Anda di halaman 1dari 44

ROADMAP RB BPS 2015-2019,

NILAI INTI BPS DAN


REVOLUSI MENTAL
Jakarta, 15November 2016

TIM REFORMASI BIROKRASI BPS


CONTENTS
ROADMAP RB BPS 2015-2019

NILAI-NILAI INTI BPS

REVOLUSI MENTAL

UPAYA YANG SUDAH DILAKUKAN UNTUK


PROGRAM MANAJEMEN PERUBAHAN

RENCANA KE DEPAN
1. ROADMAP RB 2015-2019
Perubahan pada dasarnya adalah MENGUBAH CARA
MANUSIA DALAM BERPIKIR DAN BERPERILAKU
PROGRAM BESAR BPS DALAM KERANGKA RB 2015 2019

Generic
K/L
Core Business
BPS TA - ABS RTL PMPRB
STATCAP RENSTRA
Core
Business
BPS
PENYUSUNAN ROADMAP RB 2015-2019

Pedoman Pelaksanaan RB
Periode 2015-2019
Target Pencapaian Area Perubahan RB 2019
2014 2015 2019
95.0 92.0

1
Manajemen 66.5 85.0
Perubahan 71.0 75.0
86.5
89 78.4 77.9
70.0 70.8 69.6

2
Penataan 62.5
Perundangan 54.3
78
NA NA
Penataan

3
64.1
Penguatan Akuntabel Bebas KKN Pelayanan Kualitas
64.1
Organisasi
80

Penataan KOMPONEN HASIL


4
69.4
Tata 71.9
Laksana 87

Penataan
5
44.7
Manajemen 60.4
CAPAIAN
SDM 85 DAERAH

6
56.3
Penguatan
67.9
Akuntabilitas
86

34.8

7 Penguatan
Pengawasan 71.1
85

Peningkatan 67.7

8 Pelayanan
Publik
73.0
88
6
Isu Strategis dan Agenda Prioritas RB BPS (2015-2019)

1. Peningkatan kualitas statistik melalui pengembangan metodologi dan proses bisnis


statistik yang mendorong efektifitas dan efisiensi dalam pengumpulan hingga diseminasi
statistik
2. Peningkatan peran teknologi informasi dan komunikasi (TIK) melalui pembangunan
strategi, tata kelola dan manajemen TIK yang menjadi landasan pengembangan sistem
infrastruktur dan aplikasi statistik. Dengan kata lain, TIK menjadi enabler dalam peningkatan
kualitas statistik
3. Peningkatan kualitas dan manajemen SDM yang berbasis kompetensi, melalui berbagai
kebijakan dan aturan terkait. Upaya peningkatan dibidang ini meliputi perencanaan,
rekrutmen dan seleksi pegawai, serta manajemen kinerja dan karir. Bentuk upaya lain adalah
penerapan Sistem Informasi Kepegawaian online dalam pemutakhiran database
kepegawaian dan penyelenggaraan Diklat Teknis dan Non-Teknis untuk meningkatkan
kapasitas dan kapabilitas SDM. Seluruh upaya tersebut bermuara pada pembentukan insan
statistik yang berkarakter sebagai bagian dari program Revolusi Mental
4. Penyelarasan organisasi melalui dukungan transformasi struktur dan kerangka tata kelola
organisasi yang akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem dan proses bisnis, serta
memfasilitasi realisasi manfaat program transformasi
5. Peningkatan kualitas pelayanan publik melalui penguatan monitoring dan evaluasi terhadap
kinerja layanan publik, serta peningkatan layanan informasi yang didukung Teknologi
Informasi
Program Mental Aparatur dan
Manajemen Perubahan
Monitoring dan evaluasi program Change Agent (Change Leader
& Change Champion) Network, dan program internalisasi budaya
organisasi (nilai-nilai inti BPS dan Revolusi Mental) serta Culture
Communication Program.
Pengukuran tolok ukur budaya kerja yang mencerminkan nilai-
nilai inti BPS (Profesional, Integritas, dan Amanah) dan nilai inti
Revolusi Mental.
Penyelarasan nilai inti dengan kegiatan operasional.
Implementasi nilai inti dalam kegiatan operasional dan
penyelarasan nilai inti dengan kompetensi pegawai
Pengukuran tolok ukur budaya kerja dari perspektif luar
Program Penguatan Kelembagaan

