai minimum y dan 27 sebagai nilai
maksimum y dalam domain itu.

1
1
f
(
2
),
f
(
),
dan
f
(
) 3
2). Diketahui: y = f (x) = 2x2 + 1, 0 x
5
2
Tentukan: a).
Jawab:
a ). f ( 2) 2.( 2) 2

1 9

b). range fungsi tersebut

b). Range fungsi y, 0 x 3


1 2Utk f(0) 2y = 1, utk f(3) = 19
2.( ) 1 1
5
25 Jadi range fungsi y adalah: 1 y 19
atau {y |1 y 19}

1
f( )
5
1
1 2
1
f ( ) 2.( ) 1 1
2
2
2

Jenis Fungsi
F .Rasional

.F Aljabar

F .Irasional

F .Kons tan

Polinom
F .Pecah

Fungsi

F .Exponen
F .Logaritma

.F Transenden

F .Trigonomet ri
F .Siklometri

Beberapa sifat aljabar sering ditemui


Dari Segitiga siku-siku:

c a b a c b b c a
2

a2 a
a . b a.b 2
b b

a2
a
a
a
a
2

b
b
b
b
b
1
1
1
1
1
2
2
a b a b a b a b a a 1 a 1
a
a 2
a2

Segitiga Pascal :
a b a b
1

1 1

a b a 2 2ab b 2
2

a b a 3 3a 2 b 3ab 2 b 3
3

a b a 4 4a 3 b 6a 2 b 2 4ab 3 b 4
4

dst....................................................................

2 1

3
4

3 1
6

4 1

.................................

BINOMIUM NEWTON
Persamaan kuadrat : ax bx c 0 x12
2

b 2 4ac
2a

Fungsi Rasional Bulat


Yaitu fungsi di mana variabel x tidak terdapat di
bawah tanda akar
Contoh: y = x + 7
Y = 2x2 7x + 8
Y = 4x3 8x + 11

Fungsi Rasional Pecah


Contoh:

2
y 2
x 1
x
y 3
x x 1

Fungsi Konstan
Contoh: y = f(x) = c c konstan

Fungsi Polinom (suku banyak)


Bentuk umum: y = Pn (x) = an xn +an-1 xn-1 +....+a1 x + a0 an 0
disebut Polinom derajat n
Bentuk khusus:
Untuk n = 1: y = P1 (x) = a1 x + a0 a1 0, disebut fungsi linier.
a1 = gradient (koefisien arah), grafiknya berupa garis lurus
Contoh: y = P1 (x) = 2 x + 1

Untuk n = 2: y = P2 (x) = a2 x2 + a1 x + a0 a1 0, disebut fungsi


kuadrat
Contoh: y = P2 (x) = x2 + 4 x + 3

Fungsi Irasional
Yaitu fungsi di mana variabel x terdapat di bawah tanda
akar.

Contoh : y
y

x3 8x 1
6x 1

Fungsi Goniometri
Mempunyai bentuk sebagai berikut:
y
y
y
y

=
=
=
=

sin x
sin 2x + 2 cos 2x
cos 3x -1
tg 2x cotg 3x

. Beberapa sifat-sifat goniometri yang sering ditemui:


c
a

a
b
a
cos
tg
c
c
b
sin
cos
1
tg
cot g
tg
cos
sin
cot g
sin

1
sec
sec . cos 1
cos
1
cos ec
cos ec . sin 1
sin
cos
sin
sin
cos .tg cos
sin . cot g
cot g
tg
sin 2 cos 2 1 sin 2 cos 2 . sin 2
sec 2 1 tg 2 cos ec 2 1 cot g 2
cos 2 cos 2 sin 2 1 2 sin 2 2 cos 1

. Fungsi Logaritma
Mempunyai bentuk sebagai berikut:
y = log (x2 56x 5)
y = log (x 1)
y = log (x3 + x + 1)
y = log3x y = 3log x y = log x/log 3
Jika y bilangan positif sembarang, a bilangan positif 1, maka
dikatakan bahwa eksponen x adalah logaritma y terhadap bilangan
pokok a ditulis:
a
log y = x y = ax atau ada juga yang ditulis log ay = x y = ax
Misal: 2 log 16 = x 16 = 2x 24 = 2x x = 2
Dalam matematik bilangan pokok suatu logaritma sering
menggunakan bilangan e dan bilangan pokok 10, misalnya:
e

log 10,

log 6,

log 23,

log x

dsb disebut logaritma Nafier atau logaritma Alam/Asli


10

log 33,

10

log 5,

10

log x atau ditulis log 33, log 5, log x

dsb disebut Logaritma Briggs atau logaritma biasa.

Bilangan ebiasa digunakan dalam Rumus-rumus Ilmu Fisika


dan Ilmu Teknik
1
1 h
1
1 1
1
e l i m (1 ) l i m (1 k ) k 1 ............... 2,718281828459....
h
1!
2! 3!
n!
h
h 0
! = fakulteit/factorial/fakultas 5! = 5.4.3.2.1.= 120
3 unsur dapat disusun menjadi 6 macam susunan
Misal: ABC ABC, ACB, BAC, BCA, CBA, CAB 3! = 3.2.1 =
6
Bilangan e = 2, 718281828459 biasa ditulis dengan 5
desimal, yaitu 2, 71828 dan disebut Bilangan Transendental

. Beberapa sifat-sifat logaritma yang sering ditemui:


* e log x = ln x
* ln e = 1 lnen = n
* ln 1 = 0
* ln 1/e = -ln e = -1 ln 1/x = - ln x *
*ln e = log 10 ln 10 = 2,3026 dan log e = 0,4343
* ln 10 = 1/log e log e = 1/ln 10
* ln x = ln y x = y
* x = ln y y = ex
* log 10 = 1 log10n = n
* ln x y = ln x + ln y
* log xy = log x + log y loga
xy = loga x + loga y
* ln x/y = ln x ln y
atau alog xy =alog x + alog y
* ln xy = y ln x
* log x/y = log x log y
* d = a/b.c
alog x/y = alog x alog y
ln d = ln a ln b + ln c
* xlog y = log y/log x
atau loga x/y = loga
x loga y
alog y = log y/log
a
* log xy = y log x logx = log x

Fungsi Exponensial
y = 5x
y = (1/2)x

Sifat-sifat:
f (x) = ax > 0 untuk semua x
ap.aq = ap+q
(ap)q = apq
p

a
p
q
pq
a .a a
q
a
a

a
p
b

Fungsi Siklometri
Fungsi siklometri adalah kebalikan fungsi goniometri.
Jika y suatu fungsi dari x dengan persaman:
y = sin x x merupakan sudut yang sinusnya = y
dapat ditulis dengan: x = arc sin y.
Jadi y = sin x x = arc sin y

Misal : sin 30 = 0,5


300 = arc sin 0,5
300 = busur yang sinusnya = 0,5

Bentuk fungsi siklometri:


Identitas siklometri :
y = arc sin (x 2)
y = arc tg (2x + 5)
y = arc tg x + arc sec x

Fungsi Hiperbolik
Hiperbolik

dan

Inverse

Fungsi Hiperbolik
Fungsi hiperbolik
x
x
e

e
eksponensial
* sinh
x

2
x
x
sinh x e e
* tgh x
x x
cosh x e e
1
2
* sec h x
x x
cosh x e e

didefinisikan

dari
x

fungsi

e e
* cosh x
2
x
x
cosh x e e
* cot gh x
x x
sinh x e e
1
2
* cos ech x
x x
sinh x e e
x

Identitas Hubungan Fungsi-fungsi Hiperbolk yang sering


ditemui

Goniometri
cot g x
sec x

1
tg x

1
cos x

Hiperbolik

cot gh x
sec h x

1
tgh x

1
cosh x

1
cos ec x
sin x

1
cos ech x
sinh x

cos 2 x sin 2 x 1

cosh 2 x sinh 2 x 1

sec 2 x 1 tg 2 x

sec h 2 x 1 tgh 2 x

cos ec 2 x cot g 2 x 1
sin 2 x 2 cos x. sin x

cos ech 2 x cot g 2 x 1


sin h 2 x 2 cosh x. sinh x

cos 2 x cos 2 x sin 2 x

cosh 2 x cosh 2 x sinh 2 x

1 2 sin 2 x
2 cos x 1

1 2 sinh 2 x
2 cosh x 1

sinh ( x y ) sinh x. cosh y cosh x. sinh y


cosh ( x y ) cosh x. cosh y sinh x. sinh y
tgh x tgh y
tgh ( x y )
1 tgh x.tgh y
cot gh x. cot gh y 1
cot gh ( x y )
cot gh x cot gh y

