Anda di halaman 1dari 3

NAMA : HUSTAGINI

NIM : D1021201094

MAKUL : Metodologi Penelitian Teknologi (TKE-218)

DOSEN : Ir. H. Fitri Imansyah, ST, MT , IPU, ASEAN Eng, ACPE

JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER

1. Kesalahan dalam proses penelitian :


 Kesalahan Dalam Perencanaan
Kesalahan dalam perencanaan dapat terjadi saat peneliti membuat kesalahan dalam
menyusun desain yang akan digunakan untuk mengumpulkan informasi. Kesalahan ini
dapat terjadi pula bila peneliti salah dalam merumuskan masalah.
 Kesalahan Dalam Pengumpulan Data
Kesalahan dalam pengumpulan data terjadi pada saat peneliti melakukan kesalahan
dalam proses pengumpulan data di lapangan. Kesalahan ini dapat memperbesar tingkat
kesalahan yang sudah terjadi dikarenakan perencanaan yang tidak matang.
 Kesalahan Dalam Melakukan Analisa
Kesalahan dalam melakukan analisa dapat terjadi pada saat peneliti salah dalam memilih
cara menganalisa data. Selanjutnya, kesalahan ini disebabkan pula adanya kesalahan
dalam memilih teknik analisa yang sesuai dengan masalah dan data yang tersedia.
 Kesalahan Dalam Pelaporan
Kesalahan dalam pelaporan terjadi jika peneliti membuat kesalahan dalam
menginterprestasikan hasil-hasil penelitian. Kesalahan seperti ini terjadi pada saat
memberikan makna hubungan-hubungan dan angka-angka yang diidentifikasi dari tahap
analisa data.

2. Sub Desain Ex post Facto


 Studi Lapangan
Studi lapangan merupakan desain penelitian yang mengkombinasikan antara pencarian
literature (Literature Study), survei berdasarkan pengalaman dan atau studi kasus dimana
peneliti berusaha mengidentifikasi variabel-variabel penting dan hubungan antar variable
tersebut dalam suatu situasi permasalahan tertentu.
 Survei
Desain survei tergantung pada penggunaan jenis kuesioner.Survei memerlukan populasi
yang besar jika peneliti menginginkan hasilnya mencerminkan kondisi nyata. Semakin
sampelnya besar, survey semakin memberikan hasil yang lebih akurat. Metode survei
sangat popular karena banyak digunakan dalam penelitian bisnis. Keunggulan survey yang
lain ialah mudah melaksanakan dan dapat dilakukan secara cepat.
Sub Desain Desain Eksperimental

 Eksperimen Lapangan
Desain eksperimen lapangan merupakan penelitian yang dilakukan dengan menggunakan
latar yang realistic dimana peneliti melakukan campur tangan dan melakukan manipulasi
terhadap variabel bebas.
 Eksperimen Laboratorium
Desain eksperimen laboratorium menggunakan latar tiruan dalam melakukan
penelitiannya. Dengan menggunakan desain ini, peneliti melakukan campur tangan dan
manipulasi variabel-variabel bebas serta memungkinkan peneliti melakukan kontrol
terhadap aspek-aspek kesalahan utama.

3. Teknik pengambilan Sampel Secara Random Sederhana ialah dengan memberikan suatu nomor
yang berbeda kepada setiap anggota populasi,kemudian memilih sampel dengan menggunakan
angka-angka random.

Contohnya :
Populasi memiliki 5000 anggota, dan ingin diambil contoh berukuran 20. Bilangan 4 digit
digunakan untuk menentukan objek yang terpilih.

4. Teknik pengambilan Sampel Secara Random Sistematis teknik ini merupakan pengembangan
teknik sebelumnya hanya berbeda teknik ini menggunakan urut-urutan. Caranya ialah pilih
secara random dimulai dari antara angka 1 dan integer yang terdekat terhadap ratio sampling
(N/n); kemudian pilih item-item dengan interval dari integer yang terdekat terhadap ratio
sampling.

Contohnya:
Dari 500 orang pasien yang dirawat di suatu rumah sakit akan diambil 25 orang untuk penelitian
tentang kepuasan pelayanan di rumah sakit tersebut. Cara pengambilan sampel akan dilakukan
secara sistematis, di mana probabilitas untuk terambil sebagai sampel adalah 25/500 = 1/20.

5. Teknik pengambilan Sampel Secara Random Bertahap desain ini merupakan variasi dari desain
di atas tetapi lebih kompleks.Caranya adalah dengan menggunakan bentuk sample acak dengan
sedikit-dikitnya dua tahap.

Contohnya :
Rumah tangga survei yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik mulai dengan membagi daerah
menjadi ‘kabupaten koleksi’, dan memilih beberapa kabupaten koleksi (tahap pertama).
Kabupaten koleksi yang dipilih ini kemudian dibagi menjadi blok, dan blok dipilih dari dalam
masing-masing kabupaten dipilih koleksi (tahap kedua). Selanjutnya, tempat tinggal yang
tercantum dalam setiap blok yang dipilih, dan beberapa tempat tinggal yang dipilih (tahap ketiga).
Metode ini berarti bahwa tidak perlu untuk membuat daftar dari setiap hunian di wilayah
tersebut, hanya untuk blok yang dipilih. Di daerah terpencil, tahap tambahan clustering
digunakan, dalam rangka untuk mengurangi kebutuhan perjalanan.

Anda mungkin juga menyukai