Peningkatan ketepatan ukuran, tugas dan fungsi, serta hubungan


kelembagaan di BPS
Pengurangan/penghapusan tugas dan fungsi yang tumpang
tindih antar unit kerja
Peningkatan kejelasan pembagian kewenangan unit kerja baik
secara vertikal maupun horizontal
Peningkatan kesinergian kelembagaan antara BPS Pusat dan
Daerah
Program Penguatan Peraturan
Perundang-Undangan
Amandemen Undang-Undang Statistik No.16 Tahun 1997
Pengembangan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum
(JDIH) online
Deregulasi peraturan perundang-undangan yang menghambat
peningkatan kualitas pelayanan publik
Peningkatan keterlibatan publik dalam proses perumusan
kebijakan, dan regulasi yang melindungi, berpihak pada publik,
harmonis, tidak tumpang tindih, dan mendorong iklim kondusif
bagi publik
Program Penguatan Sistem
Manajemen SDM
Peningkatan kemampuan unit pengelola SDM aparatur
Penerapan sistem manajemen kinerja individu
Pembentukan talent pool (kelompok suksesi) untuk
pengembangan karier pegawai
Pengembangan Sistem Informasi Manajemen SDM yang
komprehensif dan terintegrasi
Program Penguatan
Tatalaksana
Penerapan sistem, proses, dan prosedur kerja yang jelas, efektif,
efisien, cepat, terukur sederhana, transparan, partisipatif, dan
berbasis e-Government
Pengembangan e-Government secara terintegrasi
Peningkatan kualitas e-Procurement
Pengembangan knowledge management system
Program Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik
Peningkatan sistem monitoring dan evaluasi terhadap kinerja
pelayanan publik
Peningkatan kualitas pelayanan publik sesuai kebutuhan dan
harapan masyarakat
Peningkatan profesionalitas aparatur dalam penyelenggaraan
layanan publik
Modernisasi sistem dan manajemen pelayanan publik
Penerapan Standar Pelayanan pada semua unsur pelayanan
publik
Program Penguatan Sistem
Pengawasan
Peningkatan kapasitas APIP (Aparat Pengawasan Intern
Pemerintah) melalui Diklat dan Bimtek terkait.
Penerapan sistem pengawasan yang independen, profesional,
dan bersinergi
Penerapan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan
bebas KKN
Peningkatan efisiensi penyelenggaraan birokrasi
Penurunan tingkat penyimpangan oleh aparatur
Upaya mempertahankan opini WTP BPK
Program Penguatan
Akuntabilitas Kinerja
Peningkatan kualitas penerapan sistem akuntabilitas keuangan
dan kinerja yang terintegrasi.
Peningkatan kualitas penerapan sistem pengadaan barang dan
jasa yang adil, transparan, dan profesional.
Penerapan sistem manajemen kinerja berbasis TIK.
Peningkatan akuntabilitas aparatur.
DASAR PENYUSUNAN PROGRAM Mental Aparatur & Manajemen
Perubahan
RB BPS 2016
Penguatan Kelembagaan

RTL HASIL Penguatan Peraturan


PMPRB Perundang2ang
2015

Penguatan Sistem Manajemen


SDM ASN
ROADMAP
RB 2015
2019
PenguatanTatalaksana

Peningkatan Kualitas Pelayanan


STATCAP Publik

Penguatan Sistem Pengawasan

Penguatan Akuntabilitas Kinerja

Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan


Evaluasi KEMENPAN RB untuk PMPRB BPS 2016

Area Perubahan Evaluasi Tim Penilai KemenPAN & RB


Manajemen Perubahan Perubahan yang seharusnya dilaksanakan oleh agent of
change/champion belum terlihat
Peraturan Perundang- Evaluasi atas pelaksanaan sistem pengendalian penyusunan
undangan peraturan perundang-undangan belum dilakukan secara berkala

Penataan dan Belum terlihat kesesuaian antara struktur organisasi dengan


Penguatan Organisasi kinerja organisasi

Penataan Tatalaksana Hasil evaluasi atas Bisnis proses dan SOP belum menunjukan
efisiensi dan efektifitas
Belum seluruh hasil evaluasi atas SOP ditindaklanjuti
Peta Proses Bisnis belum terintegrasi
E-government belum terintegrasi
Penataan Sistem Belum dilaksanakan pemetaan kompetensi kepada seluruh
Manajemen SDM pegawai
Pemberian tunjangan kinerja belum berdasarkan pada
capaian kinerja individu
Evaluasi KEMENPAN RB untuk PMPRB BPS 2016

Area Perubahan Evaluasi Tim Penilai KemenPAN & RB


Penguatan Pengawasan Kebijakan tentang SPIP belum terlihat implementasinya dalam SOP, penempatan
SDM, dll
Pengendalian internal belum dilaksanakan secara maksimal
Belum dilakukan monev dan atas implementasi beberapa kebijakan integritas,
seperti WBS, Benturan kepentingan, dll
Belum terdapat unit kerja yang yang ditetapkan sebagai menuju WBK/WBBM
Peningkatan Kualitas Hasil evaluasi SOP pelayanan belum digunakan untuk perbaikan
Pelayanan Publik
Akuntabilitas Kinerja Definisi Indikator tidak relevan.
Instansi Pemerintah Persentase konsumen yang selalu menjadikan data dan infomrasi statistik BPS
sebagai rujukan utama> target hanya 50% saja tidak relevan dengan
wewenang
meningkatnya kualitas manajemen SDM BPS tidak relevan dengan sasaran
jumlah self assesment aktivitas statistik mandiri yang dihimpun tidak relevan
dengan Sasaran
Analisa Laporan Kinerja kurang lengkap dan jelas;
Indikator kinerja secara berjenjang sudah dilaksanakan tetapi masih belum
dilakukan secara menyeluruh
monitoring dan evaluasi pencapaian kinerja sudah dilaksanakan tetapi belum
terpadu dan optimal
Evaluasi kinerja internal belum mampu memicu perubahan kinerja organisasi
2. NILAI-NILAI INTI BPS

Perubahan pada dasarnya adalah MENGUBAH CARA


MANUSIA DALAM BERPIKIR DAN BERPERILAKU
NILAI-NILAI INTI (CORE VALUES)

Pengertian Nilai (Values):


prinsip yang dipercaya dan dipraktekkan secara
terus-menerus oleh sekelompok individu dan
menjadi karakteristik dominan dari kelompok
tersebut.
Untuk BPS, nilai-nilai (values) adalah seperangkat
prinsip yang mewarnai keyakinan dan kode etik
seluruh insan BPS dalam menjalankan tugas.

20
NILAI-NILAI INTI (CORE VALUES) BPS
1. PROFESIONAL
merupakan modal dasar yang harus dimiliki oleh setiap pegawai dalam melaksanakan profesi/tugasnya,
dengan unsur-unsur sebagai berikut:
a) kompeten;
b) efektif;
c) efisien;
d) inovatif;
e) sistemik.
2. INTEGRITAS:
merupakan sikap dan perilaku kerja yang harus dimiliki oleh setiap pegawai dalam pengabdiannya
kepada institusi/organisasi, dengan unsur-unsur sebagai berikut:
a) dedikasi;
b) disiplin;
c) konsisten;
d) terbuka;
e) akuntabel.
3. AMANAH:
merupakan sikap kerja yang harus dimiliki oleh setiap pegawai untuk dipertanggungjawabkan kepada
Tuhan Yang Maha Esa, dengan unsur-unsur sebagai berikut:
a) terpercaya;
b) jujur;
c) tulus;
d) adil.
PENJELASAN MAKNA CORE VALUES
PROFESIONAL INTEGRITAS AMANAH
a. Kompeten a. Dedikasi a. Terpercaya
Memiliki pengabdian yang tinggi Melaksanakan pekerjaan sesuai
Mempunyai keahlian dalam terhadap profesi yang diemban dengan ketentuan, yang tidak
bidang tugas yang diemban dan institusi hanya didasarkan pada logika
b. Efektif b. Disiplin tetapi juga sekaligus
Melaksanakan pekerjaan sesuai menyentuh dimensi mental
Memberikan hasil maksimal
dengan ketentuan yang telah spiritual
c. Efisien b. Jujur
ditetapkan
Mengerjakan setiap tugas secara Melaksanakan semua pekerjaan
c. Konsisten dengan tidak menyimpang dari
produktif, dengan sumber daya
Satu kata dengan perbuatan prinsip moralitas
minimal
d. Terbuka c. Tulus
d. Inovatif
Menghargai ide, saran, Melaksanakan tugas tanpa
Selalu melakukan pembaruan pendapat, masukan, dan kritik pamrih, menghindari konflik
dan/atau penyempurnaan dari berbagai pihak kepentingan (pribadi, kelompok,
melalui proses pembelajaran diri dan golongan), serta
e. Akuntabel
secara terus-menerus mendedikasikan semua tugas
Bertanggung jawab dan setiap
e. Sistemik untuk kepentingan bangsa dan
langkah terukur
negara
Meyakini bahwa setiap
d. Adil
pekerjaan mempunyai tata
Menempatkan sesuatu secara
urutan proses sehingga
berkeadilan dan memberikan
pekerjaan yang satu menjadi
hak yang sesuai
bagian yang tidak terpisahkan
dari pekerjaan yang lain.
Kode Etik Statistik

