Anda di halaman 1dari 49

EPHITELIAL

OVARIAN CANCER
KELOMPOK 4BD
Afri Yanti 1113102000080
Almira Rosentadewi 1113102000029
Amalia Rahmatika 1113102000053
Fifi Nur Hidayah 1113102000078
Lisa Ibrahim 1113102000070
M.Rizal Rosyidi 1113102000008

Kasus 171
JR, wanita 69 tahun masuk ruang UGD (emergency
room) mengeluh mual, lemah, letih, letargi, dan pusing.
Dia mengalami mual yang signifikan 24 jam sejak
mengkonsumsi cisplatin,dengan 6 episode muntah.
Menurut anaknya, pasien jadi malas beraktivitas, susah
tidur, nafsu makan dan berat badannya menurun.

Assesment
Data Pasien

Nama : Ny, JR (69 tahun)

Keluhan

Mual, lemah, letih, letargi, dan pusing.


Malas beraktivitas, insomnia, nafsu makan
berkurang, berat badan turun.

Riwayat
penyakit

Didiagnosa kanker ovarium 3 bulan lalu dan sukses


melakukan operasi pengangkatan tumor.

Riwayat
pengobatan

Cisplatin 100 mg / m2
Cyclophosphamide 1000 mg/m2
Metoclopramide 20 mg IV jam sebelum
cisplatin infus
Dexametasone 5 mg IV 1.2 jam sebelum cisplatin
infus
Lorazepam 1-2 mg s.l 4-6 jam p.r.n mual karena
kemoterapi
Prochlorperazine 25 mg spansules q12h p.r.n x
48 jam
Diazepam 5 mg q. h.s p.r.n untuk tidur dan q6h

Pemeriksaan fisik
GEN

Wanita tua dengan distress sedang

VS

TD : 110/80
90/60
HR: 105
RR :18
Suhu : 37, 3
BB : 55 kg
BSA : 1,5 m2

HEENT

Membran mukosa kering, yang lainya normal

COR

Bersih

CHEST

Normal

ABD

Normal, bekas luka operasi sembuh dg baik

EKT

Kering , Turgor kulit rendah

Data laboratorium
Na

145 (145)

Lkcs

6.8 x 109 (6.8x 10 3)

Glu

3.6 (100)

2.9 (2.9)

Plts

375 x 109 (375 x103)

Ca

2,3 (10)

Cl

140 (140)

AST

0.4 (24)

PO4

1.3 (4.3)

HCO3

25 (25)

ALT

0,4 (24)

Mg

1.2 (2.4)

BUN

10,7 (30)

LDH

1.0 (60)

Uric acid

178

CR

176 (2,0)

Alk phos

0.4 (24)

Hct

0.45 (45)

Alh

45 (4.5)

Hgh

130 (13)

T bili

13.7 (0.8)

Patofisiologi

Usia : >35 tahun mempunyai resiko tinggi, usia yang tua akan
mengalami
penurunan organ-organ tubuh termasuk ovarium
sehingga lebih mudah terserang penyakit

Terapi Hormon : Terapi hormon akan menyebabkan menopause


dini dan bisa menyebabkan kanker.

Belum pernah hamil : Wanita yang sudah tidak muda lagi dan
belum pernah hamil bisa meningkatkan resiko untuk menderita
penyakit kanker ovarium

Virus HPV

Manifestasi Klinis
Kanker ovarium tidak menimbulkan gejala pada waktu yang lama. Gejala
umumnya sangat bervariasi dan tidak spesifik.
Stadium Awal

Gangguan haid
Konstipasi (pembesaran tumor ovarium menekan rectum)
Sering berkemih (tumor menekan vesika urinaria)
Nyeri spontan panggul (pembesaran ovarium)
Nyeri saat bersenggama (penekanan / peradangan daerah panggul)
Melepaskan hormon yang menyebabkan pertumbuhan berlebihan pada lapisan
rahim.

Stadium Lanjut

Asites
Penyebaran ke omentum (lemak perut)
Perut membuncit
Kembung dan mual
Gangguan nafsu makan
Gangguan BAB dan BAK
Sesak nafas
Dyspepsia

Diagnosis

http://ca.ovarium.com/_HmS9719bgks/TTw6zeMkHhI/AAAAAAAAAHs/ouQrIY6ZE7Y/s1600/ca+ovarium+bagan.PNG

Informasi Obat
Obat

Indikasi

Dosis

Cisplatin

Anti kanker

100mg/m2

Cyclophosphami Anti kanker

1000mg/m2

de
Metoclopramide

Mual dan
muntah

20mg iv jam
sebelum
cisplatin
infusion

Dexamethasone

Mual dan
muntah

5 mh iv jam
sebelum ciplatin
infusion

Lorazepam

Mual

1-2 mg s.l. 4-6


jam p.r.n mual
dengan
kemoterapi

Prochlorperazin

Mual muntah

25 mg
spansules q. 12

Interaksi Obat
Significant - Monitor Closely
Obat

Efek

1.

dexamethasone +
diazepam

dexamethasone will decrease the level


or effect of diazepam by affecting
hepatic/intestinal enzyme CYP3A4
metabolism. Use Caution/Monitor.

1.

prochlorperazine +
metoclopramide

increase antidopaminergic effects,


including extrapyramidal symptoms and
neuroleptic malignant syndrome. Use
Caution/Monitor.

diazepam and lorazepam

increase sedation. Use Caution/Monitor.

1.

diazepam +
prochlorperazine

diazepam and prochlorperazine both


increase sedation. Use Caution/Monitor.

1.

lorazepam +
prochlorperazine

lorazepam and prochlorperazine both


increase sedation. Use Caution/Monitor

1.

cisplatin +
cyclophosphamide

cisplatin, cyclophosphamide. Either


increases toxicity of the other by
pharmacodynamic synergism. Use
Caution/Monitor. Additive

Penatalaksanaan Kanker Ovarium


Surgical Treatmen

Surgical Treatmen

Surgery digunakan sebagai first treatment pada kanker


ovarium.
Tujuan surgical treatmen :

Tipe-tipe surgical treatmen :

untuk mengetahui seberapa jauh kanker telah menyebar.


Untuk menghilangkan semua kanker dari tubuh.
BSO
USO
Hysterectomy
Debulking surgery

Resiko dan ES surgical treatmen : Nyeri, swelling, luka,


masalah buang air kecil, konstipasi, dan menopause.

Chemotherapy

Kebanyakan pasien kanker ovarium menerima kemoterapi


setelah surgical treatmen.
Dua obat utama yang digunakan sebagai kemoterapi adalah :

Kombinasi obat yang umum digunakan untuk pengobatan


awal kemoterapi :

Platinum agent merusak DNA sel sehingga tidak dapat


membentuk sel baru. Ex : carboplatin, cisplatin
Taxanes memblok pembelahan sel. Ex : paclitaxel, docetaxel

Carboplatin + paclitaxel
Carboplatin + paclitaxel (tiap minggu)
Cisplatin + paclitaxel
Docetaxel + carboplatin

Efek samping kemoterapi : tidak merasa lapar, mual, muntah,


mulut kering, rambut rontok, lelah, anemia, meningkatkan
resiko infeksi, mudah memar dan kerusakan saraf.

Targeted Therapy

Targeted terapy treatmen yang langsung tertuju


pada sel kanker.
Dua obat utama yang digunakan adalah :

Bevacizumap : angiogenesis inhibitor


ES : TD tinggi, sakit kepala, mimisan, kulit kering, stroke,
serangan jantung, dan gangguan ginjal.
Olaparib : PARPI (Poly ADP Ribose Polymerase Inhibitor).
ES : mual, muntah, diare, nyeri perut, merasa lemah, dan
nyeri otot.

Pilihan lainnya dapat digunakan pazopanib TKI


(Tyrosin Kinase Inhibitor).
ES : TD tinggi, diare, mual, muntah, dan warna rambut
berubah.

Hormone Therapy

Hormone therapy
digunakan untuk
mengentikan aksi dari
hormon. Hormone therapy
ini tidak digunakan sebagai
pengobatan awal pd
kanker ovarium.

Hormone therapy
digunakan u/ menghambat
estrogen dan progesteron.

Efek Samping :
Mod yg berubah,
gangguan tidur, BB naik,
tangan dan kaki
bengkak, lelah,

Hormone therapy yg
digunakan

Advanced Epithelial Ovarian Cancer

Paclitaxel
+
carboplatin efektif
untuk
kanker
epitel
ovarium
tetapi
kombinasi
docetaxel
dan
carboplatin
memiliki
efekasi
yang
sama
terhadap
kanker
epitel ovarium dan
efek
samping
yang lebih rendah
dibandingkan
dengan paclitaxel
+
carboplatin
terutama terhadap
ginjal

http://www.kalbemed.com/Portals/6/20_229Berita%20Te
rkini
Kombinasi%20Docetaxel%20dan%20Carboplatin
%20untuk%20Kanker%20Ovarium%20Peritoneal

Depression and Insomnia

Benzodiazepine Pharmacology and Central Nervous System-Mediated Effects. 2013. Ochsner


