Tujuan CPR
CPR bertujuan untuk mengembalikan fungsi nafas dan
juga sirkulasi agar oksigen dan darah sampai keseluruh
tubuh
Indikasi Pemberian CPR
Henti Jantung
01 Henti jantung (Cardiac Arrest) adalah sebuah keadaan
adanya gangguan pada fungsi jantung.
Henti Nafas
02 Henti nafas (Respiratory Arrest) adalah sebuah keadaan
dimana seseorang berhenti bernafas atau bernafas dengan
tidak efektf
Komplikasi CPR
Pemberian CPR yang tidak tepat dapat menyebabkan trauma yang serius
kepada pasien diantaranya :
A. Trauma pada area dada yang menyebabkan patah tulang sternum atau patah tulang rusuk.
Dimana patah tulang pada area tersebut menjadi komplikasi tersering setelah diberikan
CPR.
B. Trauma Intra-abdominal yang menyebabkan laserasi hati, pecah lambung, laserasi limpa
akan tetapi trauma pada intra-abdominal ini sangat jarang terjadi.
C. Terjadi komplikasi akibat ventilasi yang berlebihan seperti meningkatkan risiko regurgitasi
dan inflasi lambung.
Langkah – langkah Pemberian CPR
B. Circulation (kompresi)
Lakukan CPR secepat mungkin setelah mengenali henti jantung. AHA tahun 2015 merekomendasikan CPR
dilakukan dengan cepat dan dalam dengan kecepatan berkisar 100 hingga 120 kali/menit, dengan kedalaman 2 inci
(5cm) - 2,4 inci (6 cm) dan membolehkan recoil penuh setelah setiap kali pemberian CPR dengan rasio 30:2 (1 atau
2 penolong) untuk dewasa dan remaja, (30:2) untuk anak-anak dan bayi dengan 1 penolong sedangkan (15:2)
untuk anak-anak dan bayi dengan 2 penolong/lebih.