1. Statistik yang independen, tidak terpengaruh dan dipengaruhi oleh pihak manapun;
2. Statistik yang menjamin kerahasian data statistik;
3. Statistik yang tidak memihak dan boleh dimanfaatkan oleh semua pihak;
4. Statistik yang memenuhi norma, standar, prosedur dan kriteria yang berlaku dalam
setiap penyelenggaraan kegiatan statistik;
5. Statistik yang menjamin pemanfaatan dan interpretasi yang benar;
6. Statistik yang objektif sesuai dengan fakta lapangan sebenarnya
7. Statistik yang relevan sesuai dengan kebutuhan pengguna data
8. Statistik yang akurat, yang mampu menggambarkan keadaan yang sebenarnya
9. Statistik yang tepat waktu dan terkini
10. Statistik yang konsisten dalam dimensi ruang dan waktu
11. Statistik yang mudah diakses dan murah
12. Statistik yang mudah dipahami
13. Statistik yang dibangun tanpa membebani responden secara berlebihan

23
Kenapa BPS perlu ada Nilai Inti?

MISI BPS: Pelopor Data Statistik


Terpercaya untuk Semua

MISI BPS
1. Menyediakan data statistik berkualitas
melalui kegiatan statistik yang terintegrasi dan
berstandar nasional maupun internasional
2. Memperkuat Sistem Statistik Nasional yang
berkesinambungan melalui pembinaan dan
koordinasi di bidang statistik
.
3. Membangun insan statistik yang profesional,
berintegritas dan amanah untuk kemajuan
perstatistikan

Memahami
Kode Etik
Menjiwai
Statistik
Melaksanakan

24
3. REVOLUSI MENTAL
Perubahan pada dasarnya adalah MENGUBAH CARA
MANUSIA DALAM BERPIKIR DAN BERPERILAKU
Mengapa Revolusi Mental Diperlukan?
Merupakan tindak lanjut Inpres
untuk memberikan pemahaman
agar ASN di K/L lebih produktif
dalam mensukseskan proram
pembanunan nasional

Tertuang di dalam Nawacita ke-8:


Melakukan Revolusi Karakter
Bangsa

...70% transformasi yang pernah dilakukan gagal hanya menggunakan


Kepala tanpa Hati. Pemimpin yang berhasil dalam melakukan
transformasi adalah mereka yang melibatkan HATI...
(Heart of Change by John Kotter)
Apa itu Revolusi Mental?
1. Revolusi mental adalah
gerakan nasional untuk
menubah cara pandang,
pola pikir, sikap-sikap, nilai-
nilai dan perilaku bangsa
Indonesia untuk
mewujudkan Indonesia yang
berdaulat, mandiri dan
berkepribadian
2. Revolusi Mental dengan
kata lain dapat dikatakan
sebagai Gerakan Hidup Baru
Bangsa Indonesia
Tiga Tujuan Revolusi Mental
1. Mengubah cara pandang, pola pikir,
sikap, perilaku dan cara kerja yang
berorientasi untuk kemajuan dan
kemodernan sehingga Indonesia
menjadi bangsa yang besar dan
mampu berkompetisi dengan bangsa-
bangsa lain di dusia
2. Membangkitkan kesadaran dan
membangun sikap optimistik dalam
menatap masa depan Indonesia
sebagai negara berkekuatan besar
untuk berprestasi tinggi, produktif dan
berpotensi menjadi bangsa maju dan
modern dengan fondasi 3 pilar Trisakti
3. Mewujudkan Indonesia berdaulat
secara politik, mandiri secara ekonomi,
dan berkrepribadian yang kuat melalui
pembentukan manusia Indonesia baru
yang unggul
RENSTRA, Nawa Cita dan Revolusi Mental
RENSTRA
Transformasi Budaya saat ini
Visi, Misi, Goals Revolusi telah menjadi dimensi yang tidak
Nawa Cita Mental dapat ditunda dan ditawar lagi
urgensi kebutuhannya.
Struktur Perilaku Banyak penelitian yang
Pemimpin menjelaskan bahwa pendekatan
Strategi Nilai-Nilai budaya akan membawa
organisasi menjadi lebih baik
dalam perkembangan organisasi.
Sistem/
Karakter
Proses Hal ini dikarenakan, budaya
tersebut akan mengakar dan
Pelaksanaan menjadi penggerak utama bagi
setiap individu yang berada di
dalamnya.
Kinerja Revolusi mental menjadi booster
penggerak (Core Values), guna
menciptakan tranformasi di BPS
RI.
Transformasi yang sukses memperhatikan aspek Teknis dan
SDM

Solusi dirancang,
dikembangkan dan dijalankan
Project management secara efektif
(aspek Teknis)

Current Transition Future +

Solusi dapat diterima, diadopsi


Change management dan digunakan oleh SDM secara
efektif (aspek SDM)

= TRANSFORMASI YANG
SUKSES
Tiga Nilai Utama Revolusi Mental
1. INTEGRITAS
Merupakan kesesuaian antara apa yang dikatakan
dengan apa yang diperbuat, berkata dan berlaku
jujur, dapat dipercaya, berpegang teguh dengan
prinsip kebenaran, moral dan etika
Jujur, Dapat Dipercaya, Berkarakter, Bertanggungjawab,
dan konsisten

2. ETOS KERJA
Sebuah sikap yang berorientasi pada hasil yang
terbaik, semangat tinggi dalam bersaing, optimistik,
selalu mencari cara-cara yang produktif dan inovatif
Etos Kerja, Daya Saing, Optimis, Inovatif dan produktif

3. GOTONG ROYONG
Sebuah keyakinan mengenai pentingnya melakukan
kegiatan bersama-sama dan bersifat sukarela supaya
kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan cepat,
efektif dan efisien
Kerjasama, Solidaritas, Tolong Menolong, Peka,
Komunal, Berorientasi pada Kemaslahatan
3 Strategi Revolusi Mental
1. Penyelarasan values-system-leadership
VALUES SYSTEM LEADERSHIP

Integritas Undang-Undang Teladan


Etos Kerja Peraturan Pemerintah Pemimpin perubahan
Gotong Royong Peraturan Menteri Pembimbing
Sanksi dan Penghargaan Komunikator

25% 35% 40%

Membentuk Agen Perubahan sebesar 10% di setiap bidang


3 Strategi Revolusi Mental (Lanjutan)
2. Penyelarasan visi-misi-nilai-makna
Membangun keterikatan internal dan kepercayaan di dalam tim dengan
cara:
a. The shared vision: semua memiliki visi yang sama
b. The shared values: selalu mengacu pada nilai sebagai panduan dalam
pengambilan keputrusan
c. The culture trust: mempercepat proses pengambilan keputusan dan
kemudahan untuk segera beradaptasi terhadap perubahan
3 Strategi Revolusi Mental (lanjutan)
3. Penyelarasan Akal-Rasa-Hati

SPIRITUAL INTELEKTUAL
SQ IQ

EMOSIONAL
Kontribusi Pelayanan
EQ
Makna hidup Gaji/Pensiun
Kebiasaan Memberi Tanggung Jawab