Journal

Interectable Nausea and Vomiting

Dosage Adjustment for Benzodiazepine and Antiemetics


in Renal Impairment

Symptom control in patients with chronic kidney disease/ renal impairment. Palliative Care
Guidelines : Renal Palliative Care. 2013. NHS Lothian

Pemilihan Terapi Untuk Ny


JR
Obat

Dosis

Indikasi

Docetaxel

75mg/m2

Anti kanker

Carboplatin

AUC 5 setiap 3
minggu

Anti kanker

Palonosetron

IV: 0.25 mg day 1


only

Mual muntah

Dexamethason

24 mg po bid

Mual muntah

Diazepam

5mg q.h.s p.r.n

Ansietas dan
insomnia

Cairan iv/TPN

24 jam

Dehidrasi

Proses Asuhan Kefarmasian


Assessment
Memastikan semua terapi obat tepat indikasi,
efektif, aman, dan patuh selama terapi (termasuk
pertimbangan populasi khusus, misal pasien usia
lanjut).
Identifikasi masalah terapi obat
Lanjutkan follow up

Evaluasi

Rencana asuhan

Mencatat outcome
pasien
Mengevaluasi status
sebagai proses dalam
target terapi
Peninjauan ulang
masalah baru.

Memecahkan masalah
terapi obat
Mencapai target
pengobatan
Mencegah masalah obat

Monitoring

Rencana Asuhan
Aktivitas

Responsibilitas

Menetapkan target
pengobatan

Mengobati sedini mungkin dan mencegah


penyebaran kanker lebih lanjut, memperbaiki
gejala, memperbaiki kualitas hidup,
memperlama kelangsungan hidup,
mengurangi episode emetik dan tingkat mual.

Mendeterminasi
intervensi yang
tepat:
Memecahkan
masalah terapi obat
Mencapai target
pengobatan
Mencegah masalah
obat

Managemen kanker ovarium didasarkan pada


tipe histologi, tingkat patologis, dan tahap
penyakit pada presentasi klinis. Umumnya,
pengobatan pasien kanker ovarium diawali
dengan operasi pengangkatan pada tahap
laparatomy diikuti kemoterapi adjuvant dan
asuhan pendukung. Terdapat variasi cara
pengaturan asuhan pendukung.

Jadwal evaluasi
follow up

Jadwal umum follow up untuk pasien kanker


ovarium:
Riview tiap 3 bulan selama 2 tahun, kemudian
Riview tiap 4-6 bulan selama 2 tahun

Asuhan Kefarmasian
Tujuan

Obat

Dosis

pengobata

Cara

Monitoring

pemberian

n
Mual

Dexametas 10-20

15-30 menit

Monitor terjadinya ESO

muntah

on

sebelum

Monitor respon terapi

mg

(mims.com,

kemoterapi

medscape.c

secara IV.

dan IO.
Dapat mengganggu

om)

absorbsi kalsium.

Monitor kadar kalsium


serum
Kurangi konsumsi
kafein.
Tidak
direkomendasikan
untuk

Kemoter Carboplatin 75-100


api
mg
(mims.co
m,
medscap
e)
Drug
informati
on
handbook
17th ed.

secara
setiap
minggu

IV
4

Kemoterapi
(mims.com,

Docetaxel

40
mg/m2

I.V - Repeat
cycle every

4 weeks

medscape.co
m)
Drug
information
handbook

Obat harus diberikan di


bawah
pengawasan
dokter
yang
sudah
berpengalaman.
Monitor terjadi efek
samping seperti mual,
muntah,
anafilaksis,
nefrotoksisitas.
Monitor efek terapi dan
interaksi
obat
kemungkinan terjadi.
Menggunakan
antiemetik
sebelum
menggunakan
obat
ini..
Menjaga
(2-3
Pantau
efekhidrasi
samping
L/daymuntah
of fluids) dan
mual
asupan efek
nutrisi.
Pantau
terapi dan
IO
Menjaga asupan
cairan.
Monitoring Parameters
Respiratory,
cardiovascular, and
mental status.

Mual dan
Muntah

Palonosetr
on

0.25
mg

(mims.com,
medscape.co
m)
Drug
information
handbook
Gangguan
tidur
17th ed

Diazepa 5-15
m
mg

(mims.com,
medscape.com
)
Drug
information
handbook
ed

17th

IV 30 mnt Pantau efek samping


Pantau efek terapi
sebelum
kemoterapi
dan IO
. 1x/hari
Menjaga asupan
cairan.
Monitoring
Parameters
Respiratory,
cardiovascular, and
mental status.
1xsehari
sebelum
tidur

Pantau efek samping


seperti : depresi SSP,
lelah, pusing, mual,
retensi urin.
Pantau efek terapi
dan IO
Monitor tekanan
darah dan status SSP
Menjaga asupan
cairan.
Monitoring
Parameters
Respiratory,

Asuhan Pendukung
Asuhan Pendukung

Patient-oriented

Nutrisi

Menghitung regimen nutrisi.


Menyiapkan nutrisi total parenteral dan
enteral.
Konseling nutrisi individual.

Terapi untuk gejala fisik seperti


kelelahan dan nyeri

Menyiapkan pengobatan parenteral


danenteral.
Konseling cara penggunaan obat.

Membantu distress fisiologis dan Pemberian obat


emosional distress, pengobatan
antiansietas/antidepresi.
fobia, stress, ansietas/depresi,
isu fisikoseksual seperti potensi
kehilangan fertilitas (pada pasien
usia produktif) dan menopouse
prematur, dan masalah
interpersonal.
Terapi mukositis dan profilaksis

Mengedukasi pasien terkait oral


hygiene.

Monitoring:Therapeutic outcome monitoring


based on the SOAP method

Parameter monitoring

Kehilangan fertilitas maupun disfungsi


seksual (pada pasien usia produktif) atau
gejala lain yang berhubungan pengobatan
yang secara kimia menginduksi
menopouse.
Monitoring gejala nyeri, malnutrisi.
Disfungsi usus, gejala gastrointestinal atau
abdominal.
Monitoring mobilitas dan/atau status
fungsional.
Efektivitas dan efek samping obat.

KIE
Pemberian
KIE
bertujuan
untuk
meningkatkan kepatuhan penggunaan
obat yang optimal. KIE meliputi :

Penyampaian informasi obat, dilakukan


apoteker baik terhadap pasien, keluarga
pasien, maupun tenaga kesehatan lain.
Konseling

Konseling
Apoteker harus melakukan konseling dan memberikan
pendidikan kepada pasien / keluarga tentang pengobatan,
termasuk tujuan dari masing-masing pengobatan, petunjuk
dosis, interaksi obat yang mungkin terjadi dan hal yang
berkaitan dengan usia (termasuk teknik penyiapan sediaan,
instruksi penggunaan, dan takaran obat).
Konseling ini juga bertujuan untuk mencegah kemungkinan
tertelannya obat secara tidak sengaja dan termuntahkannya
obat.
Obat yang dimuntahkan langsung setelah diminum maka
pemberian obat harus diulang kembali. Jika obat dimuntahkan
setelah beberapa menit maka perlu dipertimbangkan
berdasarkan pengamatan pada muntahan (bila masih
ditemukan bentuk, warna atau bau sediaan obatnya maka

Komunikasi terhadap pasien, perawat, dan


keluarga:
Mendiskusikan rencana pengobatan, ringkasan
pengobatan dan rencana follow up.
Memberikan informasi ES yang mungkin muncul
selama pengobatan, strategi pengobatan sendiri
dan kontak emergensi.
Memberikan informasi tentang tanda dan gejala
penyakit kambuhan.
Memberikan informasi tentang pencegahan
sekunder dan hidup sehat.

Daftar Pustaka
American Pharmacists Association. 2008. Drug
Information Handbook 17 th Edition. Lexi-Comp, Inc.
Cipolle, Robert J., et al. 2004. Pharmaceutical Care
Practice 3th Edition. United State: The McGraw-Hill
Inc.
Department of Health & Human Services. 2015.
Optimal Care Pathway for Woman with Ovarian
Cancer. State of Victoria.
DiPiro, Joseph T., et al.. 2005. Pharmacotherapy: A
Pathophysiologic Approach, Sixth Edition. New York:
The McGraw-Hill Companies, Inc.

Snehal Bhoola, MD, And William J. Hoskins, MD . 2006. Obstetrics & Gynecology
-Diagnosis
And
Management
Of
Epithelial
Ovarian
Cancer.
Www.Greenjournal.Org
Paul A. Vasey. 2004. JNCI : Phase III Randomized Trial of
DocetaxelCarboplatin Versus PaclitaxelCarboplatin as
First-line Chemotherapy for Ovarian Carcinoma On behalf
of the Scottish Gynaecological Cancer Trials Group,
Australia.

Nagwa A.E. Ibrahim. 2015. Journal of Palliative Care &


Medicine. Nausea and Vomiting in Cancer Patients:
Topic Review. Department of Pharmaceutical Services,
Prince Sultan Military Medical City, Saudi Arabia .

Anda mungkin juga menyukai