Contoh: 1. y sinh x

2. y tgh (1 x )
2

Fungsi Inverse Hiperbolik


Suku-suku fungsi hiperbolik terdiri dari fungsi-fungsi
eksponernsial, sedang inverse / kebalikan fungsi hiperbolik
tidak harus terdiri dari fungsi eksponensial, akan tetapi
dapat berupa
fungsi
y arc cosh
x logaritma.
Misal : x cosh x
e y ey

2
1
1
2 x e y y e y 2 x y 0 e 2 y 2 xe y 1 0
e
e
Persamaan kuadrat :
e

2x

4x 2 4
2

ln e y ln x

y ln x

2x 2 2

x2 1

y ln x

Jadi : y ln x

x2
Untuk y arc cosh x

y ln x

x2 1 0

x 2 1 dan y ln x

x2 1

Dengan cara yang sama, maka identitas inverse


hiperbolik adalah:
2

arc cosh x ln x

1 x 1

arc sinh x ln x x 1 semua x


x2

1 1 x
arc tgh x ln
x2 1
2 1 x
1 x 1
arc cot gh x ln
x2 1
2 x 1

1 1 x2
arc sec h x ln
0 x 1
x
1 1 x2
arc cos ech x ln
x0
x

3
Contoh:1. y arc sinh 2 x
2. y 2 arc tgh (tg

1
x)
2

Fungsi ganjil dan fungsi genap


Jika kita mengganti x dengan x dalam f(x), rumusannya
tidak akan mengubah nilainya, f disebut fungsi genap.
Dan jika f(-x) = -f(x), disebut sebagai fungsi ganjil.
Contoh :
f(x) = x2 f(-x) = (-x)2 = x2 = f(x) f(x) = f(-x)
f merupakan suatu fungsi genap

f(x) = x3 f(-x) = (-x)3 = -x3 = -f(x) f(-x) = -f(x)


f merupakan suatu fungsi ganjil.
f(x) = 3x + 4 f(-x) = -3x + 4 f(x) f(-x) - f(x)
f merupakan fungsi tidak genap dan tidak ganjil

Bagian-bagian Ganjil dan Genap


Tidak setiap fungsi itu dapat digolongkan menjadi fungsi
genap atau ganjil, tetapi banyak fungsi dapat ditulis sebagai
penjumlahan bagian genap dan bagian ganjil.
Jika diketahui f(x) dengan f(-x) maka :
f ( x) f ( x)

f e ( x)
disebut bagian genap f(x)

f ( x) f ( x)
f o ( x)
disebut bagian ganjil f(x)

Contoh :
f(x) = 3x2 2x + 1, maka f(-x) = 3(-x)2 2(-x) + 1 = 3x2 + 2x +
1, sehingga bagian genap dan bagian
ganjilnya adalah :

3 x 2 2 x 1 3 x 2 2 x 1
f e ( x)
3x 2 1

3 x 2 2 x 1 3 x 2 2 x 1
f 0 ( x)
2 x
2

Grafik Fungsi
Grafik sebuah fungsi y = f (x) adalah tempat
kedudukan dari semua titik (x,y) yang memenuhi
persamaan y = f(x).
setiap fungsi real dapat digambarkan dengan
menggunakan sistem koordinat cartesius, yang
terdiri dari dua sumbu yang saling tegak lurus.
Sumbu mendatar (sumbu X) menyatakan sumbu
pra peta (sumbu variabel bebas), dan sumbu tegak
(sumbu Y) menyatakan sumbu peta (variabel tak
bebas).
Fungsi
digambarkan
grafiknya
dengan
cara
menggambarkan pasangan berurutan dari fungsi
tersebut.

Contoh:
1). y = f (x) = 2x 1.
Dengan mencari nilai-nilai y yang bersesuaian dengan x =
-3, -2, -1, 0, 1, 2, 3 sehingga diperoleh titik-titik kordinat
(x, y) sebagaimana tabel berikut:
Titik-titik koordinat (-3,-7), (-2,-5), (-1,-3). (0,-1), (1,1),
(2,3),
dan
x
-3 (3,5)
-2digambarkan
-1
0sebagai
1 berikut:
2
3
y

-7
Y

-5

-3

-1

Semua titik-titik yang memenuhi y


= 2x 1 terletak pada sebuah garis
lurus.

y=
f(x)

Secara umum dinyatakan: y = ax +


b, sedang a dan b adalah
konstanta sebuah garis lurus,
sehingga y = ax + b atau f (x) = ax
+ b disebut fungsi linear.
Karena merupakan garis lurus,
maka hanya dua titik perlu

2).

y = x2 2x - 8 atau f (x) = x2 2x - 8
Nilai-nilai y yang bersesuaian dengan x merupakan titiktitik kordinat (x, y) sebagaimana tabel berikut:
x

-4 -3 -2 -1

16

-5

-8

-9

-8

-5

7 16

Titik-titik koordinat (-4,16), (-3,7), (-2,0). (-1,-5), (0,-8) dan


seterusnya digambarkan sebagai berikut (lebih mudah
menggunakan skala yang berbeda pada sumbu x dan y)
Y
y=
f(x)

X
X

X
P(1,9)

-4

16

-3 -2 -1
7

-5

-8

-9

-8

-5

16

X
X

X
P(1,9)

LIMIT FUNGSI
Pengertian dan Teorema Limit
Limit suatu fungsi f(x) untuk x mendekati a adalah
harga pendekatan dari f(x) pada saat x mendekati nilai
a.
f(a) adalah nilai pendekatan untuk x disekitar a
Konsep limit (dalam matematika) digunakan untuk
menjelaskan sifat dari suatu fungsi saat argumen
mendekati kesuatu titik, atau tak terhingga, atau sifat
dari suatu barisan saat indeks mendekati tak terhingga.
Jika f(x) adalah fungsi real dan c adalah bilangan real,
maka:
berarti f(x) dapat dibuat agar mempunyai nilai sedekat
mungkin dengan L dengan cara membuat nilai x dekat
dengan c.

Contoh:

x
pada saat x mendekati 2
2
x 1
x
atau ditulis:
Limit f ( x )

f ( x)

x2

x2 1

f(x) mempunyai difinisi yang jelas (terdifinisi) pada titik 2 dan


nilainya sama dengan limitnya, yaitu 0,4

f(1,9)

f(1,99 f(1,99
f(2)
f(2,00 f(2,01 f(2,1)
)
9)
1)
)
0,412 0,401 0,400 0,4 0,399 0,398 0,388
1
2
1 2, nilai f(x) mendekati
8
8 0,4, dan
2 karena
semakin
x mendekati
itu:

x
2
Limit f ( x) Limit 2
2
0,4
x2
x2 x 1
2 1
Jika hasil substitusi langsung adalah tertentu, maka hasil
tersebut adalah hasil akhir dari limit, tetapi jika hasilnya tak
tentu (tidak terdifinisi) maka gunakan teorema limit atau
dengan cara manipulasi.

Contoh:

f ( x)

x 1
x 1

pada saat x mendekati 1

Limit
atau ditulis:
x 1

f ( x)

x 1
x 1

x 1
11
0
Jika disubsitusikan secara langsung,
maka:
Limit f ( x ) Limit

x 1
x 1
x 1
1 1 0
f(x) tidak terdifinisi pada titik x = 1, namun limitnya sama
dengan 2, karena makin x mendekati 1, f(x) makin
mendekati 2.
f(0,9) f(0,99 f(0,999
f(1,0)
f(1,00 f(1,01 f(1,1)
)
)
1)
)
1,95
1,99
1,999 undef 2,001 2,010 2,10
Jadi x dapat dibuat sedekat mungkin dengan 1, asal bukan
persis sama dengan 1, jadi limit dari f(x) adalah 2, atau
x 1
dengan manipulasi akan
diperoleh:
Limit f ( x) Limit
2
x 1

x 1

x 1

Jika : y f ( x )

1
x

f(x)
x 100
1
y f(x) 0,01
x

1000

10 000

0,001 0,0001
x

semakin besar nilai x maka semakin kecil nilai f(x), karena


1
semakin kecil
1 x
Jadi, jika x mendekati besar tak berhingga ( ), maka limit
mendekati 0 (nol), hal mana
dapat dituliskan:x
1
Limit
x

Perhatikan bahwa x tidak pernah sama dengan dan


tidak
x
pernah sama dengan 0, karena bukanlah
sebuah bilangan
1 tidak ada bilangan nyata x yang memenuhi
nyata dan
=0
x

. Catatan: untuk c konstanta , dalam konteks limit berlaku:

c
0
c

, 0, 0,
0
c

c
Langkah umum penyelesaian limit fungsi
Limitaljabar:
f ( x ) .........
xa
1). Subsitusikan langsung nilai x = a ke f(x)

2). Jika hasilnya bentuk tak0 ,tentu


(
), fungsi f(x)
,
0
harus dimanipolasi/ diuraikan.
3). Jika hasilnya bentuk tertentu, itulah nilai limitnya.
Langkah menguraikan fungsi f(x):
Jika x c, dan c adalah konstanta, fungsi f(x) diuraikan
dengan menggunakan cara berikut:
a). Faktorisasi
b). Dikalikan sekawan jika ada bentuk akar
c). Dalil L Hospital

f ( x) 0
f ' ( x)
Jika Limit

dan Limit
terdifinis i
x c
x

c
g ( x) 0
g ' ( x)
f ( x)
f ' ( x)
maka Limit
Limit
, c adalah kons tan ta
x c
x

c
g ( x)
g ' ( x)
Contoh Limit f ( x) Limit x 1 .....

x 1

x 1

x 1

Dengan subsitusikan langsung:

Limit f ( x) Limit
x 1

x 1

x 1

11

(tidak terdifinis i / tak tentu )


x 1
1 1 0

Faktorkan atau dikalikan akar sekawan:


Ingat : (a b)(a + b) = a2 b2
Limit
x 1

x 1
x 1

Limit
x 1

( x 1)( x 1)
( x 1)

Limit ( x 1) 1 1 2
x 1

Dengan dalil L Hospital


U'
y

y
'

Ingat turunan dari:


2 U

Limit
x 1

Jika

x 1

2
1
x 1
2 1

a1 x m a 2 x m 1 ........
x pada bentuk:
Limit
x a b x n b x n 1 .........
1
2

Dan hasilnyaatau

0
cara berikut:
Membagi pembilang
tertinggi
Gunakan Rumus:

, f(x) dapat diuraikan dengan

dan

penyebut

dengan

pangkat

jika m n, hasi ln ya 0

a1 x m a 2 x m 1 ........
a1
Untuk : Limit
jika
m

n
,
hasi
ln
ya

x a
b1
b1 x n b2 x n 1 .........
jika m n, hasi ln ya

Contoh

x2
x2
.......... ?
Limit

x
2x 1 2x 1
Penyelesaian :

Limit

x2
x2
x 2 ( 2 x 1)
x 2 (2 x 1)
Limit

x
2x 1 2x 1
(2 x 1)(2 x 1) ( 2 x 1)(2 x 1)
2 x3 x 2 2 x3 x 2
Limit
x
(2 x 1)( 2 x 1)

2x2
Limit

2
x

4x 1

2x2

2
2
1
2
2
x
Limit

Dibagi dengan x Limit

x 4 x 2 1
x
1
4

0
2

2
2
x

Melihat koefisien pangkat tertinggi pada pembilang dan penyebut :

2x2
2x2
2 1

Limit

n
,
maka
Limit

2
2

x
x

4 2
4x 1
4x 1

Sifat-sifat Limit Fungsi:


Jika limit f(x) = A dan g(x) = B, maka berlaku:

Limit f ( x) g ( x) Limit f ( x) Limit g ( x) A B

Limit f ( x) g ( x) Limit f ( x) Limit g ( x) A B

Limit f ( x).g ( x) Limit f ( x). Limit g ( x) A.B

Limit c. f ( x) c. Limit f ( x) c. A

f ( x) A
f ( x) Limit
x a
Limit

,B0
x a
g ( x) Limit g ( x) B

x a

x a

x a

x a

xa

x a

x a

x a

x a

x a

x a

x a

Limit f ( x)
x a

g ( x)

Limit g ( x )

Limit f ( x) x a
x a

AB

0, jika m n

a1 x m a2 x m1 ........ a1
Untuk : Limit
, jika m n

n
n 1
x a
b1 x b2 x ......... b1
, jika m n

Soal-soal Latihan:
Tentukan nilai limit dari bentuk:

x 2 5x 4
1). Limit
x 1
x2 1
2).

1 3x 2
Limit
x 1
1 x

x 25
2

3). Limit
x 5

x 2 24 7

4). Limit
x 1

( x 1)( x 1
x 1

1
1
5). Limit
2

x 1
2x 2 x 1

(1 2 x) 3
6). Limit
x ( x 1)( 2 x 2 x 1)

Anda mungkin juga menyukai