Komitmen &
Pengakuan
Jiwa
Strategi Revolusi Mental

Mission
Vision
Values
Meaning

Revolusi
Mental

Values Akal
System Rasa
Leadership Hati
Langkah Revolusi Mental

4. Tunjuk
1. Temukan 2. Lakukan 3. Tentukan Visi
Pemimpin &
Alasan & Konsep Pemetaan Misi & Nilai
Agen Perubahan

7.
8. Evaluasi 6. Mulai dengan 5. Internalisasi
Komunikasikan
secara Periodik perubahan Kecil Visi Misi & Nilai
Perubahan

9. Rayakan &
10. Selaraskan
Hargai
sistem
Keberhasilan
4. UPAYA YANG SUDAH DILAKUKAN
BPS
Perubahan pada dasarnya adalah MENGUBAH CARA
MANUSIA DALAM BERPIKIR DAN BERPERILAKU
Program Manajemen Perubahan (1)
1. Sensus Daring Progres Perubahan
Pemahaman terhadap inisiatif strategis;
Kesiapan organisasi;
Internalisasi Nilai Inti;
Usulan ide perubahan;
Faktor pendorong internal dan eksternal
perubahan.
2. Pembentukan Change Agent Network (CAN)
Mewakili seluruh unit kerja BPS (Pusat dan
daerah);
Tata kelola CAN;
3. Change Champion Training
Penyamaan persepsi;
Melatih kecakapan CC untuk menyusun
program kerja;
4. Knowledge Sharing dengan Collaboration
Portal
Media komunikasi /diskusi dua arah;
Sharing knowledge dengan berbagi file.

39
Program Manajemen Perubahan (2)

5. Gerakan Revolusi Mental


Telah dibuat roadmap revolusi mental BPS;
Training internalisasi revolusi mental Tim Kerja
BPS);
Baseline measurement melalui sensus daring;
Review visi misi yang tertuang dalam review
renstra BPS 2015-2019;
Pembentukan Change Agent dan Change
Leader;
Sosialisasi nilai inti dalam forum resmi maupun
tidak resmi (komik, fanpage, banner);
10 Steps Roadmap Revolusi 1st Step 2nd Step 3rd Step 4th Step
Define the reason & framework Baseline measurement Revisit the Vision, Mission & Values Appoint Change Leaders & Agents
Mental BPS RI (Why Culture M odel)

(OCHI)
(M VVM WS)
(Culture as KPI)

7th Step 6th Step 5th Step


Campaign the journey Formulize quick win initiatives Internalize the vision, mission and values
(Internalisasi Revolusi M ental)

(AoC on Boarding)
(Culture Comm)

8th Step 9th Step 10th Step


Periodic culture review Celebrate & appreciate the Align culture with system
(OCHI - AoC M aintenance) champions
(System review)
(Culture Festival)

40
5. RENCANA KE DEPAN

Perubahan pada dasarnya adalah MENGUBAH CARA


MANUSIA DALAM BERPIKIR DAN BERPERILAKU
Program ke Depan
Jangka Pendek
1. Sebagai Change Agent menjadi role model implementasi Nilai-nilai
2. Menyusun program-program untuk internalisasi nilai-nilai melalui
berbagai media (screen saver, pembatas buku, poster, lomba-lomba, dll)
3. Menentukan ukuran capaian untuk setiap program yang ditetapkan
(indikator keberhasilan, output dan outcome)
4. Menjadikan nilai-nilai sebagai materi dalam setiap program pelatihan
yang diadakan di lingkungan BPS (dari level rendah sampai level tertinggi)
5. Penyelarasan nilai-nilai dengan kegiatan operasional
6. Pengukuran tolok ukur budaya kerja yang mencerminkan nilai-nilai inti
BPS (Profesional, Integritas, dan Amanah) dan nilai inti Revolusi Mental

Jangka Menengah
1. Implementasi nilai inti dalam kegiatan operasional dan penyelarasan nilai
inti dengan kompetensi pegawai
2. Pengukuran tolok ukur budaya kerja dari perspektif luar

42
Upaya perubahan tidak mudah
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai