Anda di halaman 1dari 19

RJP Tahun 2000, 2005,

2010 dan 2015 dengan


guideline ILCOR

FITRAH NURANI ERBA PUTRI


P27820714030

D IV KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

TAHUN 2000
Konferensi Pedoman Resusitasi Jantung
dan Paru, yang diadakan di Dallas pada
bulan Februari 2000 adalah konferensi
internasional pertama di dunia yang dirakit
khusus untuk menghasilkan pedoman
resusitasi internasional.
CPR guidelines by American Heart
Association
and
International
Liaison
Committee on Resuscitation (ILCOR) 2000

Airway
Breathing
Circulation
Defibrillation

TAHUN 2005
Basic Life Support for Adult :
Urutan dilakukannya CPR bagi orang
dewasa dimulai dengan membuka jalan
napas (AIRWAY ), memeriksa pernapasan
(BREATHING) dan kemudian dilanjutkan
dengan
CHEST
COMPRESSIONS
sebanyak 30 kali penekanan dada setiap
siklusnya dilanjutkan pemberian nafas
sebanyak 2 kali
Menggunakan
Teknik
breathing-compressions)

A-B-C

(airway-

TAHUN 2005
Breathing Assessment

Look

Liste
n

Breathing
menggunakan teknik
and
Feel
untuk
pernapasan setelah
terbuka

Feel
Assessment
Look, Listen
memeriksa
jalan napas

TAHUN 2005

Compressions in Adult

Pada

orang

dewasa

saat

melakukan

kompresi harus dilakukan penekanan pada


sternum 4-5 cm dengan rated 100x/min.

TAHUN 2010
1. Bukan lagi ABC melainkan CAB
Pada ILCOR 2010 tidak sama dengan yang
sebelumnya dimana menggunakan teknik A-BC dalam BLS, disini teknik tersebut diganti
dengan

C-A-B

yaitu

Compressions-Airway-

Breathing dengan alasan kompresi dada tetap


harus

dilakukan

terlebih

dahulu

meskipun

belum/tidak ada masalah Circulation sebelum


kitaberpikir memberikan bantuan jalan nafas.

TAHUN 2010
2. Look, Listen and Feel
Tidak Lagi Digunakan
Pada saat seseorang/ tenaga kesehatan menemui
tidak

adanya

serangan

pergerakan

jantung.

Segelah

dada,

dan

lakukan

tanda-tanda

30

kompresi,

membuka jalan napas korban dan memberikan napas


buatan sebanyak 2 kali.
Karena

Kunci

utama

menyelamatkan

seseorang

dengan henti jantung adalah Bertindak bukan Menilai.


Telepon ambulan segera saat kita melihat korban tidak
sadar dan tidak bernafas dengan baik (gasping).
Tindakan L-L-F juga dapat menghabiskan waktu

TAHUN 2010
3. Kompresi dada yang Lebih Dalam
Jika pada awalnya penekanan kedalaman
pada saat kompresi berkisar 4-5 cm, maka
pada

ILCOR

bertambah
berhubungan
korban.

2010

penekanan

menjadi
dengan

5-6

kedalam

cm.

karena

Cardiac

Output

TAHUN 2010
4. Kompresi dada Lebih Cepat
Jika
sekitar
berubah
Dengan

sebelumnya

frekuensi

100x/menit,

pada

menjadi

minimal

kecepata,

membutuhkan 18 detik.

30

kompresi

tahun

2010

100x/menit.
kompresi

TAHUN 2010

5. Hands Only CPR


Berikut dikhususkan bagi penolong yang
kurang terlatih agar tidak takut menolong
korban jika tiba-tiba ada seseorang yang
pingsan

atau

butuh

pertolongan

segera

dihadapan mereka.
Daripada tidak menolong sama sekali, lebih
baik berikan Hands Only CPR

TAHUN 2010
6. Pengaktivasian Emergency
Response System (ERS)
Pengaktivasian
pertolongan

orang

ERS
di

seperti
sekitar,

meminta
menelepon

ambulans, ataupun menyuruh orang untuk


memanggil bantuan tetap menjadi prioritas,
akan

tetapi

sebelumnya

telah

dilakukan

pemeriksaan kesadaran dan ada tidaknya


henti

nafas

(terlihat

tidak

ada

gasping) secara simultan dan cepat.

nafas/

TAHUN 2010
7. Jangan Berhenti Kompresi Dada
Setiap

penghentian

menghentikan

kompresi

aliran

darah

dada
ke

berarti

otak

yang

mengakibatkan kematian jaringan otak jika aliran


darah

berhenti

beberapa
darah

kompresi

kembali.

kompresi

terlalu

selama

defibrilator

dada

Kita
kita

otomatis

lama.

Membutuhkan

untuk

harus
bisa

terus
atau

datang

menilai keadaan jantung korban.

dan

menyalurkan
melakukan
sampai
siap

alat

untuk

TAHUN 2010
8. Tidak dianjurkan lagi Cricoid
Pressure
Cricoid pressure dapat menghambat atau
mencegah pemasangan jalan nafas yang
lebih adekuat dan ternyata aspirasi tetap
dapat
cricoid

terjadi

walaupun

pressure.

sudah

Cricoid

dilakukan
pressure

merupakan suatu metode penekanan tulang


rawan krikoid yang dilakukan pada korban
dengan tingkat kesadaran sangat rendah,

TAHUN 2010
9. Pemberian Precordial Thump
Precordial

thump

dapat

mengembalikan

irama

ventricular tachyarrhytmias ke irama sinus, tidak


berhasil

mengembalikan

korban

dengan

ventricular fibrillation ke irama sinus atau kondisi


Return

of

Spontaneous

Circulation

(ROSC),

terjadinya komplikasi akibat pemberian precordial


thump

seperti

fraktur

sternum,

osteomyelitis,

stroke, dan bahkan bisa mencetuskan aritmia yang


ganas pada korban dewasa dan anak-anak

TAHUN 2010

TAHUN 2015

1. Pemeriksaan Nadi
Pemeriksaan

denyut

nadi

akan

terus

dilakukan tetapi tidak lebih dari 10 detik untuk


menghindari adanya keterlambatan pemberian
inisiasi kompresi dada.
Idealnya, cek nadi dilakukan secara bersamaan
dengan cek tidak adanya pernapasan atau hanya
terengah-engah,

untuk

meminimalkan

keterlambatan deteksi henti jantung dan inisiasi


CPR.

penyelamat Awam tidak akan memeriksa

TAHUN 2015

2. Kedalaman Kompresi
Selama CPR manual, tim penyelamat harus
melakukan penekanan dada hingga kedalaman
minimal 2 inci atau 5 cm pada rata-rata orang
dewasa, sementara menghindari kompresi dada
dengan kedalaman berlebihan (lebih besar dari
2,4 inci atau 6 cm) (Kelas I, LOE C-LD)

TAHUN 2015

3. Laju Kompresi Dada


Penyelidikan

ini

menunjukkan

bahwa

ada

kemungkinan

zona optimal untuk laju kompresi

dada manual

antara 100 / menit dan 120 /-min

dikaitkan dengan ketahanan hidup. Yang penting,


adalah

hubungan

saling

tergantung

antara

laju

kompresi dan kedalaman kompresi selama kompresi


dada manual: sebagaimana laju meningkat menjadi
lebih dari 120 / menitPada korban dewasa henti
jantung, adalah hal wajar bagi penyelamat untuk
melakukan kompresi dada pada laju 100 / menit
untuk 120 / menit (Kelas IIa, LOE C-LD).

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai