Anda di halaman 1dari 29

SAMPLING BIASES

DAN
NON SAMPLING
ERROR
1

BIASES DAN
NON SAMPLING ERROR
Sampling Bias dan Non Sampling Error
Sampling Bias berkaitan dengan variable
errors
Sampling Bias dan non sampling error harus
dipikirkan karena mempunyai pengaruh yang
besar terhadap total error

NON SAMPLING
ERROR
Non sampling error dipengaruhi oleh :
a. Kesalahan konsep -definisi
b. Daftar isian yang kurang baik dan
pedoman yang tidak jelas
c. Kualifikasi petugas
d. Pelatihan petugas lemah
e. Responden tidak cooperative

NON SAMPLING
ERROR (2)
f. Pengawasan dan atau
pemeriksaan serta monitoring
tidak dilakukan/ lemah
g. Editing & coding tidak dilakukan
dengan baik
h. Kesalahan perekaman data
i. Lainnya

Sumber-sumber Bias/
kesalahan
1. Sampling Bias (Bias Sampling):
a. Frame biases
b. Consistent sampling biases
c. Constant statistical bias
2. Non Sampling Biases (Bias Di Luar Sampling):
a. Non Observation (Di luar Observasi)
- Non Coverage : occur when population members do
not appear in the sample frame (undercoverage)
- Non response
b. Observation (dalam Observasi)
- Field : data collection
- Office : data processing
5

Sampling Bias
(1) Frame biases
Bias terjadi karena penggunaan kerangka
sampel yang salah.

Contoh : digunakan kerangka sampel yang


bukan data mutahir, penggunaan data
pendukung yang salah.

Persyaratan kerangka sampel :


- Tersedia sampai ke unit sampel, sbg
dasar penarikan sampel
- Lengkap (tidak ada unit yg hilang)
- Mempunyai batas yg jelas
- Tidak tumpang tindih
- Mempunyai korelasi dg informasi yg
akan diteliti
- mutahir (up to date).
7

Risiko dari persyaratan di atas (bias karena


kerangka sampel) :
- Unit sampel tidak dijumpai
- Unit sampel duplikasi
- Unit sampel terpecah
- Unit sampel tergabung
- Unit yg belum terdaftar dalam kerangka
sampel

Sampling Bias (2)

Bias yang menyangkut penghitungan,


1. Consistent sampling bias
bias dari estimator
nilainya bervariasi tergantung kepd jumlah
sampel
dapat dihilangkan dg desain sampel yg baik
2. Constant statistical bias : bias dari estimator yang
memiliki efek sama
9

Sampling Bias (2)


2. Constant statistical bias :

bias dari estimator yg mempunyai efek sama


atau hampir sama (tidak tergantung kpd jumlah
sampel atau bahkan bila dilakukan sensus)

dpt dihindari dg melakukan prosedur estimasi


yg baik

Contoh : penggunaan median sbg estimator dari


rerata pada distribusi yg menceng (skewed
distribution)
10

Non Sampling Bias (Bias di Luar


Sampling)

Nonobsevation

gagal mendptkan observasi (lewat cacah atau


nonresponse)

Observation

terjadi saat pengumpulan data di lapangan


(response bias : kesalahan pengukuran
/pencatatan saat mencacah), serta saat
pengolahan (processing bias : editing, coding,
procesing etc.)
11

Non Sampling Bias (Bias di Luar


Sampling)

Non sampling error akan makin besar bila banyaknya


sampel makin besar, karena secara otomatis
pengumpulan data akan berhadapan dengan lebih
banyak responden dan lebih banyak petugas. Dengan
demikian peluang untuk adanya kesalahan makin
besar, apalagi bila dilakukan suatu sensus lengkap.
Oleh karena itu dalam Sensus Lengkap, variabel
yang dikumpulkan tidak boleh terlalu banyak.

12

Bias di Luar Sampling (2)

13

Non Sampling Bias (Bias di Luar


Sampling)

Dari gambar di atas dapat dilihat pengaruh banyaknya


sampel (n) terhadap besarnya error:
Ditinyau dari segi sampling error, makin besar sampel
kesalahan makin kecil, dan akan menjadi nol untuk
suatu sensus (pencacahan lengkap).
Ditinjau dari segi non sampling error, makin besar
sampel kesalahan makin besar dan tidak terkontrol
apabila pengumpulan data tidak dilakukan secara
baik ditinjau dari semua aspek tahapan pengumpulan
dan pengolahan data.

14

Non Sampling Bias (Bias di Luar


Sampling)

Besarnya sampling error jauh lebih mudah


dikontrol terutama bila tersedia kerangka sampel
dan data pendukung yang baik.
Besarnya non sampling error jauh lebih sulit
mengontrolnya dibanding sampling error karena
tergantung dari berbagai aspek baik dari
pengelola pengumpulan data, petugas maupun
respondennya sendiri..

15

Non Sampling Bias (Bias di Luar


Sampling)

Dalam suatu pelaksanaan survei, kesalahan


digambarkan sebagai berikut:
Total kesalahan = Kesalahan sampling +
Kesalahan di luar sampling
Usahakan total kesalahan atau total error
sekecil mungkin. Ditinjau dari segi
penggunaan metode sampling, khusus dalam
pelaksanaan survei sampel kondisi pada
kesalahan yang digambar pada B akan
mempunyai total error paling kecil. Hal dapat
diperkirakan pada saat perencanaan.
16

Bias di Luar Sampling (2)

17

Non Sampling Bias (Bias di Luar


Sampling)

Pada kondisi A kesalahan karena sampling cukup


besar, tetapi kesalahan karena non sampling error
kecil, karena banyaknya sampel tidak memenuhi
syarat.
Sebaliknya pada kondisi C kesalahan karena
sampling cukup kecil tetapi non sampling error
besar.
Pada desain sampel yang dicari kondisi B dengan
persyaratan survei dilaksanakan dengan baik.

18

Sumber-sumber Kesalahan di Luar


Sampling (Non Sampling Error)

Kesalahan observasi (Observation) yaitu


kesalahan yang berkaitan dengan
mengumpulkan data baik yang menyangkut
materi survei, petugas pengumpulan data,
responden maupun pada saat pengolahan.
Kesalahan di luar observasi (Non Observation)
seperti kesalahan cakupan misalnya listing
dilakukan tidak benar atau adanya non
response.
19

Kesalahan Pengumpulan Data

Kesalahan bisa terjadi diawali materi survei


termasuk pedomannya yang dirancang kurang
memenuhi persyaratan desain kuesioner.
Oleh karena itu perlu diadakan pelatihan untuk
kesatuan bahasa serta penetapan petugas
sesuai materi survei dan ketentuan

20

Kesalahan Pengumpulan Data

Penetapan petugas yang terus menerus untuk


suatu jenis survei juga sering mengakibatkan
sumber dari kesalahan antara lain disebabkan:
Petugas menganggap dirinya sudah memahami
materi survei, sehingga tidak serius dalam
pelatihan. Adanya penyempurnaan atau
perubahan konsep misalnya menjadi tidak
dihiraukan.

21

Kesalahan Pengumpulan Data

Petugas telah jenuh dengan pengumpulan data,


sehingga tidak serius dalam pengumpulan data.
Petugas telah hafal dengan pertanyaan pada
kuesioner dan jawaban yang umum dari
responden,sehingga ada kecenderungan untuk
mengarahkan jawaban dari responden. Kejadian
yang paling gawat, petugas memperkirakan
sendiri jawaban responden. Responden lainnya
diperkirakan jawaban dengan melihat kondisi
dari luar.

22

Contoh Kasus (1)

Pada suatu blok sensus terpilih terdapat


beberapa penjual gado-gado, maka petugas
hanya mencacah 2 atau 3 penjual dan lainnya
tidak dilakukan wawancara hanya diwawancari
nama saja. Langkah lanjut isian kuesioner
lainnya dimodifikasi.
Kasus ini terjadi pula pada misalnya usaha
sablon, usaha angkot, dan sebagainya.
Kasus lain bahkan lebih parah yaitu
konsumsi/pengeluaran rumahtangga
diperkirakan sendiri oleh petugas
23

Kejadian semacam itu apabila terus menerus


dilakukan akan menyebabkan data tidak akurat
lagi dan kepercayaan terhadap pengelola survei
akan hilang.

Oleh karena itu secara teori petugas pengumpul


data, sebaiknya maksimum 3 kali melakukan
survei yang sama.

24

Non Response

Tidak di tempat (misalnya responden kita petani, PNS,


sehingga petugas yg harus menyesuaikan dengan waktu
responden)

Menolak (berkaitan dengan budaya, ada masyarakat tertentu

yg menolak diwawancara karena alasan kebudayaan, atau


masalah keagamaan. Sebaiknya disertai dengan penjelasan apa
yang akan didapat jika responden menjawab dengan baik)

Tidak sanggup menjawab (bisa karena sakit secara fisik


maupun mental, faktor bahasa)

Tidak dijumpai (biasanya pada survei2 yang pengumpulan

data nya melalui mailing system, survei2 yang menggunakan data


panel responden yang sama dari tahun ke tahun

25

Non Response
(lanjutan)

Dokumen hilang (pada saat pengiriman, atau oleh


petugas di lapangan setelah wawancara, pada saat
penyimpanan sementara dokumen dokumen rusak)

Terutama survei-survei didaerah yang sulit


kita memberikan tenggang waktu biaya
lebih besar (dipertimbangkan lokasi

survei, untuk

biaya sulit diberikan ekstra biaya dan waktu)

26

Cara Mengatasi Non


Response (1)

Penyempurnaan prosedur
- Memberikan penjelasan pentingnya survei tersebut
dan efeknya pada responden

(utamanya untuk survei skala

besar, penjelasan lebih baik diberikan oleh orang yang memiliki otoritas)

- Melengkapi fasilitas pengumpulan data

(untuk penjagan

dokumen, termasuk kelengkapan surat tugas, dsb)

- Memotivasi responden agar kooperatif

(dengan bantuan

aparat desa, memotivasi responden untuk mengetahui pentingnya data


bagi perencanaan atau dengan pemberian souvenir)
27

Cara Mengatasi Non


Response (1) lanjutan
- Membuat perjanjian sebelumnya

Call back (revisit) biaya revisit sebaiknya sudah


dicadangkan sebelumnya sejak awal, terutama untuk survei
yang respondennya perusahaan).Bisa saja petugas
pencacah berbeda dengan petugas revisit.

- Mailing : mengirim surat kembali

(mendesak

responden agar segera mengirim dokumen)

- Interview : revisit (dikunjungi lagi)


28

Cara Mengatasi Non


Response (2)

Sub sampling dari Call back (memilih beberapa sampel


untuk di revisit, tidak semua sampel)

Memperkirakan efek dari responden


Substitusi/ pengantian sample
- Dilakukan untuk responden yang
sebarannya normal (jika distribusi tidak normal maka
tidak bisa dilakukan penggantian sampel karena akan
berpengaruh terhadap estimasinya)

- Jika distribusi tidak normal, tidak bisa


dilakukan penggantian sample karena
tidak akan mewakili populasi.

29

Anda mungkin juga menyukai